Gadis Arivia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{disambiginfo|Gadis (disambiguasi)}}
{{More citations needed}}{{Infobox Person|
name = Gadis Arivia|
Baris 8 ⟶ 9:
'''Dr. Dra. Gadis Arivia Effendi, MA''' ({{lahirmati|[[New Delhi]], [[India]]|8|9|1964}}) adalah seorang [[aktivis]] [[gerakan perempuan]], [[Doktor]] [[filsafat]] [[Universitas Indonesia]], dan pendiri [[Yayasan Jurnal Perempuan]].
Gadis Arivia mulai dikenal sejak peristiwa penangkapannya saat berdemonstrasi bersama puluhan ibu lainnya yang tergabung dalam [[Suara Ibu Peduli]], menyuarakan isu kelangkaan susu bayi di [[bundaran Hotel Indonesia]] [[Jakarta]], Februari [[1998]]. Saat itu Gadis bersama dua ibu lainnya [[Wilasih Noviana]] dan [[Karlina Supelli|Karlina Leksono]] ditangkap polisi.
Ketertarikan Gadis soal studi [[feminisme]] sudah sejak masa kuliah filsafat. Saat itu, di Indonesia, feminisme masih menjadi teori atau wacana yang dianggap baru.
Salah satu pemikir feminisme yang dikaguminya adalah [[Barbara Smith]]. Barbara dalam bukunya ''All the Women are White, All the Blacks are Men, But Some of Us are Brave'', yang bersumber dari pidatonya pada 1979 menyebut feminisme adalah teori dan praktik politik yang berjuang untuk membebaskan (pembebasan total) semua perempuan. Di dalam negeri, dia mengagumi seorang dosennya [[Toeti Heraty|Toeti Herati Nurhadi]] yang banyak meminjamkan buku-buku feminisme kepada Gadis.
Saat ini, selain menekuni pekerjaannya sebagai pengajar tetap studi feminisme dan filsafat kontemporer di Universitas Indonesia, Gadis mengabdikan diri sebagai Direktur Yayasan Jurnal Perempuan (YJP). Gadis juga sering menulis wacana-wacana feminisme di berbagai media, jurnal, dan buletin di dalam maupun di luar negeri.
Pada tahun [[2006]], Gadis kerap menulis dan menjadi pembicara seputar kontroversi [[Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi]].
==
Pada masa kecil sampai beranjak dewasa, Gadis telah melanglang buana dari satu negara ke negara lain, mengikuti ayahnya Arif Effendi, berdarah [[Melayu Deli]], yang bekerja di [[British Council]], sebuah lembaga kebudayaan kerajaan Inggris. Sementara, bakat aktivis diwarisi dari ibunya Atikah, berdarah campuran [[Aceh]] dan [[Minang]], kelahiran [[Pematang Siantar]], yang semasa mudanya aktif sebagai aktivis
Gadis, anak ketujuh dari sembilan bersaudara (empat perempuan dan lima laki-laki) lahir di New Delhi tempat ayahnya bertugas. Namun, ketika itu, ayahnya Arif Effendi sedang bertugas ke [[Ethiopia]]. Nama Arivia berasal dari nama ayahnya Arif (Ari) dipadu nama neneknya Lathifah (Via).
Saat bayi Gadis baru berumur dua minggu, keluarga besar ini pindah ke Ethiopia, mengikuti kepindahan tugas Sang Ayah. Dua tahun keluarga ini tinggal di Ethiopia. Kemudian pulang ke Indonesia. Setelah tiga tahun menetap di Indonesia, keluarga ini pindah mengikuti Sang Ayah yang ditugaskan ke Budapest, [[
Kemudian keluarga ini mengikuti Sang Ayah kembali lagi ke Indonesia. Tinggal di daerah Tebet, Jakarta. Gadis pun masuk ke sekolah menengah pertama di [[Tebet]], namun, hanya sampai kelas satu. Saat itu, Gadis mengalami kesulitan mengikuti mata pelajaran yang menggunakan [[bahasa Indonesia]]. Dia lebih fasih berbahasa Inggris.
Baris 37 ⟶ 38:
Sepulang dari Prancis, Gadis mengajar studi feminisme dan [[filsafat kontemporer]] di Universitas Indonesia. Saat itu, mahasiswanya mengalami kesulitan lantaran bahan-bahan bacaan berbahasa Indonesia sulit ditemukan. Gadis pun membuat buletin. Dicetak sekitar 200 eksemplar dan langsung habis.
Pada [[1996]], Gadis bersama [[Toeti Heraty Noerhadi]] dan [[Asikin Arif]] mendirikan lembaga yang dinamai [[Yayasan Jurnal Perempuan]]. Inisiatif untuk menerbitkan sebuah jurnal feminisme bernama ''Jurnal Perempuan'' ini lebih ditujukan dalam rangka melengkapi bahan perkuliahan paradigma feminisme di fakultas Sastra Universitas Indonesia. Dalam perkembangannya ternyata jurnal tersebut cukup banyak diminati baik yang membeli di toko koperasi mahasiswa UI maupun di toko buku.<ref name="seabadpers">{{Cite book
|author = Rhoma Dwi Aria Yuliantri
|chapter = Jurnal Perempuan: Dari Jurnal ke LSM Profesional
|editor = Hajar Nur Setyowati
|title = Seabad Pers Perempuan: Bahasa Ibu, Bahasa Bangsa
|url = https://books.google.com/books?id=cawLAQAAMAAJ
|year = 2008
|publisher = I:boekoe
|location = Yogyakarta
|isbn = 978-979-1436-08-3
|ref = {{sfnRef|Rhoma Dwi Aria Yuliantri|2008}}
|pages = 288–292
|access-date = 2020-11-16
|archive-date = 2023-07-19
|archive-url = https://web.archive.org/web/20230719141937/https://books.google.com/books?id=cawLAQAAMAAJ
|dead-url = no
}}</ref>
==
Gadis menikah dengan Richard Pollard, laki-laki berkebangsaan Amerika. Pollard bekerja di [[Bank Dunia]]. Kala itu, setiap akhir pekan, Pollard menjenguknya ke Prancis. Gadis mengagumi Polard karena berdedikasi dan memulai karier jadi guru di [[Nepal]], [[Pakistan]] dan [[Afrika]].
Baris 106 ⟶ 111:
== Pranala luar ==
{{wikiquote-id|Gadis Arivia}}
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/g/gadis-arivia/index.shtml Filsuf dan Aktivis Gerakan Feminisme] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100609191129/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/g/gadis-arivia/index.shtml |date=2010-06-09 }}, biografi di tokohindonesia.com
* {{id}} [http://cyberwoman.cbn.net.id/sw_main.asp?id=27&back=1 biografi di Cyberwoman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050301081351/http://cyberwoman.cbn.net.id/sw_main.asp?id=27&back=1 |date=2005-03-01 }}
* {{id}} [http://www.jurnalperempuan.com/ situs resmi Jurnal Perempuan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230609182604/http://jurnalperempuan.com/ |date=2023-06-09 }}
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0303/17/swara/185605.htm Merefleksikan Makna Gerakan Perempuan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030727170102/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0303/17/swara/185605.htm |date=2003-07-27 }}
* {{en}} [http://www.mercycorps.org/countries/indonesia/173 When Mothers Speak, Milk Prices Come Down - And So Does a Government] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060215145013/http://www.mercycorps.org/countries/indonesia/173 |date=2006-02-15 }}
* {{id}} [http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/08/tgl/11/time/062049/idnews/653988/idkanal/10 Gus Dur dan Gadis Arivia Raih Tasrif Award-AJI 2006] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820114719/http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/08/tgl/11/time/062049/idnews/653988/idkanal/10 |date=2006-08-20 }}
* {{id}} [http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0609/09/Politikhukum/2939743.htm Gadis Arivia dan Politik "Pajangan"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, wawancara dengan Kompas, 9 September 2006
{{DEFAULTSORT:Arivia, Gadis}}
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]▼
[[Kategori:Filsuf Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:
▲[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
|