Pajukukang, Bontoa, Maros: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anhar Karim (bicara | kontrib) |
Anhar Karim (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(46 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|nama = Pajukukang{{br}}{{nobold|ᨄᨍᨘᨀᨘᨀ}}
|peta = <!-- Tuliskan nama berkas lengkap. -->
|foto = [[Berkas:Kantor Desa Pajukukang.jpg|
|keterangan =
|provinsi = Sulawesi Selatan
|dati2 = Kabupaten
Baris 14:
|penduduk = 3.980 jiwa <sup>tahun '''2019'''</sup>
|kepadatan = 263,40 jiwa/km² <sup>tahun '''2019'''</sup>
|koordinat =
|kemendagri=
|RT = 22
|RW =
|KK = 829 <sup>tahun '''2019'''</sup>
|APBDesa =
|situs web = <!-- Tuliskan alamat url website desa. -->
}}
{{Untuk|pengertian lain|Pajukukang}}
'''Pajukukang''' ([[Lontara]] [[bahasa Makassar|Makassar]]: ᨄᨍᨘᨀᨘᨀ , [[transliterasi]]: ''<nowiki>Pajukukang</nowiki>'' ) adalah nama sebuah [[desa]] yang berada di wilayah [[Kecamatan]] [[Bontoa, Maros|Bontoa]], [[Kabupaten]] [[Maros]], [[Provinsi]] [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. Desa Pajukukang berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada (2011-2018). Desa Pajukukang memiliki luas wilayah 15,11
Sekitar 80 persen masyarakat Desa Pajukukang adalah sebagai nelayan, terdapat kurang lebih 50 buah kapal besar yang dimanfaatkan oleh warga untuk mencari ikan. Pada bulan November sampai April, mereka keluar mencari ikan di sekitaran gugusan-gugusan pulau di perairan Selat Makassar hingga ke perairan Kalimantan Selatan. Selama 6 bulan, mereka tinggal di atas perahunya. Pada bulan Mei sampai Oktober mereka pulang kembali ke Desa Pajukukang dengan membawa hasil tangkapan. Bulan Mei sampai Oktober, para nelayan tidak beroperasi karena faktor cuaca & faktor non teknis lainnya, otomatis dalam rentang waktu tersebut para nelayan tidak mendapatkan pemasukan, kapal-kapal mereka pun hanya bersandar di dermaga kampung.
Baris 34:
== Kondisi geografis ==
<mapframe latitude="-4.9312084" longitude="119.5309235" zoom="13" width="300" height="300"/>
Pusat pemerintahan Desa Pajukukang berjarak 3 km dari pusat pemerintahan [[Bontoa, Maros|Kecamatan Bontoa]] di Panjalingan, [[Bontoa, Bontoa, Maros|Kelurahan Bontoa]] dan 13 km dari pusat pemerintahan [[Kabupaten Maros]] di [[Pettuadae, Turikale, Maros|Kelurahan Pettuadae]], [[Turikale (kota)|Turikale]].
=== Topografi ===
[[Berkas:Desa Pajukukang.jpg|jmpl|250px|Pemandangan muara sungai di Dusun Panaikang, Desa Pajukukang]]
Kondisi topografis Desa Pajukukang termasuk wilayah dataran rendah yang meliputi tiga dusun dengan ketinggian bervariasi antara 0–10 [[mdpl]]. Dusun Panaikang merupakan wilayah pantai sedangkan Dusun Balosi dan Parasangan Beru merupakan wilayah bukan pantai. Kondisi topografis tersebut memiliki potensi untuk pengembangan beberapa kegiatan perekonomian masyarakat, seperti perikanan, kelautan, pertanian, pariwisata bahari, bisnis, dan sebagai lahan pemukiman sarana dan prasarana sosial ekonomi lainnya. Kemiringan lereng dan garis merupakan kondisi fisik topografi suatu wilayah yang sangat berpengaruh dalam kesesuaian lahan dan banyak mempengaruhi penataan lingkungan alami. Untuk kawasan terbangun, kondisi topografi berpengaruh terhadap terjadinya longsor dan terhadap konstruksi bangunan. Keadaan tanah Desa Pajukukang secara umum termasuk dalam golongan stadium dewasa dengan tekstur permukaan halus, umumnya kondisi tersebut. Endapan aluvium terdiri dari lempung, pasir, lumpur, kerikil, dan bongkahan batuan yang tidak padat.
=== Orbitrasi ===
Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Pajukukang adalah sebagai berikut:
* Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan ([[Bontoa, Bontoa, Maros|Panjallingan]]): 3 km
* Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten ([[Turikale, Maros|Turikale]]): 13 km
* Jarak dari pusat pemerintahan provinsi ([[Kota Makassar|Makassar]]): 43 km
=== Batas wilayah ===
Baris 62 ⟶ 70:
=== Jumlah penduduk ===
Desa Pajukukang memiliki luas 15,11
{| class="wikitable" style="text-align:center; line-height:17px; width:100%;"
! scope="col" style="width:10%;" |Tahun
Baris 149 ⟶ 157:
| 100,56
| 708
| 3.907
| [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 41
| 258,57
Baris 251 ⟶ 259:
# Dusun Balosi
# Dusun Panaikang
# Dusun
==== Rukun warga ====
Desa Pajukukang memiliki
# RW TBA
# RW TBA
Baris 288 ⟶ 293:
=== Daftar kepala desa ===
Berikut ini adalah daftar [[
<onlyinclude>
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
Baris 294 ⟶ 299:
! No. !! Foto !! Nama !! Awal Menjabat !! Akhir Menjabat !! Keterangan !! Referensi
|-
|| 1. || - || Abdullah Rewa || 1964 || 1964 ||
|-
|| 2. || - || Abdul Rahman Daeng Pasau || 1964 || 1965 ||
|-
|| (2.) || - || Abdul Rahman Daeng Pasau || 1965 || 1972 ||
|-
|| 3. || - || Muis Daeng Tawang || 1972 || 1980 ||
|-
|| 4. || - || S. Syarifuddin || 1980 || 1982 ||
|-
|| 5. || - || Mansyur Ahmad || 1982 || 1997 ||
|-
|| 6. || - || Andi Dadi Lallo || 1997 || 1998 ||
|-
|| 7. || - || Tajuddin || 1998 || 2001 || [[
|-
|| 8. || - || Muhammad Zainal, S.Ag. || 2001 || 2006 ||
|-
|| 9. || - || Abdul Hamid, S.Pi. || 2006 || 2012 ||
|-
|| 10. ||
|-
|| 11. || - || Hamid Haseng || 2018 || 22 April 2019 || [[
|-
|| (10.) ||
|}
</onlyinclude>
=== Daftar sekretaris desa ===
* Rahmat, S.IP.
* Andi Itoll
=== Ketua BPD ===
* Muhammad Bahri
== Instansi BUMN pemerintah ==
* SPBU Bontoa
== Desa wisata ==
Wilayah Desa Pajukukang berada pada ketinggian 0–10 meter di atas permukaan laut dengan bentuk permukaan yang relatif datar. Kondisi topografi tersebut memiliki potensi untuk pengembangan beberapa kegiatan perekonomian masyarakat, seperti perikanan, kelautan, pertanian, pariwisata bahari, bisnis, dan sebagai lahan permukiman sarana prasarana sosial ekonomi laninnya. Sebagai wilayah yang terletak di pinggir laut dan muara sungai yang dikelilingi hutan mangrove sangat berpotensi menjadi wisata mangrove, wisata ini sendiri memiliki beberapa keunikan, sekitar wisata yang berdekatan dengan permukiman warga nelayan sehingga banyak perahu-perahu nelayan sebagai transportasi laut, buat dipakai memancing dilaut, ''travelling'' sekitar sungai dan muara, wisata kuliner apung, dan sebagainya.
{| class="wikitable" style="text-align:center; line-height:17px; width:100%;"
! scope="col" style="width:10%;" |Tahun
Baris 351 ⟶ 353:
| 28,00
| Berkembang
|Tidak masuk
| Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros
| <ref name=":120">{{Cite web|url=http://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/manggrove_dan_kuliner_desa_1|title=Desa Wisata Mangrove dan Kuliner Pajukukang|last=Jadesta Kemenparekraf RI|first=|date=|website=jadesta.kemenparekraf.go.id|access-date=9 April 2022}}</ref>
|-
|2022
| Desa Wisata Mangrove dan Kuliner Pajukukang
|
|Berkembang
|Tidak masuk
|Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros
|<ref name=":120"/>
|-
|2023
| Desa Wisata Mangrove dan Kuliner Pajukukang
|
|Berkembang
|Tidak masuk
|Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros
|<ref name=":120"/>
|-
|}
== Indeks desa membangun ==
Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.
Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Pajukukang mendapatkan raihan nilai 0,6832 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros.
{| class="wikitable" style="text-align:center; line-height:17px; width:100%;"
! scope="col" style="width:10%;" rowspan="2"|Tahun
! scope="col" style="width:15%;" rowspan="2"|Nilai IDM Desa
! scope="col" style="width:15%;" rowspan="2"|Status IDM Desa
! scope="col" style="width:50%;" colspan="4" |Peringkat
! scope="col" style="width:10%;" rowspan="2"|Referensi
|-
! style="width:12px;"| Dalam Kecamatan
! style="width:12px;"| Dalam Kabupaten
! style="width:12px;"| Dalam Provinsi
! style="width:14px;"| Nasional
|-
|1996
|
| Non Indeks Desa Tertinggal (IDT)
|
|
|
|
| <ref name=":200">{{cite book|url=|title=Daftar nama desa tertinggal dan tidak tertinggal menurut propinsi dan kabupaten/kotamadya di pulau [nama pulau]|first=|last=Biro Pusat Statistik|date=1996|website=|coauthors=|publisher=Biro Pusat Statistik|language=id|pages=|access-date=|year=1996|isbn=9789795982777}}</ref>
|-
|2010
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2011
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2012
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2013
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2014
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2015
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2016
| 0,5376
| tertinggal
| 6
| 70
| 1.784
| 48.552
| <ref name=":185">{{cite book|url=https://drive.google.com/file/d/1PnlegtY3Ne0YgrrK2BZpTMwcleOE41P_/view|title=Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016|first=|last=Tim Penyusun Kemendes PDTT RI|date=2016|website=idm.kemendesa.go.id|coauthors=|publisher=Kemendes PDTT RI|language=id|pages=|access-date=2022-05-29|year=2016|isbn=}}</ref>
|-
|2017
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2018
| 0,6500
| berkembang
| 4
| 14
| 403
| 16.844
| <ref name=":187">{{cite book|url=https://drive.google.com/file/d/1YnruFhFeYanLEZ0e5XGxIbhuOdOoTX9r/view|title=Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018|first=|last=Tim Penyusun Kemendes PDTT RI|date=2018|website=idm.kemendesa.go.id|coauthors=|publisher=Kemendes PDTT RI|language=id|pages=|access-date=2022-06-09|year=2018|isbn=}}</ref>
|-
|2019
|
|
|
|
|
|
|
|-
|2020
| 0,6832
| berkembang
| 4
| 23
| 607
| 22.190
| <ref name=":182">{{cite book|url=https://drive.google.com/file/d/1Rz5Qz-wWCY3_imH_FLom0ORFxYaLBe96/view|title=Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020|first=|last=Tim Penyusun Kemendes PDTT RI|date=2020|website=idm.kemendesa.go.id|coauthors=|publisher=Kemendes PDTT RI|language=id|pages=|access-date=2022-05-28|year=2020|isbn=}}</ref>
|-
|2021
| 0,6686
| berkembang
| 4
| 46
| 1.090
| 32.936
| <ref name=":181">{{cite book|url=https://drive.google.com/file/d/1Ng9MJ2vlUjPceQ4f2pNKgWnmXy-eWe6Z/view|title=Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021|first=|last=Tim Penyusun Kemendes PDTT RI|date=2021|website=idm.kemendesa.go.id|coauthors=|publisher=Kemendes PDTT RI|language=id|pages=|access-date=2022-05-27|year=2021|isbn=}}</ref>
|-
|2022
| 0,6813
| berkembang
|
|
|
| 36.763
|
|-
|[[Berkas:Logo_of_the_Ministry_of_Villages,_Disadvantage_Region_Developments,_and_Transmigrations_of_the_Republic_of_Indonesia.svg|50px]]
| colspan="6" style="text-align:center;font-size:100%;"|'''IDM Desa Pajukukang'''{{br}}Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, [[Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia|Kemendes PDTT RI]]
|[[Berkas:Maros_Regency_Official_Logo.png|50px]]
|-
|}
Baris 375 ⟶ 533:
== Kuliner khas ==
* '''Jenedoang''', merupakan produk tradisional yang berbahan dasar sari pati kepala udang, saus ini sendiri sudah menjadi kuliner turun-temurun yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Awal kuliner ini muncul ketika di zaman dulu dimana masyarakat sudah mulai jenuh dengan lauk dari udang sehingga dimunculkan ide untuk membuat penganan lain, sehingga muncul ide untuk menjadikan udang menjadi saus (jenedoang), jenedoang sendiri memiliki cita rasa gurih dan khas dari udang berfungsi sebagai pengganti lauk yang dinikmati bersama buah kecut.
* '''Putu ambong''', berbahan dasar dari tepung beras dan gula merah, panganan ini menjadi salah satu budaya kuliner desa yang resepnya diwariskan dari generasi ke generasi dan hampir semua masyarakat dapat membuat kue tradisional ini. Rasa kue yang gurih dan manis karena didalamnya terdapat toping dari gula merah atau gula aren dan cocok buat sarapan di pagi hari ditemani dengan teh hangat.
* '''Labu' palu/putu pesse' ''', merupakan panganan tradisional sejak nenek moyang terdahulu yang terbuat dari tepung beras yang disangrai. Cara membuat kue tradisional ini yakni tepung beras tadi dicampurkan dengan air kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan gula merah dan selanjutnya dicetak di sebuah cetakan kue tertentu sebelum disajikan.
* '''Amplang ikan bndeng''', merupakan usaha kuliner masyarakat desa yang merupakan penganan favorit karena terbuat dari ikan bandeng yang memiliki nilai gizi yang tinggi, amplang ini biasanya dijadikan sebagai oleh-oleh.
== Adat dan budaya ==
Masyarakat Desa Pajukukang memiliki tradisi kesenian bernama ganrang adat. Ganrang adalah alat musik tradisional yang biasa dibunyikan dan dimainkan pada waktu-waktu tertentu, misal digunakan pada saat upacara adat, penyambutan, kawinan, pagelaran, dan sebagainya. Ganrang sendiri terdiri dari alat musik berupa gendang, gong, seruling, dan calong-calong. Paganrang adalah sekumpulan orang yang brjumlah 4-5 anggota yang masing-masing memiliki peran tersendiri dalam memainkan alat musik tersebut sehinggah menghasilkan bunyi khas alat tersebut. Alat musik ini jika dimainkan akan memandai kesaklaran suatu acara dan tidak boleh dimainkan sembarang waktu.
== Pendidikan ==
=== Daftar sekolah ===
* KB Ananda Ceria, Dusun Balosi
* UPTD SD Negeri 100 Inpres Balosi, Dusun Balosi
* UPTD SD Negeri 43 Parasangan Beru, Dusun Parasangan Beru
* TK Ar-Rizky, Dusun Panaikang
<ref name="KEMENDIKBUD">{{cite web|url=https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=190103&level=3|title=Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI|website=www.referensi.data.kemdikbud.go.id|accessdate=30 April 2022|format=Daftar|archive-date=2022-03-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220316220215/https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=190103&level=3|dead-url=yes}}</ref><ref name="KEMENDIKBUD PAUD">{{cite web|url=https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index21.php?kode=190103&level=3|title=Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI: PAUD|website=www.referensi.data.kemdikbud.go.id|accessdate=4 Mei 2022|format=Daftar|archive-date=2022-03-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220309202201/https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index21.php?kode=190103&level=3|dead-url=yes}}</ref>
== Kesehatan ==
Baris 414 ⟶ 578:
* 2019: 3 buah pos ronda
* 2020: TBA buah pos ronda
== Galeri foto ==
<gallery>
Berkas:Desa Pajukukang2.jpg|jmpl|260px|Nelayan di Desa Pajukukang
Berkas:Desa Pajukukang3.jpg|jmpl|260px|Kesenian musik tradisional ganrang adat di Desa Pajukukang
Berkas:Desa Pajukukang4.jpg|jmpl|260px|Jenedoang (saus udang) khas Desa Pajukukang
Berkas:Desa Pajukukang5.jpg|jmpl|260px|Putu Ambong khas Desa Pajukukang
Berkas:Desa Pajukukang6.jpg|jmpl|260px|Labu' Palu khas Desa Pajukukang
Berkas:Desa Pajukukang7.jpg|jmpl|260px|Amplang Bandeng Pesisir khas Desa Pajukukang
Berkas:Desa Pajukukang8.jpg|jmpl|260px|Budaya gotong royong membangun rumah
Berkas:Desa Pajukukang9.jpg|jmpl|260px|Budaya bermusyawarah untuk mufakat
Berkas:Desa Pajukukang10.jpg|jmpl|260px|Tarian adat penyambutan tamu
</gallery>
== Organisasi kemasyarakatan/perkumpulan ==
* [[Karang Taruna]] Desa Pajukukang
* [[Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga]] (PKK) Desa Pajukukang
== Riwayat bencana ==
* [[Angin puyuh]]: 31 Oktober 1974
== Lihat pula ==
Baris 426 ⟶ 610:
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.pajukukangpesisir.com/ Situs Web Resmi Pemerintah Desa Pajukukang]
* {{id}} [http://maroskab.bps.go.id/ Situs Web Resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros]
* {{id}} [http://maroskab.go.id/ Situs Web Resmi Pemerintah Kabupaten Maros]
* {{id}} [http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/ Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri RI]
{{Kelompok templat
|list1 =
{{Bontoa, Maros}}
{{Desa Wisata di Kabupaten Maros}}
{{Topik Maros}}
}}
{{Authority control}}
{{Desa-stub}}
[[Kategori:Desa wisata]]
[[Kategori:Desa wisata di Maros]]
[[Kategori:Desa wisata di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Desa wisata di Indonesia]]
|