Mamiya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 25:
Pada tahun 1951, Mamiya Camera Company, Ltd. masuk ke dalam Bursa Saham Tokyo dan lima tahun kemudian, perusahaan ini ambil bagian dalam pameran kamera terkemuka, Photokina International Show. Perusahaan ini terus berkembang pesat hingga tahun 1984, salah satu distributor internasional Mamiya mengalami kebangkrutan dan menyebabkan kesulitan ekonomi melanda perusahaan tersebut. Pemerintah Jepang memberikan bantuan dana kepada Mamiya untuk dapat terus berproduksi namun pada Juni 1984, perusahaan ini menghentikan semua produksi kamera 35mm. Setelah melakukan perombakan organisasi, Mamiya mulai kembali mengkhususkan diri untuk memproduksi kamera medium format untuk kalangan profesional dan kondisi keuangan perusahaan ini kembali membaik.<ref name="col"/>
 
Tsunejiro Sugawara, pengusaha yang mendanai pendirian Mamiya, meninggal dunia pada April 1988. Berselang setahun kemudian, Seichi Mamiya, insinyur yang mendirikan dan merancang kamera pertama perusahaan tersebut, juga meninggal dunia. Namun, perusahaan tersebut tetap bersaing dan mengembangkan produk [[kamera digital]].<ref name="col"/>
 
Pada tahun 2006, Mamiya yang kalah dalam persaingan [[fotografi digital]] diambil alih oleh sebuah perusahaan Teknik Informatik, Cosmo Digital Imaging. Pada tahun 2015, seluruh aset Mamiya resmi dibeli oleh Phase One, sebuah perusahaan Denmark yang bergerak di industri kamera medium format digital. Mamiya tetap bermarkas di Jepang dengan pabrik pembuatan di Sakur yang beranggotakan 80 orang insinyur dan teknisi serta distributor di lebih dari 100 negara.<ref>[https://www.dpreview.com/articles/1970037207/phase-one-buys-mamiya-gains-ownership-of-camera-and-lens-production Phase One buys Mamiya, gains ownership of camera and lens production], Damien Demolder. 2 Dec 2015. Digital Photography Review.</ref>
 
== Catatan Kaki ==