Dewi Sartika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thoriq1024 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|name = Dewi Sartika <br />
|image = Raden Dewi_Sartika.jpg
|image_size =
|nationality = [[Indonesia]]
|birth_date = {{birth date|1884|12|4|mf=y}}
Baris 8:
|death_date = {{death date and age|1947|9|11|1884|12|4|mf=y}}
|death_place = [[Cineam, Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|other_names =
|known_for = Pahlawan Nasional; Perintis pendidikan wanita
|religion =
|spouse = Raden Kanduruhan Agah Suriawinata
}}
'''Raden Dewi Sartika''' ({{Lang-su|{{Sund|ᮛᮓᮦᮔ᮪ ᮓᮦᮝᮤ ᮞᮁᮒᮤᮊ}}|Radén Déwi Sartika}}<!-- Sistem penulisan aksara Sunda masih ada sedikit kendala dalam penulisan "Radén", yang tertulis "Rédan". -->; {{lahirmati|[[Cicalengka, Bandung]]|4|12|1884|[[Cineam, Tasikmalaya]]|11|9|1947}}) adalah seorang advokat dan tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita.<ref>{{Cite news|title=11 September Hari Wafatnya Raden Dewi Sartika, Simak Biografi dan Perjuangannya Memajukan Pendidikan Wanita|url=https://zonabanten.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-235482930/11-september-hari-wafatnya-raden-dewi-sartika-simak-biografi-dan-perjuangannya-memajukan-pendidikan-wanita|work=[[Pikiran Rakyat]]|language=id|access-date=2023-05-22}}</ref> Ia juga merupakan salah satu tokoh perempuan Indonesia paling terkenal. Ia diakui sebagai [[Pahlawan Nasional]] oleh Pemerintah [[Indonesia]] pada tahun [[1966]].
 
== Biografi tentang Dewi Sartika ==
Dewi Sartika lahir dari keluarga Sunda yang ternama, yaitu R. Rangga Somanegara dan R. A. Rajapermas di [[Cicalengka, Bandung|Cicalengka]] pada 4 Desember 1884.<ref name="Aning65"/><ref>{{harvnb|Agustina|2009|p=41}}</ref> Ketika masih kanak-kanak, ia selalu bermain peran menjadi seorang guru ketika seusai sekolah bersama teman-temannya.<ref name="Aning65">{{harvnb|Aning S.|2005|p=65}}</ref><ref name="sudarmanto154">{{harvnb|Sudarmanto|2007|p=154}}</ref> Setelah ayahnya meninggal, ia tinggal bersama dengan pamannya. Ia menerima pendidikan yang sesuai dengan budaya Sunda oleh pamannya, meskipun sebelumnya ia sudah menerima pengetahuan mengenai budaya barat.<ref name="agustina42">{{harvnb|Agustina|2009|p=42}}</ref> Pada tahun 1899, ia pindah ke Bandung.<ref name="sudarmanto154"/>
 
Pada 16 Januari 1904, ia membuat sekolah yang bernamamendirikan ''Sekolah Isteri'' di Pendopo Kabupaten Bandung, berkat dukungan dari kakeknya yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bandung, [[Martanagara|Raden Adipati Aria Martanagara]], dan Den Hamer, Inspektur Kantor Pengajaran.<ref>{{cite web |url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/03/01/biografi-dewi-sartika-pahlawan-pendidikan-perempuan |title=Biografi Dewi Sartika, Pahlawan Pendidikan Perempuan |first=Meita |last=Astaningrum |date=1 Maret 2023 |access-date=12 April 2023 |publisher=GNFI}}</ref> Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910.<ref>{{harvnb|Aning S.|2005|pp=65–66}}</ref><ref name="ti">{{cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/657-dewi-pendidikan-dari-cicalengka |title=Dewi Pendidikan dari Cicalengka |work=tokohindonesia.com |accessdate=6 Januari 2011 |archive-date=2016-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160303214042/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/657-dewi-pendidikan-dari-cicalengka |dead-url=yes }}</ref> Ia mengajarkan para wanita membaca, menulis, berhitung, pendidikan agama dan berbagai keterampilan. Pada tahun 1912, sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat, lalu kemudian berkembang menjadi satu sekolah tiap kota maupun kabupaten pada tahun 1920.<ref name="agustina42"/> Pada September 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.<ref name="agustina42"/>
 
Sekolah Raden Dewi berkembang dengan pesat. Namun, masa pendudukan Jepang membuat sekolah tersebut mengalami krisis keuangan dan peralatan.
 
Pasca kemerdekaan, kesehatan Dewi Sartika mulai menurun. Ketika terjadi [[Agresi Militer Belanda]] dalam masa [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|perang kemerdekaan]], ia terpaksa ikut mengungsi ke [[Tasikmalaya]]. Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di [[Cineam, Tasikmalaya|Cineam]] dan dimakamkan di sana. Ia wafat tepat dua tahun [[Radio Republik Indonesia]] mengudara di seantero Indonesia. Setelah keadaan aman, makamnya dipindahkan ke Jalan Karang Anyar, Bandung.<ref name="agustina42"/><ref name="Aning66"/>
 
== Peninggalan ==