GPIB Sion Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Update menyesuaikan di website sistem registrasi cagar budaya kemdikbud
k Cagar
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 80:
 
Selain itu, ada [[organ pipa]] gereja yang sampai sekarang masih terawat baik. Organ ini diletakkan di balkon yang disangga empat tiang langsing. Organ ini pemberian putri seorang pendeta bernama [[John Maurits Moor]] ini terakhir kali dipakai pada [[8 Oktober]] [[2000]].
 
== Organ Pipa Sion ==
[[Berkas:Keyboard Organ Gereja Sion.jpg|jmpl|327x327px|Konsol ''keyboard'' Organ Gereja Sion. Terdiri atas 2 manual, ''great'' (bawah) dan ''swell'' (atas), serta ''pedalboard''. Terdapat knob untuk mengatur suara organ sesuai keinginan organis.]]
Selain gedung bersejarahnya, Gereja Sion memiliki kekayaan tak ternilai lainnya yang masih terpelihara di saat banyak gereja lain menjual barang serupa secara tidak bertanggung jawab. '''Organ Sion''' (biasa juga dipanggil ''“orgel''” dari bahasa Belanda untuk organ pipa “''orgelpijp''”) menurut plakat kecil yang ada pada bagian depan organ berdiri sejak '''1 Agustus''' '''MDCCCLX''' (1860 dalam angka arab) dan dibangun oleh ''orgelbauer'' (sebutan untuk pembuat organ pipa) '''E. F. Rijkmans'''. Plakat kuningan kecil itu sendiri berbunyi “''Anno MDCCCLX Auguste 1; Organa hoec suo; Opere refecta, in solita sede loranda curavit '''E. F. RIJKMANS'''; urbana ecclesia organions''” yang jika diterjemahkan secara kasar ke dalam bahasa Indonesia berarti, “1 Agustus tahun 1860; inilah organ mereka; telah diperbaiki, dalam perawatan rutin E. F. Rijkmans pembuat organ gereja perkotaan”. Tetap berdiri dan beroperasi hingga saat ini mencapai usia 160 tahun (2020), maka Organ Sion menjadi '''salah satu organ dan alat musik tertua yang masih beroperasi''' di Indonesia.
 
Organ ini merupakan pemberian dari putri dari Pendeta John Maurits Moor. Menurut sejarah yang dihimpun Rudi van Straten dari ''Sounding Heritage'' Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, organ ini merupakan pindahan dari Gereja Kota yang kemudian hancur karena serangan serangga pada konstruksi kayunya. Organ pada gereja tersebut kemudian dipindahkan ke Portuguese Buitenkerk dan diperbesar dengan penambahan menara pedal (dua menara pipa berukuran panjang yang merupakan pipa-pipa pedal
[[Berkas:Pedal Organ Gereja Sion.jpg|jmpl|180x180px|Pedal Organ Gereja Sion yang dimainkan dengan kedua kaki oleh organis]]
di kiri dan kanan bagian depan/fasad). Konsol (bagian untuk memainkan organ pipa, terdiri atas ''keyboard'' dan ''pedalboard/''pedal) dahulu berada di depan organ, dan saat ini sisa lubang tombol register (jenis-jenis suara) masih terlihat.
 
Organ Sion kemudian mengalami renovasi besar pada 1930 oleh perusahaan '''Fa Bekker & Lefèbre''' yang berbasis di daerah Weltevreden atau Gambir saat ini.
[[Berkas:Fasad Organ Gereja Sion.jpg|jmpl|Fasad Organ Gereja Sion yang bergaya barok.]]
Keindahan luar biasa pada Organ Sion adalah arsitektur yang penuh dengan hiasan indah '''gaya barok''' (gaya arsitektur yang penuh hiasan, dimulai sekitar akhir abad ke-16 di Eropa). Patung-patung malaikat kecil di fasad serta ornamen megah ala barok mampu mendatangkan keindahan dan keagungan pada Organ Sion. Arsitektur Organ Sion sedemikian rupa sehingga tampak kompak dengan arsitektur Gereja Sion lainnya yang juga kental dengan gaya barok, seperti mimbar cawan dan ornamen-ornamen mimbar. Masih beroperasinya Organ Sion membuat organ ini menjadi '''satu-satunya organ gaya barok di Indonesia yang masih aktif.''' Suara pipa yang sangat merdu dan khas juga menjadi keindahan tersendiri di kalangan organis, jemaat, dan pendengar.
 
=== Mekanik dan Rangka ===
Organ Sion beroperasi dengan sistem '''pneumatik''' (''tubular-pneumatic action''), sistem yang kerap digunakan di dunia pembuatan organ pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Sistem ini menggunakan '''tabung-tabung timah''' untuk menghubungkan tuts dan pedal dengan katup yang mengendalikan aliran angin ke organ pipa. Sebelum direnovasi oleh Fa Bekker & Lefèbre pada tahun 1930, Organ Sion menggunakan sistem mekanik ''tracker-action'' yang menggunakan rangka-rangka sambungan untuk menghubungkan tuts dan pedal dengan katup. Mekanisme ini kemudian memungkinkan pipa berbunyi sesuai not dan suara yang diinginkan.
[[Berkas:Roda Bilik Udara.jpg|jmpl|208x208px|Roda bilik udara yang digunakan untuk memompa udara agar pipa bisa berbunyi. Pada zaman dahulu, roda ini diputar dengan tangan secara manual.]]
Pengoperasian Organ Sion saat ini dibantu oleh motor listrik yang penggunaannya disesuaikan untuk memutar roda. Roda yang terputar akan membuat sistem mekanik pada bilik udara bekerja untuk memasukkan udara ke dalam bilik udara dan pipa-pipa. Sebelum adanya motor listrik''', roda diputar dengan tangan''' sehingga membutuhkan pekerja tambahan sebagai pemutar roda. Hingga saat ini, tuas pemutar masih ada walaupun tidak digunakan lagi. Pada zaman dahulu, pemutar roda menjadi suatu jenis pekerjaan tersendiri, walaupun di Indonesia catatan mengenai pekerjaan ini tidak jelas.
 
=== Renovasi dan Riwayat Pemakaian ===
Organ Sion telah melalui beberapa renovasi sepanjang sejarahnya. Pada 1930, Fa Bekker & Lefèbre merenovasi Organ Sion dan mengganti pipa-pipa dan sistem organ dari mekanik menjadi pneumatik. Sejak 1980, organ kemudian rusak sehingga tidak dapat digunakan. Baru kemudian pada 1992 organ kembali direnovasi dengan bantuan beberapa pendukung yang tertera di plakat dekat bilik udara organ. Organ kemudian tidak dapat dipakai lagi dan baru pada 2001 organ direnovasi kembali. Setelah kembali mengalami penurunan kondisi kembali sejak 2006, pada tahun 2012 Organ Sion mengalami renovasi skala besar di bawah ''orgelbauer'' asal Indonesia Benedictus Martino Hidajat.
 
=== Organis ===
[[Berkas:Sistem tubular pneumatik Organ Gereja Sion.jpg|jmpl|258x258px|Sistem tubular pneumatik Organ Gereja Sion yang berada tepat di belakang ''keyboard''. Udara akan mengalir lewat pipa-pipa ini sesuai tuts yang ditekan organis.]]
Sebelum organis Jonathan Wibowo hadir pada HUT ke-313 Gedung GPIB Sion Jakarta (Oktober 2008) untuk membantu pelayanan, belum ada penjadwalan tetap untuk permainan organ pipa di Gereja Sion. Organis (sebutan untuk pemain organ pipa) yang tercatat telah membantu pelayanan musik organ pipa di Gereja Sion antara lain Elizabeth Flora Makaminan, Jonathan Christian Turangan Wibowo (2008-2016, 2022-sekarang), Rillo Hans Stevanus Purba-Samallo, Dimu Boeky, Albert Deil (2015-2016, 2020-2022), dan Nico Gamalliel (2017-sekarang). Organis yang melayani di GPIB Sion Jakarta sebelum tahun 2000-an tidak tercatat dengan jelas. Salah satu organis yang menurut cerita pernah turut dalam pelayanan organ pipa di GPIB Sion adalah Pnt. Drs. Janus Siagian (1970-1982). Sebelum Pnt. Janus, pemain organ pipa di GPIB Sion menurut cerita adalah organis asal Belanda yang masih tinggal di Indonesia setelah kemerdekaan.
 
== Referensi ==
Baris 86 ⟶ 110:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.warnesmag.com/art_of_GOD.htm Sejarah Gereja Sion] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070313104358/http://www.warnesmag.com/art_of_GOD.htm |date=2007-03-13 }}
* {{id}} [http://arkeologi.net/index1.php?id=view_news&ct_news=545 Wisata Gereja Tua Jakarta Menggali Memori lewat Rumah Ibadah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221127142721/http://arkeologi.net/index1.php?id=view_news&ct_news=545 |date=2022-11-27 }}
{{Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia}}
{{Batavia}}
Baris 94 ⟶ 118:
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]