Stadion Sriwedari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa ) |
k Cagar |
||
(29 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tambah rujukan|date=Oktober 2023}}{{Infobox cagar budaya
'''Stadion Sriwedari''' atau antara tahun 2003-2011 sempat berganti naman menjadi '''Stadion R. Maladi''' adalah sebuah [[stadion]] di [[Kota Surakarta]]. Stadion Sriwedari merupakan salah satu [[stadion]] tertua di [[Indonesia]] yang menjadi stadion tempat dilangsungkannya [[Pekan Olahraga Nasional I|Pekan Olahraga Nasional (PON) I]] pada tanggal 9 September 1946.▼
| Name = Monumen Stadion Sriwedari
| Image = Sriwedari Stadium 2022.png
| image_size =
| Caption =
| part_of = <!--Bagian dari-->
| Type =
| Criteria = Struktur
| ID = CB.1285
| Location = Jalan Bhayangkara,Kelurahan [[Sriwedari]],Kecamatan [[Laweyan]],Kota [[Surakarta]]
| Year = 3 Mei 2013
| Session = 646/1-R/1/2013
| Extension = Menteri
| ownership = <!--Pemilik-->
| management = Pemerintah Kota [[Surakarta]]
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014111000033/monumen-stadion-sriwedari
| map_location = <!--Location map-->
| map_width = <!--300 (lebar peta)-->
| map_caption = <!--Keterangan peta-->
| map_alt =
| map_relief =
| map_label = <!--{{PAGENAME}}-->
| map_label_position =
| map_mark = <!--Penanda peta-->
| coordinates = <!--Koordinat desimal-->
}}
▲'''Stadion Sriwedari''' atau antara tahun 2003-2011 sempat berganti
Sekarang stadion ini menjadi Monumen PON I. Saat ini stadion digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola besar dan konser musik.
Stadion Sriwedari menjadi kandang [[Persis Surakarta|Persis Solo]] pada pekan ke 5 [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|BRI Liga 1 2023/2024]] melawan [[Arema FC]], laga yang berakhir seri 1-1 tersebut digelar tanpa kehadiran penonton.
== Sejarah ==
Pada tahun 1932, Sri Susuhunan [[
Sedangkan khusus
Perencana stadion dipercayakan kepada Mr. Zeylman dengan menghabiskan biaya sebesar 30000 gulden, dan
Peresmian Stadion Sriwedari dilakukan oleh G.P.H Hargopalar atas nama Sri Susuhunan. Bangsa Belanda meminta agar bisa menggunakan stadion megah tersebut. Akhirnya terpaksa [[Persis Solo]] dan anggotanya hanya bisa menggunakan stadion tersebut pagi dan sore dan malam menjadi hak Voetbal Bond Soerakarta (Klub
Untuk selanjutnya, stadion tersebut pada tanggal 9-12 September 1948 juga dijadikan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama. Dan sampai sekarang setiap tanggal [[9 September]] juga dijadikan sebagai hari olahraga [[Indonesia]]. Pada masa pemerintahan [[Orde Baru]], stadion ini juga dijadikan sebagai monumen PON Pertama.
Setelah meninggalnya Raden [[Maladi]] pada tanggal 30 April 2001, maka Stadion Sriwedari berganti nama menjadi Stadion R.Maladi. Hal ini untuk menghormati jasa sang pahlawan yang juga pernah menjadi Ketua Umum PSSI (1950-1959). Selain itu sosok Raden Maladi juga tidak bisa dipisahkan dengan kota
== Pengubahan nama ==
Pada tanggal 4 Agustus 2003, pemerintah Kota Solo yang dipimpin oleh wali kota [[Slamet Suryanto]] mengubah nama Stadion Sriwedari menjadi Stadion R Maladi sebagai penghormatan atas jasa-jasa mantan [[Menteri Olahraga Indonesia|Menteri Olahraga]] yang sekaligus desainer stadion tersebut. Pengubahan nama stadion itu atas usulan Paguyuban eks Tentara Pelajar Brigade 17 Surakarta. Semula nama R Maladi akan diabadikan sebagai nama stadion Manahan. Namun dengan alasan kesejarahan, Pemkot akhirnya memutuskan untuk menggantikan nama Stadion Sriwedari.<ref>
R. Maladi adalah mantan presiden PSSI periode 1950-1959. Bahkan Maladi juga pernah menjadi penjaga gawang PSSI. Di dunia kesenian, Maladi seorang pencipta lagu keroncong yang handal. Pada masa awal kemerdekaan, Maladi memimpin Tentara Pelajar dalam pertempuran melawan Belanda yang kemudian dikenal dengan Serangan Umum 4 Hari di Solo.
Baris 25 ⟶ 54:
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://pasoepati.net/index.php/2010/07/18/stadion-r-maladi-merupakan-fondasi-pertama-sepakbola-indonesia/ Sejarah Stadion R. Maladi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* Palupi, Sri Agustina (2004), Politik dan
{{topik Surakarta}}
{{Sepak bola di Solo}}
{{Stadion di Indonesia}}
{{Stadion Pekan Olahraga Nasional}}
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
[[Kategori:Cagar budaya di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Stadion sepak bola di Kota Surakarta]]
[[Kategori:Stadion sepak bola di Indonesia]]
[[Kategori:Struktur cagar budaya di Indonesia]]
|