Stadion Sriwedari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k memindahkan Stadion Sriwedari ke Stadion R. Muladi |
k Cagar |
||
(44 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tambah rujukan|date=Oktober 2023}}{{Infobox cagar budaya
'''Stadion R. Maladi''' atau sebelum tahun 2003 bernama '''Stadion Sriwedari''' adalah sebuah [[stadion]] di [[Kota Surakarta]]. Stadion R. Maladi merupakan salah satu [[stadion]] tertua di [[Indonesia]] yang menjadi stadion tempat dilangsungkannya [[Pekan Olah Raga Nasional I|Pekan Olah Raga Nasional (PON) I]] pada tanggal 9 September 1946.▼
| Name = Monumen Stadion Sriwedari
| Image = Sriwedari Stadium 2022.png
| image_size =
| Caption =
| part_of = <!--Bagian dari-->
| Type =
| Criteria = Struktur
| ID = CB.1285
| Location = Jalan Bhayangkara,Kelurahan [[Sriwedari]],Kecamatan [[Laweyan]],Kota [[Surakarta]]
| Year = 3 Mei 2013
| Session = 646/1-R/1/2013
| Extension = Menteri
| ownership = <!--Pemilik-->
| management = Pemerintah Kota [[Surakarta]]
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014111000033/monumen-stadion-sriwedari
| map_location = <!--Location map-->
| map_width = <!--300 (lebar peta)-->
| map_caption = <!--Keterangan peta-->
| map_alt =
| map_relief =
| map_label = <!--{{PAGENAME}}-->
| map_label_position =
| map_mark = <!--Penanda peta-->
| coordinates = <!--Koordinat desimal-->
}}
▲'''Stadion
Sekarang stadion ini menjadi Monumen PON I. Stadion legendaris ini dibangun oleh Paku Buwono X untuk kegiatan olah raga kerabat Karaton dan kalangan pribumi. Saat ini stadion digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola besar dan konser musik.▼
▲Sekarang stadion ini menjadi Monumen PON I
Stadion Sriwedari menjadi kandang [[Persis Surakarta|Persis Solo]] pada pekan ke 5 [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|BRI Liga 1 2023/2024]] melawan [[Arema FC]], laga yang berakhir seri 1-1 tersebut digelar tanpa kehadiran penonton.
== Sejarah ==
Pada tahun 1932, Sri Susuhunan [[Pakubuwana X]] dari [[Keraton Surakarta]] berinisiatif untuk membangun sebuah stadion untuk kegiatan olahraga kerabat Karaton dan kalangan pribumi. Stadion ini merupakan stadion pertama yang dibangun oleh bangsa Indonesia. Sedangkan stadion-stadion lain saat itu dibangun oleh orang Belanda.
Sedangkan khusus di Surakarta saat itu, atlet sepak bola bumiputra hanya boleh bermain di lapangan alun-alun kidul, tanpa alas kaki. Melihat perlakuan yang tidak adil tersebut membuat R.M.T Wongsanegoro mengusulkan kepada Raja Surakarta untuk membangun Stadion yang dikhususkan menampung atlet bumiputra. Kemudian raja yang berkuasa sejak tahun bedirinya klub Rood-Wit itu langsung setuju, orang nomor satu yang terkenal sangat menaruh perhatian terhadap sepak bola ini memberikan lokasi di Kebun Suwung (Kelurahan Sriwedari).
Perencana stadion dipercayakan kepada Mr. Zeylman dengan menghabiskan biaya sebesar 30000 gulden, dan pelaksana pembangunan sendiri dilakukan oleh R. Ng. Tjondrodiprojo beserta 100 pekerjanya selama 8 bulan. Stadion yang berbentuk oval dan dilengkapi dengan trek untuk bermain atletik dan lampu sorot di setiap sudut ini selesai pada tahun 1933.
Peresmian Stadion Sriwedari dilakukan oleh G.P.H Hargopalar atas nama Sri Susuhunan. Bangsa Belanda meminta agar bisa menggunakan stadion megah tersebut. Akhirnya terpaksa [[Persis Solo]] dan anggotanya hanya bisa menggunakan stadion tersebut pagi dan sore dan malam menjadi hak Voetbal Bond Soerakarta (Klub Sepak bola Belanda).
Untuk selanjutnya, stadion tersebut pada tanggal 9-12 September 1948 juga dijadikan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama. Dan sampai sekarang setiap tanggal [[9 September]] juga dijadikan sebagai hari olahraga [[Indonesia]]. Pada masa pemerintahan [[Orde Baru]], stadion ini juga dijadikan sebagai monumen PON Pertama.
Setelah meninggalnya Raden [[Maladi]] pada tanggal 30 April 2001, maka Stadion Sriwedari berganti nama menjadi Stadion R.Maladi. Hal ini untuk menghormati jasa sang pahlawan yang juga pernah menjadi Ketua Umum PSSI (1950-1959). Selain itu sosok Raden Maladi juga tidak bisa dipisahkan dengan kota Surakarta karena dia lahir di Surakarta pada tanggal 30 Agustus 1912. Walaupun ketika menjadi penjaga gawang tangguh kariernya banyak dihabiskan di klub PSIM Mataram, mantan Menteri Penerangan (1959-1962) dan mantan Menpora (1964-1966) ini sangatlah berjasa juga dalam persepak bolaan Surakarta.
== Pengubahan nama ==
Pada tanggal 4 Agustus 2003, pemerintah Kota Solo yang dipimpin oleh wali kota [[Slamet Suryanto]] mengubah nama Stadion Sriwedari menjadi Stadion R Maladi sebagai penghormatan atas jasa-jasa mantan [[Menteri
R. Maladi adalah mantan presiden PSSI periode 1950-1959. Bahkan Maladi juga pernah menjadi penjaga gawang PSSI. Di dunia kesenian, Maladi seorang pencipta lagu keroncong yang handal. Pada masa awal kemerdekaan, Maladi memimpin Tentara Pelajar dalam pertempuran melawan Belanda yang kemudian dikenal dengan Serangan Umum 4 Hari di Solo.
Pada November 2011 stadion ini dikembalikan lagi namanya menjadi Stadion Sriwedari.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
[[Kategori:Kota Surakarta]]▼
* [http://pasoepati.net/index.php/2010/07/18/stadion-r-maladi-merupakan-fondasi-pertama-sepakbola-indonesia/ Sejarah Stadion R. Maladi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* Palupi, Sri Agustina (2004), Politik dan Sepak bola di Jawa.
{{topik Surakarta}}
{{Sepak bola di Solo}}
{{Stadion di Indonesia}}
{{Stadion Pekan Olahraga Nasional}}
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
[[Kategori:Cagar budaya di Jawa Tengah]]
▲[[Kategori:Stadion sepak bola di Kota Surakarta]]
[[Kategori:Stadion sepak bola di Indonesia]]
[[Kategori:Struktur cagar budaya di Indonesia]]
|