Gedung BPPI Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k Menghapus Kategori:Cagar budaya di Indonesia; Menambah Kategori:Cagar budaya Indonesia di Sumatra Barat menggunakan HotCat |
k Cagar |
||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bedakan|Gedung Joang '45
[[Berkas:
'''Gedung Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) Padang''' atau '''Gedung Joang '45 Padang''' terletak di Jalan Pasar Mudik No. 50, [[Pasa Gadang, Padang Selatan, Padang|Pasar Gadang]], [[Kota Padang]], [[
BPPI Padang menampakkan identitas sebagai "kantor penerangan umum" untuk menghindari kecurigaan Sekutu. Menyusul kedatangan Sekutu yang diboncengi oleh Belanda pada Oktober 1945, gedung ini menjadi sasaran penggeledahan dan penangkapan, di antaranya menimpa [[Chatib Sulaiman]]. Pada akhir November 1945, seiring dengan meningkatnya pemeriksaan Sekutu, para pemuda yang biasanya berkumpul di BPPI berpencar. Selanjutnya dengan terbentuknya [[Badan Keamanan Rakyat]] di
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
== Sejarah ==
Sejarah Gedung BPPI Padang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai Kantor BPPI pada masa perjuagan kemerdekaan. BPPI dibentuk atas usulan [[Ismail Lengah|Ismael Lengah]] yang ditujukan sebagai badan yang bertugas menjaga keamanan dan menjadi media penyuara informasi kemerdekaan Republik Indonesia di
Setelah Sekutu yang diboncengi oleh Belanda mendarat pada Oktober 1945, suasana Kota Padang diliputi oleh ketegangan.{{sfn|Husein, dkk|1950|pp=223}} BPPI kerap jadi tujuan penggeledahan dan penangkapan. Memasuki pertengahan November 1945, penggeledahan dan pengkapan di Kantor BPPI menjadi semakin rutin, termasuk menimpa Chatib Sulaiman. Sulaiman, yang sedang berada di kantor, ditangkap dan dibawa ke markas Sekutu. Penangkapan Sulaiman segera memicu pemberontakan pemuda-pemuda BPPI sehingga sehari setelah ditahan, Sulaiman segera dibebaskan.{{sfn|Husein, dkk|1950|pp=257-260}}
Baris 21:
[[Berkas:Gedung BPPI Padang ruangan.jpg|jmpl|250px|Beranda Gedung BPPI Padang]]
Gedung BPPI Padang terdiri dari dua lantai. Atap bangunan terbuat dari seng dengan bentuk atap pelana kuda. Pintu masuk berjumlah dua buah, berada di lantai satu yang terletak di bagian tengah. Bagian dalam ruangan memiliki lantai yang terbuat dari ubin tegel polos berwarna abu-abu. Adapun untuk menuju ke lantai dua, terdapat dua tangga di sudut kiri dan kanan gedung. Tangga terbuat dari kayu berlantai semen dan sudah dikeramik. Lantai atas berupa ruangan berlantai papan kayu. Sebelum gempa, lantai atas sempat difungsikan sebagai aula dan kerap dijadikan sebagai tempat pertemuan. Namun, setelah [[Gempa bumi
Berdasarkan pengamatan BPCB
Pada 2017, Pemerintah Kota Padang memulai rencana merevitalisasi gedung. Menurut rencana, gedung akan diifungsikan sebagai museum pejuang.{{sfn|Valora|16 September 2017}}
Baris 33:
{{refbegin|2}}
* {{cite book|volume=Jilid 1|authorlink=Ahmad Husein|first=Ahmad|last=Husein|year=1991|title=Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Minangkabau 1945–1950|location=Jakarta|publisher=Badan Pemurnian Sejarah Indonesia Minangkabau|ISBN=979-405-127-6|ref= {{sfnRef|Husein, dkk|1950}}}}
* {{cite web|title=Pemko Padang Cari Desain Asli Gedung Juang di Pasa Gadang|url=http://m.valora.co.id/berita/8593/pemko-padang-cari-desain-asli-gedung-juang-di-pasa-gadang.html|work=Valora.co.id|date=16 September 2017|ref=
* {{cite web|title=Cagar Budaya Kota Padang|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Cagar-Budaya-Kota-Padang.pdf
* {{cite web|title=Retak Panjang Gedung Joang Bppi 45 Padang|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/retak-panjang-gedung-joang-bppi-45-padang/
[[Kategori:Bangunan dan struktur di
[[Kategori:Cagar budaya
[[Kategori:Kota Padang]]
|