Surau Latiah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Cagar |
||
(23 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|caption = Surau Latiah
|building_name = Surau Latiah
|location = Kampai Tabu Karambia, [[Lubuk Sikarah, Solok|Lubuk Sikarah]], [[Kota Solok]], [[
|religious_affiliation = [[Islam]]
|leadership = Wakaf
Baris 10:
|architecture_style = [[Arsitektur Minangkabau|Minangkabau]]
|facade_direction =
|groundbreaking =
|year_completed =
|construction_cost =
Baris 20:
}}
'''Surau Latiah''' terletak di [[Kampai Tabu Karambia, Lubuk Sikarah, Solok|Kampai Tabu Karambia]], [[Lubuk Sikarah, Solok|Lubuk Sikarah]], [[Kota Solok]], [[
Surau ini telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] yang dilindungi oleh pemerintah pada 2007.{{sfn|Pemerintah Provinsi Sumatera Barat|2012}}{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}<br />
== Sejarah ==
Keberadaan Surau Latiah berkaitan dengan figur Syekh Sialahan, seorang [[ulama Minangkabau]] yang berdakwah di daerah Solok dan sekitarnya. Ia bernama asli Husin bin Mahmud. Sialahan merujuk pada nama daerah di [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], tempat ia dulunya pernah berdakwah sebelum pindah ke Solok. Semasa hidupnya, Syekh Sialahan pernah belajar ke beberapa guru, terakhir ia berguru kepada Syekh Aminullah, cucu dari [[Syekh Supayang]]. Namun, saat berdakwah di Solok, ia mendapat hambatan dari kakaknya sendiri, seorang pemuka adat bergelar Datuk Bandaro dengan jabatan Angku Lareh. Jabatan ini membuat kakaknya cenderung berpihak kepada Belanda.{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}{{sfn|Masjid-masjid Kuno...|2006|pp=22-23}}{{sfn|BPCB
Pada awal berdirinya, Surau Latiah hanya berdinding bambu yang dianyam atau disebut ''sasak'' dan beratapkan ijuk. Setelah Syekh Sialahan meninggal pada 9 Muharram 1336 (26 Oktober 1917), dinding bangunan diberi plester dengan semen. Bagian lantai dan loteng telah diganti dengan material baru pada 1997 oleh [[Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala]] (BP3) Batusangkar. Bagian tiang dalam masjid yang asli sudah dilapisi
Surau Latiah dulunya digunakan sebagai tempat ibadah, menuntut ilmu, dan kegiatan [[suluk]]. Suluk merupakan ajaran [[tasawuf]] dalam Islam yang artinya jalan atau cara untuk mendekatkan diri pada Allah. Tidak semua surau bisa menjadi tempat suluk, karena terbatasnya ulama yang bisa membimbing suluk. Para peserta suluk di Surau Latiah berasal dari berbagai daerah, seperti [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]], dan [[Kabupaten Sijunjung|Sijunjung]]. Namun, tradisi bersuluk di surau ini sudah tidak dilakukan lagi, terakhir kali dilakukan pada 2003.{{sfn|BPCB
== Konstruksi ==
Denah bangunan Surau Latiah berukuran panjang 21,5 meter dan lebar 11 meter.{{sfn|Masjid-masjid Kuno...|2006|pp=22-23}} Dinding
Pintu masuk berada di sisi utara dan di sisi timur. Bukaan berupa jendela terdapat di sisi selatan, sisi barat, dan sisi timur. Ruangan bangunan terbagi atas ruang salat dan beberapa kamar yang digunakan untuk kegiatan suluk. Kamar tersebut berada pada sisi timur dari ruang utama yang pintunya tidak penuh hingga ke bagian bawah, dan sebuah ruangan dengan pintu penuh hingga ke bagian bawah.{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}{{sfn|situsbudaya.id|2 Februari 2016}}
Baris 44:
Di surau ini, terdapat manuskrip berupa naskah berbahasa Arab dalam abjad gundul peninggalan Syekh Sialahan. Ketika ditemukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok pada April 2018, kondisinya sudah bercerai-berai dan dibungkus dengan kertas koran.{{sfn|Info Publik Solok|30 April 2018}}
Syekh Sialahan meninggal pada 9 Muharram 1336 (sekitar Juli 1917). Di sisi timur dalam kompleks surau, terdapat makam Syekh Sialahan berupa susunan bata berplester. Nisannya menyatu dengan jirat, dengan bentuk nisan berbentuk undakan, pada bagian kepala nisan terdapat empat buah undakan dan pada bagian kaki nisan terdapat tiga buah undakan. Saat ini, makam Syekh Sialahan telah diberi cungkup dan dibuatkan bangunan yang disusun dengan bata berplester dengan ukuran 4 x 3 meter. Atap cungkup terbuat dari seng.{{sfn|BPCB
Selain itu, seperti kebanyakan masjid dan surau tua lainnya di Minangkabau, surau ini memiliki bedug atau disebut ''tabuah'' dalam [[bahasa Minang]]. Bersebalahan dengan surau, terdapat rumah gadang peninggalan Syekh Sialahan.{{sfn|Pemerintah Kota Solok|2018|pp=8-9}}
Baris 55:
* {{cite book
|title = Masjid-masjid Kuno di
|year = 2006
|publisher = Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar
Baris 65:
}}
* {{cite web
|title = Deskripsi Cagar Budaya Tidak Bergerak Kota Solok Provinsi
|author =
|url = https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Cagar-Budaya-Kota-Solok.pdf
|work =
|publisher = Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
|date = 2018
|accessdate = 25 April 2019
|ref = {{sfnRef|BPCB
|archive-date = 2019-08-31
|archive-url = https://web.archive.org/web/20190831084835/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Cagar-Budaya-Kota-Solok.pdf
|dead-url = yes
}}
* {{cite book
|title = Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kota Solok
|chapter = Bab II: Profil Kota Solok
|year = 2018
|publisher = Pemerintah Kota Solok
|id =
|accessdate = 25 April 2019
|chapter-url = https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_4a86655a7d_BAB%20IIBAB%20II.pdf
|ref = {{sfnRef|Pemerintah Kota Solok|2018}}
|archive-date = 2021-11-05
|archive-url = https://web.archive.org/web/20211105182118/https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_4a86655a7d_BAB%20IIBAB%20II.pdf
|dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 103 ⟶ 109:
}}
* {{cite web
|title = Cagar Budaya Kota Solok
|author = Yusfa Hendra Bahar
|url = https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/cagar-budaya-kota-solok/
|work =
|publisher = Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
|date = 2 Februari 2016
|accessdate = 25 April 2019
|ref = {{sfnRef|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}
|archive-date = 2019-04-25
|archive-url = https://web.archive.org/web/20190425232844/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/cagar-budaya-kota-solok/
|dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 124 ⟶ 133:
|title = VideoGubuakKopi Surau Latiah
|author = Albert Rahman Putra
|url = http://gubuakkopi.id/2014/06/29/videogubuakkopi-surau-latiah/
|work = Komunitas Gubuak Kopi
Baris 135 ⟶ 143:
== Pranala luar ==
*[[Pramono]]. [https://inioke.com/2892-2/ ''Mengenal Khazanah Naskah di Surau Latiah''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200627195506/https://inioke.com/2892-2/ |date=2020-06-27 }}.
{{Portal|Islam}}
{{Masjid di Indonesia}}
[[Kategori:Masjid di
[[Kategori:Kota Solok]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1902]]
[[Kategori:Cagar budaya
[[Kategori:Lubuk Sikarah, Solok]]
|