Masjid Al-Osmani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Ezagren memindahkan halaman Masjid Al Osmani ke Masjid Al-Osmani
k Cagar
 
(33 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
|image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in Laboehandeli TMnr 10016536.jpg
|caption = Masjid Raya Al-Osmani di era Kesultanan Deli
|building_name = مسجد العثماني<br />Masjid Raya Al-Osmani
|location = [[Medan]],Kota [[IndonesiaMedan|Medan]]
| province = {{flag|Sumatera Utara}}
|religious_affiliation = [[Islam]]
| country= {{flag|Indonesia}}
| religious_affiliation = [[Islam]] – [[Sunni]]
|website =
|architect =
Baris 10 ⟶ 12:
|architecture_style =
|groundbreaking = [[1854]]
|year_completed = [[1857]]
|construction_cost =
|capacity = 13,00 orang jemmah
|dome_quantity =
|dome_height_outer =
Baris 18 ⟶ 20:
|minaret_height =
}}
'''Masjid Al-Osmani''' ([[Abjad Jawi|Aksara Jawi]]:مسجد العثماني) adalah sebuah [[masjid]] di [[Medan]], [[Sumatera Utara]]. Masjid ini juga di kenal dengan sebutan Masjid Labuhan karena lokasinya yang berada di daerahkecamatan [[Medan Labuhan, Medan|Medan Labuhan]]. Masjid yangini terletak di jalan K.L. Yos Sudarso Kel. Pekan Labuhan sekitar 20 kilometer sebelah utara Kota Medan. Masjid ini adalah masjid tertua di kota Medan.
 
Masjid Al-Osmani dibangun pada [[1854]] oleh Raja Deli ketujuh, yakni Sultan Osman Perkasa Alam dengan menggunakan bahan kayu pilihan. Kemudian pada [[1870]] hingga [[1872]] masjid yang terbuat dari bahan kayu itu dibangun menjadi permanen oleh anak Sultan Osman, yakni SulthanSultan Mahmud Perkasa Alam yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.
 
Hingga kini, selain digunakan sebagai tempat beribadah, masjid itu juga dipakai sebagai tempat peringatan dan perayaan hari besar keagamaan dan tempat pemberangkatan menuju pemondokan jamaahjemaah haji yang berasal dari Medan utaraUtara. Di masjid ini juga terdapat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sulthan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sulthan Mahmud Perkasa Alam.<ref>{{cite web |url=http://jakarta45.wordpress.com/2009/08/22/ziarah-al-osmani-masjid-tertua-di-medan/ | title=Masjid Al-Osmani |date=16 Juni 2012}}</ref>
 
== Arsitektural ==
[[Berkas:Interior M Al Osmani.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Interior Masjid Al-Osmani juga serba kuning sebagaimana warna sisi luarnya]]
 
Ketika pertama kali dibangun pada tahun 1854, ukuran Masjid Al-Osmani hanya 16 x 16 meter dengan material utama dari kayu. Pada tahun 1870, Sultan Deli VIII Mahmud Al Rasyid melakukan pemugaran besar-besaran terhadap bangunan masjid yang diarsiteki arsitek asal Jerman, GD Langereis. Selain dibangun secara permanen, dengan material dari Eropa dan Persia, ukurannya juga diperluas menjadi 26 x 26 meter. Renovasi itu selesai tahun 1872.
 
Beberapa kali pemugaran terhadap bangunan masjid ini telah dilaksanakan tanpa menghilangkan arsitektur asli yang merupakan perpaduan bangunan Timur Tengah, India, Spanyol, Melayu, dan ChinaTiongkok.<ref>{{cite web |url=http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/11/21/8390/menggali_kemegahan_arsitektur_mesjid_al-osmani_bernuansa_empat_negara/#.T9sT11KJqIw | title=Menggali Kemegahan Arsitektur Mesjid Al-Osmani Bernuansa Empat Negara |date=16 Juni 2012 |access-date=2012-06-16 |archive-date=2016-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160911153147/http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/11/21/8390/menggali_kemegahan_arsitektur_mesjid_al-osmani_bernuansa_empat_negara/#.T9sT11KJqIw |dead-url=yes }}</ref> Kombinasi arsitektur empat Negaranegara itu misalnya pada pintu masjid berornamen ChinaTiongkok, ukiran bangunan bernuansa India, dan arsitektur bernuansa Eropa, dan ornamen-ornamennya bernuansa Timur Tengah. Rancangannya unik, bergaya India dengan kubah tembaga bersegi delapan. Kubah yang terbuat dari kuningan tersebut beratnya mencapai 2,5 ton
 
Masjid Al-Osmani didominasi warna kuning, dengan warna kuning keemasan yang merupakan warna kebanggaan Suku Melayu, warna tersebut diartikan atau menunjukkan kemegahan dan kemuliaan. Kemudian dipadu dengan warna hijau yang filosofnyafilosofinya menunjukkan keislaman.
 
== Ruang salat ==
Ruang salat Masjid Al-Osmani berbentuk empat persegi panjang dengan tiga pintu pada ketiga sisinya. Pintu tidak ada di sisi sebelah barat karena menjadi tempat [[mihrab]]. Hiasan [[geometri]] dan lengkungan ada di bagian atas pintu dan dua buah daun pintu pada bagian tengah. Dua pintu lagi yang berada disebelah kiri dan kanan pintu yang berada di tengah ruangan. Hiasan kedua pintu sama dengan pintu yang berada di tengah, hanya ukurannya agak besar dan di bagian atas pintu dihiasi dengan lengkungan yang meruncing. Lengkungan-lengkungan ini menjadi jendela kaca yang ber[[bias]] dan berwama. Di sudut-sudut ruang utama masing-masing juga dihiasi dengan dua buah lengkungan. Ruang salat mempunyai empat buah tiang yang dicor berbentuk [[segi delapan]]. Tiang bagian bawah, tengah, dan atas diberi pelipit datar yang melingkar. Di dalam ruang salat juga ada dua mimbar. Mihrab di bagian barat memiliki dua buah jendela kaca berbias dan berwama di kiri dan kanannya yang bagian atasnya berbentuk lengkung. Di kiri dan kanan mihrab ada dua berbentul [[lingkaran]] dan [[segi empat]]. Bagian dalam mihrab dihiasi dengan lengkungan, pelipit datar, dan [[kaligrafi]] yang berisi ayat [[al-Qur'an]]. Bagian atas mihrab dihiasi dengan lengkungan dan pelipit-pelipit yang merupakan hiasan lanjutan dari sisi barat. Selain hiasan itu juga diberi hiasan kaligrafi yang berisi surat-surat al-Qur'an dan bunga-bungaan serta sulur-suluran.<ref>{{Cite book|last=Sugiyanti, dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid Kuno Indonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=33|url-status=live}}</ref>
 
== Catatan Kaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.wisatamelayu.com/id/tour/644-Masjid-Al-Osmani/navgeo Wisata Masjid Al Osman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160819231429/http://www.wisatamelayu.com/id/tour/644-Masjid-Al-Osmani/navgeo |date=2016-08-19 }}
 
{{Masjid di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Al-Osmani, Masjid}}
 
[[Kategori:Masjid di Sumatera UtaraMedan|Osmani]]
[[Kategori:Masjid Kesultanan|Osmani]]
[[Kategori:Cagar budaya di Sumatera Utara]]