Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamat, organisasi, sejarah, dan daftar direktur. |
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP |
||
(47 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox lokasi}}'''Pusat Penelitian Kelapa Sawit''' ('''PPKS''') atau '''''Indonesian Oil Palm Research Institute''''' ('''IOPRI''') adalah lembaga [[penelitian]] dan pengembangan perkebunan [[kelapa sawit]] di Indonesia. Lembaga ini berpusat di [[Kota Medan|Medan]], [[Sumatera Utara]] dan bercabang di [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]], [[Kalimantan Tengah]]. PPKS merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian, yaitu Pusat Penelitian Perkebunan Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala. Sebagai lembaga penelitian, PPKS dituntut memiliki peran memajukan industri kelapa sawit di Indonesia. Abad Milenial PPKS menjadi satu-satunya lembaga riset unggulan menurut [[Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia|Kemenristek Indonesia]].<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2011/12/21/03543127/Hanya.Ada.Satu.Pusat.Unggulan Hanya Ada Satu Pusat Unggulan]. Kompas. Edisi 21 Desember 2011. Diakses 3 Januari 2012.</ref>
== Struktur ==
[[Berkas:Karyawan pertama PPKS.jpg|jmpl|Karyawan pertama PPKS bersama direktur Bram Rutgers]]
PPKS dipimpin oleh seorang direktur, yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Bidang Penelitian, Kepala Bidang Usaha, ''General Manager'' (GM) Bahan Tanaman, Kepala Biro Umum/SDM. Bidang penelitian PPKS terdiri dari 6 kelompok penelitian yaitu Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman, Ilmu Tanah dan Agronomi, Proteksi Tanaman, Pengolahan Hasil dan Mutu, Rekayasa Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, serta Sosio Tekno Ekonomi.{{Butuh rujukan}}
== Sejarah ==
Cikal bakal PPKS bermula dari dibentuknya lembaga penelitian APA (''Algemeene Proefstation der AVROS'' atau ''The General Experiment Station of the AVROS'') pada 26 September 1916 oleh AVROS (''[[Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra]]'' atau ''The General Association of Rubberplanters on Sumatra's East Cost''). Lembaga ini terus berkembang dan berevolusi pada masa kolonial Belanda hingga berganti nama menjadi ''Research Institute of the Sumatra Planters Association'' (RISPA) pada 1957, dan melalui proses nasionalisasi menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Medan pada 1987. Pada 1963, PT. Perkebunan Negara membentuk Pusat Penelitian Marihat untuk mendukung kegiatan penelitian kelapa sawit, dan Pusat Penelitian Kelapa di Bandar Kuala. Pada 24 Desember 1992 terjadi penggabungan antara Pusat Penelitian Perkebunan Marihat - Bandar Kuala, dan Pusat Penelitian Perkebunan Medan yang akhirnya menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).{{Butuh rujukan}}
== Prestasi ==
PPKS merupakan satu-satunya lembaga pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Pentingnya peran PPKS dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional telah diakui oleh berbagai pihak sehingga PPKS memperoleh beberapa penghargaan berupa Achmad Bakrie Award bidang Teknologi pada 2008 dan Anugerah IPTEK dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) pada 2011. Selain itu, PPKS ditetapkan sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI) pertama oleh Kemenristek sejak 2011.{{Butuh rujukan}}
== Referensi ==
Baris 132 ⟶ 17:
{{reflist}}
==
* [[Perpustakaan PPKS]]{{Commons category|Perpustakaan PPKS}}
|