Kematian Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 9:
Selain perselisihan politik, kematian Muhammad juga menyebabkan perselisihan religius. Umat Islam terbagi menjadi dua arus besar: [[Sunni]] dan [[Syiah]]. Muslim Sunni percaya bahwa Abu Bakar dan dua khalifah setelahnya adalah khalifah yang sah dan menggelari keempat khalifah pemimpin [[Kekhalifahan Rasyidin]] sebagai ''[[Khulafaur Rasyidin]]'', serta menganggap mereka sebagai model kesalehan yang harus diikuti.{{sfn|Sodiq|2010|p=64}}{{sfn|Momen|1985|p=191}} Sementara itu, Muslim Syiah percaya bahwa dalam peristiwa [[Ghadir Khum]], Ali telah menerima mandat dari Muhammad sebagai imam dan penerusnya secara politik dan religius, hal ini membuat Syiah tidak mengakui legitimasi tiga khalifah pertama dan mempertahankan kepercayaan bahwa Ali adalah penerus Muhammad yang sah.{{sfn|Momen|1985|pp=12, 15}}{{sfn|Mavani|2013|p=70}}
 
==PenyebabLatar belakang==
[[Berkas:Perpustakaan Makkah al-Mukarramah.jpg|jmpl|ka|Perpustakaan Makkah al-Mukarramah, dipercaya bahwa tempat kelahiran Muhammad berlokasi di sini]]
Pada awal menyebarkan agamanya di [[Makkah]], Muhammad tidak mengalami penentangan yang serius dari masyarakat lokal di sana dikarenakan mereka tidak begitu peduli dengan dirinya, sampai Muhammad menyerang keyakinan mereka.<ref>{{Cite book|date=1998-06-05|url=https://brill.com/edcollbook/title/644|title=Encyclopaedia of Islam, Volume VII (Mif-Naz): [Fasc. 115-130a]|publisher=Brill|isbn=978-90-04-09419-2|editor-last=Pellat|pages=364|language=en|editor-last2=Heinrichs|editor-last3=Bosworth|editor-first3=C. Edmund|editor-last4=Donzel|editor-first4=E. J. van|url-status=live}}</ref> Ketika dirinya mengklaim sedang menerima wahyu dari Tuhan, Muhammad kerap mengalami [[Konvulsi|kejang-kejang]]. Hal ini dianggap sebagai bukti kenabiannya oleh para pendukungnya, namun yang tidak mempercayainya justru menudingnya kerasukan jin.<ref>{{Cite book|date=1998-06-05|url=https://brill.com/edcollbook/title/644|title=Encyclopaedia of Islam, Volume VII (Mif-Naz): [Fasc. 115-130a]|publisher=Brill|isbn=978-90-04-09419-2|editor-last=Pellat|pages=363|language=en|editor-last2=Heinrichs|editor-last3=Bosworth|editor-first3=C. Edmund|editor-last4=Donzel|editor-first4=E. J. van|url-status=live}}</ref> Pada Desember 629, setelah secara sembunyi-sembunyi beremigrasi (''[[hijrah]]'') dari Makkah menuju Madinah, kini Muhammad tampil sebagai panglima perang pada [[Penaklukan Makkah]] yang sukses besar.<ref>{{citation|title=Muhammad: Islam's First Great General|first1=Richard A. |last1=Gabriel |date=22 October 2014 |pages=167, 176|isbn=9780806182506 |url=https://books.google.com/books?id=0HQCBQAAQBAJ&q=11+January&pg=PR4}}</ref> Setelah kembali ke Madinah, Muhammad mengumumkan bahwa ia akan melakukan ibadah [[Haji]] pertama dan terakhirnya. Namun, ketika ia kembali dari [[Haji Wada']] (Haji perpisahan), Muhammad mengalami sakit parah.{{sfn|Lapidus|2002|page=31-4}} Beberapa sumber awal menyebutkan bahwa kematian Muhammad mungkin disebabkan oleh demam dan sakit kepala.<ref name="Razwi">{{cite web|last=Razwi|first=Sayyid Ali Asghar|title=The Death of Muhammad, the Messenger of God|url=https://www.al-islam.org/restatement-history-islam-and-muslims-sayyid-ali-asghar-razwy/death-muhammad-messenger-god|wensite=al-islam.org|access-date=2023-04-20}}</ref><ref name="الحمى">{{cite web|last=Abd al-Rahman|first=Mohammad|title=رحيل خاتم المرسلين.. كتاب يتساءل: هل توفى سيدنا محمد متأثرا بحمى الملاريا؟|url=https://www.youm7.com/story/2020/6/8/%D8%B1%D8%AD%D9%8A%D9%84-%D8%AE%D8%A7%D8%AA%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%B3%D9%84%D9%8A%D9%86-%D9%83%D8%AA%D8%A7%D8%A8-%D9%8A%D8%AA%D8%B3%D8%A7%D8%A1%D9%84-%D9%87%D9%84-%D8%AA%D9%88%D9%81%D9%89-%D8%B3%D9%8A%D8%AF%D9%86%D8%A7-%D9%85%D8%AD%D9%85%D8%AF-%D9%85%D8%AA%D8%A3%D8%AB%D8%B1%D8%A7/4812985|date=8 Juni 2020|access-date=2023-04-19}}</ref> Namun beberapa sumber lain menyebutkan bahwa ia telah diracuni.<ref name="Zuhri">{{cite web|title=سبب وفاة النبي|url=https://fiqh.islamonline.net/%D8%B3%D8%A8%D8%A8-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A/|website=fiqh.islamonline.net|access-date=2023-04-19}}</ref>
===Haji wadak===
Pada tahun 632, pasca [[Pembebasan Makkah|Penaklukan Makkah]] dan [[umrah pertama]], Muhammad mengumumkan bahwa ia akan melaksanakan ziarah agung yang dalam sejarah Islam dikenal dengan nama [[Haji wadak]] (haji perpisahan).<ref name="EoI-Muhammad" /> Setelah menyelesaikan ziarah tersebut, Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal, yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada'), di Gunung Arafah di sebelah timur Mekkah. Dalam khotbah ini, Muhammad menasehati para pengikutnya untuk tidak mengikuti adat pra-Islam tertentu. Misalnya, dia bilang kulit putih tidak memiliki keunggulan dibanding warna hitam, atau hitam memiliki keunggulan dibanding kulit putih kecuali oleh kesalehan dan tindakan baik.<ref>{{cite book|last=Sultan|first=Sohaib|date=March 2011|title=The Koran For Dummies|url=https://archive.org/details/koranfordummies0000sult|publisher=John Wiley & Sons|isbn=0-7645-5581-2}}</ref> Dia menghapus perseteruan darah lama dan perselisihan berdasarkan sistem suku sebelumnya dan meminta janji lama untuk dikembalikan sebagai implikasi dari penciptaan komunitas Islam yang baru. Mengomentari kerentanan perempuan di masyarakatnya, Muhammad meminta pengikut laki-lakinya untuk menjadi baik bagi perempuan, karena mereka adalah tawanan yang tidak berdaya di rumah Anda. Anda membawa mereka ke dalam kepercayaan Allah, dan melegitimasi hubungan seksual Anda dengan Firman Tuhan, maka masuklah ke indra Anda orang-orang, dan dengarkan kata-kata saya ... Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka berhak mendisiplinkan istri mereka tapi harus melakukannya dengan baik. Dia berbicara tentang masalah warisan dengan melarang klaim palsu tentang ayah atau hubungan klien dengan almarhum, dan melarang pengikutnya untuk meninggalkan kekayaan mereka kepada pewarisnya. Dia juga menjunjung tinggi kesucian empat bulan lunar setiap tahun.<ref>Devin J. Stewart, ''Farewell Pilgrimage'', Encyclopedia of the Qur'an</ref><ref>Al-Hibri (2003), p. 17</ref> Menurut tafsir [[Sunni]], ayat [[al-Qur'an]] yang disampaikan dalam acara ini adalah "Hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu, dan melengkapi nikmat-Ku untukmu dan memilih Islam sebagai agama bagimu" (Quran 5:3).<ref name="EoI-Muhammad" /> Menurut tafsir Saba, ini menunjuk pada pengangkatan [[Ali bin Abi Thalib]] di kolam Khumm sebagai penerus Muhammad, ini terjadi beberapa hari kemudian ketika umat Islam kembali dari [[Makkah]] ke [[Madinah]].<ref>{{cite web|title=Tabatabae, Tafsir Al-Mizan, vol. 9, pp. 227–47|url=http://www.almizan.org/Tafseer/Volume3/Baqarah50.asp|language=Bahasa Inggris|archive-url=https://web.archive.org/web/20071011223853/http://almizan.org/Tafseer/Volume3/Baqarah50.asp|archive-date=2007-10-11|dead-url=yes|accessdate=29 Mei 2017}}</ref><ref>{{Cite web|title=Comparing the Tafsir of various exegetes|url=http://www.tafseercomparison.org/study2.asp?TitleText=Study%202:%20Verse%205:3|publisher=Tafseer Comparison|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120514111339/http://www.tafseercomparison.org/study2.asp?TitleText=Study%202%3A%20Verse%205%3A3|archivedate=14 May 2012|deadurl=no|accessdate=2 February 2013|df=}}</ref>
 
===Pidato terakhir===
{{main|Khotbah Perpisahan Muhammad}}
{{Wikisource|Perpisahan Khotbah Nabi Muhammad}}
Pidato (''khotbah'') terakhir disampaikan oleh [[Muhammad]] pada tanggal 9 [[Zulhijah]], 10 [[Kalender Hijriyah]] (6 Maret 632).<ref>{{Cite web|title=Gregorian-Hijri Date Conversion - IslamicFinder|url=http://www.islamicfinder.org/dateConversion.php?mode=hij-ger&day=9&month=12&year=10&date_result=1|archive-url=https://web.archive.org/web/20160309135655/http://www.islamicfinder.org/dateConversion.php?mode=hij-ger&day=9&month=12&year=10&date_result=1|archive-date=2016-03-09|dead-url=yes|access-date=2017-05-31}}</ref> di Uranah lembah Gunung [[Arafah]], selama haji.
[[Abu Abdullah Muhammad al-Bukhari|Muhammad al-Bukhari]] mengacu khotbah dan mengutip bagian dari itu di 'nya' [[Sahih al-Bukhari]] '',
<ref>
{{cite web|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips|url=http://www.sunnah.com/bukhari/25/217}}</ref><ref>
{{cite web|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips|url=http://www.sunnah.com/bukhari/25/218}}</ref><ref>
{{cite web|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips|url=http://www.sunnah.com/bukhari/25/219}}</ref> Bagian dari itu juga hadir di ''[[Sahih Muslim]]''<ref>
{{cite web|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips|url=http://www.sunnah.com/muslim/15/159}}</ref> dan ''[[Sunan Abu Dawud]]''.<ref>
{{cite web|title=The Hadith of the Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) at your fingertips|url=http://www.sunnah.com/abudawud/23/9}}</ref>
 
{{Kutipan|Wahai manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini dan perhatikanlah. Ketahuilah oleh kamu sekalian, bahwa setiap muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, dan semua kaum muslimin itu adalah bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu milik saudaranya kecuali dengan senang hati yang telah diberikannya dengan senang hati. Oleh sebab itu janganlah kamu menganiaya diri kamu sendiri.<ref>Tapakat Ibn Saatu,
Muhammad annapiyyul Kadhim, Majit Ali Khan.</ref><ref name = hadith>{{cite web|url=http://hadithoftheday.com/the-last-sermon/|title=The Last Sermon of the Prophet Muhammad|publisher=Hadith of the day|accessdate=29 Mei 2017}}</ref>
 
Ketahuilah sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak boleh dipakai lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan (seperti pembunuhan, dendam, dan lain-lain) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya batal dan tidak boleh berlaku lagi. (Sebagai contoh) hari ini aku nyatakan pembatalan pembunuhan balasan atas terbunuhnya Ibnu Rabi’ah bin Haris yang terjadi pada masa jahiliyah dahulu. Transaksi riba yang dilakukan pada masa jahiliyah juga tidak sudah tidak berlaku lagi sejak hari ini. Transaksi yang aku nyatakan tidak berlaku lagi adalah transaksi riba Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya seluruh transaksi riba itu semuanya batal dan tidak berlaku lagi.<ref name = hadith/><ref name="'Sahih Muslim - 2334">'[[Sahih Muslim]] - 2334.</ref><ref>[[Sunan ibnu Majah]] - 3074.</ref>
 
Takutlah kepada Allah dalam bersikap kepada kaum wanita, karena kalian telah mengambil mereka dengan amanah atas nama Allah dan hubungan badan dengan mereka telah dihalalkan bagi kamu sekalian dengan nama Allah. Sesungguhnya kalian mempunyai kewajiban terhadap isteri kalian dan isteri kalian mempunyai kewajiban terhadap diri kalian. Kewajiban mereka terhadap kalian adalah mereka tidak boleh memberi izin masuk orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah kalian. Jika mereka melakukan hal demikian, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras/tidak membahayakan. Sedangkan kewajiban kamu terhadap mereka adalah memberi nafkah, dan pakaian yang baik kepada mereka.<ref name = hadith/><ref name="'Sahih Muslim - 2334"/><ref name="Sahih Jamih - 7880">Sahih Jamih - 7880.</ref>
 
Waspadalah terhadap syetan demi keselamatan agama kamu, dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara bersar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.<ref name = hadith/><ref name="Sahih Jamih - 7880"/><ref>Sahih Tarkib - 40.</ref>}}
 
===Ghadir Khum===
{{Main|Pidato Ghadir Khum}}
 
Di Ghadir Khum, [[Rabigh]], Muhammad memanggil kafilah Muslim untuk berhenti menjelang shalat berjamaah.{{Sfn|Lalani|2011}} Muhammad naik ke atas sebuah mimbar yang dinaungi oleh daun-daun palem.{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} Setelah shalat,{{Sfn|Lalani|2011}} Muhammad menyampaikan khotbah kepada sejumlah besar Muslim di mana, sebagaimana diriwayatkan dalam [[Hadits dua hal berat]], dia menekankan pentingnya dua hal: [[al-Qur'an]], dan [[Ahlul Bait]]nya.{{Sfn|Momen|1985|p=16}}{{Sfn|Mavani|2013|p=80}}{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}}<ref>{{Cite encyclopedia|last=Campo|first=Juan Eduardo|url=https://books.google.com/books?id=OZbyz_Hr-eIC&pg=PA257|title=Ghadir Khumm|encyclopedia=Encyclopedia of Islam|publisher=Infobase Publishing|year=2009|isbn=9781438126968|pages=257–8}}</ref> Hadits ini diriwayatkan secara luas oleh Sunni dan Syiah. Versi yang muncul dalam ''[[Musnad Ahmad]]'', sebuah sumber sunni kanonik, adalah sebagai berikut:
 
{{Kutipan|Aku tinggalkan di antara kamu dua perkara yang jika kamu berpegang teguh padanya, kamu tidak akan tersesat sepeninggalku. Salah satunya lebih besar dari yang lain: Kitab Allah, yang merupakan tali yang direntangkan dari Langit ke Bumi, dan [yang kedua adalah] keturunanku, [[Ahlul Bait]]. Keduanya tidak akan berpisah sampai mereka kembali ke surga.{{Sfn|Momen|1985|p=16}}}}
 
Muhammad mungkin mengulangi pernyataan ini berkali-kali,{{Sfn|Momen|1985|p=16}}{{Sfn|Abbas|2021|pp=81, 209}} dan ada beberapa versi yang sedikit berbeda dari hadits ini dalam sumber-sumber Sunni.{{Sfn|Momen|1985|p=16}} Misalnya, versi yang muncul dalam ''[[Sunan an-Nasa'i]]'', sumber Sunni kanonik lainnya, juga menyertakan peringatan, "Perhatikanlah bagaimana Anda memperlakukan dua hal [warisan] itu sepeninggal saya."{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}} Kemudian, sambil memegang tangan Ali, Muhammad bertanya apakah dia lebih dicintai oleh orang-orang beriman daripada diri mereka sendiri, Ketika mereka mengiyakan, Muhammad menyatakan,{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}}
 
{{kutipan|Barang siapa yang menjadikanku sebagai ''[[mawla]]'', maka Ali juga menjadi ''mawla'' untuknya.{{Sfn|Lalani|2011}}{{Sfn|Jafri|1979|p=18}}{{Sfn|Mavani|2013|p=79}}{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}}}}
 
Pernyataan Muhammad ini dikenal dengan ''Hadits Walayah'' dalam Syiah.<ref>{{Cite encyclopedia|year=2022|title=Ghadir Khumm|encyclopedia=Encyclopaedia of Islam|publisher=Brill Reference Online|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/ghadir-khumm-COM_27419?s.num=0&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-3&s.q=Ghad%C4%ABr+Khumm|last=Amir-Moezzi|first=Mohammad Ali|edition=Third}}</ref> Muhammad mungkin mengulangi kalimat ini tiga atau empat kali lagi.{{Sfn|Mavani|2013|p=80}}{{Sfn|Abbas|2021|p=81}} Seperti yang dilaporkan dalam ''[[Musnad Ahmad]]'' Ia kemudian melanjutkannya dengan doa, "Ya Allah, jadilah sahabat bersama para sahabat Ali dan jadilah musuh dari musuhnya",{{Sfn|Mavani|2013|pp=70, 98n11}} berdasarkan sumber Sunni ''Syawahid al-tanzil'' dan Syi'ah ''Nahjul Haq''. [[Ibnu Katsir]] dan juga [[Ahmad bin Hambal]] dalam [[Musnad Ahmad|musnadnya]] mengisahkan bahwa sahabat Muhammad, [[Umar bin Khattab|Umar]] memberi selamat kepada Ali setelah khotbah dan mengatakan kepadanya, "Kamu sekarang telah menjadi ''mawla'' dari setiap pria dan wanita yang beriman".{{Sfn|Momen|1985|p=15}}{{Sfn|Veccia Vaglieri|2022}}{{Sfn|Abbas|2021|p=82}}
 
===Wahyu terakhir===
{{Wikisource|Surah Al-Ma'idah}}
 
Terdapat kekeliruan di banyak kalangan umat muslim Indonesia, menganggap bahwa ayat terakhir yang diturunkan Allah kepada Muhammad adalah ayat ([https://quran.com/5/3?translations=134 QS Al-Maidah:3]):
 
<blockquote>[[haram|Diharam]]kan bagimu (memakan) [[bangkai]], [[darah]], [[daging babi]], (daging hewan) yang disembelih atas nama selain [[Allah]], yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang di[[tanduk]], dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk [[berhala]]. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan [[panah|anak panah]], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang [[kafir]] telah putus asa untuk (mengalahkan) [[agama]]mu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. '''Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai [[Islam]] itu jadi agama bagimu.'''{{efn|Mayoritas di antara mereka menekankan pada bagian ini}} Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah [[Asmaul Husna|Maha Pengampun]] lagi [[Asmaul Husna|Maha Penyayang]].</blockquote>
 
Berbagai riwayat ''[[Shahihain]]'' dari [[Imam Bukhari|al-Bukhari]] dan [[Imam Muslim|Muslim bin Hajjaj]] melaporkan bahwa ayat terakhir yang diturunkan kepada Muhammad sesungguhnya adalah ayat mengenai [[Kalalah]].<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1618e - The Book of the Rules of Inheritance - كتاب الفرائض - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1618e|website=sunnah.com|access-date=2021-11-27}}</ref> Dan surah lengkap yang terakhir diturunkan adalah [[Surah At-Taubah]] (Bara'at).<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1618b - The Book of the Rules of Inheritance - كتاب الفرائض - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1618b|website=sunnah.com|access-date=2021-11-27}}</ref>
 
==Penyebab==
 
Setelah kembali dari [[Haji wadak]] (Haji perpisahan), Muhammad mengalami sakit parah, yang diawali dari pusing secara rutin.{{sfn|Lapidus|2002|page=31-4}} Beberapa sumber awal menyebutkan bahwa kematian Muhammad mungkin disebabkan oleh demam dan sakit kepala.<ref name="Razwi">{{cite web|last=Razwi|first=Sayyid Ali Asghar|title=The Death of Muhammad, the Messenger of God|url=https://www.al-islam.org/restatement-history-islam-and-muslims-sayyid-ali-asghar-razwy/death-muhammad-messenger-god|wensite=al-islam.org|access-date=2023-04-20}}</ref><ref name="الحمى">{{cite web|last=Abd al-Rahman|first=Mohammad|title=رحيل خاتم المرسلين.. كتاب يتساءل: هل توفى سيدنا محمد متأثرا بحمى الملاريا؟|url=https://www.youm7.com/story/2020/6/8/%D8%B1%D8%AD%D9%8A%D9%84-%D8%AE%D8%A7%D8%AA%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B1%D8%B3%D9%84%D9%8A%D9%86-%D9%83%D8%AA%D8%A7%D8%A8-%D9%8A%D8%AA%D8%B3%D8%A7%D8%A1%D9%84-%D9%87%D9%84-%D8%AA%D9%88%D9%81%D9%89-%D8%B3%D9%8A%D8%AF%D9%86%D8%A7-%D9%85%D8%AD%D9%85%D8%AF-%D9%85%D8%AA%D8%A3%D8%AB%D8%B1%D8%A7/4812985|date=8 Juni 2020|access-date=2023-04-19}}</ref> Namun beberapa sumber lain menyebutkan bahwa ia telah diracuni.<ref name="Zuhri">{{cite web|title=سبب وفاة النبي|url=https://fiqh.islamonline.net/%D8%B3%D8%A8%D8%A8-%D9%88%D9%81%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A/|website=fiqh.islamonline.net|access-date=2023-04-19}}</ref>
 
===Racun===