Soto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Ahmed Fikrie (bicara | kontrib)
k Melengkapi informasi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tambah referensi|date={{July}} {{2023}}}}{{Infobox food/wikidata}}
{{Sidebar masakan Indonesia}}
[[Berkas:Soto Betawi.jpg|jmpl|ka|257px|Semangkuk [[soto Betawi]] siap santap.]]
[[Berkas:BUMBU SOTO.png|jmpl|RESEPResep BUMBUbumbu SOTOsoto BENINGbening]]
'''Soto''' (juga dikenal dengan beberapa nama lokal seperti, '''sroto''', '''sauto''', '''tauto''', atau '''[[Coto makassar|coto]]''') adalah makanan khas [[Indonesia]] seperti [[sop]] yang terbuat dari [[kaldu]] daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah [[daging sapi]] dan [[daging ayam]], tetapi ada pula yang menggunakan [[daging babi]], [[daging kuda]] atau [[daging kambing]]. Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda, misalnya [[Soto Madura]], [[Soto Kediri]], [[Soto Pemalang]], [[Soto Lamongan]], [[Soto Jepara]], [[Soto Bening Solo]], [[Soto Semarang]], [[Soto Kudus]], [[Soto Kraksaan]], [[Soto Betawi]], [[Soto Padang]], [[Soto Bandung]], [[Sauto (makanan)|Sauto Tegal]], [[Tauto Pekalongan]], [[Sroto Sokaraja]], [[Sroto Kriyik]], [[Sroto Bancar]], [[Soto Banjar]], [[Soto Medan]], [[Coto Makassar]], dan [[Coto|Coto Kuda Jeneponto]]. Soto juga diberi nama sesuai isinya, misalnya [[Soto ayam]], [[Soto babat]], atau [[Soto kambing]]. Ada pula soto yang dibuat dari daging kaki sapi yang disebut dengan [[soto sekengkel]].
 
Cara penyajian soto berbeda-beda sesuai dengan khas di setiap daerah. Soto biasa dihidangkan dengan [[nasi]], [[lontong]], [[ketupat]], [[mie]], atau [[bihun]]. Untuk menambah cita rasa dan kelezatan, biasanya disertai dengan berbagai macam pelengkap, misalnya [[kerupuk]], [[perkedel]], [[emping]], [[sambal]], dan [[sambal kacang]]. Ada juga yang menambahkan [[telur puyuh]], [[sate kerang]], [[jeruk limau]], berbagai macam gorengan ([[tempe]], [[tahu]], [[bakwan]]), [[bawang goreng]], [[seledri]], [[tauco]], dan [[koya]].<ref>Satu Nusa Soto Bangsa[https://historia.id/kultur/articles/satu-nusa-soto-bangsa-DBZAx]</ref>
'''Soto''' ([[Hokkien]]:燒肚; ''dialek'' Xiamen ''sio tō͘'') adalah makanan seperti (sop) yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah [[daging sapi]] dan [[daging ayam]], tetapi ada pula yang menggunakan [[daging babi]], [[daging kuda]] atau [[daging kambing]]. Makanan ini pertama kali populer di [[Semarang]] pada abad ke-19 yang dibawa oleh imigran dari [[Tiongkok]]. Dalam perkembangannya, soto menyebar ke berbagai wilayah Nusantara dengan ciri khasnya masing-masing di setiap daerah.<ref>Lombart, Denys (2005) Nusa Jawa: Silang Budaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.</ref><ref>Mengenal Asal-usul Sejarah dan Jenis Varian Soto di Indonesia[https://hypeabis.id/read/16750/mengenal-asal-usul-sejarah-dan-jenis-varian-soto-di-indonesia/1]</ref><ref>KBBI[https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/soto]</ref> Masakan ini merupakan perpaduan antara tradisi kuliner [[Tiongkok]], [[India]], [[pulau Jawa|Jawa]] dan [[Eropa]] (Barat).<ref>Satu Nusa Soto Bangsa[https://historia.id/kultur/articles/satu-nusa-soto-bangsa-DBZAx]</ref>
 
== Sejarah ==
Soto juga dikenal dengan beberapa nama lokal seperti, '''sroto''', '''sauto''', '''tauto''', atau '''coto'''. Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda, misalnya [[Soto Madura]], [[Soto Kediri]], [[Soto Pemalang]], [[Soto Lamongan]], [[Soto Jepara]], [[Soto Semarang]], [[Soto Kudus]], [[Soto Betawi]], [[Soto Padang]], [[Soto Bandung]], [[Sauto|Sauto Tegal]] [[Tauto Pekalongan]], [[Sroto Sokaraja]], [[Sroto Kriyik]], [[Sroto Bancar]], [[Soto Banjar]], [[Soto Medan]], [[Coto Makassar]], dan [[Coto|Coto Kuda Jeneponto]]. Soto juga diberi nama sesuai isinya, misalnya [[Soto ayam]], [[Soto babat]], atau [[Soto kambing]]. Ada pula soto yang dibuat dari daging kaki sapi yang disebut dengan [[soto sekengkel]].
Berbagai sumber menyebut soto merupakan hidangan asli Indonesia. Akan tetapi, Denys Lombard menyebutkan bahwa soto sebenarnya merupakan akulturasi dan modifikasi dari cara penyajian makanan a la Kanton yang berupa kuah dari daging dan jeroan mengingat akar dari kata Soto adalah Cau Do atau Jau To yang berarti jeroan berempah.<ref>{{Cite web|last=Basoni|first=Sonia|title=Diadaptasi dari Kuliner China dan Diracik dengan Bumbu Lokal Jadi Sajian Unik|url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-4432784/diadaptasi-dari-kuliner-china-dan-diracik-dengan-bumbu-lokal-jadi-sajian-unik|website=detikfood|language=id-ID|access-date=2024-04-15}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-03-27|title=Asal-usul Soto, Tumbuh di Kelas Bawah hingga Tercatat di Buku Resep yang Digagas Bung Karno Halaman all|url=https://regional.kompas.com/read/2021/03/27/071700178/asal-usul-soto-tumbuh-di-kelas-bawah-hingga-tercatat-di-buku-resep-yang|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-04-15}}</ref><ref>{{Cite web|last=Times|first=I. D. N.|last2=Nisa|first2=Aria Khoirun|title=11 Jenis Soto yang Ada di Indonesia, Mana Favoritmu?|url=https://www.idntimes.com/food/dining-guide/aria-nisa/11-macam-soto-yang-ada-di-indonesia-mana-favoritmu|website=IDN Times|language=In-Id|access-date=2024-04-15}}</ref>
 
Makanan ini muncul karena pada abad ke-19, kalangan menengah dan menengah ke bawah saat itu tidak mampu untuk mengkonsumsi daging secara reguler sehingga timbul hidangan berkuah berupa soto.<ref name=":0" /> Hidangan ini pada awalnya banyak ditemukan di pesisir utara Jawa Tengah terutama dari kota-kota perdagangan dan pelabuhan seperti [[Kota Tegal|Tegal]], [[Kota Pekalongan|Pekalongan]], [[Kota Semarang|Semarang]], dan [[Kota Kudus, Kudus|Kudus]] atau dari [[Keresidenan Pekalongan]] hingga [[Keresidenan Pati]].<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2023-06-18|title=Soto Ayam Jadi Kuliner Nusantara yang Mendunia, Kenali Sejarah, Jenis, dan Resepnya|url=https://www.liputan6.com/hot/read/5308692/soto-ayam-jadi-kuliner-nusantara-yang-mendunia-kenali-sejarah-jenis-dan-resepnya|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-04-15}}</ref>
Cara penyajian soto berbeda-beda sesuai dengan khas di setiap daerah. Soto biasa dihidangkan dengan [[nasi]], [[lontong]], [[ketupat]], [[mie]], atau [[bihun]]. Untuk menambah cita rasa dan kelezatan, biasanya disertai dengan berbagai macam pelengkap, misalnya [[kerupuk]], [[perkedel]], [[emping]], [[sambal]], dan [[sambal kacang]]. Ada juga yang menambahkan [[telur puyuh]], [[sate kerang]], [[jeruk limau]], berbagai macam gorengan ([[tempe]], [[tahu]], [[bakwan]]), [[bawang goreng]], [[seledri]], [[tauco]], dan [[koya]].<ref>Satu Nusa Soto Bangsa[https://historia.id/kultur/articles/satu-nusa-soto-bangsa-DBZAx]</ref>
 
Terkait asal nama soto sendiri, daging yang digunakan sebagai jeroan oleh kaum peranakan pada dasarnya adalah daging dan jeroan babi (mirip seperti [[Bak kut teh]]). Akan tetapi, kemudian hidangan ini dimodifikasi oleh peranakan Tionghoa yang telah memeluk Islam sehingga menjadi daging ayam, sapi atau kerbau. Penggantian jenis protein ini yang kemudian menjadi ciri khas dari soto.
 
Akibat dari perdagangan ini, muncul juga soto yang berasal dari daerah lain di luar pesisir utara Jawa Tengah seperti Soto Banjar dan Coto Makassar.
 
== Variasi soto Nusantara ==
Baris 33 ⟶ 39:
</gallery>
 
==Referensi==
{{Reflist}}
{{Masakan Indonesia}}
 
Baris 40 ⟶ 48:
[[Kategori:Hidangan daging sapi]]
[[Kategori:Hidangan daging kambing]]
[[Kategori:Makanan]]
 
[[Kategori:Sup]]
==Referensi==
{{Reflist}}