Kalirancang, Alian, Kebumen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Pawinihan (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{desa
|peta =
|foto = [[Berkas:Balai Desa Kalirancang.jpg|300px|Kantor dan Bali Desa Kalirancang]]
|nama =Kalirancang
Baris 32:
 
== Sejarah ==
Wilayah Desa Kalirancang dan sekitarnya kono telah dihuni manusia kurang lebih 900 tahun yang lalu. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peninggalan zaman dahulu yang berupa sebuah makam/hastana. Makam tersebut dikenal masyarakat dengan nama ''Hastana Budha''. Makam tersebut terletak di wilayah Dusun Jerotengah RT 01 RW 04. Makam tersebut merupakan makam keluarga ''Ki Margodan''. Pada Gapura Hastana Budha, terdapat tulisan “dibangung Tahun 1115 M.” Hal tersebut merupakan bukti bahwa Desa Krakal telah dihuni oleh manusia sejak ber-abad – abad yang lalu. Tahun 1949, sebelum berpindah ke [[Wadasmalang, Karangsambung, Kebumen|Desa Wadasmalang]], [[Kecamatan Karangsambung]] Desa Kalirancang pernah menjadi tempat menyingkir oleh pemerintah [[Kabupaten Kebumen]] akibat agresi Belanda kedua (1948-1949)kerena pasukan Belanda terus mengejar, diputuskan mencari tempat yang tersembunyi dan aman dari kejaran Belanda.<ref>{{Cite web news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0701/06/ked14.htm |title=Wadasmalang Pernah Jadi Pusat Pemerintahan Kebumen |access-date=2015-02-16 |archive-date=2015-02-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150216171347/http://www.suaramerdeka.com/harian/0701/06/ked14.htm |dead-url=yes |work=[[Suara Merdeka|Suara Merdeka Online]] }}</ref>
 
== Geografi ==
Desa Kalirancang berada di Lembah Kedungbener di kaki [[Pegunungan Serayu Selatan]] sehingga didominasi [[perbukitan]] dan lembah. Ketinggian rata rata desa ini pada 47 meter diatasdi atas permukaan air laut ([[Mdpl]]). [[Dusun]] tertinggi adalah di Dusun Era Siwaru (201 [[Mdpl]]) dan titik tertingginya adalah Bukit Pagerijo (301 [[Mdpl]]). Desa Kalirancang terbagi menjadi dua wilayah secara geografis yang dipisah sebuah [[Bukit]] Pagergeong. [[Sungai]] terbesar yang melintas di desa ini adalah Sungai Kedungbener di sebelah Timur dan Sungai Kalijaya di sebelah Barat. Perbukitan di desa Kalirancang merupakan [[perbukitan]] tua yang memiliki kemiringan sangat curam seperti pada lereng Bukit Pagerijo. Desa Kalirancang memiliki beberapa bukit, diantaranya Bukit Pagerijo, Bukit Cantel, Bukit Pagergeong, Bukit Jrambeng, Bukit Sikenap, dan Bukit Sanggar.
 
== Penduduk ==
Baris 41:
 
== Pendidikan ==
[[File:SDN 1 Kalirancang.jpg|thumb|SDN 1 Kalirancang]]
 
# SD Negeri 1 Kalirancang
# SD Negeri 2 Kalirancang
Baris 72:
 
'''4. Wahyu Karyono'''
: Adalah Petani Pegiat dan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Desa Kalirancang. Ia sekaligus sebagai pengeola obwis Alian Butterfly Park dan Taman Tunggul Wahyu Jati. Ia mulai menekuni sejak tahun 2008 atas keprihatinannya terhadap banyaknya lahan kritis di Desa Kalirancang. Untuk menyelamatkannya ia memanfaatkan lahan kritis seluas 3,8 Ha milik Bambang Gunawan. Wahyu merancang pengelolaan lahan kritis dengan pola wana tani. Sambil mengelola ia juga melakukan pendekatan dengan masyarakat untuk melakukan pengelolaan [[lahan kritis.]] Kegiatannya berhasil dan berkembang hingga ia mendapat penghargaan PKSM terbaik II Nasional pada Lomba [[Penghargaan Wana Lestari|Wana Lestari]] tahun 2015.<ref>{{Cite web |url=http://bp2sdmk.dephut.go.id/emagazine/attachments/article/98/Wahyu%20Karyono.pdf |title=Menjadi PKSM untuk memenuhi Panggilan Hati (Depertemen Kehutanan) |access-date=2017-09-07 |archive-date=2017-09-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170907170323/http://bp2sdmk.dephut.go.id/emagazine/attachments/article/98/Wahyu%20Karyono.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
== Referensi ==