Pembicaraan:Bahasa Ambon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Balas
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Notification of altered sources needing review) #IABot (v2.0.9.5
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{PW Bahasa
|importance=low
|class=start
}}
 
== Bahasa Ambon v. bahasa Asilulu ==
 
Baris 13 ⟶ 18:
:::Sedikit tambahan, saya mengangkat masalah ini karena bagi saya, merujuk pada bahasa Ambon dengan istilah ''bahasa Asilulu'' sama dengan merujuk pada bahasa Jawa dengan istilah ''bahasa Surakarta.'' Terima kasih. [[Pengguna:Sapnor|Sapnor]] ([[Pembicaraan Pengguna:Sapnor|bicara]]) 11 Juni 2024 18.37 (UTC)
::::@[[Pengguna:Sapnor|Sapnor]] untuk kode ISO639, saya masih belum begitu setuju dengan pendapat bung karena dari situs Ethnologue sendiri, designasi <code>asl</code> sendiri masih merujuk pada “Asilulu” sebagai bahasa dengan {{pranala|[https://www.ethnologue.com/language/asl/ dialek "Asilulu" dicantumkan dengan nama yang sama pula]}}. {{Pengguna:Nyilvoskt/TTD}} 11 Juni 2024 18.46 (UTC)
:::::{{Ping|Sapnor}} bung bisa ale kasih kah kutipan atau bukti penamaan bahasa Ambon? beta sandiri ''orang Ambong'' seng tau orang Asilulu pung bahasa itu disebut "bahasa Ambon". Kasih ale pung rujukan itu. [[Pengguna:Elijah Mahoebessy|Elijah Mahoebessy]] ([[Pembicaraan Pengguna:Elijah Mahoebessy|bicara]]) 15 Juni 2024 20.01 (UTC)
::::::Ale juga sebut "kalangan kami, suku Ambon, sendiri sering merujuk pada bahasa Ambon dengan istilah bahasa tana dan terkadang bahasa Ambon".
::::::Beta kase tau sadikit beta pung pengetahuan, bahasa tanah deng bahasa Ambon tu beda macam. Bahasa tanah pung jenis itu beragam bukan bahasa Ambon saja, di negeri-negeri adat sandiri dong sebut itu bahasa sesuai nama negeri, misal "bahasa Hitu", "bahasa Tulehu", dll. Seng hanya merujuk bahasa Ambon jadi... [[Pengguna:Elijah Mahoebessy|Elijah Mahoebessy]] ([[Pembicaraan Pengguna:Elijah Mahoebessy|bicara]]) 15 Juni 2024 20.06 (UTC)
:::::::{{ping|Nyilvoskt}} izin memanggil untuk diskusi lebih lanjut. [[Pengguna:Elijah Mahoebessy|Elijah Mahoebessy]] ([[Pembicaraan Pengguna:Elijah Mahoebessy|bicara]]) 15 Juni 2024 20.08 (UTC)
::::::::@[[Pengguna:Elijah Mahoebessy|Elijah Mahoebessy]], terima kasih sudah memberikan masukan. Pertama-tama, saya memohon maaf baru membalas karena sangat sibuk belakangan hari ini dan beberapa hari ke depan.
::::::::Pertama, mengenai bahasa tanah dan bahasa Ambon beda macam. Saya mengerti kalau ''bahasa tanah'' adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada bahasa asli rumpun Austronesia yang dituturkan oleh moyang kita. Setiap negeri/desa (''aman''/''hena'') memiliki bahasa tanahnya sendiri. Saya pribadi memiriki darah Allang dan sepengetahuan saya, orang sana pun merujuk pada bahasa tanah negeri mereka dengan istilah ''bahasa Allang.'' Sementara itu, bahasa Ambon yang Saudara katakan saya yakini merupakan bahasa Melayu Ambon, sebuah dialek dari bahasa Melayu. Hal ini berarti bahasa Melayu Ambon, secara kebahasaan, bukanlah sebuah bahasa secara harfiah, melainkan hanyalah sebuah dialek. Bahasa Melayu Ambon, bahasa Indonesia, dan bahasa Malaysia sejatinya merupakan satu bahasa, yakni bahasa Melayu. Yang pertama merupakan dialeknya sendiri, sedangkan yang kedua dan ketiga berdasarkan pada dialek Johor-Riau.
::::::::Kedua, mengenai penamaan bahasa tanah yang berdasarkan nama negeri asalnya. Lagi-lagi, sebagai seorang berdarah Allang, saya terkadang mendengar istilah ''bahasa Allang.'' Pihak keluarga saya yang lain berasal dari sebuah negeri di Saparua yang bahasa tanahnya, sayangnya, sudah punah. Terakhir saya periksa, hanya Sirisori Islam yang masih mempertahankan bahasa tanahnya. Meskipun demikian, kita masih bisa dapat mencari "bahasa Saparua" di Google, walaupun dengan hasil terbatas, dan tetap mendapatkan hasil yang kita inginkan, yakni bahasa tanah Saparua. Bila ingin menggunakan penamaan negeri, bisa pula kita gunakan istilah bahasa Sirisori dan keluar pula hasil yang lebih banyak lagi. Sekian pengetahuan saya. Saya yakin pengetahuan saya masih terbatas karena saya mencoba belajar secara sendiri dan tidak diajarkan oleh orang tua saya (yang dirinya merupakan seorang diaspora pula) sehingga saya juga berterima kasih pada Saudara telah membantu menambah pengetahuan saya.
::::::::Yang menjadi masalah bagi saya adalah bahasa Asilulu, bahasa Hitu, bahasa Allang, bahasa Tulehu, bahasa Saparua, dan bahasa Haruku sebenarnya tidak begitu berbeda satu sama lain. Mereka memiliki perbedaan dialektometri antardialek yang berkisar "hanya" 52%–77%, di bawah ambang batas 80% yang dipatok oleh Kemdikbud sebagai batas perbedaan bahasa. Oleh karena itu, secara kebahasaan, bahasa Asilulu, bahasa Hitu, bahasa Allang, bahasa Tulehu, bahasa Saparua, dan bahasa Haruku sejatinya merupakan dialek-dialek dari suatu bahasa yang lebih besar. Bahasa apa? Menurut Kemdikbud, bahasa tersebut bernama bahasa Asilulu. Penamaan bahasa tanah besar inilah yang menjadi masalah bagi saya. Pertama, ''bahasa Asilulu'' adalah istilah yang bagi kita, seperti Saudara katakan, berarti bahasa tanah dari negeri Asilulu, bukan ''pars pro toto'' yang digunakan untuk merujuk pada bahasa tanah seantero Ambon-Lease. Sementara itu, menurut Kemdikbud, bahasa tanah seantero Ambon-Lease bernama bahasa Asilulu. Memang Kemdikbud masih mengakui keberadaan bahasa tanah Asilulu sebagai dialek Asilulu. Meskipun demikian, hal tersebut tetap menimbulkan kerancuan. Atas dasar inilah saya ingin menamai bahasa tanah seantero Ambon-Lease sebagai bahasa Ambon di Wikipedia Bahasa Indonesia. Biarlah artikel "Bahasa Asilulu" tetap digunakan untuk merujuk pada bahasa tanah (dialek) negeri Asilulu. Saya yakin orang Allang dan Hitu merasa aneh bila bahasa tanah mereka disebut sebagai bahasa Asilulu.
::::::::Rujukan Kemdikbud mengenai ragam dialek dan derajat perbedaan dialek dapat dilihat [https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa2.php?idb=340&idp=Maluku di sini], sedangkan rujukan peta bahasa yang mengecap seluruh Kepulauan Ambon-Lease di bawah panji bahasa Asilulu dapat dilihat [https://petabahasa.kemdikbud.go.id/mapEnlarge2.php?idp=31 di sini]. Terima kasih dan salam hangat untuk Saudara diasporaku. [[Pengguna:Sapnor|Sapnor]] ([[Pembicaraan Pengguna:Sapnor|bicara]]) 16 Juni 2024 00.56 (UTC)
:::::::::{{ping|Sapnor}} danke gandong atas penjelasannya. Beta sadikit setuju juga deng penamaan ''bahasa Ambon'' ini. Karena kata "bahasa" pada negeri-negeri tersebut juga jika dirujuk ke Peta Bahasa Kemdikbud sebetulnya cuma sebuah dialek saja. Batul ale katakan, tidak adil jika penamaan tersebut sebagai "bahasa Asilulu", apalagi setiap negeri dorang pung sebutan bahasa itu berbeda. Akan sangat tidak mungkin orang Tulehu sebut dorang pung bahasa itu "bahasa Asilulu". Maka lebe pas saja disebut 'bahasa Ambon". Salam hangat vor basodara dimanapun berada. Danke! [[Pengguna:Elijah Mahoebessy|Elijah Mahoebessy]] ([[Pembicaraan Pengguna:Elijah Mahoebessy|bicara]]) 16 Juni 2024 04.02 (UTC)
 
== External links found that need fixing (Agustus 2024) ==
 
Hello fellow editors,
 
I have found one or more external links on [[Bahasa Ambon]] that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
*https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa2.php?idb=340&idp=Maluku is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20240611145826/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa2.php?idb=340&idp=Maluku to the original URL.
 
When you have finished making the appropriate changes, please visit [[:m:InternetArchiveBot/FAQ|this simple FaQ]] for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
 
This notice will only be made once for these URLs.
 
Cheers.—[[User:InternetArchiveBot|'''<span style="color:darkgrey;font-family:Courier New">InternetArchiveBot</span>''']] <span style="color:green;font-family:Rockwell">([[:en:User talk:InternetArchiveBot|Melaporkan kesalahan]])</span> 8 Agustus 2024 00.57 (UTC)
Kembali ke halaman "Bahasa Ambon".