Aji Muhammad Alimuddin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Biografi: Perubahan Nama Sultan AM Alimuddin Sumber Aji Raden Danu Setiaji MS Bin Aji Pangeran Soemantri II
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 125.160.77.66 (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
 
(33 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de kroonprins van Koetai waarschijnlijk de latere Sultan Ali Muhammad Alimuddin in bruidskleding TMnr 60042304.jpg|jmpl|Aji Muhammad Alimuddin, dalam busana pernikahan (foto k. 1886).]]Sultan Adji Muhammad Alimuddin Marhum Adil adalah Putra Pertama '''''Sri Paduka Sultan Adji Muhammad Sulaiman dan KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahtur Adji Ratu Bunga Seroja / Rubia gelar Adji Ratu Agung. Terlahir dengan nama Adji Muhammad Misbah /Aji Dabok gelar Adji Pangeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat. ( Sultan AM. Alimuddin )'''''[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de kroonprins van Koetai waarschijnlijk de latere Sultan Ali Muhammad Alimuddin in bruidskleding TMnr 60042304.jpg|jmpl|Aji Muhammad Alimuddin, dalam busana pernikahan (foto k. 1886).]]
== Biografi ==
'''Seri Paduka Baginda Sultan Aji Muhammad Alimuddin,''' atau gelar Anumertanya '''Marhum Adil''', adalah sultan dari [[Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura]] yang ke-18,<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=a90bAAAAMAAJ&dq=aji+muhammad+alimuddin&focus=searchwithinvolume&q=Adil|title=Sejarah Kebudayaan Kalimantan|last=Umberan|first=Musni|date=1995|publisher=Departeman [i.e. Departemen] Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|language=id}}</ref> yang memerintah dari tahun 1899 sampai 1910.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=CpJuAAAAMAAJ&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjIxYyr5fHVAhWKQ48KHQRhDO8Q6AEIQzAG|title=Indonesia, the land of 1000 kings|last=Waluyo|first=Dwitri|date=2004|publisher=Foresight|language=en}}</ref> Ia adalah putra pertama dari Sri Paduka Sultan [[Aji Muhammad Sulaiman]] dan Yang Mulia Adji Ratu Rubiah gelar Adji Ratu Agung.
 
== Masa pemerintahanKeluarga ==
 
Aji Muhammad Alimuddin melakukan konsolidasi kekuasaan kesultanan pada masa pemerintahannya.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=FM0cAAAAMAAJ&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi85Nbb6vHVAhUKNI8KHSh6AHE4ChDoAQglMAA|title=Pola penguasaan, pemilikan, dan penggunaan tanah secara tradisional daerah Kalimantan Timur|date=1990|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kanwil Depdikbud Propinsi Kalimantan Barat, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Kalimantan Barat|language=id}}</ref> Langkahnya diawali sejak tahun 1900, berupa penarikan kembali semua tanah dinas (hak ''[[apanase]]''), yang berdasarkan hukum tanah Kutai keseluruhannya adalah milik sultan.<ref name=":2" /> Dengan demikian, potensi tambang [[batu bara]] dan [[minyak bumi]] berada dalam kontrol penguasaan kesultanan.<ref name=":4">{{Cite web|url=http://www.kutaikartanegaranews.com/p/pembukaan-tambang-batubara-pertama.html|title=Pembukaan Tambang Batu bara Pertama|website=www.kutaikartanegaranews.com|access-date=2017-08-25}}</ref>
 
Kesultanan Kutai Kartanegara berhasil mendapatkan hak kedaulatan pemerintahan sendiri pada masa pemerintahan Adji Muhammad Alimuddin ini, yaitu pada tahun 1902.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Xv5vAAAAMAAJ&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjIxYyr5fHVAhWKQ48KHQRhDO8Q6AEISTAH|title=Indonesia Magazine|date=1988|publisher=Yayasan Harapan Kita|language=en}}</ref> Ia juga pada tahun 1905 membagi daerah administratif kesultanan menjadi dua distrik; yaitu Ulu Mahakam dengan ibu kotanya di [[Long Iram]], dan Muara Mahakam dengan ibu kotanya di [[Kota Samarinda|Samarinda]].<ref name=":2" /><ref name=":3">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=vuPaAAAAMAAJ&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi85Nbb6vHVAhUKNI8KHSh6AHE4ChDoAQgpMAE|title=Voice of Nature|date=1989|publisher=Yayasan Indonesia Hijau|language=en}}</ref> Di setiap ibu kota distrik ditetapkan hakim untuk mengurus persoalan pengadilan.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=8pDtTo7RRocC&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi85Nbb6vHVAhUKNI8KHSh6AHE4ChDoAQgvMAI|title=Sejarah daerah ...: Kalimantan Timur|date=1978|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah|language=id}}</ref>
 
Daerah Ulu Mahakam kemudian disewakan kepada Belanda pada tahun 1908, dan kesultanan mendapatkan kompensasi royalti sebesar 12.990 gulden per tahun.<ref name=":4" /> Kehadiran pemerintahan dan pos militer Belanda di Long Iram mengundang datangnya para pedagang dari berbagai tempat untuk berbisnis di daerah pedalaman hulu [[Sungai Mahakam]], antara lain orang-orang [[Suku Banjar|Banjar]] dan [[Suku Dayak Bakumpai|Bakumpai]] dari [[Kalimantan Selatan]], serta orang-orang [[Suku Kutai|Kutai]], [[Suku Bugis|Bugis]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dari Samarinda.<ref name=":5" />
 
Di masa pemerintahannya pula, yaitu pada tahun 1907, [[Misionaris|misi]] [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]] pertama dengan pusat gerakannya ([[stasi]]) di [[Laham, Laham, Mahakam Ulu|Laham]], [[Kabupaten Kutai Barat|Kutai Barat]], mulai dikembangkan.<ref name=":4" /><ref name=":5">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=b1R_AAAAMAAJ&dq=laham+misi+katolik+pertama+di+kalimantan&focus=searchwithinvolume&q=sekolah+1911|title=Kearifan tradisional masyarakat pedesaan dalam pemeliharaan lingkungan hidup di Kalimantan Timur|last=Maula|first=Amiruddin|last2=(Indonesia)|first2=Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya|date=1991|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya|language=id}}</ref> Selanjutnya misi tersebut juga membuka sekolah di sana pada tahun 1911.<ref name=":5" />
 
== Keturunan ==
 
'''KDYMM Ratu Permaisuri'''
 
# Adji Hasanah Atau Adji Ratu Limah gelarGelar Adji Ratu Rebaya Agung II Binti Adji Meragan/Aminuddin Gelar Adji PeruyuPangeran Mangkunegara Bin AdjiSultan Belukar BinAdji AjiMuhammad MUhammadSulaiman
 
'''KDYMM Ratu Mahadewi'''
Baris 23 ⟶ 12:
# Adji Putri Anum Adiningrat Binti Adji Indra gelar Adji Pangeran Ratu I Bin Sultan Adji Muhammad Salehuddin I
 
'''KDYMM Ratu MahaturLeko'''
 
# Adji Gibek Binti Adji Sampai Bin Adji Soeka Bin Adji Nenut Bin Adji Pangeran Rawan Bin Adji Pangeran Dikota Bin Adji Pangeran Dipati Tua
 
'''KDYMM Ratu Mahtoer'''
# '''''Adji Gibek Binti Adji Sampai Bin Adji Soeka Bin Adji Nenut Bin Adji Pangeran Rawan Bin Adji Pangeran Dikota Bin Adji Pangeran Dipati Tua Ibunda Adji Muhammad Ilyasin / Adji Ipe glr Adji Pangeran Soemantri I'''''
'''<big>KDYMM Ratu Leko</big>'''
 
'''<big>1.# Ratu Kekew /gelar Ratu Prabu Ningsih</big>'''.
 
''' YM Selir Sang Nata
# Dayang Betje
# Dayang Ebek Binti Aw. Kumbeng
 
'''YM Gundik Aji'''
Baris 38 ⟶ 28:
# Dayang Redaj
# Dayang Tjekki
# Dayang Sangko
# Dayang Rekiyah
# Dayang Minot
# Selir Kota Bangun
 
 
 
Anak
Baris 48 ⟶ 37:
# Adji Muhammad Ilyasin / Adji Ipe gelar Adji Pangeran Soemantri I anak laki laki tertua Sultan AM.Alimuddin
# Adji Mahmoed gelar Adji Pangeran Sosro Negoro II
# Adji Meleng gelar Adji Pangeran Kesuma Adiningrat
# Adji Muhammad Parikesit / Adji Kaget / Adji Geger / Sultan Adji Muhammad Parikesit
# Adji Addin / Haji Adji gelar Adji Pangeran Tumenggung Pranoto adalah Gubenur Pertama Provinsi Kalimantan Timur
Baris 63 ⟶ 52:
# Adji Beduj Atau Adji Baduyah gelar Adji Raden Anggorosari
 
== CucuMasa pemerintahan ==
Aji Muhammad Alimuddin melakukan konsolidasi kekuasaan kesultanan pada masa pemerintahannya.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=FM0cAAAAMAAJ&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi85Nbb6vHVAhUKNI8KHSh6AHE4ChDoAQglMAA|title=Pola penguasaan, pemilikan, dan penggunaan tanah secara tradisional daerah Kalimantan Timur|date=1990|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kanwil Depdikbud Propinsi Kalimantan Barat, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Kalimantan Barat|language=id}}</ref> Langkahnya diawali sejak tahun 1900, berupa penarikan kembali semua tanah dinas (hak ''[[apanase]]''), yang berdasarkan hukum tanah Kutai keseluruhannya adalah milik sultan.<ref name=":2" /> Dengan demikian, potensi tambang [[batu bara]] dan [[minyak bumi]] berada dalam kontrol penguasaan kesultanan.<ref name=":4">{{Cite web|url=http://www.kutaikartanegaranews.com/p/pembukaan-tambang-batubara-pertama.html|title=Pembukaan Tambang Batu bara Pertama|website=www.kutaikartanegaranews.com|access-date=2017-08-25}}</ref>
Memiliki 71 cucu diantara nya :
 
Kesultanan Kutai Kartanegara berhasil mendapatkan hak kedaulatan pemerintahan sendiri pada masa pemerintahan Adji Muhammad Alimuddin ini, yaitu pada tahun 1902.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Xv5vAAAAMAAJ&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjIxYyr5fHVAhWKQ48KHQRhDO8Q6AEISTAH|title=Indonesia Magazine|date=1988|publisher=Yayasan Harapan Kita|language=en}}</ref> Ia juga pada tahun 1905 membagi daerah administratif kesultanan menjadi dua distrik; yaitu Ulu Mahakam dengan ibu kotanya di [[Long Iram]], dan Muara Mahakam dengan ibu kotanya di [[Kota Samarinda|Samarinda]].<ref name=":2" /><ref name=":3">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=vuPaAAAAMAAJ&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi85Nbb6vHVAhUKNI8KHSh6AHE4ChDoAQgpMAE|title=Voice of Nature|date=1989|publisher=Yayasan Indonesia Hijau|language=en}}</ref> Di setiap ibu kota distrik ditetapkan hakim untuk mengurus persoalan pengadilan.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=8pDtTo7RRocC&q=aji+muhammad+alimuddin&dq=aji+muhammad+alimuddin&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi85Nbb6vHVAhUKNI8KHSh6AHE4ChDoAQgvMAI|title=Sejarah daerah ...: Kalimantan Timur|date=1978|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah|language=id}}</ref>
'''Adji Muhammad Ilyasin / Adji Pangeran Sumantri I Mempunyai Beberapa orang isteri'''
 
Daerah Ulu Mahakam kemudian disewakan kepada Belanda pada tahun 1908, dan kesultanan mendapatkan kompensasi royalti sebesar 12.990 gulden per tahun.<ref name=":4" /> Kehadiran pemerintahan dan pos militer Belanda di Long Iram mengundang datangnya para pedagang dari berbagai tempat untuk berbisnis di daerah pedalaman hulu [[Sungai Mahakam]], antara lain orang-orang [[Suku Banjar|Banjar]] dan [[Suku Dayak Bakumpai|Bakumpai]] dari [[Kalimantan Selatan]], serta orang-orang [[Suku Kutai|Kutai]], [[Suku Bugis|Bugis]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dari Samarinda.<ref name=":5" />
1.Adji Aminah / Adji Raden Condro Kesumo Binti Adji Pangeran Mangunegoro Binti Sultan AM.Sulaiman
 
Di masa pemerintahannya pula, yaitu pada tahun 1907, [[Misionaris|misi]] [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]] pertama dengan pusat gerakannya ([[stasi]]) di [[Laham, Laham, Mahakam Ulu|Laham]], [[Kabupaten Kutai Barat|Kutai Barat]], mulai dikembangkan.<ref name=":4" /><ref name=":5">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=b1R_AAAAMAAJ&dq=laham+misi+katolik+pertama+di+kalimantan&focus=searchwithinvolume&q=sekolah+1911|title=Kearifan tradisional masyarakat pedesaan dalam pemeliharaan lingkungan hidup di Kalimantan Timur|last=Maula|first=Amiruddin|last2=(Indonesia)|first2=Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya|date=1991|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya|language=id}}</ref> Selanjutnya misi tersebut juga membuka sekolah di sana pada tahun 1911.<ref name=":5" />
2.Adji Halimah / Adji Raden Sri Utomo Binti Adji Raden Muda Bin Adji Raden Mas Cilik Bin Sultan AM.Salehuddin I.
 
3.Adji Atmiyah.
 
4.Adji Fatimah.
 
5.Dayang Dayang Iyong
 
6.Dayang Munah
 
7. Dayang Jamaliah
 
Putra Putri Adji Pangeran Sumantri I
 
# Adji Abdul Rasyid
# Adji Bambang Zainuddin / Adji Bambang Din Jongkoi
# Adji Hadijah
# Adji Arbiyah
# Adji Norma
# Adji Zainah
# Adji Misbahuddin / Adji Pangeran Sumantri II
# Adji Raden Nurul Asikin
# Adji Bambang Burhanuddin
# Adji Nurmiah / Adji Raden Sintowati
# Adji Raden Sapiah
# Adji Kaping
 
'''Adji Mahmoed / Adji Pangeran Sosronegoro II Mempunyai beberapa orang Isteri.'''
 
1.Adji Raden Sri Utari Ningrat
 
2.Adji Raden Sri Utoro Ningrat
 
3.Dayang Sabandiah
 
Putra Putri Aji Pangeran Sosronegoro II
 
# Adji Bambang Nazaruddin / A.B. Din Kate
# Adji Bambang Alidin
# Adji Bambang Zulkifli
# Adji Aisah / Aji Esah
# Adji Rika / Aji Rikong
# Adji Anna
# Adji Bambang Sachroel
# Adji Saidatul Akmal /Aji Ido’
 
'''Sultan Adji Muhammad Parikesit mempunyai beberapa orang isteri'''
 
# Adji Ratu Bariah binti AP.Mangkunegoro
# Adji Ratu Prabuningrat binti AR.Musa
# Adji Raden Lesminigwati binti Aw.Kertas
# Raden Cubong
# Raden Ayu Hasanah
# Raden Juwito
# Raden Kencoro
# Raden Suwito
# Dayang Djahari
# Raden Masdjah
# Raden Marry / Raden Seri Nilo Putro ( Bangsa Belanda)
# Dayang Hadi
 
Putra Putri Sultan AM.Pariesit
# Adji Putri Sapiah
# Adji Muhammad Idris
# Adji Pangeran Muhammad Muslihuddin atau '''Sultan''' '''Adji Muhammad Salehuddin II'''
# Adji Putri Mathilda
# Adji Putri Magdalena
#Adji Putri Ainun Zariah
# Adji Pangeran Hario Kesumo Yudho
# Adji Putri Jamilah
# Adji Pangeran Hario Kesumo Puger
# Adji Muhammad Salehuddin
# Adji Putri Sarah Mariani
# Adji Kidji Abdul Hamid
#Adji Magdalena
# Adji Achmad / Adji Pangeran Hario Adiningrat
# Adji Mardiah
# Adji Yohanna
# Adji Nelly
# Adji D.Miznah
# Adji Jamhar
# Adji Imaluddin
# Adji Arpah
# Adji Mbam
 
'''H. Adji Addin / Adji Pangeran Tumenggung Pranoto mempunyai beberapa orang isteri'''
 
1.Dayang Oyok
 
2.Adji Miah
 
3.Adji Raden Puspo Kesumo
 
4.Dayang Minah
 
Putra Putri Adji Pangeran Tumenggung Pranoto I
 
# Adji Effran / Adji Pangeran Tumenggung Pranoto II
#Adji Raden Djuchran
# Adji Raden Sachrin
#Adji Raden Hailan
# Adji Raden Idham
# Adji Raden Waspada
#Adji Mustawan / Adji Pangeran Gondo
#Adji Raden Juwita Kirana
#Adji Raden Nazarin
# Adji Raden Dahrin
# Adji Raden Nafarin
# Adji Inai Citrawati
# Adji Rina Rahmatiah
# Adji Rindu
#Adji Irini Nikmatiah
# Adji Hairin
# Adji Raden Yusrin,SE
 
'''Adji Sunggo / Adji Raden Retnowati Suami Raden Panji Ahmad Ario Prodjo'''
 
# Adji Muhammad Saleh
# Adji Jamiddin / Adji Raden Panji Kuncoro
# Adji Mariam
# Adji Napsiah / Adji Liek / Adji Ajeng Napsiah
 
'''Adji Loba' Salbiah / Adji Raden Lesminingpuri Suami Pangeran Noto Igomo'''
 
# Adji Raden Achmad
# Adji Bambang Umar
# Adji Bambang Ali
# Adji Bambang Abdul Maula
# Adji Bambang Abdul Bari
# Adji Bambang Husein
# Adji Syarifah Sehah
# Adji Syarifah Fatimah
 
'''Adji Dudje / Adji Raden Siti Sundari Suami Adji Pangeran Ratu IV'''
 
# Adji Jubaidah / Adji Raden Bedah
# Adji Muhammad Jusuf / Adji Raden Ario Cokro
 
'''Adji Ndoro / Adji Raden Siti Sendoro Suami Adji Pangeran Ario Prodjo'''
 
# Adji Ibrahim
# Adji Bawiyah / Adji Bueng
# Adji Halek
 
'''Adji Mariam Suami Adji Raden Sukma'''
 
# Adji Bambang Sayyid Saggaf Baraqbah / Adji Tigo / Adji Togo
 
== Wafat dan penerus ==
Baris 232 ⟶ 75:
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Kutai|Sultan Kutai Kartanegara]]|tahun=1899—19101899–1910|pendahulu=[[Aji Muhammad Sulaiman]]|pengganti=[[Aji Muhammad Parikesit]]}}
{{kotak selesai}}
( Buku Silsilah Keluarga Besar Aji Raden Salehuddin )
 
{{Sultan-bio-stub}}
{{Portal bar|Islam|Biografi|Sejarah}}
{{DEFAULTSORT:{{PAGENAME}}}}
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}Aji Muhammad Alimuddin
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
Baris 262 ⟶ 102:
|tempat_makam =
}}
 
[[Kategori:Sultan Kutai]]
[[Kategori:Kematian 1910]]