Padi emas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 21 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q839505
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP
 
(21 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
|title = Golden Rice: Dulu, Kini, dan Nanti|work =|publisher = LIPI|pages =|page =|date =|accessdate{{Infobox = 2010-5-17|quote =food/wikidata}}</ref> Kandungan beta-karotena ini menyebabkan warna berasnya tersebut tampak kuning-jingga<ref name="b" /> sehingga kultivarnya dinamakan 'Golden"padi Rice'emas" dan ("Berasberas Emasemas"). Pada tipe liar (normal), endosperma padi tidak menghasilkan beta-karotena dan akan berwarna putih hingga putih kusam. Di dalam tubuh manusia, beta-karotena akan diubah menjadi [[vitamin A]].<ref name="b">{{cite news|first = M Syam|last = |author = |coauthors = |url = http://www.knowledgebank.irri.org/indonesia/PDF%20files/padi%20emas_1_BW.pdf|title = Informasi Ringkas Teknologi Padi: Padi Emas|work = |publisher = IRRI Rice Knowledge Bank (bahan oleh Gerard Barry)|pages = |page = |date = Juni 2007|accessdate = 17 Mei 2010|quote = |archive-date = 2010-12-26|archive-url = https://web.archive.org/web/20101226172930/http://www.knowledgebank.irri.org/indonesia/PDF%20files/padi%20emas_1_BW.pdf|dead-url = yes}}</ref>
''''Golden Rice'''' adalah [[kultivar]] (varietas) [[padi]] [[tanaman transgenik|transgenik]] hasil [[rekayasa genetika]] yang [[beras]]nya mengandung [[beta-karotena]] (pro-[[vitamin A]]) pada bagian [[endosperma]]nya.<ref name="a">{{cite news|first =|last =|author = M. Suudi|coauthors =|url = http://www.biotek.lipi.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=455:Golden%20Rice:%20Dulu,%20Kini,%20dan%20Nanti&catid=8&Itemid=53
|title = Golden Rice: Dulu, Kini, dan Nanti|work =|publisher = LIPI|pages =|page =|date =|accessdate = 2010-5-17|quote =}}</ref> Kandungan beta-karotena ini menyebabkan warna berasnya tersebut tampak kuning-jingga<ref name="b"/> sehingga kultivarnya dinamakan 'Golden Rice' ("Beras Emas"). Pada tipe liar (normal), endosperma padi tidak menghasilkan beta-karotena dan akan berwarna putih hingga putih kusam. Di dalam tubuh manusia, beta-karotena akan diubah menjadi [[vitamin A]].<ref name="b">{{cite news|first = M Syam|last =|author =|coauthors =|url = http://www.knowledgebank.irri.org/indonesia/PDF%20files/padi%20emas_1_BW.pdf|title = Informasi Ringkas Teknologi Padi: Padi Emas|work =|publisher = IRRI Rice Knowledge Bank (bahan oleh Gerard Barry)|pages =|page =|date = Juni 2007|accessdate = 17 Mei 2010|quote =}}</ref>
 
Kultivar padi ini dibuat untuk mengatasi [[defisiensi]] atau kekurangan [[vitamin A]] yang masih tinggi prevalensinya pada anak-anak, terutama di wilayah [[Asia]] dan [[Afrika]]. Nasi menjadi pangan pokok bagi sebagian besar warga di sana, dan kemiskinan sering kali tidak memungkinkan penyediaan sayuran[[sayur]]an atau buah-buahan yang biasa menjadi sumber provitamin-A dalam menu makanan sehari-hari.<ref name="a"/>
 
== Proses rekayasa genetika ==
[[Berkas:CarotenoidCarotenoidsynthesis.svg|thumbjmpl|rightka|250px|Jalur biosintesis beta-karoten beserta gen-gen yang terlibat di dalam pembentukkannya. Hanya likopena siklase (''Lycopene cyclase'') yang tidak diintroduksi dari sumber asing.]]
Padi emas dikembangkan oleh [[Ingo Potrykus]] dari [[ETH Zurich]] dan [[Peter Beyer]] dari [[Universitas Freiburg]].<ref name="b"/>
Untuk merakit padi ini, digunakan dua gen dari spesies bukan padi, yaitu gen ''crt1'' dari [[bakteri]] ''[[Erwinia uredovora]]'' dan gen ''psy'' dari tanaman [[narsis]] atau ''daffodil'' (''Narcissus pseudonarcissus''). Kultivar 'Golden Rice 2', generasi selanjutnya, menggunakan gen ''psy'' dari [[jagung]] (''Zea mays'') karena lebih kuat ekspresinya.<ref>{{en}} {{cite news|first = |last = |author = Golden Rice Humanitarian Board|coauthors = |url = http://www.goldenrice.org/PDFs/Golden_Rice_flyer_2007.pdf|title = Golden rice: Sustainable bbiofortification for the poor rular population|date = 2001|accessdate = 2010-5-17|quote = |archive-date = 2008-07-05|archive-url = https://web.archive.org/web/20080705024153/http://www.goldenrice.org/PDFs/Golden_Rice_flyer_2007.pdf|dead-url = yes}}</ref><ref>{{en}} {{cite journal
|first =|last =|author = Golden Rice Humanitarian Board|coauthors =|url = http://www.goldenrice.org/PDFs/Golden_Rice_flyer_2007.pdf|title = Golden rice: Sustainable bbiofortification for the poor rular population|date = 2001|accessdate = 2010-5-17|quote =}}</ref><ref>{{en}} {{cite journal
|author = Peter Beyer, Salim Al-Babili, Xudong Ye, Paola Lucca, Patrick Schaub, Ralf Welsch, Ingo Potrykus|year =|month =|title = Golden Rice: Introducing the Beta-Carotene Biosynthesis Pathway into Rice Endosperm by Genetic Engineering to Defeat Vitamin A Deficiency|journal = Journal of Nutrition|volume =
|issue =|pages = 506-510|doi =|id =|url = http://jn.nutrition.org/cgi/reprint/132/3/506S|format =|accessdate = 2010-5-17}}</ref><ref>
{{cite journal|title = Improving the nutritional value of Golden Rice through increased pro-vitamin A content|journal = Nature Biotechnology|date = 2005-3-27|first = JA|last = Paine|coauthors = CA Shipton, S Chaggar, RM Howells, MJ Kennedy, G Vernon, SY Wright, E Hinchliffe, JL Adams, AL Silverstone, Drake|volume = 23|issue = 4|pages = 482-5|id = {{doi|10.1038/nbt1082}}|accessdate = 2010-08-19}}</ref>
 
Pada sekitar tahun 1990 sekelompok ilmuwan [[Jepang]] berhasil mengisolasi gen penyandi biosintesis (pembentukan) [[karotenoid]], ''crt1'', dari suatu bakteri tanah, ''Erwinia uredovora''.<ref name="a"/> Dari penelitian tersebut diketahui bahwa [[enzim]] fitoena (''phytoene'') desaturase yang dihasilkan bakteri tersebut dapat mengubah fitoena menjadi likopena. Fitoena merupakan senyawa antara pada biosintesis beta-karotena.<ref name="a"/> Beberapa tahun setelah itu diketahui bahwa endosperma pada [[bulir]] padi mengandung geranilgeranil-difosfat (GGDP), bahan dasar (prekursor) untuk biosintesis beta-karotena.<ref>{{cite news|first = |last = |author = Suprihati|coauthors = |url = http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/08/15/26463/Golden.Rice.untuk.Kesejahteraan.Petani|title = Golden Rice untuk Kesejahteraan Petani|work = |publisher = Suara Merdeka|pages = |page = |date = 15 Agustus 2008|accessdate = 17 Mei 2010|quote = |archive-date = 2013-08-01|archive-url = https://web.archive.org/web/20130801122344/http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/08/15/26463/Golden.Rice.untuk.Kesejahteraan.Petani|dead-url = yes}}</ref> GGDP dapat diubah menjadi fitoena dengan bantuan [[enzim]] [[fitoena sintase]] yang disandi oleh gen ''psy''. Sayangnya, secara alami pada padi ekspresi gen ''psy'' tersebut [[peredaman gen|teredam]] sehingga tidak terbentuk fitoena.<ref name="a"/> Dengan menyisipkan konstruk gen ''Crt1'' dari E. uredovora dan gen ''psy'' dari narsis (sejenis [[tanaman hias]] yang bunganya berwarna kuning atau jingga) ke dalam [[genom]] padi geranilgeranil difosfat diubah menjadi fitoena dan selanjutnya diubah lagi menjadi likopena.<ref name="a"/> Gen penyandi [[likopena siklase]] (''Lcl'') yang bertugas mengkatalisis perubahan likopena menjadi beta-karotena telah tersedia pada padi.
 
== Kontroversi ==
Kehadiran padi emas tidak diterima sepenuhnya oleh masyarakat dunia.<ref name="h"/> Sebagian masyarakat tidak menyetujui [[budidaya]] padi emas karena adanya kekhawatiran akan terjadinya perubahan lingkungan atau [[ekosistem]].<ref name="h"/> Mereka takut padi emas yang ditanam dapat menularkan sifat mutasinya ke tanaman alami lain.<ref name="h"/> Hal ini mungkin terjadi bila padi emas ditanam bersama padi jenis lain dalam satu [[lahan]] yang berdekatan sehingga polen ([[benang sari]]) padi emas dapat membuahi padi lain.<ref name="h"/> Hal lain yang ditakutkan adalah apabila sifat yang diciptakan oleh ilmuwan ternyata bisa berubah dan melenceng jauh dari yang diharapkan.<ref name="h"/> Masyarakat juga takut mengonsumsi padi emas karena takut akan membahayakan [[kesehatan]].<ref name="h">{{cite news|first = |last = |author = Richardus Widodo|coauthors = |url = http://www.untag-sby.ac.id/index.php?mod=berita&id=63|title = Kontroversi Pangan Rekayasa Genetik|work = |publisher = Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya|pages = |page = |date = 23 April 2008|accessdate = 17 Mei 2010|quote = |archive-date = 2008-05-11|archive-url = https://web.archive.org/web/20080511023113/http://www.untag-sby.ac.id/index.php?mod=berita&id=63|dead-url = yes}}</ref>
|first =|last = |author = Richardus Widodo|coauthors =|url = http://www.untag-sby.ac.id/index.php?mod=berita&id=63
|title = Kontroversi Pangan Rekayasa Genetik|work = |publisher = Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
|pages = |page = |date = 23 April 2008|accessdate = 17 Mei 2010 |quote =}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 26 ⟶ 21:
== Pranala luar ==
* [http://www.sciencemag.org/cgi/content/full/287/5451/303?ijkey=87cae2ebd93475cc1d50a7c4380d9ba1c3cbbb3b Engineering the Provitamin A (β-Carotene) Biosynthetic Pathway into (Carotenoid-Free) Rice Endosperm ]
{{DEFAULTSORT:Golden Rice}}
 
{{Authority control}}
[[Kategori:Pertanian]]
 
{{DEFAULTSORT:GoldenPadi Riceemas}}
[[Kategori:Bioteknologi]]
[[Kategori:Genetika]]
[[Kategori:PertanianPadi]]
[[Kategori:Ragam beras]]
 
[[pt:Arroz#Arroz dourado]]