Rokok elektronik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
|||
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:SuperTPrecise.jpg|jmpl|ka|Sebuah rokok elektronik.]]
'''Rokok elektronik,'''
Rokok elektronik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap. Selain itu, rokok elektronik lebih hemat daripada rokok biasa karena bisa diisi ulang. Bentuknya seperti batang rokok biasa, tetapi tidak membakar [[tembakau]] seperti produk rokok konvensional. Rokok ini memanaskan cairan/Liquid
menggunakan [[baterai]] dan uapnya masuk ke [[paru-paru]] pemakai. Kandungan didalam rokok elektronik berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan yang terdiri dari beberapa jenis campuran, yaitu : Nikotin, propilen glikol, gliserin, Nitrogen , air dan flavoring (perisai). Kandungan kadar nikotin dalam liquid rokok elektronik bervariasi, yaitu dari kadar rendah hingga kadar tinggi. Produk itu dipasarkan dengan banyak nama, di antaranya ''rokok elektronik, ecigarro, electro-smoke, green-cig'', dan ''smartsmoker''.<ref>[http://kesehatan.liputan6.com/berita/201008/289961/BPOM.Rokok.Elektronik.Tidak.Aman Liputan6 - BPOM: Rokok Elektronik Tidak Aman]. Diakses 21 Agustus 2010</ref> Rokok elektronik dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label "HEALTH" pun terpasang jelas pada kemasannya.<ref name="Healthy Kompas">[http://health.kompas.com/read/2010/08/11/08263594/Sedot.Rokok.Elektronik.Picu.Kematian Kompas - Sedot Rokok Elektronik Picu Kematian]. Diakses 22 Agustus 2010</ref> Namun hingga kini keberadaannya masih menuai kontroversi dan di sebagian besar negara dianggap sebagai produk yang ilegal dan terlarang.
Baris 22 ⟶ 23:
[[Badan Pengawasan Obat dan Makanan]] memperingatkan masyarakat bahwa rokok elektronik yang telah beredar di beberapa kota adalah produk ilegal dan tidak aman. Produk ini belum diuji klinis oleh karena itu berbahaya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan produk ini tidak aman dikonsumsi, merekomendasikan untuk melarang peredarannya.<ref name="MetroTV">[http://metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/08/06/25371/Badan-POM-Rokok-Elektronik-Tidak-Aman/ MetroTV News - Badan POM: Rokok Elektronik Tidak Aman]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses 21 Agustus 2010</ref>
Kepala Badan POM, Kustantinah, menjelaskan bahwa kandungan propilen glikol, dieter glikol dan gliserin sebagai pelarut nikotin ternyata dapat menyebabkan penyakit kanker.
Kustantinah menjelaskan dalam rokok elektronik terdapat nikotin cair dengan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol ataupun gliserin. Jika nikotin dan bahan pelarut ini dipanaskan maka akan menghasilkan nitrosamine. "Senyawa nitrosamine inilah yang menyebabkan penyakit kanker."<ref name="Vivanews"/>
Baris 36 ⟶ 37:
Rokok tembakau bisa diketahui kandungan [[nikotin]] dan [[Tar]]-nya karena tercantum pada kemasan, sedangkan ENDS tidak ada keterangan apa pun tentang kandungan produk ini. Karena produknya yang refill atau isi ulang, perokok aktif tidak bisa mengetahui seberapa banyak nikotin yang masuk ke dalam paru-paru.<ref name="Healthy Kompas"/>
==
[[File:Vaping_and_lung_injury.gif|thumb|250px]]
[[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat]], FDA pada Mei 2009 lalu melakukan analisis terhadap rokok tersebut dan menguji kandungan e-cigarette dari dua perusahaan. Hasilnya adalah ditemukan adanya kandungan dietilen glikol dan nitrosamin yang spesifik dalam tembakau.<ref name="MetroTV"/>
|