Bahasa Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 20398490 oleh Asma Maneehiya (bicara)
Tag: Pembatalan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(44 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|nativename = باس اچيه<br />''Basa Acèh''
|familycolor = Austronesian
|states = [[{{Flag|Indonesia]]}}
|region= =* [[Aceh]] (Wilayah Otonom Indonesia)
|ethnicity = [[Suku Aceh|Aceh]]
|speakers = 3.500.000 (2000)<ref>[http://www.ethnologue.com/show_language.asp?code=ace Ethnologue]</ref>
|fam1 = [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]]
|fam2 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3 = [[Rumpun bahasa Indonesia BaratChamik|Indonesia BaratChamik]]
|fam4 = [[Rumpun bahasa Borneo Utara Raya|Borneo Utara Raya]]
|fam5 = [[Rumpun bahasa Chamik|Chamik]]
|script=
* [[Alfabet Latin]]
* [[Abjad Arab]] ([[Abjad Jawi|Jawi]])
|iso3 = ace
}}
[[File:WIKITONGUES- T.A., Iqbal, and Kalam speaking Acehnese.webm|thumb|Dua orang penutur bahasa Aceh]]
 
[[File:|contoh_berkas=WIKITONGUES- T.A., Iqbal, and Kalam speaking Acehnese.webm|thumb|Dua orang penutur bahasa Aceh]]
'''Bahasa Aceh''' adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh [[suku Aceh]] yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Chamik|Chamik]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], cabang dari [[Austronesia|rumpun bahasa Austronesia]].<ref>{{cite journal|author= Riris Tiani|title= Korespondesi Bunyi Bahasa Aceh dan Bahasa Gayo|journal= Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra|volume= 13|number= 2|date= Mei 2018|url= https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/19327|issn= 0216-535X}}</ref>
|contoh_deskripsi=Dua orang penutur bahasa Aceh
|sk=NE
|HAM=ya
|contoh_teks=Bandum ureuëng lahé deungon meurdéhka, dan deungon martabat dan hak njang saban. Ngon akai geuseumiké, ngon haté geumeurasa, bandum geutanjoë lagèë sjèëdara. Hak dan keumuliaan.
|contoh_suara=Universal Declaration of Human Rights - ace - adam - Art1.ogg
|pranala_HAM=https://www.ohchr.org/en/human-rights/universal-declaration/translations/achehnese
}}
'''Bahasa Aceh''' adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat [[suku Aceh|Aceh]] yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Chamik|Chamik]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], cabang dari rumpun bahasa [[Austronesia|rumpunRumpun bahasa Austronesia|Austronesia]].<ref>{{cite journal|author= Riris Tiani|title= Korespondesi Bunyi Bahasa Aceh dan Bahasa Gayo|journal= Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra|volume= 13|number= 2|date= Mei 2018|url= https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/19327|issn= 0216-535X}}</ref>
 
== Penggolongan ==
Baris 27 ⟶ 31:
 
== Persebaran ==
[[Berkas:Peuta Narit Aceh.GIF|jmpl|Daerah tingkat II dengan mayoritas bahasa Aceh.]]
 
Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat.
Baris 49 ⟶ 52:
# [[Nagan Raya]]
# [[Aceh Barat Daya]] (kecuali di kecamatan [[Susoh, Aceh Barat Daya|Susoh]] di mana [[bahasa Jamee]] dituturkan)
# [[Aceh Selatan]] (disebut juga [[bahasa Bakongan]]; bercampur dengan [[bahasa Kluet]] dan [[bahasa Jamee]])
 
== Sejarah ==
Baris 63 ⟶ 66:
Sampai saat ini manuskrip berbahasa Aceh tertua yang dapat ditemukan berasal dari tahun 1069 H (1658/1659 M) yaitu Hikayat Seuma'un.<ref>Durie, Mark. 1996. [http://www.jstor.org/pss/3623033 Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh]</ref>
 
Sebelum penjajahan [[Belanda]] (1873–1942), hampir semua literatur berbahasa Aceh berbentuk [[puisi]] yangdalam dikenal denganbentuk ''[[hikayat (Aceh)|hikayat]]'' atau [[nazam]]. Sedikit sekali yang berbentuk [[prosa]] dan salah satunya adalah ''Kitab Bakeu Meunan'' yang merupakan terjemahan kitab ''Qawaa'id al-Islaam''.<ref>[http://tambeh.wordpress.com/2009/06/29/14/ Hikayat Aceh Telah Mati]</ref>
 
Setelah kedatangan Belanda barulah muncul karya tulis berbahasa Aceh dalam bentuk prosa yaitu pada tahun 1930-an, seperti ''Lhee Saboh Nang'' yang ditulis oleh Aboe Bakar dan De Vries.<ref>Thurgood, Graham.2007.[http://www.acehinstitute.org/aceh_fp_grahamthurgood.pdf The Historical Place of Acehnese:The Known and the Unknown] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100713223327/http://www.acehinstitute.org/aceh_fp_grahamthurgood.pdf |date=2010-07-13 }}</ref> Setelah itu barulah bermunculan berbagai karya tulis berbentuk prosa namun demikian masih tetap didominasi oleh karya tulis berbentuk ''hikayat''.
 
== Media massa ==
Sampai saat ini belum ada surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Aceh. Pada tahun 2020 diluncurkan majalah berbahasa Aceh untuk pertama kalinya, yaitu Majalah Neurôk. Penerbitan ini digagas oleh seorang budayawan Aceh yaitu Ayah Panton.<ref>{{Cite news|title=Neurok, Majalah Berbahasa Aceh Pertama Diluncurkan|url=https://aceh.tribunnews.com/2020/10/14/neurok-majalah-berbahasa-aceh-pertama-diluncurkan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2022-10-25|last=Dani|first=Subur|date=2020-10-14}}</ref>
 
== Fonologi ==
{{Main|Fonologi bahasa Aceh}}
[[Berkas:Ie Beuna Narit Aceh.JPG|jmpl|Rambu peringatan tsunami dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Aceh.]]
 
Baris 180 ⟶ 187:
Huruf vokal sengau:
* 'A 'a pengucapannya sengau seperti /a/ dalam kata “maaf”; contohnya: 'ap (suap), meu'ah (maaf)
* 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main)
* 'I 'i pengucapannya sengau seperti /i/ dalam kata “angin”; contohnya: ca’ië (laba-laba), kh’iëng (busuk), dll
* 'U 'u pengucapannya sengau; contohnya: meu'uë (bajak),
* 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main)
* 'O 'o pengucapannya sengau; contohnya: ma’op (hantu/untuk menakuti anak-anak)
 
Baris 198 ⟶ 205:
|/a/
|''ba'' /ba/ ‘bawa’
|''bak'' /baʔ/ ‘di‘pada, pohon’
|-
!e
Baris 212 ⟶ 219:
|/ɛ/
|''bèe'' /bɛə/ ‘bau’
|''bèk'' /bɛʔ/ ‘larangan "jangan"’‘jangan’
|-
|/ə/
|''huë'' /huə/ ‘tarik’
|''huëk'' /huəʔ/ ‘tersedak’
|-
!eu
|/ɯ/
|keu /kɯ/ ‘depan’‘untuk’
|keuh /kɯh/ ‘jadi (seperti, ''nyan keuh'')’
|-
Baris 248 ⟶ 250:
|/u/
|''su'' /su/ ‘suara’
|''sutsuet'' /sutsuət/ ‘mengeluarkan’
|}
 
Baris 369 ⟶ 371:
|Digunakan dalam kata asing.
|}
 
== Sastra ==
Berikut adalah daftar beberapa karya sastra terkenal dalam bahasa Aceh:
* [[Hikayat Prang Sabi]]
* [[Hikayat Malem Diwa]]
* Hikayat Sultan Aceh Meureuhom (Sultan Iskandar Muda)
* Hikayat Banun Setia
* Hikayat Putroe Meulue
* Hikayat Meurah Silu
* Hikayat Putroe Lindong Buleuen
* Hikayat Banta Amat Ngon Nahuda Seukeum
* Hikayat Aulia Tujoh
* Hikayat Prang Aceh
* Hikayat Pocut Muhammad
* Hikayat Prang Cut Ali
* Hikayat Putroe Ijo
* Hikayat Peureudan Ali
* Hikayat Nun Parisi
* Hikayat Nabi Ibrahim
* Hikayat Nabi Yusuf
* Hikayat Nabi Musa
* Hikayat Nubeuet Nabi
* Hikayat Tajul Muluk
* Hikayat Ranto Ngon Hikayat Teungku di Meukek
* Hikayat Raja Bada
* Haba Amat Rhang Manyang
* Haba Putroe Neng
* Haba Magasang dan Magaseueng <ref>{{Cite web|url=https://tengkuputeh.com/2017/12/16/hikayat-hikayat-dari-negeri-aceh/|title=HIKAYAT-HIKAYAT DARI NEGERI ACEH|last=tengkuputeh|date=2017-12-15|website=Tengkuputeh|language=en|access-date=2019-09-23}}</ref>
 
== Contoh ==
Baris 382 ⟶ 412:
* Pajôh = makan
* Jih, dijih, gobnyan = dia, dia
* Ceudah that gobnyan. = Cantik/Tampan sekali dia.
* Lôn meu'en bhan bak blang thô. = Saya bermain bola di sawah kering.
 
Baris 407 ⟶ 437:
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1985b |title=Control and Decontrol in Acehnese |journal=Australian Journal of Linguistics |volume=5 |issue=1 |pages=43-53 |doi=10.1080/07268608508599335 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1987 |title=Grammatical Relations in Acehnese |journal=Studies in Language |volume=11 |number=2 |pages=365–399 |doi=10.1075/sl.11.2.05dur |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1988 |title=The So-Called Passive of Acehnese |url=https://archive.org/details/sim_language_1988-03_64_1/page/104 |journal=Language |volume=64 |number=1 |pages=104–113 |jstor=414788 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1990 |title=Proto-Chamic and Acehnese Mid Vowels: Towards Proto-Aceh-Chamic |journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies |volume=53 |issue=1 |pages=100–114 |jstor=618972 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Durie |first=Mark |year=1995 |chapter=Acehnese |editor1=Darrel T. Tryon |title=Comparative Austronesian Dictionary: An Introduction to Austronesian Studies. Part 1: Fascicle 1 |series=Trends in Linguistics. Documentation |volume=10 |location=Berlin |publisher=[[Walter de Gruyter|De Gruyter Mouton]] |pages=407–420 |isbn=978-3-11-088401-2 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1996 |title=Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh |url=https://archive.org/details/sim_oceanic-linguistics_summer-1996_35_1/page/113 |journal=Oceanic Linguistics |volume=35 |issue=1 |pages=113–137 |jstor=3623033 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Lawler |first=John M. |year=1977 |chapter=A Agrees with B in Achenese: A Problem for Relational Grammar |editor1=Peter Cole |editor2=Jerrold M. Sadock |title=Grammatical Relations |series=Syntax and Semantics |volume=8 |location=New York |publisher=Academic Press |pages=219–48 |doi=10.1163/9789004368866_010 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Lawler |first=John M. |year=1988 |title=On the Questions of Acehnese 'Passive' |volume=64 |issue=1 |pages=114–117 |doi=10.2307/414789 |ref=harv}}
Baris 442 ⟶ 472:
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Aceh]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
|fam5 = [[Kategori:Rumpun bahasa Chamik|Chamik]]