Kabupaten Aceh Tenggara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Daftar Ketua DPRD Aceh Tenggara: Perapian Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(63 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|
|
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/2/2/2
|image1=Masjid Aceh Tenggara.jpg
|caption1=<center>Masjid Agung At-Taqwa Kutacane
|image2=Sungai Alas.jpg
|caption2=<center> Sungai Alas
|image3=Lowland forest in Mt. Leuser NP (8187201955).jpg
|caption3=<center>Kawasan [[Gunung Leuser]]
}}
|lambang = Lambang Kabupaten Aceh Tenggara.png
|peta = Lokasi Aceh Kabupaten Aceh Tenggara.svg
|koordinat =
|julukan = ''Tanoh Alas''
|motto = Sepakat segenep<br/>{{small|{{lang icon|Alas|Alas}} Kompak dan toleran}}
|semboyan =
|propinsi = [[Aceh]]
|ibukota = [[Babussalam, Aceh Tenggara|Babussalam]] (Kutacane)
|dasar hukum = UU Nomor 4 Tahun 1974<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=8 Desember 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|ref jumlah satuan pemerintahan = <ref>"Permendagri-137-2017"</ref>
|tanggal = 4 Juni 1974<ref name="UU"/>
|hari jadi =
|kepala daerah = Bupati
|nama kepala daerah = [[Syakir (birokrat)|Syakir]] (Pj.)
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|sekretaris daerah = Yusrizal Sekedang
|ketua DPRD = [[Denny Febrian Roza]]
|luas = 4242,04
|luasref =
|penduduk = 233627
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|82,31% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 17,69% [[Kekristenan]]
** 16,70% [[Protestan]]
** 0,99% [[Katolik]]<ref name="DUKCAPIL"/>
{{Tree list/end}}}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br/>[[Bahasa Alas-Kluet|Alas-Kluet]] (dominan)<br/>[[Bahasa Aceh|Aceh]], [[Bahasa Pakpak|Pakpak]], [[Bahasa Singkil|Singkil]]
|IPM = {{increase}} 72,93 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://aceh.bps.go.id/indicator/26/74/1/ipm.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2021-2023|website=www.aceh.bps.go.id|accessdate=28 Januari 2024}}</ref>
|kecamatan = 16
|gampong = 385
|kodearea = 0629
|kodepos =
|nomor_polisi = BL ''xxxx'' H**
|apbd = Rp. 1.219.440.000.000 (TA 2023)<ref>{{cite web|url=https://https/|title=APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara|last=Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id|first=|date=2023|website=djpk.kemenkeu.go.id|access-date=24 Agustus 2023|archive-date=2020-06-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20200625000000/https://https//udn.com/news/story/121424/4659358|dead-url=no}}</ref>
|pad = Rp. 92.330.000.000 (TA 2023)<ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2023&provinsi=01&pemda=06|title=APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara|last=Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id|first=|date=2023|website=djpk.kemenkeu.go.id|access-date=24 Agustus 2023}}</ref>
|dau = Rp. 558.735.916.000 [[2023]] <ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2022/09/Rincian-DTU-TA-2023.pdf|title=Rincian Dana Transfer Umum Tahun Anggaran 2023 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota|last=Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id|first=|date=September 2022|website=djpk.kemenkeu.go.id|access-date=24Agustus 2023|archive-date=2023-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230616164408/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2022/09/Rincian-DTU-TA-2023.pdf|dead-url=no}}</ref>
|flora =
|fauna =
|zona waktu = UTC +7 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|web = {{url|acehtenggarakab.go.id}}
}}
'''Aceh Tenggara''' merupakan salah satu [[kabupaten]] yang berada di provinsi [[Aceh]], [[Indonesia]]. Pusat pemerintahan kabupaten ini adalah [[Kota Kutacane, Babussalam, Aceh Tenggara|Kota Kutacane]], Kabupaten ini terdiri dari wilayah dataran tinggi yang termasuk [[Taman Nasional Gunung Leuser]], serta wilayah dataran rendah yang berada di [[Lembah Alas]]. Letak kabupaten ini berada di wilayah tenggara provinsi [[Provinsi Aceh|Aceh]] yang langsung berbatasan dengan provinsi [[Sumatera Utara]]. Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk Aceh Tenggara sebanyak 233.627 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/| title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=10 Agustus 2024|format=Visual}}</ref>
==Sejarah==
Sejarah awal Kabupaten Aceh Tenggara dimulai dari penyusunan pemerintahan di seluruh wilayah Aceh pada awal tahun 1946 dengan mengelompokkan daerah-daerah yang berada kawasan tengah Aceh, yakni Takengon, Gayo Lues, dan Tanah Alas ke dalam satu "keluhakan" yang disebut Keluhakan Aceh Tengah. Ibu kota keluhakan direncanakan digilir setiap enam bulan antara [[Takengon]], [[Blangkejeren]], dan Kutacane.
Jarak yang sangat jauh dan waktu yang sangat lama antara Kutacane Takengon, sekitar 250 km ditempuh dalam waktu 5-8 hari dengan kaki, atau jika menggunakan kendaraan harus melalui [[Aceh Timur]] dan [[Aceh Utara]] dengan menempuh jarak sekitar 850 km, menyebabkan pelaksanaan pemerintahan tidak berjalan efektif sehingga pada tanggal 21 September 1953 beberapa tokoh yang berasal dari Sumatera Utara mencoba memasukkan daerah Tanah Alas ke dalam wilayah Sumatera Utara.
Namun upaya ini tidak mendapat dukungan dari rakyat di Tanah Alas dan perlawanan dari [[Daud Beureueh]] sebagai pimpinan militer Aceh. Hal ini mendorong pemimpin di Tanah Alas dan Gayo Lues untuk membentuk kabupaten sendiri, terlepas dari Kabupaten Aceh Tengah. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Wali kota Syahadat berhasil membuat Pangkowilhan I Letjend. Koesno Oetomo secara de facto mengesahkan Daerah Tanah Alas dan Gayo Lues Menjadi Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 14 November 1967.
Pada tahun 1974, setelah berjuang selama 17 tahun sejak tahun 1956, Pemerintah akhirnya menerbitkan UU No. 4 tahun 1974 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara dan peresmiannya dilakukan oleh [[Kementerian Dalam Negeri|Menteri Dalam Negeri]], [[Amir Machmud]] pada tanggal 26 Juni 1974 dalam suatu acara peresmian di Kutacane. Pada hari itu juga Gubernur Daerah Istimewa Aceh A. Muzakkir Walad melantik Wali kota Syahadat sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 24 Juli 1975 Wali kota Syahadat secara definitif diangkat sebagai Bupati Aceh Tenggara yang pertama.
Kemudian pada tanggal 10 April 2002, 57% dari wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dimekarkan untuk membentuk [[Kabupaten Gayo Lues]] berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002.
== Geografi ==
===Batas wilayah===
{{batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Gayo Lues]]
|selatan = [[Kota Subulussalam]] dan [[Kabupaten Aceh Selatan]]
|barat = [[Kabupaten Aceh Selatan]] dan [[Kota Subulussalam]]
|timur = [[Kabupaten Karo]], [[Kabupaten Dairi]], dan [[Kabupaten Langkat]], [[Sumatera Utara]]
}}
== Pemerintahan ==
{{utama|Daftar Bupati Aceh Tenggara}}
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
!style="background:#fad000;"| No
!style="background:#fad000;" colspan=2| Bupati
!style="background:#fad000;"| Mulai menjabat
!style="background:#fad000;"| Akhir menjabat
!style="background:#fad000;"| Ket.
!style="background:#fad000;"| Wakil Bupati
|-
| *
| [[Berkas:Pj Bupati Syakir.jpg|100px]]
|[[Syakir (birokrat)|Syakir]]<br><small>([[Penjabat]])</small>
| 11 Oktober 2022
|''Petahana''
|<ref>{{Cite web|last=Redaksi|title=Kemendagri Tunjuk Drs, Syakir M.Si Pj Bupati Aceh Tenggara {{!}} Rakyat Aceh|url=https://harianrakyataceh.com/2022/10/08/kemendagri-tunjuk-drs-syakir-m-si-pj-bupati-aceh-tenggara/|language=en-US|access-date=2023-01-18}}</ref>
|''Lowong''
|-
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara}}
Baris 96 ⟶ 108:
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Tenggara}}
== Demografi ==
Kabupaten Aceh Tenggara dihuni oleh suku asli di wilayah tersebut, yakni [[suku Alas]] yang mendiami sebagian besar wilayah Aceh Tenggara, terdapat juga suku Gayo, [[suku Karo]], suku Singkil, dan suku lainya.
== Ekonomi ==
Baris 130 ⟶ 124:
# Kuda: 198 ekor/thn
=== Komoditi Sektor Buah-buahan<ref name="penghubung.acehprov.go.id">{{Cite web |url=http://penghubung.acehprov.go.id/potensi-investasi/kabupaten-aceh-tenggara/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-12-26 |archive-date=2015-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151226185348/http://penghubung.acehprov.go.id/potensi-investasi/kabupaten-aceh-tenggara/ |dead-url=no }}</ref> ===
{| class="wikitable"
|-
! Nomor !! Nama Komoditas !! Jumlah (Ton/Tahun) !!
|-
| 1. || Pisang || 1.205 ||
Baris 173 ⟶ 167:
|-
|9.
|Avokad
|95
|
Baris 188 ⟶ 182:
|-
|12.
|Petai
|62
|
Baris 196 ⟶ 190:
{| class="wikitable"
|-
! Nomor !! Nama Komoditas !! Jumlah (Ton/Tahun) !!
|-1.
| 1. ||Padi||70.
|-
|2.
Baris 247 ⟶ 241:
|}
=== Komoditi ===
Kabupaten Aceh Tenggara adalah penghasil tertinggi kakao (
== Pariwisata ==
Baris 278 ⟶ 272:
* Alas Hills (Bukit Mbarung)
{{EndDiv}}
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
|