Cedera sumsum tulang belakang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
Baris 23:
Penanganan cedera sumsum tulang belakang dimulai dengan menahan [[tulang belakang]] dan mengendalikan pembengkakan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Metode penanganan juga sangat bervariasi, tergantung pada letak dan taraf cedera. Sebagian besar pasien cedera sumsum tulang belakang memerlukan terapi dan rehabilitasi fisik, terutama apabila cedera tersebut mengganggu kegiatan sehari-hari pasien.
 
Upaya untuk mencegah SCI mencakup tindakan individu seperti penggunaan peralatan keselamatan, tindakan sosial seperti peraturan keselamatan dalam olahraga dan lalu lintas, dan perbaikan peralatan. Perawatan dimulai dengan [[Pembatasan gerak tulang belakang|membatasi pergerakan tulang belakang lebih lanjut]] dan menjaga [[tekanan darah]] yang memadai. <ref name="ATLS20182">{{Cite book|date=2018|title=ATLS – Advanced Trauma Life Support – Student Course Manual|url=https://archive.org/details/atlsadvancedtrau0000mdsh_ed10|publisher=American College of Surgeons|isbn=9780996826235|edition=10th|pages=129–144[https://archive.org/details/atlsadvancedtrau0000mdsh_ed10/page/129 129]–144}}</ref> [[Kortikosteroid]] belum terbukti bermanfaat. <ref name="ATLS20182" /> Intervensi lain bervariasi tergantung lokasi dan luasnya cedera, mulai dari tirah baring hingga pembedahan. Dalam banyak kasus, cedera sumsum tulang belakang memerlukan terapi [[Fisioterapi|fisik]] dan [[Terapi okupasi|okupasi]] jangka panjang, terutama jika hal tersebut mengganggu [[Aktivitas kehidupan sehari-hari|aktivitas sehari-hari]].
 
Cedera sumsum tulang belakang disebabkan oleh banyak hal, tetapi umumnya trauma berat akibat kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, cedera saat olahraga, dan kekerasan. Pada sebagian besar kasus, kerusakan disebabkan oleh [[trauma fisik]] seperti [[Kecelakaan lalu lintas|kecelakaan mobil]], [[luka tembak]], [[Terjatuh (kecelakaan)|terjatuh]], atau [[cedera olahraga]], namun dapat juga disebabkan oleh penyebab nontraumatik seperti [[infeksi]], [[Hipoperfusi|aliran darah yang tidak mencukupi]], dan [[Neoplasma|tumor]]. Lebih dari separuh cedera terjadi pada [[Tulang leher|tulang belakang leher]], sementara 15% terjadi pada masing-masing [[Tulang punggung tengah|tulang belakang dada]], perbatasan antara [[Tulang punggung bawah|tulang belakang dada dan pinggang]], dan tulang belakang pinggang saja.<ref name="ATLS2018">{{Cite book|date=2018|title=ATLS – Advanced Trauma Life Support – Student Course Manual|url=https://archive.org/details/atlsadvancedtrau0000mdsh_ed10|publisher=American College of Surgeons|isbn=9780996826235|edition=10th|pages=129–144[https://archive.org/details/atlsadvancedtrau0000mdsh_ed10/page/129 129]–144}}</ref> Diagnosis biasanya didasarkan pada gejala dan [[pencitraan medis]].<ref name="ATLS2018" />
 
Di [[Amerika Serikat]], sekitar 12.000 orang setiap tahunnya selamat dari cedera tulang belakang. Kelompok yang paling sering terkena dampaknya adalah laki-laki [[dewasa muda]]. ''SCI'' telah mengalami kemajuan besar dalam perawatannya sejak pertengahan abad ke-20. Penelitian mengenai pengobatan potensial mencakup implantasi [[Sel punca|sel induk]], hipotermia, bahan rekayasa untuk pendukung jaringan, [[stimulasi tulang belakang]] [[Anestesi epidural|epidural]], dan [[Eksoskeleton bertenaga|kerangka luar robot]] yang dapat dipakai.<ref name="Toward Functional Restoration">{{Cite journal|date=January 2019|title=Toward Functional Restoration of the Central Nervous System: A Review of Translational Neuroscience Principles|journal=Neurosurgery|volume=84|issue=1|pages=30–40|doi=10.1093/neuros/nyy128|pmc=6292792|pmid=29800461|vauthors=Krucoff MO, Miller JP, Saxena T, Bellamkonda R, Rahimpour S, Harward SC, Lad SP, Turner DA}}</ref>