Guci, Bumijawa, Tegal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek) |
Wadaihangit (bicara | kontrib) via https://fist.toolforge.org/wd4wp/melengkapi gambar di infobox #WPWP |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{cleanup rewrite}}
{{desa
|peta=
|nama=Guci
Baris 7 ⟶ 8:
|kecamatan=Bumijawa
|kode pos=52466
|luas=... km³
|penduduk=... jiwa
|kepadatan=... jiwa/km²
|foto=Tegal Guci.jpg}}
'''Guci'''
{{main|Guci Indah}}▼
Merupakan objek wisata air terjun, pemandian air panas, taman di kaki [[Gunung Slamet]]. ± 27 km ke arah selatan dari [[Slawi]]. Terdapat kebun stroberi yang bisa dipetik langsung, juga terdapat banyak penginapan yang bermunculan sejak 5 tahun terakhir.▼
== Sejarah
{{referensi|Bagian}}
Pada zaman dulu sekitar tahun
Akhirnya dia berangkat meninggalkan keraton dengan mengajak istrinya yang kemudian dikenal dengan Nyai Tumbu, selang beberapa tahun kemudian dia sempat mengabdi di [[Kesultanan
Kemudian dia kembali mengembara hingga sampai di lereng [[Gunung Slamet]] sebelah utara dan dia menetap di daerah tersebut . Dia orang pertama yang membuka lahan perkampungan di tempat itu sampai banyak orang berdatangan ke daerah itu untuk berguru kepada Raden Aryo Wiryo dan akhirnya menetap di daerah tersebut. Oleh karenanya Raden Aryo Wiryo memeberi nama tempat itu
Suatu saat datanglah pengembara dari Pesantren
Pada saat itu kampung keputihan sedang dilanda wabah '''pageblug''' seperti banyak tanah longsor dan penyakit gatal – gatal (gudigen, bahasa setempat)sehingga Kyai Elang Sutajaya mengajak Raden Aryo Wiryo dan warganya untuk berdoa kepada
Pada saat berdoa dengan tasyakuran Tahlilan dan Manaqib kala itu, Kanjeng
Adapun guci sakti tersebut ditempatkan di sebuah dukuh tempat Raden Aryo Wiryo biasa semadi, daerah tersebut sekarang dikenal dengan nama Telaga Ada di Dukuh Engang Desa Guci, sehingga karena kekeramatan guci tersebut maka Kampung Keputihan dapat pulih kembali, bebas dari pageblug. Untuk mengenang peristiwa tersebut maka Kampung Keputihan diubah namanya menajadi Desa Guci. Adapun guci sakti tersebut sekarang ada di [[Museum Nasional]] karena pada zaman Adipati Cokroningrat dari Brebes memindahkannya dari Desa Guci ke pendopo Kadipaten Brebes yang kala itu Desa Guci adalah bagian dari
Untuk lebih membaur dengan warga, Raden Aryo Wiryo menggunakan nama samaran yaitu Kyai Ageng Klitik atau untuk lebih akrab dengan sebutan Kyai Klitik. Selain itu penyamaran tersebut juga mengandung maksud lain, sebab keturunan darah biru atau bangsawan dari keraton banyak yang diburu penjajah [[Belanda]]
Setelah Desa Guci semakin ramai maka datanglah seorang pengembara bernama Mbah Segeong dan bertapa di dalam Gua, yang sekarang terkenal dengan Gua Segeong terletak di sebelah selatan Pos I Retribusi sekitar 350 m jaraknya. Pada saat Kyai Elang Sutajaya mensyiarkan agama islam dia sering melakukan semadi di atas sebuah bukit. Di sekitar tempat itu banyak terdapat hewan badak (
Data ini bersumber dari [[Babad Tanah Jawi|Babad Tanah Jawa]] dan penuturan leluhur dari keturunan [[Raden Patah]].
== Pariwisata ==
=== Guci Indah ===
▲{{main|Guci Indah}}
▲
== Referensi ==
{{Bumijawa, Tegal}}
{{Authority control}}
{{
|