Bukti empiris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
. Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(32 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect|a posteriori}}
'''Bukti empiris''' (juga '''data empiris''', '''indra pengalaman''', '''pengetahuan empiris''', atau '''a posteriori''') adalah suatu sumber [[pengetahuan]] yang diperoleh dari [[observasi]] atau [[percobaan]].
<ref>{{cite book
|title=The American Heritage Dictionary of the English Language
|publisher=[[Houghton Mifflin]]
|date=2000
|edition=4th
|url=http://www.bartleby.com/61/71/E0117100.html
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Bukti empiris adalah informasi yang [[teori pembenaran|membenarkan]] suatu [[kepercayaan]] dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim empiris.
Dalam pandangan [[empirsism|empirisis]], seseorang hanya dapat mengklaim memiliki pengetahuan saat seseorang memiliki sebuah kepercayaan yang benar berdasarkan bukti empiris.
Hal ini bertolak belakang dengan pandangan [[rasionalism]] yang mana [[akal]] atau refleksi saja yang dianggap sebagai bukti bagi kebenaran atau kebohongan dari beberapa [[proposisi]].
<ref name="cdp">
Feldman
, Richard
, ''Evidence''
, [[The Cambridge Dictionary of Philosophy]]
</ref>
[[Indra]] adalah sumber utama dari bukti empiris.
Walaupun sumber lain dari bukti, seperti [[ingatan]], dan [[kesaksian]] dari yang lain pasti ditelusuri kembali lagi ke beberapa pengalaman indrawi, semuanya dianggap sebagai tambahan, atau tidak langsung.
<ref name="cdp" />
Dalam arti lain, bukti empiris sama artinya dengan hasil dari suatu percobaan.
Dalam arti ini, hasil empiris adalah suatu konfirmasi gabungan.
Dalam konteks ini, istilah ''semi-empiris'' digunakan untuk mengkualifikasi metode-metode teoretis yang digunakan sebagai bagian dari dasar [[aksioma]] atau hukum postulasi ilmiah dan hasil percobaan.
Metode-metode tersebut berlawanan dengan metode teoretis ''[[ab initio]]'' yang secara murni [[pemikiran deduktif|deduktif]] dan berdasarkan [[prinsip pertama]].
{{citation needed|date=November 2012}}
Dalam [[sains]], bukti empiris dibutuhkan bagi sebuah hipotesis untuk dapat diterima dalam [[komunitas ilmiah]].
Secara normalnya, validasi tersebut dicapai dengan [[metode ilmiah]] dari [[komitmen hipotesis]], [[perancangan eksperimen]], [[penelaahan sejawat]], [[penelaahan lawan]], [[Metode Ilmiah#Reprodusibilitas|produksi ulang hasil]], [[presentasi konferensi]] dan [[Literatur ilmiah|publikasi jurnal]].
Hal ini membutuhkan komunikasi hipotesis yang teliti (biasanya diekspresikan dalam matematika), kontrol dan batasan percobaan (diekspresikan dengan peralatan eksperimen yang standar), dan sebuah pemahaman bersama dari pengukuran.
[[Pernyataan (logika)|Pernyataan-pernyataan]] dan [[argumen]] yang bergantung pada bukti empiris sering kali disebut sebagai '''a posteriori''' ("dari yang setelahnya") yang dibedakan dari ''a priori'' ("dari yang sebelumnya"). (Lihat [[A priori dan a posteriori]]).
Pengetahuan atau pembenaran ''A priori'' tidak bergantung pada pengalaman (sebagai contoh "Semua bujangan belum menikah"); sementara pengetahuan atau pembenaran ''a posteriori'' bergantung pada pengalaman atau bukti empiris (sebagai contohnya "Beberapa bujangan sangat bahagia").
Pandangan standar [[positivism|positivis]] tentang informasi yang diperoleh secara empiris yaitu observasi, pengalaman, dan percobaan berguna sebagai pemisah netral antara teori-teori yang saling berkompetisi.
Namun, sejak tahun 1960an, kritik tegas yang sering dihubungkan dengan [[Thomas Kuhn]],
<ref>{{cite book
|last=Khun
|first=Thomas
|title=The Structure of Scientific Revolutions
|publisher=University of Chicago Press
|location=Chicago
|year=1970
|edition=2nd
|series=1962/1970a
}}
{{Page needed | date=January 2011}}</ref>
telah berargumen bahwa metode tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan dan pengalaman sebelumnya.
Akibatnya tidak bisa diharapkan bahwa dua ilmuwan saat mengobservasi, mengalami, atau mencoba pada kejadian yang sama akan membuat observasi teori-netral yang sama.
Peran observasi sebagai pemisah teori-netral mungkin tidak akan bisa.
Teori yang bergantung [[Pengamatan|observasi]] berarti bahwa, bahkan bila ada metode kesimpulan dan interpretasi yang disetujui, ilmuwan bisa saja tidak bersetuju mengenai sifat dari data empiris.
<ref>{{cite web
| url=http://plato.stanford.edu/entries/thomas-kuhn/
| title=Thomas Kuhn
| last=Bird
| first=Alexander
| date=13 August 2004
| work=Stanford Encyclopedia of Philosophy
| accessdate=25 January 2012
}}</ref>
== Lihat pula ==
*[[Rumus empiris]]▼
* [[Fungsi distribusi empiris]]
* [[Formula empiris]]
* [[Perhitungan empiris]]
* [[Penelitian empiris]] (lebih lanjut tentang penggunaan secara ilmiah)
* [[Fenomonologi]]
* [[Bukti ilmiah]]
* [[Metode ilmiah]]
* [[Teori]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
[[Kategori:Ilmu]]▼
{{wiktionary}}
[[Kategori:Empirisism]]
[[
[[Kategori:Percobaan ilmiah]]
[[
[[Kategori:Sampel (statistik)]]
[[Kategori:Metode ilmiah]]
[[Kategori:Istilah statistika]]
[[Kategori:Sumber pengetahuan]]
|