Pengelolaan sampah di Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Insekai (bicara | kontrib)
k Typo "samoah" menjadi "sampah"
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Pengelolaan sampah di Jepang''' saat ini tidak hanya menekankan pengumpulan sampah yang efisien dan sanitasi, tetapi juga pengurangan dan daur ulang sampah jika memungkinkan. Hal ini dipengaruhi oleh sejarah, terutama periode [[keajaiban ekonomi Jepang|ekspansi ekonomi yang signifikan]], serta [[geografi Jepang]] sebagai negara pegunungan dengan ruang terbatas untuk tempat pembuangan sampah. Bentuk pembuangan sampah utama termasuk [[insinerasi]], [[daur ulang]], serta [[tempat pembuangan akhir]] dan [[reklamasi daratan]] untuk sebagian kecil. Meskipun Jepang telah membuat kemajuan sejak tahun 1990-an dalam mengurangi dan daur ulang samoahsampah, masih memerlukan kemajuan lebih lanjut dalam mengurangi ketergantungan pada insinerator dan tempat pembuangan sampah. Tantangan juga terdapat dalam pengolahan [[sampah elektronik]] dan puing-puing sisa bencana alam.
 
== Sejarah ==
Baris 15:
Di Jepang, tempat sampah umum cukup langka, karena telah dipindahkan dari ruang publik setelah [[serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo]] tahun 1995. Biasanya sampah yang dihasilkan dari luar dibawa pulang dan dipilah bersama sampah rumah tangga sebelum dikumpulkan.<ref name="Yolin 2015">{{Cite web| last = Yolin| first = Christine| title = Waste Management and Recycling in Japan Opportunities for European Companies (SMEs focus)| work = EU-Japan Centre for Industrial Cooperation| date = 2015| url=https://www.eu-japan.eu/sites/default/files/publications/docs/waste_management_recycling_japan.pdf}}</ref><ref>{{Cite web| last = Richarz| first = Allan| title = Trash Cans Are Rare in Japanese Cities. Why Are They So Tidy?| work = Bloomberg CityLab| access-date = 2020-07-20| date = 2019-05-23| url = https://www.bloomberg.com/news/articles/2019-05-23/where-are-all-the-trash-cans-in-japanese-cities}}</ref> Sampah dipilah berdasarkan peraturan yang berbeda-beda menurut munisipalitas ke dalam tiga puluh kategori berbeda.<ref name="Yolin 2015"/>
[[File:Garbagetruck-japan-may31-2013.ogv|thumb|Pekerja sanitasi di Jepang mengangkut sampah rumah tangga ke dalam truk sampah.]]
Di daerah perkotaan, pengumpulan sampah biasanya dilakukan dengan [[truk sampah]] kecil yang mengangkut sampah dari produsen dan membawanya ke stasiun transportasi terpusat, kemudian dikirim dengan truk yang lebih besar ke tempat pembuangan atau pembakaran. Pendekatan ini digunakan untuk meminimalkan perjalanan yang berlebihan dan truk kecil dapat melewati jalan perkotaan yang sempit dengan lebih baik.<ref name="Ministry 2012">{{Cite web| title = Solid Waste Management and Recycling Technology of Japan| work = Ministry of the Environment| access-date = 2020-07-16| date = 2012| url = https://www.env.go.jp/en/recycle/smcs/attach/swmrt.pdf}}</ref> Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengembangan [[Mobil listrik|truk listrik]] atau [[Kendaraan listrik hibrida|hibrida]] yang menghasilkan lebih sedikit polusi dan [[emisi gas rumah kaca]].<ref name="Ministry 2012" /> Dalam bisnis pengumpulan sampah, baru-baru ini terdapat kecenderungan menuju privatisasi, dengan 80% pengumpulan sampah di seluruh Jepang dilakukan oleh perusahaan swasta di tengah pemotongan sektor publik.<ref>{{Cite web| last = Seiichirō| first = Fujii| title = The View from the Garbage Truck| work = nippon.com| access-date = 2020-07-19| date = 2019-02-18| url = https://www.nippon.com/en/japan-topics/g00632/the-view-from-the-garbage-truck.html}}</ref> Di daerah pedesaan Jepang, yang tidak memiliki sistem pengumpulan sampah di tepi jalan, penduduk membawa sampah mereka sendiri ke pusat pengumpulan sampah sekitar.<ref>{{Cite web| last1 = Crume| first1 = Richard| last2 = Crume| first2 = Yoko| title = Extreme Recycling in Rural Japan| work = Air & Waste Management Association| access-date = 2020-07-19| date = 2018| url = http://pubs.awma.org/gsearch/em/2011/8/old_crume.pdf| archive-date = 2020-07-24| archive-url = https://web.archive.org/web/20200724020452/http://pubs.awma.org/gsearch/em/2011/8/old_crume.pdf| dead-url = yes}}</ref>
 
== Pembuangan sampah ==
Baris 46:
 
=== Puing-puing bencana ===
Jepang telah dilanda bencana alam besar di masa lalu, dan puing-puing yang dihasilkan dari jenis perusakan ini menimbulkan tantangan tersendiri untuk pengelolaan sampah. Berbagai bentuk puing-puing tersebar di sekitar area yang luas dan bercampur menjadi satu, sementara volume besar mengalir ke laut.<ref name="UNEP 2012">{{Cite web| title = Managing post-disaster debris: the Japan experience| work = United Nations Environmental Programme| access-date = 2020-07-18| date = 2012| url = https://postconflict.unep.ch/publications/UNEP_Japan_post-tsunami_debris.pdf| archive-date = 2020-07-22| archive-url = https://web.archive.org/web/20200722230430/https://postconflict.unep.ch/publications/UNEP_Japan_post-tsunami_debris.pdf| dead-url = yes}}</ref> Salah satu studi kasus yang utama adalah pengelolaan sampah setelah [[gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011]]. Sebelum terjadinya bencana, [[Sendai]], kota terbesar di dalam daerah yang terkena dampak paling parah, telah menyiapkan rencana yang melibatkan pemindahan sampah bencana dari daerah tersebut dalam waktu satu tahun dan pembuangan dalam waktu tiga tahun. Rencana tersebut merinci kemungkinan untuk segera memulai kembali layanan limbah yang diperlukan untuk menjaga wilayah dalam kondisi higienis, memastikan transportasi dapat dilakukan dengan lancar dan aman, dan bahkan menyertakan pertimbangan untuk menggunakan bisnis lokal dalam upaya membangun kembali jika memungkinkan.<ref name="UNEP 2012"/> Kota kecil memiliki berbagai tantangan pembuangan sampah tergantung pada ekonomi setempat, dan menerima bantuan teknis dari pejabat prefektur. Kota-kota lain seperti Tokyo juga membantu dengan menerima puing-puing bencana untuk penanganan dan pembuangan sampah daerah, meskipun terdapat beberapa kekhawatiran atas kontaminasi radioaktif dari limbah [[bencana nuklir Fukushima Daiichi]].<ref name="UNEP 2012"/>
 
== Kerangka hukum ==