Rotan lilin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: Parameter klad
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
{{taxobox
 
{{Taxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|image = Rotan lilin.jpg
|image_caption = Salah satu varietas rotan lilin (''Calamus javensis''), ''C.j.'' var. ''mollispinus''
|regnum = [[Tumbuhan|Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
|unranked_classis = [[Monokotil]]
{{kladtb|[[Monokotil]]}}
|unranked_ordo = [[Commelinids]]
{{kladtb|[[Komelinid]]}}
|ordo = [[Arecales]]
|familia = [[Arecaceae]]
Baris 35 ⟶ 39:
* ''C. javensis'' var. ''sublaevis''. Varietas ini memiliki tangkai daun yang panjang, hingga 45 cm, bulat torak, beralur sempit pada sisi atasnya. Menurut [[Odoardo Beccari]], beberapa [[spesimen]] herbarium koleksi Hallier (no. 2130 pada [[Herbarium Bogoriense]]) dikumpulkan dari wilayah [[Nanga Kenepai, Semitau, Kapuas Hulu|Sungai Kenepai]], [[Keresidenan]] [[Sambas]], [[Kalimantan Barat]].
* ''C. javensis'' var. ''intermedius''. Menurut Beccari, dahulu rotan ini dinamakan ''rotan angkut''; koleksi Hallier no. 2134 pada Herbarium Bogoriense ini juga diperoleh dari wilayah Sungai Kenepai. Pelepah daunnya dilengkapi dengan duri-duri yang tersebar, agak pendek, berwarna terang, dan agak menaik. Dua anak daunnya yang terbawah menaik, dan lebih besar daripada anak-anak daun selebihnya.
* ''C. javensis'' var. ''tetrastichus''. Bongkol bunga betina dengan seludang utama berujung serupa jarum; perbungaan dengan 3-43–4 spikelet, masing-masing spikelet dengan panjang 4–5 cm.
 
== Kegunaan ==
Baris 41 ⟶ 45:
Menurut keterangan [[Heyne]] (1922), rotan lilin dibuat sebagai pengikat, [[keranjang]], dan tikar. Menurut catatan Heyne, rotan lilin ini diperjualkan dengan macam-macam nama dagang. Misalnya, rotan serimit di [[Palembang]], yang tumbuh di dataran rendah, tumbuh pula di tanah kering sekitaran [[rawa-rawa]]. Rotan ini tidak hidup dalam sekumpulan besar. Di Palembang, ada rotan yang tebalnya 3&nbsp;mm, permukaan tebal, dan panjangnya 12–22&nbsp;cm. Rotan serimit punya nama lain di daerah lain, ''Handleiding Warrenkennis'' yang dikutip Heyne menyebut: rotan lampei di [[Sampit]], r. lilin di [[Banjarmasin]], dan r. pilada di [[Padang]]. Warna rotan ini terang, agak kuat dan lentur dan sedikit rapuh, tetapi bagus untuk keranjang dan semacam ini. Menurut sejarahnya dahulu, rotan lilin dijual dengan harga 6-7 [[gulden]].<ref name=Heyne/>
 
Di [[Banjarmasin]], rotan lilin didapat dari tepian [[sungai Kahayan]]. Rotan lilin ini tebalnya 3&nbsp;mm, panjang ruasnya 12-1612–16 [[cm]], permukaan halus, kuning, dan bergaris. Pada Mei 1912, Heyne mencatat bahwa harga rotan yang berguna sebagai pengikat adalah 4.50 [[gulden]]. Sedangkan, ''uwi sutra'', nama dagang rotan lilin di [[Palembang]], tebalnya 3 [[mm]], bentuknya rata, dan panjang tiap ruas 15–20&nbsp;cm. Warnanya biru hingga biru terang dengan simpul berwarna merah, dan mudah dibelah. Rotan ini bagus untuk bahan pengikat, dan tidak dijual di perusahaan rotan, karena kurang dikenal. Subspesies ''sublaevis'', yang dikenal dengan ''rotan temiang'' di Palembang, dan tidak banyak mirip dengan rotan-rotan di atas sifatnya. Dikenal pula ''rotan sapit udang'' di [[Borneo]], yang panjangnya 9&nbsp;cm, dan permukaannya berkilau. Agak kaku dan kurang kuat, makanya di Banjarmasin, rotan ini tidak diekspor.<ref name=Heyne/>
 
=== Kegunaan & prospek ===