Wayan Jengki Sunarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(28 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kelayakan}}
'''Wayan Jengki Sunarta''' merupakan seorang [[Penyair|penyai]]<nowiki/>r [[Indonesia]] yang lahir di Denpasar, Bali, (22 Juni 1975). Menyelesaikan pendidikannya pada Jurusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra, [[Universitas Udayana]] dan pernah berkuliahkuliah padadi Jurusan Seni Lukis di [[Institut Seni Indonesia Denpasar]].  
 
Ia juga turut berpartisipasi dalam aksi menolak Reklamasi TanjungTeluk Benoa di Nusa DuaBali sebagai bagian dari idealismenya menjaga tanah Bali. Protes sosial pun ia bungkus dalam puisi -puisi bertema kritik sosial.
 
{{Infobox person
| name = {{BASEPAGENAME}}Wayan Jengki Sunarta
| image = Wayan Jengki SunartaWJS.jpg
| caption =
| alt =
Baris 24 ⟶ 25:
| burial_coordinates =
| monuments =
| nationality = Indonesia
| other_names =
| siglum =
Baris 63 ⟶ 64:
| callsign =
| awards =
| website = http://jurnal-jengki.blogspot.com/
| module =
| module2 =
Baris 79 ⟶ 80:
Jengki berkiprah dalam dunia sastra Indonesia dan menulis puisi sejak awal tahun 1990-an. Kemudian merambah ke penulisan prosa liris, cerpen, feature, esai/artikel seni budaya, kritik/ulasan seni rupa, dan novel.
 
Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya berupa [[novel]], [[esei]] [[sastra]], [[cerita pendek]], dan [[puisi]] yang dipublikasikan di berbagai [[surat kabar]] antara lain ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]], [[Koran Tempo]], [[Media Indonesia]], [[Republika]], [[Suara Pembaruan]], [[The Jakarta Post]], [[Jawa Pos]], [[Pikiran Rakyat]], [[Bali Post]]'', dan lain-lain. Ia salah satu [[penyair]] yang tergabung dalam ''Antologi Puisi [[Dari Negeri Poci]]'' yang telah dirintis sejak 1993.<ref>Basabasi: [http://basabasi.co/sajak-sajak-wayan-jengki-sunarta-bali-interlude-perjalanan/ Wayan Jengki Sunarta], diakses 4 Juli 2017</ref><ref>Berita Bali: [http://beritabali.com/read/2011/12/10/201107020721/Wayan-Jengki-Sunarta-Luncurkan-%EF%BF%BDPerempuan-yang-Mengawini-Keris%EF%BF%BD.html Wayan 'Jengki' Sunarta Luncurkan “Perempuan yang Mengawini Keris”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170424065945/http://beritabali.com/read/2011/12/10/201107020721/Wayan-Jengki-Sunarta-Luncurkan-%EF%BF%BDPerempuan-yang-Mengawini-Keris%EF%BF%BD.html |date=2017-04-24 }}, diakses 4 Juli 2017</ref><ref>Semeton News: [http://www.semetonnews.com/post/read/2788/montase--anak-rohani-wayan-jengki-sunarta-lahir- Montase, Anak Rohani Wayan Jengki Sunarta lahir]{{Pranala mati|date=Mei 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}, diakses 4 Juli 2017</ref> Bukunya, ''Jumantara'' (Pustaka Ekspresi, 2021) mengantarkan Jengki meraih juara dalam Sayembara Buku Puisi Anugerah [[Hari Puisi Indonesia]] (HPI) 2021.<ref>[https://tatkala.co/2021/11/29/jengki-raih-anugerah-hari-puisi-indonesia-ia-justru-ngobrol-soal-keris-saat-pengumuman/ Jengki Raih Anugerah Hari Puisi Indonesia | Ia Justru Ngobrol Soal Keris Saat Pengumuman]. ''Tatkala''. Diakses 12 Desember 2021</ref>
 
Ia mengikuti sejumlah pertemuan atau kegiatan sastra tingkat nasional, antara lain Pesta Emas RI di Taman Budaya Surakarta (1995), Kongres Cerpen Indonesia di Yogyakarta (2000), Panggung Puisi Indonesia Mutakhir 2003 di Teater Utan Kayu-Jakarta, Cakrawala Sastra Indonesia 2004 di TIM-Jakarta, [[Ubud Writers and Readers Festival|Ubud Writer & Reader International Festival]] 2004 di Ubud, Festival Kesenian Yogyakarta 2007, Lampung Art Festival 2007, Temu Sastra MPU IV 2009 di Solo, Pertemuan Pengarang Indonesia di Makassar (2012), Temu Sastra Indonesia (TSI) di Jakarta (2012), [[Borobudur Writers and Cultural Festival]] di Borobudur (2012 dan 2014), Apresiasi Seni 2015 di NTB dan NTT, [[Kongres Kesenian Indonesia]] (KKI) di Bandung (2015).
 
Hingga kini diaia terus aktif menulis untuk berbagai media, menjadi aktivis kesenian, dan pegiat seni di Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP), sebuah komunitas berkesenian di Denpasar.
 
Beberapa puisinya telah digubah menjadi tembang puitik oleh komponis musik klasik [[Ananda Sukarlan]] untuk vokal dan piano dan telah menjadi bagian dari repertoire tembang puitik Indonesia yang dinyanyikan para vokalis klasik.
 
== Karya ==
Baris 93 ⟶ 96:
* Senandung Sabang (catatan perjalanan; Badan Bahasa, 2017)
* Montase (puisi; Pustaka Ekspresi, 2016)M
* ageningMagening (novel; Kakilangit Kencana, 2015)
* Perempuan yang Mengawini Keris (cerpen; Jalasutra, 2011)
* Pekarangan Tubuhku (puisi; Bejana, 2010)
Baris 127 ⟶ 130:
* Roh (bukupop, 2005)
* Jogja 5,9 Skala Richter (Bentang, 2006)
* Cinta Disucikan Kehidupan Dirayakan (Selakunda, Bali, 2007),
* Tongue in Your Ear (FKY Pressplus, 2007)
 
== Penghargaan dan Prestasi ==
Baris 133 ⟶ 137:
* Jumantara (Pustaka Ekspresi, 2021) menjadi Buku Puisi Terbaik Anugerah Hari Puisi Indonesia (HPI) 2021
* Penghargaan di bidang sastra Bali Jani Nugraha oleh Pemerintah Provinsi Bali (2020)
* Amor Fati (Pustaka Ekspresi, 2019) Nominasi Penghargaan Sastra Badan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI 2020
* Krakatau Award 2002 dari Dewan Kesenian Lampung
* Penghargaan Widya Pataka oleh Gubernur Bali sebagai salah satu penulis produktif dan berprestasi (2007)
* Cerpen Pilihan Kompas 2004
* Nominasi lomba menulis cerpen yang digelar Depdiknas dan CWI, Jakarta, dibukukan dalam Dari Zefir Sampai Puncak Fujiyama., 2006
* Tahun 2004, Cakra Punarbhawa (Kisah Lima Penjelmaan) masuk sebagai “Cerpen Pilihan Kompas” yang dihimpun dalam Sepi pun Menari di Tepi Hari (Buku Kompas, 2004);
* Cerpen Terbaik Kompas 2004 versi Sastrawan Yogyakarta
* Nominator Lomba Naskah Monolog Anti Budaya Korupsi se-Indonesia 2004
* Nominator Anugerah Sastra Majalah Horison 2004
* 12 nominasiNominasi Lomba Menulis Naskah Monolog Anti Budaya Korupsi se-Indonesia, dibukukan dalam Sphinx Triple X (Sinergi, Yogyakarta, 2004).
* Penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali (2007)
* Nominator “Krakatau Award 2003” lomba menulis cerpen nasional Dewan Kesenian Lampung, dihimpun dalam manuskrip Muli Sikep (DKL, 2003).
* Krakatau Award 2002 dari Dewan Kesenian Lampung
* Sepuluh Cerpen Terbaik 2001 lomba menulis cerpen nasional Harian Bali Post, Obituari Bagi Yang Tak Mati (Pustaka Bali Post, 2002)
* Nominator “Krakatau Award 2003” lomba menulis cerpen nasional Dewan Kesenian Lampung, dihimpun dalam manuskrip Muli Sikep (DKL, 2003).
* Tahun 2004, Cakra Punarbhawa (Kisah Lima Penjelmaan) masuk sebagai “Cerpen Pilihan Kompas” yang dihimpun dalam Sepi pun Menari di Tepi Hari (Buku Kompas, 2004);
* Cerpen Terbaik Kompas versi Yogya (2004)
* 12 nominasi Lomba Menulis Naskah Monolog Anti Budaya Korupsi se-Indonesia, dibukukan dalam Sphinx Triple X (Sinergi, Yogyakarta, 2004).
* Nominasi lomba menulis cerpen yang digelar Depdiknas dan CWI, Jakarta, dibukukan dalam Dari Zefir Sampai Puncak Fujiyama.
* Cerpennya terhimpun dalam buku kumpulan cerpen Loktong (CWI, 2006)
* Penghargaan Widya Pataka oleh Gubernur Bali sebagai salah satu penulis produktif dan berprestasi (2007)
 
== Lihat pula ==
* [[Dari Negeri Poci]]
 
== Referensi ==
Baris 155 ⟶ 153:
 
{{Penyair DNP}}
 
== Lihat pula ==
* [[Dari Negeri Poci]]
 
{{Authority control}}
Baris 161 ⟶ 162:
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Bali]]
 
 
{{Bio-stub}}