Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kazuma00 (bicara | kontrib)
Sejarah: Fixed typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(24 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox church
|name = Gereja Ganjuran / Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus
|fullname = Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus
|image = Ganjuran Church exterior front (1).JPG
|imagesize =265px
|imagealt =
|landscape =
Baris 8 ⟶ 9:
 
|coordinates ={{coord|7|55|35.69|S|110|19|8.38|E|type:landmark_region:ID_dim:100|display=inline,title}}
|location = Ganjuran, [[Kabupaten Bantul|Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]
|country = [[Indonesia]]
 
|denomination = [[Gereja Katolik Roma]]
|previous denomination =
|churchmanship =
|membership = 8.000 (2011)
|attendance =
|website = {{URL|http://www.gerejaganjuran.org/}}
 
|former name =
Baris 25 ⟶ 26:
|dedicated date =
|consecrated date =
|cult =
 
|status = [[Gereja paroki]]
Baris 38 ⟶ 39:
|construction cost =
|closed date =
|demolished date =
 
|capacity =
Baris 65 ⟶ 66:
|archdeaconry =
|episcopalarea =
|archdiocese = [[Keuskupan Agung Semarang|Semarang]]
|metropolis =
|diocese =
Baris 74 ⟶ 75:
|logoalt =
}}
'''Gereja Hati Kudus Yesus''' merupakanadalah sebuah gereja [[gerejaparoki]] [[Katolik Roma|Katolik]] yang terletak di Ganjuran, [[Kabupaten Bantul|Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Gereja ini juga dikenal dengan nama '''Gereja Ganjuran''', berdasarkan tempat letaknya. Gereja ini merupakan gereja tertua di Bantul.{{sfn|Susanto 2012, Spreading the spirit}}
 
Gereja Ganjuran didirkan pada tanggal 16 April 1924 oleh keluarga Schmutzer, yang memiliki sebuah pabrik gula di wilayah itu. Dari jumlah 25 orang Katolik di Ganjuran pada tahun 1922, pada tahun 2011 sudah ada 8.000. Gedung gereja sudah banyak diubah, termasuk dibangun ulang setelah [[Gempa bumi Yogyakarta 2006]]. Banyak orang sudah menulis tentang desainnya yang beraliran [[Orang Jawa|Jawa]], dan gereja ini terus memasukimemasukkan [[budaya Jawa]] dalam liturgi.
 
== Deskripsi ==
Baris 86 ⟶ 87:
Tanah yang sedang digunakan untuk gereja Ganjuran dulunya bagian dari pabrik gula milik saudara Joseph dan Julius Schmutzer, dua orang Belanda. Pada tahun 1912 mereka mulai menjaga hak buruh sebagaimana ditentukan dalam ''[[Rerum Novarum]]'';{{sfn|Utomo|2011|p=2}} mereka juga mulai mendirikan sarana pendidikan di wilayah tersebut, dengan tujuh sekolah untuk laki-laki dibuka pada tahun 1919 dan sekolah perempuan dibuka pada tahun 1920.{{sfn|Utomo|2011|p=3}} Mereka juga mendorong staff mereka untuk masuk agama Katolik.{{sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=927}} Dengan hasil dari pabrik mereka, keluarga Schmutzer mendirikan Rumah Sakit St Elisabeth di Ganjuran.{{sfn|Subanar|2003|p=109}} Mereka juga mendirikan Onder de Bogen (kini [[Rumah Sakit Umum Panti Rapih]]) di kota Yogyakarta.{{sfn|Utomo|2011|p=3}} St Elisabeth sedang diurus oleh Tarekat Carolus Borromeus.{{sfn|Subanar|2003|p=109}}
 
Juga pada tahun 1920, PrRP. van Driessch, seorang [[Yesuit]] yang pernah mengajar di Kolese Xaverius di [[Muntilan]], mulai berkhotbah di Ganjuran dan mendirikan komunitas Katolik di sana. Hingga tahun 1922 ada sebanyak 22 orang Katolik keturunan [[Orang Jawa|Jawa]] di sana; jumlah ini meningkat dengan cepat.{{sfn|Subanar|2003|p=110}} Pada tanggal 16 April 1924 keluarga Schmutzers mendirikan gereja di tanah mereka, dengan van Driessch sebagai pastor pertama.{{sfn|Utomo|2011|p=4}} Ukiran dan bagian gereja lain dikerjakan oleh seorang seniman Jawa yang bernama Iko.{{sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=927}}
 
[[Berkas:2DSC06389A Christ as a Javanese Prince, Ganjuran, Bantul, Java, Indonesia.jpg|jmpl|Patung [[Yesus]] sebagai raja Jawa]]
Tiga tahun kemudian masyarakat mulai membangun sebuah candi setinggi 10 meter, mirip candi yang ada di [[Candi Prambanan|Prambanan]];{{sfn|Utomo|2011|p=3}}{{sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=929}} Iko membuat patung [[Maria]] dan [[Yesus]] yang menggambarkan mereka sebagai penguasa dan guru Jawa. Patung ini diukir dengan motif [[batik]].{{sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|p=927}} Batu diambil dari kaki [[Gunung Merapi]] di bagian utara, sementara pintu masuk diarahkan ke Selatan; orientasi ini mencerminkan kepercayaan orang Jawa pada harmoni utara dan selatan.{{sfn|Subanar|2003|pp=112–113}} Candi ini diresmikan pada tanggal 11 Februari 1930 oleh [[Keuskupan Agung Jakarta|Uskup Batavia]] [[Antonius van Velsen]].{{sfn|Utomo|2011|p=4}}
 
Van Driessch meninggal pada tahun 1934{{sfn|Subanar|2003|p=108}} dan diganti oleh PrRP. [[Albertus Soegijapranata]];{{sfn|Utomo|2011|p=4}} Soegijapranata bertugas sekalian sebagai pastor Ganjuran dan Bintaran. Pada tahun ini jumlah orang Katoliknya sudah mencapai 1.350 orang.{{sfn|Subanar|2003|p=109}} Keluarga Schmutzer kembali ke Belanda pada tahun yang sama. Selama [[Revolusi Nasional Indonesia]] pabrik gula dibakar habis, tetapi sekolah, gereja, dan rumah sakit selamat. Pada tahun 1947 PrRD. [[Justinus Darmojuwono]] mulai menjabat; dia menjadi pastor sampai tahun 1950.{{sfn|Utomo|2011|p=4}}
 
Pada tahun 1981 pastoran diperluas di bawah pimpinan PrRD. Suryosudarmo,{{sfn|Utomo|2011|p=4}} dan tujuh tahun kemudian, di bawah pimpinan PrRD. Gregorius Utomo, gereja ini mulai lebih menekankan pengaruh Jawanya. Pada tahun 1990 [[Konferensi Federasi Uskup Asia]] mengadakan sebuah seminar mengenai masalah pertanian dan petani di Gereja Ganjuran. Sejak 1995 Gereja lebih menekankan pembangunan candinya, dan dengan sumbangan dari masyarakat sudah menambahkan 15 [[relief]] yang menggambarkan [[Jalan Salib]];{{sfn|Utomo|2011|p=5–7}} relief ini awalnya dirancang oleh keluarga Schmutzer.{{sfn|Ricklefs|2007|p=122}} Setelah gereja lama dihancurkan oleh [[Gempa bumi Yogyakarta 2006|gempa bumi besar]] pada bulan Mei 2006, gereja ini dibangun ulang dengan gaya Jawa.{{sfn|Susanto 2012, Spreading the spirit}} Pembangunan ulang ini menghabiskan sebanyak [[Rupiah|Rp]] 7 miliar.{{sfn|Susanto 2009, Easter celebration}}
 
Program gereja termasuk [[misa]], bakti sosial, dan perayaan khusus.{{sfn|Utomo|2011|p=8–13}} Liturginya bisa dalam [[bahasa Jawa]] atau [[bahasa Indonesia]], dan kadang-kadang baju Jawa diwajibkan.{{sfn|Susanto 2012, Spreading the spirit}} Ada pula musik [[gamelan]] serta [[kroncong]].{{sfn|Susanto 2009, Easter celebration}}
Baris 107 ⟶ 108:
|-
| Misa Harian
| Senin-Rabu</br /> Kamis-Sabtu
| 05.30 WIB</br /> 05.30 WIB
| [[bahasa Indonesia]]</br /> [[bahasa Jawa]]
| Gereja</br /> Gereja
|-
| Misa Mingguan
| Sabtu</br /> </br /> Minggu
| 16.00 WIB</br /> 18.00 WIB</br /> 07.00 WIB</br /> 16.00 WIB
| [[bahasa Jawa]]</br /> [[bahasa Indonesia]]</br /> [[bahasa Jawa]]</br /> [[bahasa Indonesia]]
| Gereja</br /> Gereja</br /> Gereja</br /> Gereja
|-
| Misa Bulanan
Baris 124 ⟶ 125:
| Halaman candi
|-
| Misa Prosesi Agung</br /> [[Sakramen Ekaristi|Sakramen Maha Kudus]]
| Hari Minggu terakhir</br /> bulan Juni
| 07.00 WIB
| [[bahasa Jawa]]
Baris 145 ⟶ 146:
File:Hindu-style temple at Ganjuran Church 01.jpg|Candi Hati Kudus Yesus
</gallery>
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.gerejaganjuran.org/ Website resmi Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran]
* {{id}} [https://www.facebook.com/gerejahktyganjuran/ Facebook Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran]
* {{id}} [https://www.instagram.com/gerejaganjuran/ Instagram Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran]
* {{id}} [https://youtube.com/@GerejaGanjuran/ Youtube Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran]
 
== Lihat pula ==
Baris 152 ⟶ 159:
 
== Rujukan ==
;=== Catatan kaki ===
{{reflist|colwidth=30em}}
 
;=== Bibliografi ===
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite book
Baris 171 ⟶ 178:
|volume=35
|location=Leiden
|access-date=2012-07-12
|archive-date=2023-08-01
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801140006/https://books.google.ca/books?id=cUoGJSs9yOUC&hl=en
|dead-url=no
}}
* {{cite book
Baris 182 ⟶ 193:
|location=Leiden
|ref=harv
|access-date=2012-07-12
|archive-date=2023-08-01
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801140006/https://books.google.ca/books?id=3xxcn51j7_IC&hl=en
|dead-url=no
}}
* {{cite book
Baris 201 ⟶ 216:
|date=7 April 2009
|accessdate=4 July 2012
|archivedate=4 July 2012-07-04
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/68u1k4M7m?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/07/easter-celebration-javanese-style-ganjuran.html
|ref={{sfnRef|Susanto 2009, Easter celebration}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 213 ⟶ 229:
|date=30 March 2012
|accessdate=4 July 2012
|archivedate=4 July 2012-07-04
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/68u162OlZ?url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/30/spreading-spirit-sharing.html
|ref={{sfnRef|Susanto 2012, Spreading the spirit}}
|dead-url=no
}}
* {{cite book
Baris 227 ⟶ 244:
|year=2011
}}
{{refend}}
 
{{refend}}{{Gereja di Keuskupan Agung Semarang}}
 
[[Kategori:Paroki di Keuskupan Agung Semarang|Hati Kudus Tuhan Yesus]]
[[Kategori:Bangunan gereja Katolik di Yogyakarta|Hati Kudus Tuhan Yesus]]
[[Kategori:Gereja tua di Indonesia]]
[[Kategori:Arsitektur Jawa]]
[[Kategori:GerejaBambanglipuro, Katolik di IndonesiaBantul]]
[[Kategori:Tempat ibadah di Kabupaten Bantul|Hati Kudus Tuhan Yesus]]