Pulau Palue: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
mengembangkan artikel |
||
(10 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Islands
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van twee jonge mannen op Poelau Paloë (oftewel Poelau Radja) TMnr 60002590.jpg|thumb|300px|Dua pria di Pulau Palue (1919-1936)]]▼
|name=Pulau Palue
|native_name=Nusa Luʼa
|map = Indonesia Flores
|location=[[Kabupaten Sikka]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]
|archipelago=[[Kepulauan Sunda Kecil]]
|area_km2=49
|coordinates={{coord|8|19|25.2|S|121|42|36.8|E|display=title,inline}}
▲|population=10.000}}[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van twee jonge mannen op Poelau Paloë (oftewel Poelau Radja) TMnr 60002590.jpg|
'''Pulau Palue''' adalah sebuah pulau vulkanik berukuran kecil yang terletak dalam wilayah [[Kabupaten Sikka]], [[Nusa Tenggara Timur|Provinsi Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Wilayah Pulau Palue pernah dihuni oleh suku Naru sebelum akhirnya ditinggalkan.
Di Pulau Palue terdapat sumber air panas yang digunakan untuk kebutuhan harian penduduk setelah dilakukan sublimasi. Jalan raya telah dibangun di Pulau Palue dan dilalui oleh kendaraan bermotor sejak tahun 2006. Pada Agustus 2013, Pulau Palue mulai ditinggalkan oleh penduduk karena meletusnya [[Gunung Rokatenda]] yang menutupi sebagian besar lahan dan kebun dengan abu vulkanik.
== Pembentukan ==
Pulau Palue merupakan sebuah pulau vukanik berukuran kecil yang terbentuk di bagian selatan wilayah [[Indonesia Timur]]. Pembentukannya dalam zona subduksi antara Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia dan Lempeng Australia.<ref name=":0">{{Cite book|last=Mutaqin, B. W., dkk.|date=2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Identifikasi_dan_Pemetaan_Pulau_pulau_Vu/Ms6vEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pulau+Palue&pg=PA9&printsec=frontcover|title=Identifikasi dan Pemetaan Pulau-pulau Vulkanik Kecil dengan Data Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis|location=Sleman|publisher=Penerbit PT Kanisius|isbn=978-979-21-7450-2|pages=9|url-status=live}}</ref> Terbentuknya Pulau Palue sebagai hasil dari aktivitas aktif sebuah gunung berapi bernama [[Gunung Rokatenda]].{{Sfn|Asriningrum|2008|p=27}} Lokasi Gunung Rokatenda berada di bagian selatan Pulau Palue.{{Cn}}
Keberadaan Gunung Rokatenda membuat Pulau Palue bergunung.{{Sfn|Asriningrum|2008|p=28}} Ketinggian Gunung Rokatenda mencapai 875 meter di atas permukaan laut dengan bentuk [[gunung berapi kerucut]].<ref name=":0" /> Puncak tertinggi di Pulau Palue dinamakan Rokatenda yang menjadi nama Gunung Rokatenda dan puncak gunungnya.{{Sfn|Asriningrum|2008|p=29}}
{{DEFAULTSORT:Palue}}▼
== Wilayah administratif ==
Pulau Palue termasuk salah satu pulau berukuran kecil dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.{{Sfn|Wuryandari|2014|p=254}} Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, posisi Pulau Palue terletak di bagian utara.{{Sfn|Wuryandari|2014|p=54}} Pulau Palue merupakan pulau terbesar kedua di Kabupaten Sikka setelah Pulau Besar.<ref>{{Cite book|last=Kuncoro|first=Mudrajad|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Perencanaan_Pembangunan/pMx1DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pulau+Palue&pg=PA269&printsec=frontcover|title=Perencanaan Pembangunan Daerah: Teori dan Aplikasi|location=Jakarta|publisher=Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-9842-6|pages=269|url-status=live}}</ref> Lokasi Pulau Paluae berada di bagian utara [[Pulau Flores]] dalam kawasan [[Laut Flores]].{{Cn}}
== Penduduk ==
=== Suku Naru ===
[[Leluhur]] dari suku Naru pernah menghuni Pulau Palue. Mereka pindah dari wilayah asal di Kampung Tuwit dalam wilayah Naru Meje do Bajawa di Kabupaten Ngada, Namun leluhur suku Naru pindah dari Pulau Palue menuju ke bagian utara Kabupaten Manggarai Timur yang dinamakan Tompong.<ref>{{Cite book|date=2016|url=https://www.google.co.id/books/edition/Konflik_Agraria_Masyarakat_Hukum_Adat_at/ubLsEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pulau+Palue&pg=PA798&printsec=frontcover|title=Konflik Agraria Masyarakat Hukum Adat atas Wilayahnya di Kawasan Hutan|location=Jakarta Pusat|publisher=Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|isbn=978-602-74201-2-0|editor-last=Cahyono, E., dkk.|pages=798|url-status=live}}</ref>
== Sumber daya alam ==
=== Sumber air panas ===
Pulau Palue memiliki [[Energi panas bumi|sumber daya panas bumi]] yang terbentuk menjadi air panas yang dinamakan Air Panas Palue. Keberadaannya di Desa Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka. Lokasinya berada pada titik koordinat 8°18'58.8" Lintang Selatan dan 121°43'58.2" Bujur Timur. Air dari Air Panas Palue tidak berbau belerang sehingga dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk keperluan sehari-hari. Sebelum dibawa ke rumah-rumah warga, air dari dalam tanah pada Air Panas Palue disuling secara tradisional menggunakan kayu atau bambu.<ref>{{Cite book|date=2023|url=https://www.bapelitbang.sikkakab.go.id/dokdblitbang/355208DOKUMEN%20USULAN%20WARISAN%20GEOLOGI%20SIKKA.pdf|title=Dokumen Usulan Warisan Geologi 2023|publisher=Bappelitbangda Kabupaten Sikka & Binus University|at=Lembar ke-19|url-status=live}}</ref>
== Perhubungan ==
Sejak tahun 2006, di Pulau Palu telah dibangun [[jalan raya]] yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor. Lokasi Pulau Palue dapat dicapai dari Pulau Flores melalui [[Maumere]] dengan menggunakan perahu motor. Waktu tempuh perjalanan sekitar empat jam.{{Cn}}
== Bencana ==
Sejak Oktober tahun 2012, aktivitas vulkanik di Gunung Rokatenda mulai meningkat. Pada Januari 2013, Gunung Rokatenda mulai meletus. Letusan ini menghasilkan abu vulkanik yang menutup sebagian besar lahan dan [[kebun]] penduduk terutama desa-desa yang berdekatan dengan kawah. Desa-desa ini ialah Desa Nitunglea, Desa Kesokoja, Desa Lidi dan Desa Rikirole. Tersisa 30% dari luas lahan di Pulau Palue yang dapat ditinggali oleh penduduk.<ref>{{Cite book|last=Sukandarrumidi, Maulana, F. W., dan Rakhman, A. N.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geotoksikologi/Q_9UDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pulau+Palue&pg=PA28&printsec=frontcover|title=Geotoksikologi:|publisher=UGM Press|isbn=978-602-386-225-2|pages=28|url-status=live}}</ref>
Gunung Rokatenda di Pulau Palue meletus kembali pada hari [[Jumat]], tanggal 9 Agustus 2013. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kemudian menyatakan bahwa letusan ini mengakibatkan Pulau Palue menjadi tidak layak huni dan membahayakan penduduk sehingga penduduk harus pindah.<ref>{{Cite book|last=Tjandra|first=Kartono|date=September 2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Empat_Bencana_Geologi_yang_Paling_Memati/_4RUDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pulau+Palue&pg=PA125&printsec=frontcover|title=Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-251-1|pages=124-125|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Asriningrum|first=Wikanti|date=2008|url=https://karya.brin.go.id/id/eprint/10539/1/ANALISIS%20GEOMORFOLOGI%20TERUMBU%20DI%20KABUPATEN%20SIKKA.pdf|title=Analisis Geomorfologi Terumbu di Kabupaten Sikka|location=Jakarta|publisher=Massma Sikumbang|isbn=978-979-18314-1-3|pages=26–36|chapter=Kaitan Aktivitas Gunungapi dengan Pertumbuhan Terumbu Karang|ref={{sfnref|Asriningrum|2008}}|url-status=live}}
* {{Cite book|date=2014|url=https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/view/62/57/144|title=Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara Timur dari Perspektif Sosial: Permasalahan dan Kebijakan|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-979-799-783-0|editor-last=Wuryandari|editor-first=Ganewati|ref={{sfnref|Wuryandari|2014}}|url-status=live|lay-url=https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/book/62}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Palue Island}}{{Pulau di Nusa Tenggara Timur}}
▲{{DEFAULTSORT:Palue}}
[[Kategori:Pulau di Indonesia|Palue, Pulau]]
[[Kategori:Pulau di Nusa Tenggara Timur|Palue, Pulau]]
[[Kategori:Kabupaten Sikka|Palue, Pulau]]
|