Lamoa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Catatan: Menambahkan ==Catatan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Donovanpalu (bicara | kontrib) PENCATATAN LOBO DI MUSEUM PROVINSI SULAWESI TENGAH Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
| religions = [[Agama Islam]], dan Lamoa (Pue Mpalaburu)
| scriptures = -
| languages = [[
| related-c = [[Suku Bare'e]]
| regions = [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]]{{•}}[[Kabupaten Poso|Poso]]{{•}}[[Kabupaten Tojo Una-Una|Tojo]]{{•}}[[Sulawesi Tengah]]{{•}} [[Kerajaan Tojo|dan semua bekas wilayah kekuasaan kerajaan tojo]]
Baris 32:
Kepercayaan Lamoa dijaman [[Kerajaan Tojo]] tahun 1770 tetap dipertahankan bentuk keasliannya karena merupakan ciri khas dari [[Suku Bare'e]] yang merupakan suku asli yang tinggal di wilayah [[Kerajaan Tojo|Tananto Bare'e]], hanya saja [[Kerajaan Tojo|Pilewiti]] (Raja Pertama Kerajaan Tojo) yang bergelar Anreguru ri Tojo mengambil alih semua Adat istiadat dan Budaya Kepercayaan Lamoa, dan secara perlahan memasukkan semua [[Suku Bare'e]] ke Agama [[Islam]], karena itu [[Suku Bare'e]] yang hidup di abad ke-20 mengatakan "Ohaio !, [[Kerajaan Tojo|Orang Tojo]] kemana-mana selalu membawa [[Rumah adat Lobo|Lobo]]nya"<ref>OHAIO-LIEDEREN (LAGU OHIO !), RUMAH ADAT LOBO SEBAGAI SIMBOL ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA SUKU BARE'E, suku bare'e di tojo kemana-mana selalu membawa Lobo-nya, De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 3, halaman 593.[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918].</ref>. Tetapi tidak demikian dengan '''Penjajah [[Hindia Belanda]] yang melarang semua bentuk kepercayaan Lamoa''' yang bertuhan kepada Pue Mpalaburu, dan membebaskan budaya dan adat yang tidak berhubungan dengan kepercayaan lamoa seperti [[Tari Moraego]], Tari Mokayori, dll.{{efn|Pemerintah [[Hindia Belanda]] menyebutkan bahwa semua orang [[Kristen]] di [[Grup Poso-Tojo|Poso-Tojo]] harus menjauh dari semua hal yang berhubungan dengan [[Rumah adat Lobo|Lobo]], seperti yang [[Albertus Christiaan Kruyt]] jelaskan dalam buku [[Van Heiden Tot Christen]].}}
Lobo sebagai tempat penyembahan kepada Pue Mpalaburu tuhannya [[Suku Bare'e]], sudah tercatat di museum provinsi [[Sulawesi Tengah]] sebagai Rumah adat yang dimiliki oleh [[Suku Bare'e]].<ref>MINIATUR RUMAH ADAT LOBO SUKU BARE'E, di Museum Provinsi Sulawesi Tengah.[https://museumsulawesitengah.com/home/koleksi/85].</ref>
==Sejarah==
|