Bob Sadino: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|imagesize = 300
|birth_date = {{birth date|1933|3|9}}
|birth_place =
|birth_name = Bambang Mustari Sadino
|death_date ={{death date and age|2015|1|19|1933|3|9}}
|death_place =
|party =
|spouse = Hj. Soelami Soejoed (meninggal 2014)
|children =
|residence =
|alma_mater =
|occupation = [[Pengusaha]], [[motivator]]
|religion =
}}
[[Haji (gelar)|H.]] '''Bambang Mustari Sadino''' ({{lahirmati|[[Tanjung Karang]] ''(sekarang [[Bandar Lampung]])''|9|3|1933|[[Jakarta]]|19|1|2015}}) atau akrab dipanggil '''Bob Sadino''', adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.▼
▲'''Bambang Mustari Sadino''' ({{lahirmati|[[Tanjung Karang]] ''(sekarang [[Bandar Lampung]])''|9|3|1933|[[Jakarta]]|19|1|2015}}) atau akrab dipanggil '''Bob Sadino''', adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.
== Kehidupan awal ==
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Bob Sadino lahir pada 9 Maret 1939, tetapi sebenarnya Sadino lahir pada tanggal 9 Maret 1933. Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di [[Belanda]] dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di
Pada tahun [[1967]], Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di [[Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan|Kemang]], [[Jakarta Selatan]] sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Baris 31 ⟶ 30:
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.<ref name="warta">{{cite web |url=http://warta.mercubuana.ac.id/2010/12/bob-sadino-pengusaha-berdinas-celana-pendek/ |title=BOB SADINO: Pengusaha Berdinas Celana Pendek |author= |date=2010-12-12 |publisher=Warta & Berita Universitas Mercu Buana |accessdate=2013-02-28 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Gaya Berpakaian ==
Sadino sering dikunjungi oleh presiden Indonesia, seperti [[Suharto]], [[Megawati Sukarnoputri]] dan [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Bagi kebanyakan orang, ketika mereka bertemu orang penting, mereka akan selalu berusaha terlihat baik dan mengenakan pakaian yang rapi. Tapi hal itu sangat bertentangan dengan Bob Sadino yang tidak ragu mengenakan celana pendek saat bertemu orang-orang penting. Seolah-olah celana pendek adalah baju dinasnya. Suatu hari, dia diundang ke gedung [[DPR]] dan dia memakai celana pendek seperti biasa. Pada saat itu salah satu staf gedung DPR bahkan mengingatkannya untuk berpakaian rapi.<ref>{{Cite web|url=
== Kematian ==
Kondisi kesehatan Bob Sadino merosot setelah istrinya, Hj. Soelami Soejoed meninggal dunia pada [[Juli]] [[2014]].<ref>
== Buku ==
Sadino suka berbagi ilmunya. "Saya tidak ingin membawa apa pun ketika saya mati, pengetahuan saya harus dibagikan dengan dunia ini," katanya. Dia telah merilis dua buku hingga saat ini, '''Mereka Bilang Saya Gila! '''ditulis oleh
Buku ''Mereka Bilang Saya Gila!'' ini merupakan provokasi yang mendorong orang yang terutama mereka yang memiliki gelar sarjana, agar ingin membuat perubahan [[paradigma]]. Paradigma mengatakan bahwa teori tanpa praktik adalah omong kosong atau tidak sama sekali. Lebih lanjut, dia mengatakan gerakan kewirausahaan adalah pemicu kebangkitan [[Indonesia]]. Buku ini juga mengungkapkan konsep asli Sadino tentang dunia [[wirausaha]], revolusi pendidikan, seni bisnis, dan diskusi tentang cita-cita kepemimpinan di mata seorang wirausahawan sejati.
Sementara itu, dari buku ''Belajar bodoh dari Bob Sadino'',
== Referensi ==
Baris 47 ⟶ 46:
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{Internet Archive author |sname=Bob Sadino}}
{{DEFAULTSORT:Sadino, Bob}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Lampung]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:
|