Bumi Manusia (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
Ndraverne (bicara | kontrib)
Tanggapan: Membuat halaman orang; Shandy Gasella
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(77 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|novel berjudul sama tahun 1980|Bumi Manusia (novel)}}
{{Infobox film
| name = Bumi Manusia
|based onimage = {{Based on|''[[Bumi Manusia= (novel)|Bumi Manusia]]''|[[Pramoedya Ananta Toer]]}}poster.jpg
|director caption = [[HanungPoster rilis Bramantyo]]teatrikal
| based on = {{Based on|''[[Bumi Manusia (novel)|Bumi Manusia]]''|[[Pramoedya Ananta Toer]]}}
|producer = Frederica
|writer director = {{plainlist|[[Hanung Bramantyo]]
| producer = [[Frederica]]
* Hanung Bramantyo
*| screenplay = [[Salman Aristo]]}}
| narrator =
| starring = {{plainlist|
* [[Iqbaal Ramadhan]]
* [[Mawar Eva de Jongh]]
* [[Sha Ine Febriyanti]]
* [[Ayu Laksmi]]
Baris 17:
* [[Bryan Domani]]
* [[Giorgino Abraham]]
* [[Jerome KurniawanKurnia]]}}
|genre music = [[Andhika Triyadi]]
|music maintheme = Andhika Triyadi
|maintheme opentheme =
|opentheme endtheme =
| cinematography = [[Ipung Rachmat Syaiful]]
|endtheme =
| editing = {{plainlist|
|cinematography = Ipung Rachmat Syaiful
|editing =* [[Sentot Sahid<br>Reynaldi Christanto]]
* Reynaldi Christanto
|studio = [[Falcon Pictures]]
|distributor =
|released = {{Film date|2019|8|9|[[Kota Surabaya|Surabaya]]|2019|8|15}}
|film of location = [[Studio Gamplong]]
|runtime = 181 menit
|country = {{bendera|Indonesia}}
|language = [[bahasa Melayu|Melayu]]<br>[[bahasa Jawa|Jawa]]<br>[[bahasa Belanda|Belanda]]
|budget = Rp30 miliar
|gross = Rp52,7 miliar (perkiraan)
|network =
|awards =
}}
| studio = [[Falcon Pictures]]
'''''Bumi Manusia''''' merupakan film [[film drama|drama]] [[film biografi|biografi]] [[drama sejarah|sejarah]] Indonesia tahun 2019 yang disutradarai [[Hanung Bramantyo]] dan ditulis [[Salman Aristo]]. Film ini dialihwahanakan dari [[Bumi Manusia (novel)|novel berjudul sama]] karya [[Pramoedya Ananta Toer]]. Film ini dibintangi [[Iqbaal Ramadhan]], [[Mawar Eva de Jongh]], dan [[Sha Ine Febriyanti]]. Film ini menceritakan kegamangan Minke antara kemajuan Eropa dan perjuangan membela tanah airnya serta hubungannya dengan Annelies.
| distributor =
| released = {{Film date|2019|8|9|[[Kota Surabaya|Surabaya]]|2019|8|15}}
| runtime = 181 menit
| country = {{bendera|Indonesia}}
| language = [[bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>[[bahasa Jawa|Jawa]]<br>[[bahasa Belanda|Belanda]]
| budget = Rp30 miliar
| gross = Rp52,7 miliar (perkiraan)
| network =
| awards =
}}
'''''Bumi Manusia''''' (secara internasional '''''The Earth of Mankind''''') adalah sebuah [[film biografi]] [[drama sejarah|sejarah]] [[film epos|epos]] Indonesia tahun 2019 yang disutradarai [[Hanung Bramantyo]] dan ditulis [[Salman Aristo]]. Film ini dialihwahanakan dari [[Bumi Manusia (novel)|novel berjudul sama]] karya [[Pramoedya Ananta Toer]]. Film ini dibintangi [[Iqbaal Ramadhan]], [[Mawar de Jongh]], dan [[Sha Ine Febriyanti]]. Film ini menceritakan kegamangan Minke antara kemajuan Eropa dan perjuangan membela tanah airnya serta hubungannya dengan Annelies.
 
Proses produksi ''Bumi Manusia'' bermula ketika [[Falcon Pictures]] mendapatkan hak alih wahana novel ''[[Bumi Manusia (novel)|Bumi Manusia]]'' dan ''[[Perburuan (novel)|Perburuan]]'' pada 2014. Penggarapan dimulai ketika [[Anggy Umbara]] ditunjuk menjadi sutradara pada 2015, tetapi tidak kunjung terlaksana. Kursi sutradara berganti kepada Hanung dua tahun kemudian, dengan Salman sebagai penulis. Para pemain film mulai terungkap ketika Sha dipilih memerankan Ontosoroh pada Mei 2018, yang disebutnya sebagai keterlibatan pertamanya dalam industri komersial. Iqbaal, Mawar, [[Ayu Laksmi]], dan [[Donny Damara]] terpilih memerankan Minke, Annelies, ibu Minke, dan ayah Minke beberapa hari kemudian, disusul pemeran lainnya di kemudian hari. Pemilihan pemeran ini mendapatkan tanggapan yang biasa saja, kecuali Iqbaal yang memantik pelbagai tanggapan dari warganet. Pemilihan Iqbaal ini juga mementahkan persyaratan awal yang ditetapkan, karena tidak berhasil mendapatkan aktor yang tepat di kemudian hari.
Baris 46 ⟶ 47:
 
== Alur ==
Pada suatu hari di Surabaya, Minke ([[Iqbaal Ramadhan]]), seorang pribumi, diajak Robert Suurhof ([[Jerome Kurnia]]) melawat ke rumah keluarga Mellema, Boerderij Buitenzorg di [[Wonokromo, Surabaya|Wonokromo]]. Kedatangan Minke disambut dengan penuh kecurigaan oleh Robert Mellema ([[Giorgino Abraham]]) yang justru menyambut Suurhof dengan penuh keakraban, tetapi sebaliknya dengan adiknya Annelies Mellema ([[Mawar de Jongh]]) serta ibunya Ontosoroh ([[Sha Ine Febriyanti]]) yang menerima Minke dengan gembira. Minke mulai menjalin hubungan mesra dengan Annelies dan Ontosoroh, walau Annelies sempat merasa belum terbiasa dengan Minke. Saat makan malam, ayah Annelies Herman Mellema (Peter Sterk) pulang kerumah dan ketika ia melihat Minke bersama putrinya, ia menjadi marah dan menyebut Minke sebagai "monyet", sebuah ucapan yang sangat menghina bagi pribumi. Keributan itu diakhiri dengan Ontosoroh yang menyuruh Herman masuk ke dalam kamarnya.
Sebelum film mulai ditayangkan, penonton diminta untuk menyanyikan lagu kebangsaan [[Indonesia Raya]]. Pada bagian awal film, diputar rekaman kehidupan di kawasan Kranggan, [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Hindia Belanda]], sekitar awal abad ke-20. Selama rekaman itu diputar, terdengar [[senandika]] Minke (Iqbaal Ramadhan) yang mengaku terkagum-kagum dengan kemodernan Eropa hingga terlena dengan tanah airnya sendiri. Minke menyiratkan keinsafannya atas kelalaiannya.
 
Pada suatu hari di Surabaya, Minke yang baru bangun dari tidurnya di rumah keluarga Telinga diajak Robert Suurhof (Jerome Kurniawan) melawat ke rumah keluarga Mellema yang berdiri di lahan pertanian yang sangat luas, Boerderij Buitenzorg di [[Wonokromo, Surabaya|Wonokromo]]. Kedatangan Minke disambut dengan penuh kecurigaan oleh Robert Mellema (Giorgino Abraham) yang justru menyambut Suurhof dengan penuh keakraban, tetapi sebaliknya dengan adiknya Annelies Mellema (Mawar Eva de Jongh) serta ibunya Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti) yang menerima Minke dengan gembira. Minke mulai menjalin hubungan mesra dengan Annelies dan Ontosoroh, walau Annelies sempat merasa belum terbiasa dengan Minke. Annelies bersama Minke berkeliling lahan pertanian milik keluarganya, kemudian pergi ke tepi danau. Di sana, Minke menjelaskan nama panggilannya berasal dari ''monkey'' (monyet), sebuah ejekan kawannya karena pada suatu hari ia tidak membawa buku pelajaran semasa menempuh pendidikannya di [[Europeesche Lagere School]] (ELS), yang ia baru sadari artinya setelah mempelajari bahasa Inggris enam bulan kemudian. Ketika Annelies pergi ke pondok di dekatnya, ia tiba-tiba terjatuh sehingga Minke langsung menolongnya dan keduanya saling bertatap-tatapan. Minke mencium Annelies, sehingga Annelies langsung berlari ke rumahnya dan Minke mendapati Ontosoroh melihatnya di kamar lantai atas. Pada malam hari, ketika keluarga Mellema menggelar makan malam, Herman Mellema (Peter Sterk) yang mabuk tiba di rumah itu dan menghina Minke, sehingga Ontosoroh balik memarahi serta mengusir suaminya ke kamar tidur. Robert yang terganggu dengan keributan itu langsung meninggalkan makan malam dan Annelies sedih atas kejadian itu, sehingga Ontosoroh berusaha menenangkannya. Sebelum pulang, Ontosoroh memastikan kebenaran Minke mencium Annelies. Minke membenarkan, kemudian Ontosoroh meminta Minke mencium Annelies sekali lagi yang disaksikan Ontosoroh, Suurhof yang iri dengan mereka, dan Darsam (Whani Darmawan), yang kemudian menjemput Minke dan Suurhof dengan delmannya. Mevrouw Telinga (Dewi Irawan) memperingatkan Minke agar berhati-hati ketika berhubungan dengan Annelies karena akan berpengaruh terhadap pendidikannya jika tidak disikapi dengan bijak.
 
Keesokan harinya, Minke yang saat itu bersekolah di [[Hogereburgerschool]] (HBS) berkhayal Ontosoroh menghampirinya ketika Magda Peters (Angelica Reitsma) menerangkan pelajaran, sehingga Magda menyadarkan Minke yang diikuti dengan tertawaan kawan-kawannya, termasuk Suurhof. Sepulang sekolah, Minke menghampiri kawannya berkebangsaan Prancis bernama Jean Marais (Hans de Kraker) yang melukis dan anaknya May Marais (Ciara Brosnan). Jean tidak sengaja melihat surat dari Ontosoroh ketika sedang melukis dan kemudian membaca surat itu. Minke lalu pergi ke rumah Annelies setelah mendengar saran Jean dan menginap di rumah itu. Ontosoroh mendapati Robert keluar dari rumah sehingga langsung memarahinya dan Annelies berteriak mengusirnya, yang bermuara kepada niat Minke meninggalkan rumah itu, tetapi Ontosoroh mencegahnya. Keesokan harinya, Annelies menceritakan kehidupan ibunya hingga bisa menguasai perkebunan itu kepada Minke. Sanikem (Amanda Khairunnisa) yang kemudian mengganti namanya menjadi Ontosoroh dikirim ayahnya yang tamak Sastrotomo kepada Herman untuk dipekerjakan sebagai magang di lahan pertanian itu sebesar 25 gulden, sesuatu yang ditangisi ibunya Parjiyah (Annisa Hertami). Herman memberikan perhatian besar kepada Ontosoroh, kecuali pernikahan, sehingga Ontosoroh dijadikan [[nyai]] olehnya. Kebahagiaan mereka sirna tatkala anak Herman, Maurits Mellema (Robert Prein), menuduhnya menduakan ibu Herman. Herman yang tidak kuasa menghadapi tuntutan itu menghabiskan waktunya bersama seorang ''[[maiko]]'' (Kelly Tandiono) di [[rumah pelacuran]] milik Ah Tjong (Chew Kin Wah), mengisap [[candu]], dan mabuk-mabukan. Karena keadaan Herman yang semakin memburuk, Martinet (Jeroen Lezer) berusaha menyembuhkannya yang kelak diangkat menjadi dokter keluarga mereka. Kejadian itu membuat Ontosoroh mendukung Annelies menikahi dengan pria yang diinginkannya. Dari situ, Minke terilhami dan menulis artikel di koran Surabaya dengan nama samaran Max Tollenaar. Malam harinya, Minke tiba-tiba ditangkap polisi karena tulisannya tempo hari yang lalu. Ontosoroh mencurigai penangkapan itu didasari atas Robert sehingga memarahi Robert dan menyuruhnya mencari tahu tentang Minke ke Surabaya, tetapi Robert tidak menurutinya karena tidak mau berurusan dengan Minke. Ontosoroh menamparnya dan Robert meludahi ibunya, sehingga ibunya mengusirnya.
 
Minke akhirnya kembali ke rumah dan disambut dengan kemarahan ayahnya (Donny Damara) karena berhubungan dengan Annelies; hubungan itu dinilai ayahnya meninggalkan budaya dan tradisi Jawa. Ayahnya meminta Minke menjadi penerjemah dalam acara pengangkatan dirinya sebagai bupati. Minke juga mendapati abangnya yang membuka catatan pribadinya, sehingga berusaha merebut catatan itu dan akhirnya mereka berkelahi. Ibunya (Ayu Laksmi) melihat pertengkaran mereka, melerainya, mengembalikan catatan Minke dari abangnya, dan meminta abang Minke ke kamarnya. Minke menceritakan pengalamannya di luar dan ibunya menasihatinya. Minke juga menginginkan dirinya menjadi manusia bebas yang hidup di bumi manusia dengan segala perkaranya. Pada saat yang sama di Wonokromo, Ontosoroh menenangkan Annelies yang menangisi kepergian Minke, tetapi Annelies langsung pergi meninggalkan Ontosoroh.
 
Kembali ke Wonokromo, Minke mulai dihadapkan dengan perkara yang sudah lama mengganggu hatinya, yang tak lain antara jurang pemisah antara kaum yang "terperintah" (bumiputra) dan "memerintah" (Eropa), serta hubungannya dengan Annelies. Keesokan harinya, ayah Minke diangkat menjadi bupati dan berpidato memuji-muji Belanda dalam bahasa Jawa, yang sengaja salah diterjemahkan oleh Minke dalam bahasa Belanda yang menyebut pengaruh Majapahit terhadap semangat masyarakat pribumi Hindia Belanda. Beberapa hari kemudian, Minke meninggalkan ayahnya ke rumah Annelies dan merasa dibuntuti Gendut Sipit (Edward Suhadi) di kereta api yang ditumpangi. Ketika mengantar Minke, Darsam meminta Minke kembali ke Kranggan karena Robert sempat mengancam dirinya untuk membunuh Minke. Di sekolah, Magda menyatakan keingintahuannya akan Max Tollenaar, yang kemudian dibocorkan Suurhof, tetapi Magda justru memuji kepiawaian Minke dalam menulis. Suurhof yang merasa tidak terima dengan pujian Magda menghina Minke dan kemudian Panji Darman (Bryan Domani), yang dibalas dengan pukulan Panji. Karena perkelahian itu, kepala sekolah memanggil mereka.
 
Keesokan harinya, Minke yang saat itu bersekolah di [[Hogereburgerschool]] (HBS) berkhayal Ontosoroh menghampirinya ketika Magda Peters ([[Angelica Reitsma]]) menerangkan pelajaran, sehingga Magda menyadarkan Minke yang diikuti dengan tertawaan kawan-kawannya, termasuk Suurhof. Sepulang sekolah, Minke menghampiri kawannya berkebangsaan Prancis bernama Jean Marais ([[Hans de Kraker]]) yang melukis dan anaknya May Marais ([[Ciara Nadine Brosnan]]). Keesokan harinya, Annelies menceritakan kehidupan ibunya, Sanikem, yang kemudian mengganti namanya menjadi Ontosoroh yang dijual oleh ayahnya dan menjadi wanita simpanan Herman Mellema. Minke terilhami dan menulis artikel di koran Surabaya dengan nama samaran Max Tollenaar. Malam harinya, Minke tiba-tiba ditangkap polisi karena tulisannya tempo hari yang lalu. Minke akhirnya kembali ke rumah dan disambut dengan kemarahan ayahnya karena berhubungan dengan Annelies; hubungan itu dinilai ayahnya meninggalkan budaya dan tradisi Jawa. Pada saat yang sama di Wonokromo, Ontosoroh menenangkan Annelies yang menangisi kepergian Minke, tetapi Annelies langsung pergi meninggalkan Ontosoroh. Minke mulai dihadapkan dengan perkara yang sudah lama mengganggu hatinya, yang tak lain antara jurang pemisah antara kaum yang "terperintah" (bumiputra) dan "memerintah" (Eropa), serta hubungannya dengan Annelies. Keesokan harinya, ayah Minke diangkat menjadi bupati. Beberapa hari kemudian, Minke meninggalkan ayahnya ke rumah Annelies dan merasa dibuntuti Gendut Sipit di kereta api yang ditumpangi. Di sekolah, identitas Minke sebagai akan Max Tollenaar dibocorkan oleh Suurhof, yang kemudian berujung dengan sebuah perkelahian.
Annelies yang berkeliling pertanian tiba-tiba pingsan, sehingga Annelies dirawat Martinet. Martinet menyebut Annelies membutuhkan kasih sayang Minke yang harus melebihi kasih sayang ibunya, bahkan menyatakan bersedia melamarkan Annelies dengan Minke, dengan syarat Minke tidak boleh ber[[poligami]], ayang disetujui Minke. Mengikuti saran Martinet, Minke tidur sekamar dan bersetubuh dengan Annelies. Keesokan harinya, ketika Minke bersiap ke sekolah, Martinet memaksa Minke berbicara dengannya. Martinet menyebut Minke bukanlah orang pertama yang menyetubuhi Annelies karena sebelumnya Robert pernah memperkosa Annelies. Ketika berangkat ke sekolah, Minke tiba-tiba meminta Darsam kembali ke rumah Annelies dan memutuskan menghabiskan waktu bersama Annelies di sana.
 
Annelies yang berkeliling pertanian tiba-tiba pingsan, sehingga Annelies dirawat Martinet. Minke tidur sekamar dan bersetubuh dengan Annelies. Keesokan harinya, Minke mengaku kepada Martinet bahwa Minke bukanlah orang pertama yang menyetubuhi Annelies karena sebelumnya Robert pernah memperkosa Annelies. Ketika berangkat ke sekolah, Minke tiba-tiba meminta Darsam kembali ke rumah Annelies dan memutuskan menghabiskan waktu bersama Annelies di sana.
Suatu hari, Gendut Sipit didapati penjaga rumah Annelies sedang memata-matai rumah itu, sehingga memancing Darsam, Minke, dan Annelies mengejarnya.
 
Suatu hari, Gendut Sipit ([[Edward Suhadi]]) didapati penjaga rumah Annelies sedang memata-matai rumah itu, sehingga memancing Darsam, Minke, dan Annelies mengejarnya hingga rumah pelacuran. Di sana, Darsam menemukan Herman yang tewas karena keracunan dan ''maiko'' melarikan diri. Pada akhirnya, Minke harus mengikhlaskan keberangkatan Annelies ke Belanda yang disebabkan karena pernikahan Ontosoroh dan Herman diputuskan tidak sah oleh hakim pengadilan, sehingga Annelies harus diserahkan kepada walinya di Belanda. Beberapa hari kemudian, Minke yang membawa buku berdiri di depan tebing pantai, diiringi dengan senandika dari Minke. Pembukaan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945]] serta kutipan dari Pramoedya dan Astuti mengakhiri film.
 
== Pemeran ==
{{div col|3 begin}}
* [[Iqbaal Ramadhan]] sebagai Minke/[[Tirto Adhi Soerjo|R.M Tirto Adhi Soerjo]]
* [[Mawar Eva de Jongh]] sebagai Annelies Mellema
* [[Sha Ine Febriyanti]] sebagai Ontosoroh/Sanikem
** Amanda Khairunnisa sebagai Sanikem muda
* [[Giorgino Abraham]] sebagai Robert Mellema
* [[Bryan Domani]] sebagai Jan Dapperste/Panji Darman
* [[Jerome Kurnia]] sebagai Robert Suurhof
* [[Donny Damara]] sebagai Bupati B, ayah Minke
* [[Ayu Laksmi]] sebagai Ibu Minke
Baris 77 ⟶ 70:
* [[Kelly Tandiono]] sebagai ''[[maiko]]''
* [[Christian Sugiono]] sebagai Kommers
* [[Hans de Kraker]] sebagai Jean Marais
* [[Ciara Nadine Brosnan]] sebagai May Marais
* [[Edward Suhadi]] sebagai Gendut Sipit
* Jeroen Lezer sebagai dr. Martinet
* Rob Hammink sebagai Maarten Nijman
* Tom de Jong sebagai Herbert de la Croix
Baris 94 ⟶ 87:
* Peter van Luijk sebagai Meneer Telinga
* [[Annisa Hertami]] sebagai Parjiyah
* [[Elang El Gibran]] sebagai Teman kos Minke
{{colend}}
{{div col end}}
Cucu Pramoedya, Angga Okta Rahman, juga terlibat sebagai ''[[cameo]]''.<ref>{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190815151429-220-421634/cerita-keluarga-pramoedya-jadi-kameo-di-bumi-manusia|title=Cerita Keluarga Pramoedya Jadi Kameo di 'Bumi Manusia'|website=CNN Indonesia|date=15 Agustus 2019|accessdate=14 September 2019}}</ref>
Angga Okta Rahman (cucu Pramoedya) juga terlibat sebagai [[kameo]].<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190815151429-220-421634/cerita-keluarga-pramoedya-jadi-kameo-di-bumi-manusia|title=Cerita Keluarga Pramoedya Jadi Kameo di 'Bumi Manusia'|work=[[CNN Indonesia]]|date=15 Agustus 2019|accessdate=14 September 2019|last=Tim}}</ref>
 
== Produksi ==
Baris 101 ⟶ 95:
=== Pengembangan dan penulisan naskah ===
{{double image|right|Pramoedya Ananta Toer Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Essai 1 (1962) p136.jpg|182|Hanung Bramantyo, Jogja-Netpac Asian Film Festival, 2017-12-04 02.jpg|150|[[Hanung Bramantyo]] ''(kanan)'' menyutradarai film ini yang dialihwahana dari novel berjudul sama karya [[Pramoedya Ananta Toer]] ''(kiri)''.}}
Pada 2014, [[Falcon Pictures]] membeli hak alih wahana untuk novel ''Bumi Manusia'' bersamaan dengan karya [[Pramoedya Ananta Toer]] lainnya ''[[Perburuan (novel)|Perburuan]]''.<ref>{{citeCite news|url=https://hot.detik.com/movie/d-2754305/bumi-manusia-dan-perburuan-pramoedya-ananta-toer-segera-difilmkan|title='Bumi Manusia' dan 'Perburuan' Pramoedya Ananta Toer Segera Difilmkan|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=20 November 2014|accessdate=22 Juni 2019}}</ref> Falcon kemudian menunjuk [[Anggy Umbara]] sebagai sutradara film ini pada tahun yang sama. Proyek yang digarapnya masih dalam tahap awal pengembangan, sehingga jadwal produksi berikut aktor dan aktris yang terlibat belum ditentukan.<ref>{{citeCite news|last=Pangerang|first=Andi Muttya Keteng|editor-last=Maullana|editor-first=Irfan|url=https://entertainment.kompas.com/read/2015/09/14/205956410/Anggy.Umbara.Bakal.Sutradarai.Film.Adaptasi.Novel.Bumi.Manusia.|title=Anggy Umbara Bakal Sutradarai Film Adaptasi Novel "Bumi Manusia"|websitework=[[Kompas.com]]|date=14 September 2015|accessdate=22 Juni 2019}}</ref> Jujur Prananto mengaku sempat menerima panggilan dari Anggy untuk terlibat dalam produksi film, tetapi akhirnya tidak jadi. Namun, proyek yang digarap Anggy surut di pertengahan jalan.<ref name="Tempo1">{{citeCite news|editor-last=ShadraShaidra|editor-first=Aisha|url=https://seleb.tempo.co/read/1094587/jalan-panjang-bumi-manusia-menuju-layar-lebar|title=Jalan Panjang Bumi Manusia Menuju Layar Lebar|websitework=[[Tempo.co]]|date=1 Juni 2018|accessdate=25 Juni 2019|language=id}}</ref>
 
Pada Februari 2017, Hanung mengunggah sebuah gambar di status Instagram yang menampilkan novel ini, yang menyiratkan dirinya akan menyutradarai film ini.<ref>{{citeCite news|last=Pramantie|first=Caroline|editor-last=Ichsan|editor-first=Adhie|url=https://kumparan.com/kumparanhits/impian-hanung-bramantyo-bikin-film-bumi-manusia-belum-bisa-terwujud|title=Impian Hanung Bramantyo Bikin Film 'Bumi Manusia' Belum Bisa Terwujud|websitework=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|date=20 Februari 2017|accessdate=20 September 2019}}</ref> Pada Oktober 2017, ''Bumi Manusia'' dipastikan disutradarai dan ditulis [[Hanung Bramantyo]] serta [[Salman Aristo]] yang juga menulis naskah untuk film ini.<ref>{{citeCite news|last1=Kartika|first1=Prabarini|last2=Sadino|first2=Anissa|editor-last=Noor|editor-first=Rossi Finza|url=https://kumparan.com/kumparanhits/novel-bumi-manusia-karya-pramoedya-ananta-toer-akan-dijadikan-film|title=Novel 'Bumi Manusia' Karya Pramoedya Ananta Toer Akan Dijadikan Film|websitework=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|date=18 Oktober 2017|accessdate=21 September 2019|last=Sadino|first=Anissa}}</ref> Hanung sendiri mengaku karakter Minke sama seperti dirinya yang berketurunan campuran [[Orang Jawa|Jawa]]-[[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]].<ref name="CNNIndonesia2">{{citeCite news|last=Bramantyo|first=Hanung|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190822210057-221-423920/kenapa-film-bumi-manusia-harus-saya|title=Kenapa Film Bumi Manusia Harus Saya?|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=24 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2018}}</ref> Hanung menyatakan kesempatan menyutradarai film yang dialih wahana dari novel yang digemarinya adalah mimpi yang menjadi kenyataan;<ref name="Antara1">{{citeCite news|last=Yuniar|first=Nanien|editor-last=Ariwibowo|editor-first=A. A.AA|url=https://www.antaranews.com/berita/713191/film-adaptasi-bumi-manusia-pramoedya-ananta-toer-mulai-syuting-pada-juli-2018|title=Film adaptasi "Bumi Manusia" Pramoedya Ananta Toer mulai syuting pada Juli 2018|websitework=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|date=25 Mei 2018|accessdate=26 Juni 2019}}</ref> adik Pramoedya, [[Soesilo Toer|Soesilo]], menganggap Hanung berani mengambil langkah menyutradarai film ini.<ref>{{citeCite news|last=Nugroho|first=Puthut Dwi Putranto|editor-last=Damanik|editor-first=Caroline|url=https://regional.kompas.com/read/2018/06/08/08525811/jangan-sembrono-interpretasikan-bumi-manusia-karya-pramoedya-ananta-toer-6?page=all|title="Jangan Sembrono Interpretasikan Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer" (6)|websitework=[[Kompas.com]]|date=8 Juni 2018|accessdate=7 September 2019}}</ref> Hanung pernah membaca novel itu semasa menjalani pendidikan di sekolah menengah atas, kemudian membaca lagi ketika berkuliah;<ref name="Antara1"/> bahkan sempat tercetus ide untuk membuat film pendek mengenai Sanikem sebagai keperluan ujian tengah akhir semasa berkuliah. Hanung juga sempat membuat catatan-catatan atas setiap karakter seolah-olah hendak mengalih wahana novel itu.<ref name="CNNIndonesia2"/> Hanung menambahkan bahwa baginya kesempatan ini bukanlah semata pekerjaan, melainkan ibadah.<ref>{{citeCite news|last=Dzulfaroh|first=Ahmad Naufal|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/19013581/sutradarai-film-bumi-manusia-hanung-ini-ibadah?page=all|title=Sutradarai Film Bumi Manusia, Hanung: Ini Ibadah|websitework=[[Kompas.com]]|date=14 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019}}</ref> Ketika berusia 17 tahun, Hanung harus membaca novel itu secara sembunyi-sembunyi karena takut ditangkap polisi.<ref>{{citeCite news|last=Aprilianti|first=Ria|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3994897/takut-ditangkap-hanung-bramantyo-baca-buku-bumi-manusia-sembunyi-sembunyi|title=Takut Ditangkap, Hanung Bramantyo Baca Buku Bumi Manusia Sembunyi-Sembunyi|websitework=Liputan 6[[Liputan6.com]]|date=22 Juni 2019|accessdate=26 Juni 2019|editor-last=Rusmitantri|editor-first=Telni|language=id}}</ref> Hanung sendiri mengutarakan langsung keinginannya semasa melawat ke rumah Pramoedya, tetapi Pramoedya menolak keinginannya. Peluang itu datang kembali ketika Hanung baru saja merampungkan produksi film ''[[Ayat-ayat Cinta (film)|Ayat-ayat Cinta]]'' (2008), tetapi hilang begitu saja. Kesempatan itu datang sekali lagi ketika seorang kawannya yang tidak disebutkan namanya menawarkan novel ''Bumi Manusia'' untuk difilmkan. Hanung mengaku langsung [[Sujud syukur|bersujud syukur]] dan menghubungi kawannya, [[Salman Aristo]], saat itu juga untuk menawarkannya sebagai penulis skenario, tetapi Salman menolak karena merasa belum siap.<ref name="Tempo2">{{citeCite news|last=Rudiana(Kontributor)|first=Pito Agustin Rudiana|editor-last=Nurhayati|editor-first=Nunuy|url=https://seleb.tempo.co/read/1092766/sutradarai-film-bumi-manusia-hanung-bramantyo-mimpi-jadi-nyata|title=Sutradarai Film Bumi Manusia, Hanung Bramantyo: Mimpi Jadi Nyata|websitework=[[Tempo.co]]|accessdate=22 Juni 2019|language=id}}</ref> Setelah itu, Hanung mulai membuat film bertema [[film biografi|biografi]], mulai dari ''[[Sang Pencerah]]'' (2010), ''[[Soekarno: Indonesia Merdeka]]'' (2013), ''[[Kartini (film)|Kartini]]'' (2017), hingga ''[[Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta]]'' (2018). Beberapa tahun kemudian, tawaran menyutradarai film ini kembali menghampiri Hanung. Hanung menawarkan lagi kepada Salman, lalu Salman mengaku tak kuasa menolak tawaran Hanung. Hanung menambahkan bahwa jika seandainya Salman langsung menerima tawaran pertamanya, maka film ini akan menjadi film periode pertama yang Hanung garap dan tidak akan maksimal karena masih belajar.<ref name="Antara1"/> Seperti halnya beberapa film sejarah karya Hanung sebelumnya, Catherine Quirine van Heeren kembali terlibat dalam produksi film ini sebagai asisten sutradara untuk menangani para pemain Belanda.<ref name="Medcom2">{{citeCite news|last=WirastamaAlpito|first=PurbaAgustinus Shindu|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/PNgeY4ok-iqbaal-ramadhan-perankan-minke-dalam-film-bumi-manusia|title=Iqbaal Ramadhan Perankan Minke dalam Film Bumi Manusia|websitework=[[Medcom.id]]|date=24 Mei 2018|accessdate=14 September 2019}}</ref>
 
Penulisan naskah dimulai sejak awal 2017, yang diakui Salman begitu sulit mengingat alur novel cenderung [[alur maju-mundur|maju-mundur]], sementara ia menggunakan [[alur maju]] untuk film.<ref>{{citeCite news|last=WirastamaYanuar|first=PurbaElang Riki|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/RkjjVJGk-kerumitan-adaptasi-novel-bumi-manusia-menurut-salman-aristo|title=Kerumitan Adaptasi Novel Bumi Manusia Menurut Salman Aristo|websitework=[[Medcom.id]]|date=17 Oktober 2017|accessdate=14 September 2019}}</ref> Selain dari novel asli, Salman juga menggunakan rujukan yaitu buku ''Indonesia Tidak Hadir di Bumi Manusia'' karya Max Lane. Penulisan naskah juga melalui banyak perdebatan manakala Hanung menginginkan naskah disesuaikan dengan zaman sekarang.<ref>{{citeCite news|last=Arum|first=Monica|url=https://hot.detik.com/movie/d-4038204/skenario-jadi-hal-yang-menantang-adaptasi-bumi-manusia-ke-film|title=Skenario Jadi Hal yang Menantang Adaptasi 'Bumi Manusia' ke Film|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=25 Mei 2018|accessdate=21 September 2019}}</ref>
 
=== Praproduksi ===
Pada Februari 2018, Salman memastikan seorang pemeran yang dikatakannya sebagai pemain baru.<ref>{{citeCite news|last=WirastamaDeviyana|first=PurbaNia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/Rkjj7lGk-film-bumi-manusia-sudah-temukan-satu-pemain|title=Film Bumi Manusia Sudah Temukan Satu Pemain|websitework=[[Medcom.id]]|date=26 Februari 2018|accessdate=26 Juni 2019}}</ref> Pada 8 Mei, Falcon mengumumkan [[Sha Ine Febriyanti]] akan terlibat sebagai pemain film walau belum diketahui karakter apa yang akan diperankan. ''Medcom'' melemparkan kemungkinan besar Sha akan memerankan Ontosoroh atau Magda Peters seperti perannya di pertunjukan panggung ''Bumi Manusia'' pada 2006.<ref>{{citeCite news|last=WirastamaDeviyana|first=PurbaNia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/gNQnnA5b-ine-febriyanti-akan-bermain-di-film-bumi-manusia|title=Ine Febriyanti Akan Bermain di Film Bumi Manusia|websitework=[[Medcom.id]]|date=8 Mei 2018|accessdate=14 September 2019}}</ref> Sha kemudian membenarkan pengumuman itu dan menyebut tidak akan memerankan Magda Peters, tetapi belum membuka suara terkait karakter sebenarnya yang akan diperankannya.<ref>{{citeCite news|last=RuraYanuar|first=CecyliaElang Riki|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/yNLddvgN-ine-febriyanti-perankan-karakter-idaman-di-film-bumi-manusia|title=Ine Febriyanti Perankan Karakter Idaman di Film Bumi Manusia|websitework=[[Medcom.id]]|date=8 Mei 2019|accessdate=14 September 2019}}</ref> Sha juga menyebut keterlibatannya dalam produksi film ini adalah pertama kalinya dalam film komersial, mengingat sebelumnya ia hanya berperan di film karya [[Djenar Maesa Ayu]] dan [[Aria Kusumadewa]] serta terlibat dalam pertunjukan panggung.<ref>{{citeCite news|last=RuraYanuar|first=CecyliaElang Riki|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/MkMnnPvK-alasan-ine-febriyanti-mau-bergabung-di-film-bumi-manusia|title=Alasan Ine Febriyanti Mau Bergabung di Film Bumi Manusia|websitework=[[Medcom.id]]|date=9 Mei 2018|accessdate=14 September 2019}}</ref> Sha mengaku memerankan Ontosoroh sudah menjadi impiannya sejak dua puluh tahun yang lalu.<ref>{{citeCite news|last=Khori|first=Agniya|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180525121538-220-301213/penantian-ine-febrianti-jadi-nyai-ontosoroh-di-bumi-manusia|title=Penantian Ine Febrianti Jadi Nyai Ontosoroh di 'Bumi Manusia'|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=25 Mei 2018|accessdate=21 September 2019}}</ref>
 
Pemilihan aktor yang akan memerankan Minke sendiri awalnya mensyaratkan berusia 19 tahun; menguasai bahasa Inggris, Prancis, dan Belanda, selain tentunya bahasa Indonesia; pembaca karya [[William Shakespeare]] dan Multatuli; mengenal konsep [[politik asosiasi]] (kebijakan agar warga Hindia Belanda mendapatkan pendidikan ala Barat) [[Snouck Hurgronje]]; serta mengenal ''[[Sampek Engtay]]'' dan kisah hidup [[Xue Rengui]]. Pemilihan peran tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Hanung kemudian mengundang aktor remaja berusia 19 tahun, tetapi gagal karena aktor-aktor itu dinilainya bahkan tidak mengenal Pramoedya sama sekali.<ref name="CNNIndonesia2"/> Pada akhirnya, Hanung memilih Iqbaal sebelum ''[[Dilan 1990]]'' (2018) ditayangkan atas saran Salman. Pencapaian cemerlang Iqbaal di film itu semakin menguatkan keputusan Hanung memilih Iqbaal.<ref name="CNNIndonesia3"/> Sebelum dipastikan memilih Iqbaal, Hanung sempat memilih tiga aktor, yang juga termasuk Iqbaal dan [[Emir Mahira]].<ref name="Medcom1">{{citeCite news|last=WirastamaAlpito|first=PurbaAgustinus Shindu|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/yNLd476N-alasan-pemilihan-iqbaal-sebagai-pemeran-minke-di-film-bumi-manusia|title=Alasan Pemilihan Iqbaal sebagai Pemeran Minke di Film Bumi Manusia|websitework=[[Medcom.id]]|date=25 Mei 2018|accessdate=14 September 2019}}</ref> Ketika Hanung pertama kali menanyakan Iqbaal tentang novel ''Bumi Manusia'', ia terkejut dengan jawaban Iqbaal yang menyebut sudah pernah meresensi novel itu dalam bahasa Inggris semasa bersekolah di [[United World College]], [[Kanada]]. Hanung hampir saja memeluk Iqbaal andai saja Iqbaal tidak menyebut judul novel itu lucu.<ref name="CNNIndonesia2"/> Hanung sendiri semula sempat meragukan Iqbaal, tetapi penampilan Iqbaal dalam ''Dilan 1990'' membuatnya terkesan karena Iqbaal dinilai mampu mengeluarkan rayuan gombal tanpa terkesan picisan.<ref>{{citeCite news|last=Dzulfaroh|first=Ahmad Naufal|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/15/064124310/iqbaal-perankan-minke-di-bumi-manusia-hanung-come-on?page=all|title=Iqbaal Perankan Minke di Bumi Manusia, Hanung: Come On..|websitework=[[Kompas.com]]|date=15 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019}}</ref> Hanung juga memperhitungkan faktor popularitas Iqbaal lewat ''Dilan 1990'', yang film itu dinilainya dinikmati lintas generasi dari remaja hingga ibu-ibu.<ref name="Medcom1"/> Menilai tokoh Minke, Iqbaal menyebut pemeranan itu menantang karena punya karakter yang sangat kuat dan signifikan, juga berani dan kharismatik, yang berusaha menjadi warga dunia global tetapi tidak melupakan akar dari mana dia berasal.<ref>{{citeCite news|last=WirastamaYanuar|first=PurbaElang Riki|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/yNLd446N-sosok-minke-bumi-manusia-di-mata-iqbaal-ramadhan|title=Sosok Minke Bumi Manusia di Mata Iqbaal Ramadhan|websitework=[[Medcom.id]]|date=25 Mei 2018|accessdate=14 September 2019}}</ref> Keputusan memilih [[Iqbaal Ramadhan]] sebagai pemeran Minke diumumkan dalam sebuah konferensi pers pada 25 Mei; sejumah artis lainnya yang juga diumumkan terlibat dalam film ini antara lain [[Mawar Eva de Jongh]] sebagai Annelies Mellema, [[Ayu Laksmi]] sebagai ibu Minke sekaligus istri Bupati B, dan [[Donny Damara]] sebagai ayah Minke sekaligus Bupati B.<ref name="Medcom2"/> Ayu, yang sebelumnya pernah terlibat dalam ''[[Soekarno: Indonesia Merdeka]]'' (2013) arahan Hanung,<ref>{{citeCite news|last=WirastamaDeviyana|first=PurbaNia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/Dkq3DeVN-ayu-laksmi-cerita-soal-tokoh-ibu-di-film-sekala-niskala|title=Ayu Laksmi Cerita Soal Tokoh Ibu di Film Sekala Niskala|websitework=[[Medcom.id]]|date=23 Oktober 2017|accessdate=21 September 2019}}</ref> setuju dengan tawaran Hanung pada awal Mei; Ayu mengaku sempat ada miskomunikasi manakala ia mengira produksi film itu sudah selesai. Ayu mengaku sempat ditawari menjadi Ontosoroh oleh sutradara yang tidak diberitahukan namanya ke media, tetapi peran tersebut akhirnya diambil alih Sha.<ref>{{citeCite news|author1=Giovanni|last2=Dewi|first2=Sari Kusuma|editor-last=Ichsan|editor-first=Adhie|url=https://kumparan.com/kumparanhits/ayu-laksmi-awalnya-mengira-film-bumi-manusia-sudah-selesai-diproduksi|title=Ayu Laksmi Awalnya Mengira Film Bumi Manusia Sudah Selesai Diproduksi|websitework=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|date=25 Mei 2018|accessdate=21 September 2019|last=Dewi|first=Sari Kusuma}}</ref> Pemilihan Iqbaal sebagai pemeran Minke mendapatkan tanggapan beragam dari warganet, di antaranya ada yang menganggap Iqbaal sudah telanjur melekat dengan Dilan dari ''Dilan 1990'',<ref>{{citeCite news|last=Santhika|first=Eka|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180525140915-192-301251/netizen-nyinyir-iqbaal-dilan-main-film-bumi-manusia|title=Netizen Nyinyir Iqbaal 'Dilan' Main Film Bumi Manusia|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=25 Mei 2018|accessdate=26 Juni 2019}}</ref> bahkan ada sebagian warganet yang mengusulkan nama-nama seperti [[Reza Rahadian]], [[Fedi Nuril]], [[Adipati Dolken]], [[Ario Bayu]], [[Dian Sidik]], [[Bayu Skak]], dan [[Dodit Mulyanto]].<ref>{{citeCite news|last=WirastamaDeviyana|first=PurbaNia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/akW3LRBk-tolak-iqbaal-ramadhan-perankan-minke-warganet-beri-opsi-aktor-lain|title=Tolak Iqbaal Ramadhan Perankan Minke, Warganet Beri Opsi Aktor Lain|websitework=[[Medcom.id]]|date=27 Mei 2018|accessdate=14 September 2019}}</ref> Pemilihan Iqbaal juga dinilai kurang tepat oleh Soesilo yang dianggap terlalu muda dan bersuara cempreng, sehingga kurang menggambarkan sosok Minke.<ref>{{citeCite news|last=Syaefudin|first=Arif|url=https://hot.detik.com/movie/d-4049697/ini-penjelasan-sosok-minke-dalam-bumi-manusia|title=Ini Penjelasan Sosok Minke dalam 'Bumi Manusia'|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=2 Juni 2018|accessdate=21 September 2019}}</ref> Berkaitan dengan ini, Hanung sempat memikirkan Reza, tetapi Reza saat itu berusia 27 tahun, delapan tahun lebih tua dari yang disyaratkan.<ref name="CNNIndonesia2"/><ref>{{citeCite news|last=Sembiring|first=Ira Gita Natalia|editor-last=Dewi|editor-first=Bestari Kumala|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/06/19/195119210/hanung-bramantyo-sempat-terpikir-reza-rahadian-untuk-jadi-pemeran|title=Hanung Bramantyo Sempat Terpikir Reza Rahadian untuk Jadi Pemeran Minke|websitework=[[Kompas.com]]|date=19 Juni 2019|accessdate=26 Juni 2019}}</ref> Adipati mengaku sempat mengincar peran Minke, walau akhirnya memerankan Hardo dalam ''[[Perburuan (film)|Perburuan]]''.<ref>{{citeCite news|last1=Delviera|first1=Maria Margaretha|last2=Budhi|first2=Aiz|url=https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/1162952-adipati-dolken-incar-peran-iqbaal-ramadhan-di-bumi-manusia|title=Adipati Dolken Incar Peran Iqbaal Ramadhan di Bumi Manusia|websitework=Viva[[VIVA.co.id]]|date=5 Juli 2019|accessdate=11 September 2019|last=Delviera|first=Maria Margaretha}}</ref> Senada dengan Adipati, [[Jefri Nichol]] juga mengaku sempat menginginkan peran Minke walaupun gagal; Jefri juga membantah pernah berseteru dengan Iqbaal karena tidak mendapatkan peran ini.<ref>{{cite web|last=Nurhayati|first=Siti Sarah|url=https://www.grid.id/read/04907916/tak-dapat-peran-minke-di-film-bumi-manusia-jefri-nichol-musuhi-iqbaal-ramadhan?page=all|title=Tak Dapat Peran Minke di Film Bumi Manusia, Jefri Nichol Musuhi Iqbaal Ramadhan?|website=Grid|date=29 Juli 2018|accessdate=21 September 2019}}</ref> Sementara itu, Hanung awalnya juga mengincar [[Christine Hakim]] dan [[Chelsea Islan]], tetapi batal.<ref name="CNNIndonesia3">{{citeCite news|last=Khoiri|first=Agniya|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180528114015-220-301802/hanung-bumi-manusia-itu-soal-cinta-minke-dan-annelies|title=Hanung: 'Bumi Manusia' Itu Soal Cinta Minke dan Annelies|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=28 Mei 2018|accessdate=11 September 2019}}</ref>
 
=== Pengambilan gambar ===
[[Berkas:Boerderij Buitenzorg - Studio Alam Gamplong - Bumi Manusia.jpg|jmpl|Lokasi pengambilan gambar "Boerderij Buitenzorg" di [[Studio Gamplong]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]]]
[[Pengambilan gambar utama]] dilakukan pada akhir Juli hingga Agustus 2018. Lokasi pengambilan gambar meliputi [[Studio Gamplong]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]; [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]; dan [[Belanda]].<ref name="Antara1"/> Setelah produksi film selesai, rumah Nyai Ontosoroh yang dibangun untuk produksi film ini diresmikan oleh Hanung dan putri Pramoedya, Astuti Ananta, sebagai Museum Bumi Manusia pada 13 Agustus 2019. Peresmian ini merupakan arahan langsung dari Astuti yang menginginkan lokasi pengambilan gambar kembali dihidupkan, sehingga tidak dimaksudkan untuk kepentingan komersial.<ref>{{cite news|author1=Zahrotustianah|last2=Firmansyah|first2=Wahyu|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1174785-museum-bumi-manusia-dibuka-di-yogyakarta|title=Museum Bumi Manusia Dibuka di Yogyakarta|website=Viva|date=13 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019}}</ref> Bahasa yang digunakan di film di antaranya [[bahasa Melayu]], [[bahasa Jawa|Jawa]], dan [[bahasa Belanda|Belanda]].<ref>{{cite news|last=Wirastama|first=Purba|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/nbw7lDDb-film-bumi-manusia-akan-gunakan-tiga-bahasa|title=Film Bumi Manusia akan Gunakan Tiga Bahasa|website=Medcom|date=25 Mei 2018|accessdate=21 September 2019}}</ref>
[[Pengambilan gambar utama]] dilakukan pada akhir Juli hingga Agustus 2018. Lokasi pengambilan gambar meliputi [[Studio Gamplong]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]; [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]; dan [[Belanda]].<ref name="Antara1"/> Setelah produksi film selesai, rumah Nyai Ontosoroh yang dibangun untuk produksi film ini diresmikan oleh Hanung dan putri Pramoedya, Astuti Ananta, sebagai Museum Bumi Manusia pada 13 Agustus 2019. Peresmian ini merupakan arahan langsung dari Astuti yang menginginkan lokasi pengambilan gambar kembali dihidupkan, sehingga tidak dimaksudkan untuk kepentingan komersial.<ref>{{Cite news|author1=Zahrotustianah|last2=Firmansyah|first2=Wahyu|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1174785-museum-bumi-manusia-dibuka-di-yogyakarta|title=Museum Bumi Manusia Dibuka di Yogyakarta|work=[[VIVA.co.id]]|date=13 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019|last=Zahrotustianah}}</ref> Bahasa yang digunakan di film di antaranya [[bahasa Melayu]], [[bahasa Jawa|Jawa]], dan [[bahasa Belanda|Belanda]].<ref>{{Cite news|last=Yanuar|first=Elang Riki|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/nbw7lDDb-film-bumi-manusia-akan-gunakan-tiga-bahasa|title=Film Bumi Manusia akan Gunakan Tiga Bahasa|work=[[Medcom.id]]|date=25 Mei 2018|accessdate=21 September 2019}}</ref>
 
Dalam proses produksi, Hanung menyebut tidak perlu memberikan buku tebal kepada Iqbaal karena Iqbal dapat memerankan Minke cukup dengan memakai baju adat.<ref>{{citeCite news|last1=Lestari|first1=Daurina|last2=Rachmawati|first2=Laras Devi|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1040104-alasan-hanung-bramantyo-pilih-iqbaal-di-film-bumi-manusia|title=Alasan Hanung Bramantyo Pilih Iqbaal di Film Bumi Manusia|websitework=Viva[[VIVA.co.id]]|date=25 Mei 2018|accessdate=19 Agustus 2019|last=Lestari|first=Daurina}}</ref> Hanung menegaskan Iqbaal pernah meresensi novel ''Bumi Manusia'' menggunakan bahasa Inggris di Kanada dan ia dikirimi resensinya oleh Iqbaal.<ref>{{citeCite news|last1=Delviera|first1=Maria Margaretha|last2=Karnita|first2=Yasmin |url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1158513-persamaan-iqbaal-ramadhan-dengan-tokoh-minke-di-bumi-manusia|title=Persamaan Iqbaal Ramadhan dengan Tokoh Minke di Bumi Manusia|websitework=Viva[[VIVA.co.id]]|date=20 Juni 2019|accessdate=23 Agustus 2019|last=Delviera|first=Maria Margaretha}}</ref> Iqbaal sendiri berlatih untuk berperan sebagai Minke selama dua bulan.<ref>{{citeCite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/19/071500210/melepas-dilan-dan-memasukkan-jiwa-minke-dalam-iqbaal-ramadhan?page=all|title=Melepas Dilan dan Memasukkan Jiwa Minke dalam Iqbaal Ramadhan, Berhasilkah?|websitework=[[Kompas.com]]|date=19 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019}}</ref> Iqbaal awalnya mengalami kesulitan dalam mendalami tokoh yang diperankannya karena film ini berlatarkan akhir abad ke-18. Iqbaal mengaku tidak ada siapapun yang bisa diajak berbincang terkait gambaran kehidupan saat itu, yang akhirnya diakali dengan menonton video bertema itu dan membaca ''[[Max Havelaar]]'' karangan Multatuli, nama pena [[Eduard Douwes Dekker]]. Mawar mengaku gembira tatlala terlibat dalam produksi ini karena bisa mendapatkan pengalaman baru serta bisa beradu peran dengan Iqbaan dan Sha.<ref name="CNNIndonesia1">{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190619163549-220-404694/berdurasi-3-jam-bumi-manusia-tayang-15-agustus-2019|title=Berdurasi 3 Jam, 'Bumi Manusia' Tayang 15 Agustus 2019|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=20 Juni 2019|accessdate=22 Juni 2019|last=Tim}}</ref> Terdapat pula orang-orang Belanda yang juga terlibat sebagai pemain dalam film ini.<ref>{{citeCite news|last=Anggraini|first=Pingkan|url=https://hot.detik.com/movie/d-4661384/demi-bumi-manusia-hanung-bramantyo-buka-casting-sampai-belanda|title=Demi 'Bumi Manusia' Hanung Bramantyo Buka Casting Sampai Belanda|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=11 Agustus 2019|accessdate=12 Agustus 2019}}</ref> Hanung mengaku sempat kesulitan membangun emosi para pemain sehingga sempat melakukan kekerasan fisik kepada Iqbaal dan Mawar. Hanung meminta kru memukul Iqbaal yang dinilainya masih terlalu terbawa dengan watak Dilan yang diperankan Iqbaal dalam ''Dilan 1990'',<ref>{{citeCite news|last=Saputra|first=Aditia|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4010137/tak-mampu-menghayati-peran-minke-iqbaal-ramadhan-dipukul-hanung-bramantyo|title=Tak Mampu Menghayati Peran Minke, Iqbaal Ramadhan Dipukul Hanung Bramantyo|websitework=Liputan 6[[Liputan6.com]]|date=11 Juli 2019|accessdate=12 Agustus 2019|editor-last=Asih|editor-first=Ratnaning|language=id}}</ref> sementara Mawar didorong Hanung sendiri hingga terjatuh dan menangis.<ref>{{citeCite news|last=Yanuar|first=Elang Riki|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/yNL7QlaK-syuting-film-bumi-manusia-mawar-de-jongh-didorong-hanung-sampai-menangis|title=Syuting Film Bumi Manusia, Mawar De Jongh Didorong Hanung sampai Menangis|websitework=[[Medcom.id]]|date=10 Juli 2019|accessdate=12 Agustus 2019}}</ref> Menanggapi hal itu, keduanya tidak mempermasalahkan tindakan itu. Iqbaal mengaku meminta Hanung untuk memberikan rasa sakit dalam proses produksi film,<ref>{{citeCite news|last=Setiawan|first=Tri Susanto|editor=Kistyarini|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/13/092940210/iqbaal-ramadhan-minta-kesakitan-fisik-saat-syuting-bumi-manusia|title=Iqbaal Ramadhan Minta Kesakitan Fisik Saat Syuting Bumi Manusia|websitework=[[Kompas.com]]|date=13 Agustus 2019|accessdate=14 Agustus 2019|editor-last=Kistyarini}}</ref> sementara Mawar mengaku kaget dengan perlakuan itu, tetapi akhirnya bisa memaklumi itu.<ref>{{citeCite news|last=Yanuar|first=Elang Riki|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/8N0ZM9zk-mawar-de-jongh-sempat-kaget-didorong-hanung-sampai-jatuh|title=Mawar De Jongh Sempat Kaget Didorong Hanung sampai Jatuh|websote=Medcom|date=21 Juli 2019|accessdate=12 Agustus 2019|work=[[Medcom.id]]}}</ref> Selain itu, pendeknya waktu penggarapan film juga dianggap Hanung menjadi kendala dalam produksi, tetapi kendala itu sedikit teratasi dengan data-data penting terkait zaman itu yang sudah digenggamnya sejak lama.<ref>{{cite news|last1=Kurnia|first1=Dadang|last2=Rizqa|first2=Hazanul {{tooltip|(red.)|redaktur}}|url=https://senggang.republika.co.id/berita/pw0fcf458/hanung-ungkap-kendala-dalam-penggarapan-film-bumi-manusia|title=Hanung Ungkap Kendala dalam Penggarapan Film 'Bumi Manusia'|website=Republika|date=10 Agustus 2019|accessdate=13 Agustus 2019}}</ref> Beberapa pemain seperti Iqbaal,<ref>{{citeCite news|url=https://hot.detik.com/celebofthemonth/celeb-of-the-month/d-4131053/cerita-iqbaal-kesulitan-dan-nikmatnya-berbahasa-belanda-untuk-bumi-manusia|title=Cerita Iqbaal Kesulitan Dandan Nikmatnya Berbahasa Belanda Untukuntuk 'Bumi Manusia'|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=24 Juli 2018|accessdate=21 September 2019|last=Bhisma|first=Mahardian Prawira}}</ref> Mawar,<ref>{{citeCite news|last=Tiyasworo|first=Monica Arum|url=https://hot.detik.com/movie/d-4038527/jadi-annelies-di-bumi-manusia-mawar-eva-belajar-bahasa-belanda|title=Jadi Annelies di Bumi Manusia, Mawar Eva Belajar Bahasa Belanda|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=25 Mei 2018|accessdate=21 September 2019}}</ref> hingga Sha diminta mempelajari [[bahasa Belanda]].<ref>{{citeCite news|url=https://hot.detik.com/celebofthemonth/movie/d-4660273/fasih-bicara-bahasa-belanda-begini-cara-pemain-bumi-manusia-latihan|title=Fasih Bicara Bahasa Belanda, Begini Cara Pemain 'Bumi Manusia' Latihan|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=10 Agustus 2019|accessdate=21 September 2019}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sebuah adegan ketika Ontosoroh berjalan sambil jongkok di pengadilan Belanda dimasukkan ke dalam film untuk memperjelas penggambaran di novel.<ref>{{citeCite news|last=Agnes|first=Tia|url=https://hot.detik.com/book/d-4666522/keluarga-pram-sebut-ada-adegan-di-novel-bumi-manusia-yang-diperjelas-di-film|title=Keluarga Pram Sebut Ada Adegan di Novel 'Bumi Manusia' yang Diperjelas di Film|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=15 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019}}</ref>
 
=== Pascaproduksi ===
Produksi film ini menghabiskan dana sekitar Rp30 miliar;<ref>{{citeCite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/14/130958810/hanung-bramantyo-target-saya-film-bumi-manusia-tak-cederai-novelnya?page=all|title=Hanung Bramantyo: Target Saya Film Bumi Manusia Tak Cederai Novelnya...|websitework=[[Kompas.com]]|date=14 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref> Frederica menuturkan Falcon menghabiskan Rp50 miliar untuk produksi ''Bumi Manusia'' dan ''Perburuan''.<ref>{{citeCite news|last=LestariDinisari|first=ReniMia Chitra|url=https://lifestyle.bisnis.com/read/20190816/254/1137520/angkat-novel-pram-ke-layar-lebar-falcon-pictures-habiskan-rp50-miliar|title=Angkat Novel Pram ke Layar Lebar, Falcon Pictures Habiskan Rp50 miliar|websitework=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|date=16 Agustus 2019|accessdate=21 September 2019|editor-last=Lestari|editor-first=Reni}}</ref> Produksi film ini juga melibatkan penggunaan efek [[pencitraan hasil komputer|CGI]] yang diperlukan untuk menyatukan adegan-adegan yang diambil di lokasi yang berbeda-beda. Lokasi produksi film sendiri terpecah-pecah menjadi beberapa tempat karena lokasi produksi di [[Studio Gamplong]] dinilai Hanung tidak mencukupi bagi produksi film ini. Hanung sendiri menginginkan lokasi yang semirip mungkin dengan deskripsi Pramoedya dalam novelnya. Disebutkan sekitar 45 persen dari isi film itu sendiri melibatkan efek ini. Pengerjaan efek ini sendiri hanya melibatkan pekerja asal Indonesia. Hanung mengaku film ini adalah film tersulit dalam kariernya karena pengerjaan efek pencitraan hasil komputer itu.<ref>{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190227142728-220-373114/hampir-50-persen-bumi-manusia-garapan-hanung-pakai-cgi|title=Hampir 50 Persen 'Bumi Manusia' Garapan Hanung Pakai CGI|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=27 Februari 2019|accessdate=22 Juni 2019|last=Tim}}</ref> ''Bumi Manusia'' mendapatkan klasifikasi {{tooltip|17+|17 tahun ke atas}} oleh [[Lembaga Sensor Film]],<ref name="LSF">[http://lsf.go.id/publik/daftar?cari=YToxOntzOjg6ImthdGVnb3JpIjtzOjQ6ImZpbG0iO30= Daftar Sensor]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Lembaga Sensor Film. 8 Agustus 2019. Diakses 12 Agustus 2019. Petunjuk: Ketik "Bumi Manusia" pada kolom "Judul", klik "Tampilkan", kemudian klik tombol bergambar kertas yang terletak di sebelah kanan untuk mengetahui keputusan lengkap.</ref> berbeda dengan sasaran klasifikasi sebelumnya yaitu {{tooltip|13+|13 tahun ke atas}}.<ref name="CNNIndonesia1"/> Walaupun LSF tidak menyebutkan alasan klasifikasi dalam keputusannya, ''Beritagar'' memperkirakan akan ada dua adegan berkaitan dengan seksualitas sebagaimana yang tertulis dalam novel itu sendiri, semisal Minke dan Annelies bersetubuh serta pemerkosaan Annelies oleh abangnya yaitu Robert; kesemua adegan itu ditampilkan sekilas dalam iklan film.<ref>{{cite news|last=Djaya|first=Andi Baso|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/konsekuensi-film-bumi-manusia-bersetia-dengan-novel|title=Konsekuensi film Bumi Manusia bersetia dengan novel|website=Beritagar|date=13 Agustus 2019|accessdate=13 Agustus 2019|archive-date=2019-08-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190813080124/https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/konsekuensi-film-bumi-manusia-bersetia-dengan-novel|dead-url=yes}}</ref>
 
== Penayangan ==
[[Berkas:IWM-SE-5865-tank-Surabaya-19451127.jpg|ka|jmpl|200px|Pemilihan Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan penayangan perdana terilhami dari [[Pertempuran Surabaya]] pada 10 November 1945.]]
Film ini ditayangkan secara perdana bersamaan dengan ''Perburuan'' pada 9 Agustus di [[Surabaya Town Square]], [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]. Frederica menuturkan pemilihan Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan kedua film ini disebabkan karena dianggap sesuai dengan tema kedua film yang latar belakang cerita tentang sejarah perjuangan Indonesia yang lekat dengan [[Pertempuran Surabaya|pertempuran pada 10 November 1945]] di Surabaya.<ref>{{citeCite news|last=Manggala|first=Thomas|url=https://lifestyle.sindonews.com/read/1426248/158/gala-premiere-bumi-manusia-perburuan-digelar-bareng-di-surabaya-1564745126|title=Gala Premiere Bumi Manusia & Perburuan Digelar Bareng di Surabaya|websitework=[[Sindonews.com]]|date=2 Agustus 2019|accessdate=12 Agustus 2019}}</ref> Penayangan perdana ini juga dihadiri [[Indro (Warkoppelawak)|Indro Warkop]], [[Aliando Syarief]] dan [[Randy Danistha]].<ref>{{citeCite news|last=Anggraini|first=Pingkan|url=https://hot.detik.com/movie/d-4659786/ini-alasan-pemain-warkop-dki-hadiri-gala-premiere-bumi-manusia-dan-perburuan|title=Ini Alasan Pemain 'Warkop DKI' Hadiri Gala Premiere 'Bumi Manusia' dan 'Perburuan'|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=9 Agustus 2019|accessdate=13 Agustus 2019}}</ref> Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan hangat bagi penayangan perdana ini.<ref>{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190808222327-220-419708/sambut-tim-bumi-manusia-khofifah-angkat-nyai-ontosoroh|title=Sambut Tim 'Bumi Manusia', Khofifah Angkat Nyai Ontosoroh|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=8 Agustus 2019|accessdate=13 Agustus 2019|last=Tim}}</ref> Penayangan perdana ini dinilai Yuliasri Perdani dari ''[[The Jakarta Post]]'' sebagai satu di antara penayangan perdana termahal dalam sejarah perfilman Indonesia.<ref>{{cite news|last=Perdani|first=Yuliasri|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/08/02/chartered-flight-and-entire-hotel-booking-all-stops-pulled-out-for-bumi-manusia-perburuan-premiers.html|title=Chartered flight and entire hotel booking: All stops pulled out for 'Bumi Manusia', 'Perburuan' premiers|trans-title=Penerbangan sewaan dan seluruh pemesanan hotel: Semua pemberhentian diborong bagi penayangan perdana 'Bumi Manusia' dan 'Perburuan'|website=The Jakarta Post|date=2 Agustus 2019|accessdate=7 September 2019}}</ref>
 
''Bumi Manusia'' ditayangkan di bioskop pada 15 Agustus 2019 bersamaan dengan film [[drama sejarah]] ''[[Perburuan (film)|Perburuan]]'' yang juga dialihwahanakan dari penulis yang sama; penayangan kedua film ini memang disengaja untuk merayakan kemerdekaan. Frederica mengaku tak khawatir bila kelak salah satu di antaranya akan lebih mendominasi karena genre yang diusung berbeda. Penayangan film ini sendiri sebelumnya sempat dijadwalkan akan ditayangkan pada Maret 2019, tetapi akhirnya diundur ke Agustus atau September 2019, yang akhirnya dipastikan ditayangkan pada 15 Agustus 2019.<ref>{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190619231130-220-404816/film-bumi-manusia-bakal-tayang-bareng-perburuan|title=Film 'Bumi Manusia' Bakal Tayang Bareng 'Perburuan'|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=20 Juni 2019|accessdate=22 Juni 2019|last=Tim}}</ref> Selain ''Perburuan'', film ini juga ditayangkan bersamaan dengan [[film horor]] ''[[Makmum (film)|Makmum]]''.<ref>{{citeCite news|last=Khafid|first=Sirojul|url=https://tirto.id/3-film-indonesia-rilis-minggu-ini-bumi-manusia-makmum-perburuan-ef6Z|title=3 Film Indonesia Rilis Minggu Ini: Bumi Manusia, Makmum, Perburuan|websitework=[[Tirto|Tirto.id]]|date=12 Agustus 2019|accessdate=12 Agustus 2019|language=id}}</ref> Hanung membuka kemungkinan film ini akan ditayangkan di [[Belanda]] pada waktu yang belum diketahui.<ref>{{citeCite news|last1=Paramitha|first1=Tasya|last2=Budhi|first2=Aiz|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1174722-film-bumi-manusia-bakal-tayang-di-belanda|title=Film Bumi Manusia Bakal Tayang di Belanda?|websitework=Viva[[VIVA.co.id]]|date=13 Agustus 2019|accessdate=23 Agustus 2019|last=Paramitha|first=Tasya}}</ref> Film ini juga ditayangkan sebagai film penutup di Festival Film Internasional Bali 2019 pada 28 September.<ref>{{cite web|url=https://www.balinale.com/bumi-manusia/|title=Bumi Manusia|publisher=Festival Film Internasional Bali|accessdate=14 November 2019}}</ref>
 
=== Pemasaran ===
Pada 6 September 2018, Falcon meluncurkan gambar-gambar eksklusif yang mewakili sekelumit adegan film.<ref>{{citeCite news|last=Maullana|first=Irfan|url=https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/07/214410810/falcon-pictures-rilis-foto-foto-eksklusif-film-bumi-manusia|title=Falcon Pictures Rilis Foto-Fotofoto EkslusifEksklusif Film Bumi Manusia|websitework=[[Kompas.com]]|date=7 September 2019|accessdate=28 September 2019|editor-last=Maullana|editor-first=Irfan}}</ref> Poster film kemudian diluncurkan pada 19 Juni 2019.<ref>{{citeCite news|last=Riandi|first=Ady Prawira|url=https://celebrity.okezone.com/read/2019/06/17/206/2067536/hanung-bramantyo-bocorkan-jadwal-rilis-poster-film-bumi-manusia|title=Hanung Bramantyo Bocorkan Jadwal Rilis Poster Film  Bumi Manusia|websitework=[[Okezone.com]]|date=17 Juni 2019|accessdate=19 Juni 2019}}</ref> Dalam konferensi pers peluncuran poster film, produser membandingkan durasi penayangan film selama 172 menit dengan ''[[Avengers: Endgame]]'' (2019) yang berdurasi 181 menit,<ref name="CNNIndonesia1"/> tetapi [[Lembaga Sensor Film]] (LSF) menyebutkan durasi film ini sama dengan ''Avengers: Endgame'' dalam keputusan penyensoran.<ref name="LSF"/> Hanung menambahkan sekitar lima adegan harus dihilangkan agar durasi tersebut tetap dapat dipertahankan, walaupun demikian tidak disebutkan adegan mana yang harus dihilangkan itu.<ref name="CNNIndonesia1"/> Bersama dengan ''Perburuan'', trailer film ini diunggah pada 4 Juli.<ref>{{citeCite news|url=https://www.antaranews.com/berita/941631/cuplikan-bumi-manusia-dan-perburuan-dirilis-serentak|title=Cuplikan "Bumi Manusia" dan "Perburuan" dirilis serentak|websitework=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|date=4 Juli 2019|accessdate=12 Agustus 2019|last=Zhafira|first=Arnidhya Nur|editor-last=Santoso|editor-first=Imam}}</ref> Pada 5 Agustus, Falcon menggelar pameran karya-karya milik Pramoedya bernama Jejak Langkah Pram yang berlangsung di [[Jakarta Selatan]], [[Jakarta]].<ref>{{cite web|url=https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/134408/falcon-pictures-gelar-pameran-jejak-langkah-karya-pramoedya|title=Falcon Pictures Gelar Pameran Jejak Langkah Karya Pramoedya|website=Tabloid Bintang|date=6 Agustus 2019|accessdate=11 September 2019}}</ref>
 
== Penerimaan ==
=== Sambutan ===
Dalam penayangan perdana film ini, Hanung mendapat sambutan yang meriah dari penonton yang ber[[tepuk tangan berdiri]]; Hanung dan Mawar mengaku sambutan ini merupakan kali pertama dalam pengalamannya.<ref>{{citeCite news|last=Cicilia|first=Maria|editor-last=Santoso|editor-first=Imam|url=https://www.antaranews.com/berita/1003940/pertama-kalinya-hanung-bramantyo-dapat-standing-ovation|title=Pertama kalinya Hanung Bramantyo dapat "standing ovation"|websitework=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|date=10 Agustus 2019|accessdate=12 Agustus 2019}}</ref><ref>{{cite web|last=Handayani|first=Christiya Dika|editor-last=Rayendra|editor-first=Panditio|url=https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/134736/film-bumi-manusia-dapat-standing-ovation-saat-gala-premier-mawar-de-jongh-terharu|title=Film Bumi Manusia Dapat Standing Ovation Saat Gala Premier, Mawar de Jongh Terharu|website=Tabloid Bintang|date=11 Agustus 2019|accessdate=12 Agustus 2019}}</ref> Astuti mengaku sudah berkali-kali menonton film ini dan merasa terharu dengan perkataan ayahnya yang disampaikan dalam film.<ref>{{citeCite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/14/143043610/astuti-ananta-toer-berkali-kali-nonton-bumi-manusia-saya-tetap-terharu?page=all|title=Astuti Ananta Toer: Berkali-kali Nonton Bumi Manusia, Saya Tetap Terharu|websitework=[[Kompas.com]]|date=14 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019}}</ref> Sultan Yogyakarta [[Hamengkubuwana X]], yang diajak Hanung untuk menonton film ini,<ref>{{citeCite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/13/192718510/sowan-ke-keraton-hanung-ajak-sultan-hamengku-buwono-x-nonton-bumi?page=all|title=Sowan ke Keraton, Hanung Ajak Sultan Hamengku Buwono X Nonton Bumi Manusia|websitework=[[Kompas.com]]|date=13 Agustus 2019|accessdate=14 Agustus 2019}}</ref> mengaku terkesima dengan kedalaman nilai yang dikandung film ini.<ref>{{citeCite news|last=Hakim|first=Luqman|editor-last=Sinoel|editor-first=Eddy K.|url=https://www.antaranews.com/berita/1009712/sultan-hb-x-terkesan-kedalaman-nilai-film-bumi-manusia|title=Sultan HB X terkesan kedalaman nilai film Bumi Manusia|websitework=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|date=14 Agustus 2019|accessdate=14 Agustus}}</ref> Astuti Toer berharap film ini dapat berdampak positif terhadap karya sastra ayahnya.<ref>{{citeCite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/14/140508010/asa-putri-pramoedya-astuti-toer-untuk-film-bumi-manusia?page=all|title=Asa Putri Pramoedya, Astuti Toer, untuk Film Bumi Manusia|websitework=[[Kompas.com]]|date=14 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019}}</ref> [[Cinta Laura]] bahkan menangis karena terkagum-kagum dengan film ini.<ref>{{citeCite news|last=Saputra|first=Aditia|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4036710/cinta-laura-menangis-usai-nonton-bumi-manusia|title=Cinta Laura Menangis Usai Nonton Bumi Manusia|websitework=Liputan 6[[Liputan6.com]]|date=13 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019|editor-last=Riantrisnanto|editor-first=Ruly|language=id}}</ref> Menteri Keuangan [[Sri Mulyani]] menonton film ini bersama suami dan beberapa pejabat Kementerian Keuangan.<ref>{{citeCite news|last=Movanita|first=Ambaranie Nadia Kemala|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/19/091422310/sri-mulyani-film-bumi-manusia-sangat-layak-ditonton|title=Sri Mulyani: Film Bumi Manusia Sangat Layak Ditonton|websitework=[[Kompas.com]]|date=19 Agustus 2019|accessdate=23 Agustus 2019|editor-last=Maharani|editor-first=Dian}}</ref> Judul film ini diplesetkan dalam sebuah adegan dalam ''[[Warkop DKI Reborn 3]]'' yang ditayangkan sebulan kemudian menjadi ''Bunyi Manusia''.<ref>{{cite news|last=Kurniawan|first=Ari|url=https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/136422/warkop-dki-reborn-dono-kasino-indro-jadi-agen-rahasia|title=Warkop DKI Reborn: Dono, Kasino, Indro Jadi Agen Rahasia|website=Tabloid Bintang|date=9 September 2019|accessdate=12 September 2019}}</ref>
 
=== Pencapaian ===
Pada hari pembukaan, ''Bumi Manusia'' berhasil menjaring 93.858 penonton,<ref>{{citeCite news|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1175236-pilih-mana-bumi-manusia-makmum-atau-perburuan|title=Pilih Mana: Bumi Manusia, Makmum, atau Perburuan?|websitework=Viva[[VIVA.co.id]]|date=16 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019|last=Zahrotustianah}}</ref> sementara pada minggu pembukaan, film ini berjaya menjaring 411.216 penonton,<ref>{{citeCite news|author=Zahrotustianah|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190819144703-220-422704/pekan-debut-perburuan-tergilas-bumi-manusia|title=Pekan Debut 'Perburuan' Tergilas 'Bumi Manusia'|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=19 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019|last=Tim}}</ref> sehingga menguasai minggu 12–18 Agustus 2019 dengan mengalahkan ''[[Wedding Agreement]]''.<ref>{{cite web|last=Novriandi|first=Rifki|url=https://www.kincir.com/movie/cinema/box-office-indonesia-bumi-manusia-wedding-agreement|title=Box Office Indonesia: Bumi Manusia Tantang Wedding Agreement|website=Kincir|date=20 Agustus 2019|accessdate=7 September 2019}}</ref> Hingga 22 Agustus, film ini sudah ditonton 725.428 penonton.<ref>{{citeCite news|author1=Zahrotustianah|last2=Budhi|first2=Aiz|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1176344-satu-minggu-tayang-intip-jumlah-penonton-film-bumi-manusia|title=Satu Minggu Tayang, Intip Jumlah Penonton Film Bumi Manusia|websitework=Viva[[VIVA.co.id]]|date=23 Agustus 2019|accessdate=23 Agustus 2019|last=Zahrotustianah}}</ref> Film ini kembali menguasai minggu 19–25 Agustus 2019 dengan menjaring 936.156 penonton, mengalahkan ''[[Makmum (film)|Makmum]]'' yang menggantikan posisi sebelumnya yang ditempati ''Wedding Agreement''.<ref>{{cite web|url=https://www.kincir.com/movie/cinema/box-office-indonesia-kompetisi-bumi-manusia|last=Novriandi|first=Rifki|title=Box Office Indonesia: Bumi Manusia di Tengah Kompetisi!|website=Kincir|date=26 Agustus 2019|accessdate=26 Agustus 2019}}</ref> Film ini berhasil menjaring 1.113.000 penonton pada 29 Agustus,<ref>{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190830153236-220-426136/bumi-manusia-resmi-tembus-1-juta-penonton|title='Bumi Manusia' Resmi Tembus 1 Juta Penonton|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=30 Agustus 2019|accessdate=31 Oktober 2019|last=tim}}</ref> yang diangggap belum menguntungkan menurut Frederica.<ref>{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190830203115-220-426271/tembus-1-juta-penonton-bumi-manusia-belum-untung|title=Tembus 1 Juta Penonton, 'Bumi Manusia' Belum Untung|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=30 Agustus 2019|accessdate=31 Oktober 2019|last=tim}}</ref> Penguasaan dua minggu berturut-turut akhirnya tamat tatkala ''[[Gundala (film)|Gundala]]'' berjaya merebut takhta minggu 26 Agustus–1 September 2019, sehingga film ini harus menduduki peringkat kedua dengan jumlah keseluruhan 1.208.352 penonton.<ref>{{cite web|last=Novriandi|first=Rifki|url=https://www.kincir.com/movie/cinema/box-office-indonesia-gundala|title=Box Office Indonesia: Gundala Buka Era Jagoan dengan Apik!|website=Kincir|date=2 September 2019|accessdate=2 September 2019}}</ref> Film ini akhirnya menjaring 1.316.583 penonton, dengan perkiraan pendapatan kotor sekitar Rp52,7 jutamiliar jika menggunakan rata-rata harga tiket tahun 2019 sebesar Rp40.000.<ref>{{cite web|url=http://filmindonesia.or.id/movie/viewer#.XbpgKNczbos|title=15 Film Indonesia peringkat teratas dalam perolehan jumlah penonton pada tahun 2019 berdasarkan tahun edar film|website=Film Indonesia|accessdate=31 Oktober 2019}}</ref>
 
=== Tema ===
Hanung mengutarakan ia akan mengalihwahanakan novel ''Bumi Manusia'' setepat mungkin. Ia membantah orang yang menganggap novel ini sangat berat karena bahasa yang digunakan sangat tinggi, sembari menyebut novel ini melampaui zamannya. Ia menyebutkan hubungan Minke dengan Annelies itu hubungan cinta seandainya yang menulis novel ini bukan Pramoedya dan judulnya bukan ''Bumi Manusia''.<ref name="CNNIndonesia3"/> Namun, ia menampik film ini hanya mengusung tema itu, dengan menyebut sisi menarik novel ini adalah ketika pembaca membaca sejarah dengan kemasan novel.<ref>{{citeCite news|url=https://hot.detik.com/celebofthemonth/movie/d-4050899/hanung-bramantyo-menangkap-bumi-manusia-tak-cuma-romansa|title=Hanung Bramantyo Menangkap Bumi Manusia Tak Cuma Romansa|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=3 Juni 2018|accessdate=21 September 2019|last=Nugraha}}</ref> Hanung sendiri sempat menyinggung novel ini dalam lima adegan di ''[[Perempuan Berkalung Sorban]]'' (2009) yang tidak dijumpai di novel aslinya,<ref>{{cite news|last=Isnaeni|first=Hendri F.|url=https://historia.id/kultur/articles/bumi-manusia-dalam-film-6aqyM|title=Bumi Manusia dalam Film|website=Historia|accessdate=21 September 2019}}</ref> sehingga [[Ariel Heryanto]] menyebut ''Perempuan Berkalung Sorban'' merupakan film Indonesia pertama yang menampilkan sampul ''Bumi Manusia''.<ref>{{cite book|last=Heryanto|first=Ariel|authorlink=Ariel Heryanto|url=https://books.google.co.id/books/about/Identitas_dan_kenikmatan.html?id=OLQ8DwAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y|title=Identitas Dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|location=Jakarta|year=2015|isbn=9789799108869|p=94-95}}</ref>
 
Namun, keputusan Hanung ini mendapatkan tanggapan beragam di kalangan pengulas. Erlinda Sukmasari dari ''Cultura'' menyebut banyak hal yang tidak dijelaskan di film, menandakan Hanung kesulitan untuk menerjemahkan karya Pram ke layar lebar, terbukti dari [[lubang alur]] di sana-sini, sehingga film ini tidak lebih dari sekadar film percintaan biasa.<ref name="Cultura1">{{cite web|last=Sukmasari|first=Erlinda|url=https://cultura.id/bumi-manusia-review|title=Bumi Manusia Review: Film Cinta-cintaan Biasa|website=Cultura|date=19 Agustus 2019|accessdate=21 September 2019}}</ref> Shandy Gasella yang menulis untuk ''[[Kumparan.com|Kumparan]]'' menekankan sebuah pesan tentang kedudukan pribadi di mata Belanda dan orang Indo, yaitu penggambaran Robert Mellema sebagai orang Indo yang tidak menyukai Minke yang Jawa asli. Penggambaran tersebut adalah karangan Salman Aristo yang didasarkan pada narasi yang diutarakan Minke dalam benaknya sendiri dalam bab awal novel.<ref name="Kumparan1">{{citeCite webnews|last=Gasella|first=Shandy|url=https://kumparan.com/shandy-gasella/bumi-manusia-film-terbaik-produksi-falcon-pictures-sejauh-ini-1rfeD0SGcY4|title='Bumi Manusia': Film Terbaik Produksi Falcon Pictures Sejauh Ini|websitework=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|date=15 Agustus 2019|accessdate=12 September 2019}}</ref>
 
=== Tanggapan ===
[[Shandy Gasella]] yang menulis untuk ''[[Kumparan.com|Kumparan]]''—memberikan nilai 4/5—menyebut film ini adalah film terbaik sejauh ini dari Falcon,<ref name="Kumparan1"/> sementara Erlinda memberikan nilai 3,5/5.<ref name="Cultura1"/> Wayan Diananto dari ''Liputan6'' menyebut ada sejumlah dialog masih relevan hingga bertahun-tahun kemudian.<ref>{{citeCite news|last=Diananto|first=WayanLiputan6.com|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4038119/bumi-manusia-potret-puitis-perlawanan-keberanian-dan-ketidakadilan|title=Bumi Manusia: Potret Puitis Perlawanan, Keberanian dan Ketidakadilan|websitework=[[Liputan6.com]]|date=15 Agustus 2019|accessdate=30 November 2019|editor-last=Saputra|editor-first=Fadjriah Nurdiarsih, Rizky Aditya|language=id}}</ref> Windy Eka Pramudya yang menulis untuk ''[[Pikiran Rakyat]]'' juga menyebutkan adanya beberapa lubang alur, semisal kehadiran Gendut Sipit yang tidak dijelaskan di film.<ref>{{cite news|last=Pramudya|first=Windy Eka|url=https://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2019/08/18/menyelami-bumi-manusia-berbalut-kisah-cinta|title=Menyelami Bumi Manusia Berbalut Kisah Cinta|website=Pikiran Rakyat|date=18 Agustus 2019|accessdate=21 September 2019}}</ref> Indira Ardanareswari yang menulis untuk ''[[Tirto.id|Tirto]]'' menyoroti adegan perlakuan kurang pantas terhadap nyai yang disaksikan Minke dari atas kereta kuda yang tidak ditemukan dalam novelnya sebagai improvisasi dari Hanung sendiri. Namun, Indira menyebut film ini sekadar mengulangi masalah klasik kebanyakan film Indonesia yang dianggapnya megah dan tertata di depan, tetapi terburu-buru di belakang. Keputusan Hanung untuk mengeksplorasi hubungan percintaan antara Minke dan Annelies juga dinilai mengorbankan karakter lain semisal Jan Dapperste.<ref>{{citeCite news|last=Ardanareswari|first=Indira|url=https://tirto.id/bumi-manusia-cukup-bersetia-dengan-novel-tapi-kedodoran-egsf|title=Bumi Manusia, Cukup Bersetia dengan Novel tapi Kedodoran|websitework=[[Tirto|Tirto.id]]|date=17 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019|language=id}}</ref> Selain itu pula, Agniya Khoiri dari ''[[CNN Indonesia]]'' menuturkan Hanung juga mengorbankan gejolak batin di balik kisah tokoh-tokohnya.<ref>{{citeCite news|last=Khoiri|first=Agniya|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190816083100-220-421802/review-film-bumi-manusia|title=Review Film: 'Bumi Manusia'|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=16 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref>
 
Menilai penggunaan bahasa, Zahrotustianah dari ''[[Viva.co.id|Viva]]'' menilai tidak terlihat kaku bahkan ketika dituturkan pemeran Indonesia.<ref>{{citeCite news|author=Zahrotustianah|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1175120-bumi-manusia-bukti-tak-cuma-avengers-yang-bikin-3-jam-gak-ngebosenin|title=Bumi Manusia, Bukti Tak Cuma Avengers yang Bikin 3 Jam Gak Ngebosenin|websitework=Viva[[VIVA.co.id]]|date=16 Agustus 2019|accessdate=23 Agustus 2019|last=Zahrotustianah}}</ref> Kecuali Christian Sugiono, Erlinda menyebut penggunaan bahasa oleh hampir seluruh pemain—termasuk Iqbaal, Mawar, Kelly, dan Whani—patut diacungi jempol.<ref name="Cultura1"/> Namun, Holy Adib dari ''Beritagar'' justru menilai bahasa Melayu yang dituturkan dalam film ini terbilang [[anakronisme|anakronis]], semisal "Anda" dan "''sih''".<ref>{{cite news|last=Adib|first=Holy|url=https://beritagar.id/artikel/tabik/anakronisme-bahasa-dalam-film-bumi-manusia|title=Anakronisme bahasa dalam film Bumi Manusia|website=Beritagar|date=24 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019|archive-date=2019-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20190824100138/https://beritagar.id/artikel/tabik/anakronisme-bahasa-dalam-film-bumi-manusia|dead-url=yes}}</ref>
 
Menilai pemeranan, umumnya pujian dilontarkan kepada Sha Ine yang dinilai berhasil memerankan Ontosoroh dan juga Ayu Laksmi yang memerankan ibu Minke, sementara Iqbaal dibandingkan dengan citranya sebagai Dilan dari ''[[Dilan 1990]]''. [[Leila Salikha Chudori]] dari ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]'' bahkan menjuluki Iqbaal sebagai "Minke van Dilan", menilai Iqbaal yang menuturkan bahasa Belanda dengan baik dan terlihat cerdas layaknya pemuda-pemudi milenial, tetapi gerak-gerik Iqbaal tetap tidak berhasil meyakinkan sebagai Minke. Walaupun Ayu hanya hadir sekejap, tetapi Leila menyebut Ayu tidak diragukan lagi adalah pilihan yang tepat dan cocok. Bersama Sha Ine, penampilan Ayu dianggap Leila paling meyakinkan dibanding pemeran lainnya.<ref>{{citeCite news|last=Chudori|first=Leila SalikhaS.|url=https://kolom.tempo.co/read/1245640/bumi-manusia-kisah-dua-ibu|title=Bumi Manusia: Kisah Dua Ibu|websitework=[[Tempo.co]]|date=9 September 2019|accessdate=11 September 2019|editor-last=Hayati|editor-first=Istiqomatul|language=id}}</ref> Berbeda dengan Leila, Shandy Gasella menyebut Iqbaal berhasil membuat citra sebagai Dilan luntur, walau penguasaan bahasa Jawanya terkadang tidak konsisten. Shandy juga menyebut Mawar tak pernah tampil sebaik ini di film sebelumnya. Penampilan Sha Ine membuat Shandy semakin jatuh hati seolah Ontosoroh memang ditakdirkan untuk diperankannya, sementara penampilan Ayu dinilai Shandy semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu aktris terbaik saat ini. Whani juga dinilai tampil dengan karismatik dan mencuri perhatian setiap kali muncul. Shandy menekankan hampir seluruh pemeran sudah melakukan penampilan dengan maksimal.<ref name="Kumparan1"/> Senada dengan Shandy, Tri Susanto Setiawan dari ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' menilai Iqbaal bisa melepas dirinya dari bayang-bayang Dilan di film ini.<ref>{{citeCite news|last=Setiawan|first=Tri Susanto|editor=Kistyarini|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/15/135612910/review-bumi-manusia-pembuktian-iqbaal-ramadhan-dan-hanung-bramantyo?page=all|title=Review: Bumi Manusia, Pembuktian Iqbaal Ramadhan dan Hanung Bramantyo|websitework=[[Kompas.com]]|date=15 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019|editor-last=Kistyarini}}</ref>
 
Menilai busana, tokoh busana Rumi Siddharta lewat akunnya di Instagram mengkritik kostum Annelies, gaya rambut dan jas Minke, dandanan Nyai Ontosoroh, dan busana karakter orang Belanda tidak tepat. [[Retno Ratih Damayanti]] selaku perancang busana film ini menekankan dirinya selalu melakukan penyelidikan sebelum membuat busana-busana itu.<ref>{{citeCite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/23/061500010/kostum-bumi-manusia-dikritik-tajam-begini-penjelasan-fashion-designer?page=all|title=Kostum Bumi Manusia Dikritik Tajam, Begini Penjelasan Fashion Designer|websitework=[[Kompas.com]]|date=23 Agustus 2019|accessdate=25 Agustus 2019}}</ref> Hanung sendiri ingin menampilkan Nyai Ontosoroh mengenakan kebaya putih dan [[jarik]] sogan yang didominasi warna cokelat dan hitam karena sesuai dengan hasil penyelidikan yang dilakukan Hanung dan tim produksi film sejak menyutradarai ''[[Sang Pencerah]]'' (2010).<ref>{{cite news|last=Djaya|first=Andi Baso|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/perdebatan-alot-soal-kostum-dalam-film-bumi-manusia|title=Perdebatan alot soal kostum dalam film Bumi Manusia|website=Beritagar|date=11 Agustus 2019|accessdate=23 Agustus 2109|archive-date=2019-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20190824100149/https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/perdebatan-alot-soal-kostum-dalam-film-bumi-manusia|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Penghargaan ===
Sehari sebelum ditayangkan di seluruh Indonesia, ''Bumi Manusia'' mendapatkan penghargaan Award of Excellence dari [[Sinematek Indonesia]]; Sinematek menilai film ini memiliki keunggulan untuk diarsipkan, karena bermuatan nilai-nilai sejarah, budaya, kearifan lokal, dan juga memiliki kaidah sinematografi yang memadai.<ref>{{citeCite news|last=Hemawati|first=Retno|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/253512-sinematek-beri-penghargaan-untuk-film-bumi-manusia|title=Sinematek Beri Penghargaan untuk Film Bumi Manusia|websitework=17[[Media Agustus 2019Indonesia]]|accessdate=21 September 2019}}</ref> Film ini juga menjadi satu dari empat calon film yang mewakili Indonesia dalam [[Academy Awards ke-92]] tahun 2020 selain ''[[Kucumbu Tubuh Indahku]]'', ''[[Ave Maryam]]'', dan ''[[27 Steps of May]]'', walau akhirnya gagal karena dianggap rancangan produksi film jauh dari ideal, kurasi aktor yang mengganggu, dan gaya penyutradaraan yang belum maksimal.<ref>{{cite web|last=Vita|first=Mia Della|url=https://www.grid.id/read/041853685/satu-di-antara-3-film-ini-bakal-wakili-indonesia-di-ajang-oscar-2020-mana-pilihanmu?page=all|title=Satu di Antara 3 Film Ini Bakal Wakili Indonesia di Ajang Oscar 2020, Mana Pilihanmu?|website=Grid|date=16 September 2019|accessdate=21 September 2019}}</ref><ref>{{cite news|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/kucumbu-tubuh-indahku-mewakili-indonesia-di-piala-oscar-2020|title=Kucumbu Tubuh Indahku mewakili Indonesia di Piala Oscar 2020|website=Beritagar|date=17 September|accessdate=30 November 2019|archive-date=2019-09-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20190922152248/https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/kucumbu-tubuh-indahku-mewakili-indonesia-di-piala-oscar-2020|dead-url=yes}}</ref> Di [[Festival Film Indonesia 2019]], ''Bumi Manusia'' mendapatkan 12 nominasi, setara dengan ''[[Dua Garis Biru]]'' arahan [[Ginatri S. Noer]] dan ''Kucumbu Tubuh Indahku'' arahan [[Garin Nugroho]], tetapi masing-masing nominasi berasal dari kategori yang berbeda.<ref>{{citeCite news|url=https://hot.detik.com/celebofthemonth/movie/d-4782234/ini-nominasi-lengkap-festival-film-indonesia-2019|title=Ini Nominasi Lengkap Festival Film Indonesia 2019|websitework=[[Detik.com|detikcom]]|date=12 November 2019|accessdate=12 November 2019}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Namun, film ini sama sekali tidak mendapatkan satupun penghargaan di semua kategori yang diperoleh.<ref>{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20191208200442-220-455195/daftar-lengkap-pemenang-piala-citra-ffi-2019|title=Daftar Lengkap Pemenang Piala Citra FFI 2019|websitework=[[CNN Indonesia]]|date=8 Desember 2019|accessdate=8 Desember 2019}}</ref> Film ini juga dinominasikan di tiga kategori [[Festival Film Tempo 2019]],<ref>{{citeCite news|last=Savitri|first=Isma|editor-last=Tarigan|editor-first=Mitra|url=https://seleb.tempo.co/read/1282102/film-pilihan-tempo-2019-ini-nominasinya|title=Film Pilihan Tempo 2019, Ini Nominasinya|websitework=[[Tempo.co]]|date=10 Desember 2019|accessdate=10 Desember 2019|language=id}}</ref> tetapi kembali tidak memperoleh kemenangan satupun.<ref>{{citeCite news|editor-last=ShadraShaidra|editor-first=Aisha|url=https://seleb.tempo.co/read/1284487/daftar-pemenang-film-pilihan-tempo-2019|title=Daftar Pemenang Film Pilihan Tempo 2019|websitework=[[Tempo.co]]|date=16 Desember 2019|accessdate=16 Desember 2019|language=id}}</ref> Di [[Festival Film Bandung 2020]], ''Bumi Manusia'' mendapatkan 8 nominasi dan berhasil memenangkan 5 kategori termasuk Film Bioskop Terpuji.<ref>{{Cite web|last=Puspasari|first=Dewi|date=14 November 2020|title=Selamat "Bumi Manusia" Jadi Film Bioskop Terpuji FFB 2020|url=https://www.kompasiana.com/dewi_puspa/5faff529d541df4d5777e392/selamat-bumi-manusia-jadi-film-bioskop-terpuji-ffb-2020|website=[[Kompasiana]]|access-date=16 November 2020}}</ref>
 
{| class="wikitable" style="font-size: 95%;"
Baris 164 ⟶ 159:
| rowspan="12" | [[Festival Film Indonesia 2019|8 Desember 2019]]
| Film Cerita Panjang Terbaik
| ''Bumi Manusia''
| {{nom}}
|-
| Sutradara Terbaik
| [[Hanung Bramantyo]]
| {{nom}}
|-
| Pemeran Utama Wanita Terbaik
| [[Sha Ine Febriyanti]]
| {{nom}}
|-
| Pemeran Pendukung Pria Terbaik
| [[Jerome KurniawanKurnia]]
| {{nom}}
|-
Baris 188 ⟶ 183:
|-
| Penata Musik Terbaik
| [[Andhika Triyadi ]]
| {{nom}}
|-
Baris 208 ⟶ 203:
|-
| Penyunting Gambar Terbaik
| [[Sentot Sahid]], Reynaldi Christanto
| {{nom}}
|-
Baris 225 ⟶ 220:
| {{nom}}
|-
| rowspan="14" | [[Piala Maya]]
| rowspan="14" | [[Piala Maya 2019|8 Februari 2020]]
| Film Cerita Panjang/Film Bioskop Terpilih
| Bumi Manusia
| {{nom}}
|-
| Penyutradaraan Terpilih
| Hanung Bramantyo
| {{nom}}
|-
| Aktris Utama Terpilih
| Sha Ine Febriyanti
| {{nom}}
|-
| Aktor Pendukung Terpilih
| [[Whani Darmawan]]
| {{nom}}
|-
| Aktor Pendatang Baru Terpilih
| Jerome Kurnia
| {{nom}}
|-
| Penulisan Skenario Adaptasi Terpilih
| [[Salman Aristo]]
| {{nom}}
|-
| Tata Kamera Terpilih
| [[Ipung Rachmat Syaiful]]
| {{nom}}
|-
| Penyuntingan Gambar Terpilih
| Sentot Sahid dan Reynaldi Christanto
| {{won}}
|-
| Tata Suara Terpilih
| Krisna Purna, Khikmawan Santosa, Satrio Budiono, dan Wahyu Tri Purnomo
| {{nom}}
|-
| Tata Musik Terpilih
| Andhika Triyadi
| {{nom}}
|-
| Tata Kostum Terpilih
| Retno Ratih Damayanti
| {{won}}
|-
| Tata Rias Wajah dan Rambut Terpilih
| Jerry Octavianus
| {{nom}}
|-
| Tata Artistik Terpilih
| Allan Sebastian
| {{nom}}
|-
| Tata Efek Khusus Terpilih
| Raiyan Laksamana
| {{nom}}
|-
| rowspan="8" |[[Festival Film Bandung]]
| rowspan="8" |[[Festival Film Bandung 2020|14 November 2020]]
|Film Bioskop Terpuji
|Bumi Manusia
| {{won}}
|-
|Sutradara Terpuji Film Bioskop
|Hanung Bramantyo
| {{won}}
|-
|Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop
|[[Iqbaal Ramadhan]]
| {{won}}
|-
|Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop
|Jerome Kurnia
| {{nom}}
|-
|Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop
|Sha Ine Febriyanti
| {{nom}}
|-
|Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop
|Salman Aristo
| {{won}}
|-
|Penata Artistik Terpuji Film Bioskop
|Allan Sebastian
| {{nom}}
|-
|Penata Kamera Terpuji Film Bioskop
|Ipung Rachmat Syaiful
| {{won}}
|}
 
== Sekuel ==
Hanung mengaku tertarik untuk memfilmkan ketiga novel lanjutannya, yaitu ''[[Anak Semua Bangsa]]'', ''[[Jejak Langkah]]'', dan ''[[Rumah Kaca (novel)|Rumah Kaca]]'', tetapi semua itu bergantung terhadap Frederica yang menganggap proyek lanjutan itu harus mempertimbangkan tanggapan penonton atas ''Bumi Manusia''.<ref>{{citeCite news|last=Hasan|first=Akhmad Muawal|url=https://tirto.id/hanung-bramantyo-tertarik-memfilmkan-keempat-novel-tetralogi-buru-edCU|title=Hanung Bramantyo Tertarik Memfilmkan Keempat Novel Tetralogi Buru|websitework=[[Tirto|Tirto.id]]|date=4 Juli 2019|accessdate=15 Agustus 2019|language=id}}</ref> ''Bumi Manusia'' direncanakan menjadi film pertama dari trilogi.<ref>{{citeCite news|last=Setiawan|first=Tri Susanto|editor=Kistyarini|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/13/204957110/hanung-bramantyo-bumi-manusia-kemungkinan-akan-jadi-trilogi|title=Hanung Bramantyo: Bumi Manusia Kemungkinan Akan Jadi Trilogi|websitework=[[Kompas.com]]|date=13 Agustus 2019|accessdate=31 Oktober 2019|editor-last=Kistyarini}}</ref>
 
== Rujukan ==
Baris 242 ⟶ 328:
 
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2019]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada novel Indonesia]]
[[Kategori:Film yang disutradarai Hanung Bramantyo]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Falcon Pictures]]
[[Kategori:Film berbahasa Indonesia]]