Kabupaten Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pieselection77 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Muhamad Reza Adi Saputro (bicara) ke revisi terakhir oleh Sam Hidayat
Tag: Pengembalian
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Redirect|Klaten|ibukota kabupaten|Klaten (kota)}}
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
| translit_lang1_info = {{jav|ꦏ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀}}
| translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
| translit_lang1_info1 = كلاتن
| translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
| translit_lang1_info2 = Klaṭèn
| nama = Kabupaten Klaten
| provinsi = [[Jawa Tengah]]
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Alun-Alun Klaten (1).jpg
|image2=Candi Plaosan Lor (North Plaosan Temple) from Klaten, Central Java, Indonesia 10.jpg
|image3=Los Mbako (4).jpg
|image4=Stasiun Klaten 2021.jpg
}}
| caption = '''Dari kiri ke kanan; ke = Searah jarum jambawah''': [[Alun-alun Klaten]], [[Candi Plaosan|Candi Plaosan Lor]], dan [[Los Mbako Ngriman]], [[Stasiun Klaten]]
| julukan = seribu mata air
| motto = Tumenga tata anggatra rahardja<br/>{{small|{{jv}} Menatap keharmonisan demi membangun kesejahteraan<br/>(1950 Masehi)}}
| semboyan = Klaten Bersinar<br/>(Bersih, Sehat, Indah, Nyaman, Aman, Rapi)
| ibukota = [[Kota Klaten]]
| kecamatan = 26 <ref name=BPSKlaten>{{Cite web |url=https://klatenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/49 |title=Luas Wilayah, Desa / Kalurahan, Pedukuhan, Blok Sensus Menurut Kecamatan Di Kabupaten Klaten Tahun 2014 |access-date=2016-11-22 |archive-date=2016-11-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161122154604/https://klatenkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/49 |dead-url=yes }}</ref>
| desa = 391 <ref name=BPSKlaten/>
| kelurahan = 10 <ref name=BPSKlaten/>
| lambang = Seal of Klaten Regency.svg
| peta = Locator Kabupaten Klaten.gif
| koordinat = 7°32’19” LS - 7°48’33” LS 110°26’14” BT - 110°47’51” BT
| dasar hukum = UU No. 13/1950
| tanggal =
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1804|07|28}}
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = Hj. [[Sri Mulyani Klaten]]
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = H. Yoga Hardaya
| sekretaris daerah = Jajang Prihono
| ketua DPRD = Hamenang Wajar Ismoyo
| luas = 655.56
| penduduk = 1275850
| pendudukref = <ref name="KLATEN">{{cite web|url=https://klatenkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/0351612a76b1ff072001a647/kabupaten-klaten-dalam-angka-2023.html|title=Kabupaten Klaten Dalam Angka 2023|publisher=BPS Klaten|accessdate=15 April 2023|format=pdf|pages=48, 122}}</ref>
| penduduktahun = [[2022]]
| kepadatan = 1792
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|93,32% [[Islam]]
|{{Tree list}}
Baris 48 ⟶ 49:
** 2,79% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,61% [[Hindu]] |0,0403% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="KLATEN"/><ref>{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah|date=14 April 2021|accessdate=4 Maret 2022|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913152650/https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|dead-url=no}}</ref>}}
| IPM = {{increase}} 76,95 <br>{{fontcolor|green|tinggi}} ([[2022]])<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=15 April 2023|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| kodearea = 0272
|nomor_polisi nomor_polisi = AD
| dau = Rp 1.237.967.327.000.-
| dauref = (2017)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/11/RINCIAN-ALOKASI-DAU-MURNI-TA-2017-UPLOAD.pdf|title=DAU 2017|date=2017|accessdate=2018-02-12|archive-date=2018-08-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20180826205235/http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/11/RINCIAN-ALOKASI-DAU-MURNI-TA-2017-UPLOAD.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| flora = [[Kemuning]]
| fauna = [[Ikan nila]]
| web = {{url|klatenkab.go.id}}
}}
 
Baris 109 ⟶ 110:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het fort Engelenburg met het oude ziekenhuis te Klaten op Midden Java TMnr 60010902.jpg|jmpl|220px|ki|[[Benteng Fort Engelenburg]] di Klaten (tahun 1929) yang sekarang menjadi Masjid Raya dan Alun-alun]]
 
Sejarah Klaten tersebar di berbagai catatan arsip-arsip kuno dan kolonial, arsip-arsip kuno dan manuskrip Jawa. Catatan itu seperti tertulis dalam ''Serat Perjanjian Dalem Nata'', ''Serat Ebuk Anyar'', ''Serat Siti Dusun'', ''Sekar Nawala Pradata'', ''Serat Angger Gunung'', ''Serat Angger Sedasa'' dan ''Serat Angger Gladag''. Dalam bundel arsip Karesidenan Surakarta, sejarah Klaten tercantum dalam ''Soerakarta Brieven van Buiten Posten'', ''Brieven van den Soesoehoenan 1784-1810'', ''Daghregister van den Residentie Soerakarta 1819'', ''Reporten 1787-1816'', ''Rijksblad Soerakarta'' dan ''Staatblad van Nederlandsche Indie''. ''Babad Giyanti'', ''Babad Bedhahipun Karaton Negari Ing Ngayogyakarta'', ''Babad Tanah Jawi'' dan ''Babad Sindula'' juga dapat menjadi sumber lain untuk menelusuri sejarah Klaten. Sejarah Klaten juga dapat ditelusuri dari keberadaan candi-candi [[Agama Hindu|Hindu]], [[Agama Buddha|Buddha]] maupun barang-barang kuno. Asal muasal desa-desa kuno seperti Pulowatu, Gumulan, Wedihati, Mirah-mirah maupun Upit, juga menunjukan keterangan tepercaya. Peninggalan atau petilasan Ngupit bahkan secara jelas menyebutkan pertanda tanggal yang dimaknai 8 November 66 Masehi oleh [[Rakai Kayuwangi|Raden Rakai Kayuwangi]].
Baris 126 ⟶ 127:
# mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata ''kelathi'' atau buah bibir. Kata ''kelathi'' ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya.
# menyebutkan Klaten berasal dari kata [[Melati]] ({{lang-jv|Mlathi}}) yang berubah menjadi kata ''Klathi'', sehingga memudahkan ucapan kata ''Klathi'' berubah menjadi kata ''Klathen''. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orang tua sebagaimana dikutip dalam buku ''Klaten dari Masa ke Masa'' yang diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.
[[Berkas:Makam Kyai dan Nyai Melati Klaten.jpeg|jmpl|262x262px|Makam Kyai dan [[Nyai Melati]]]]Melati adalah nama seorang [[kyai]] yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Abdi dalem Kraton Mataram ini ditugaskan oleh raja untuk menyerahkan bunga Melati dan buah Joho untuk menghitamkan gigi para putri kraton (Serat Narpawada, 1919:1921).
 
Melati adalah nama seorang [[kyai]] yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Abdi dalem Kraton Mataram ini ditugaskan oleh raja untuk menyerahkan bunga Melati dan buah Joho untuk menghitamkan gigi para putri kraton (Serat Narpawada, 1919:1921).
[[Berkas:Makam Kyai dan Nyai Melati Klaten.jpeg|jmpl|300px|Makam Kyai dan Nyai Melati]]
Guna memenuhi kebutuhan bunga Melati untuk raja, Kyai dan Nyai Mlati menanami sawah milik Raden Ayu Mangunkusuma, istri Raden Tumenggung Mangunkusuma yang saat itu menjabat sebagai Bupati Pulisi Klaten, yang kemudian dipindah tugaskan istana menjadi Wakil Patih Pringgalaya di Surakarta. Tidak ditemukan sumber sejarah tentang akhir riwayat Kyai dan Nyai Melati. Silsilah Kyai dan Nyai Melati juga tidak diketahui. Bahkan penduduk Klaten tidak ada yang mengakui sebagai keturunan dua sosok penting ini.Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang.
 
Baris 135 ⟶ 134:
Kyai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya.
 
Sampai sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang pendapat. Belum ada penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota Klaten berdiri. Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi pemerintah KabKabupaten Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan daerah otonom tahun 1950.
 
=== Hari jadi ===
Baris 144 ⟶ 143:
 
=== Kelurahan ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het huis van J. Boot te Klaten Midden-Java TMnr 60013611.jpg|jmpl|300px261x261px|Rumah orang Belanda di Klaten (tahun 1904)]]
Semenjak terbentuknya onderdistrik, daerah onderdistrik terdiri dari beberapa dukuh. Sebagian dukuh-dukuh itu merupakan daerah kekuasaan seorang Demang. Gaji seorang Demang berupa tanah pituas.
 
Baris 208 ⟶ 207:
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegstation van de Nederlandsch-Indische Spoorwegen (N.I.S.) te Klaten TMnr 10014028.jpg|jmpl|300px|[[Stasiun Klaten|Stasiun kereta api Klaten]] (tahun 1903-1910)]]
Berikut beberapa pariwisata yang terdapat di Kabupaten Klaten
 
Baris 214 ⟶ 212:
* [[Rowo Jombor]]
* [[Deles Indah]]
* [[Wisata Air Cokro]]
* Wisata Air Janti
* [[Menara Air Jonggrangan|Menara Air Klaten]]
Baris 227 ⟶ 225:
* Umbul Manten, Polanharjo
* Umbul Asri, Polanharjo
[[Berkas:Rowo Jombor.jpg|kiri|jmpl|[[Rowo Jombor]] di Kabupaten Klaten, Provinsi [[Jawa Tengah]], ketika dipandang dari [[Bukit Sidoguro]].]]
 
=== Wisata sejarah ===
* [[Prambanan|Candi Prambanan]]
* [[Candi Sewu]]
* [[Candi Plaosan]]
* [[Candi Bubrah (Klaten)|Candi Bubrah]]
* [[Candi Merak]]
 
Di Jatinom, upacara tradisional Sebaran Apem [[Yaqowiyu]] diadakan setiap bulan [[Sapar]]. Di Palar, Trucuk, Klaten bersemayam pujangga dari [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat]] bernama [[Ronggo Warsito]]. Keindahan alam dapat dinikmati di daerah Deles, sebuah tempat sejuk di lereng [[Gunung Merapi]]. [[Rowo Jombor]] tempat favorit untuk melihat waduk. Terdapat juga Museum Gula, di Gondang Winangun yang terletak sepanjang jalan Klaten–[[Yogyakarta]].
[[Berkas:Umbul Ponggok.jpg|jmpl|Seseorang sedang berenang di [[Umbul Ponggok]], Klaten]]
 
Di kecamatan Tulung sebelah timur terdapat serangkaian tempat bermunculannya mata air pegunungan yang mengalir sepanjang tahun, dan dijadikan objek wisata. Wisata yang bisa dinikmati di sana adalah wisata memancing dan pemandian air segar. Banyak tempat pemandian yang bisa dikunjungi baik yang berbayar maupun tidak berbayar, seperti [[Umbul Nilo]] (berbayar), [[Umbul Penganten]] (berbayar), [[Umbul Ponggok]] (berbayar), [[Umbul Cokro]] (berbayar) dan umbul lainnya. Namun kalau untuk wisata memancing semua harus berbayar karena dikelola oleh usaha warga. Letak pemancingan yang terkenal adalah di desa [[Janti, Polanharjo, Klaten|Janti]]. Sambil memancing pengunjung dapat juga menikmati masakan ikan nila, lele, atau mas goreng berbumbu sambal khas dengan harga sangat terjangkau. Tiap hari libur perkampungan ini sering mengalami kemacetan karena membludaknya pengunjung dari [[Kota Surakarta]], [[Kota Semarang|Semarang]] dan Jogja.
[[File:Patung Rara Tanjung Sari dan Rara Payung Gilap di Dlimas.jpg|thumb|Tradisi Grebeg Suran di Desa Dlimas, Kecamatan Ceper]]
 
Di Kecamatan [[Bayat, Klaten]], tepatnya di kelurahan [[Paseban, Bayat, Klaten]] terdapat Makam [[Sunan Bayat]] atau Sunan Pandanaran atau Sunan Tembayat yang memiliki desain arsitektur gerbang gapura [[Majapahit]]. Sunan Tembayat ini dahulu dikenal sebelum menjadi Sunan, dia adalah Bupati Semarang yang kemudian berkelana dalam hal keagamaan. Makam ini menjadi salah satu tempat wisata ziarah Para [[Wali]]. Pengunjung dapat memarkir kendaraan di areal parkir serta halaman Kelurahan yang cukup luas. Setelah mendaki sekitar 250 anak tangga, akan ditemui pelataran dan Masjid. Pemandangan dari pelataran akan tampak sangat indah di pagi hari.
 
=== Kuliner khas ===
[[Berkas:Sop Ayam Klaten.jpg|jmpl|198x198px|[[Supayalat|Sop Ayam]] Pecok asli Klaten]]
Sebagai kota yang kaya akan sejarah kuliner lezat, klaten memiliki beberapa makanan kuliner yang akan memanjakan lidah, di antaranya:
* [[Ayam bakar|Ayam Bakar]] Khas Klaten
* Ayam Panggang Khas Klaten
* [[Sup ayam|Sop Ayam]] Pecok asli Klaten
* Ayam Goreng Trancam
* Nasi Tumpang Lethok
Baris 257 ⟶ 256:
Oleh-oleh khas Klaten, adalah:
* [[Durian Bagong]]
* [[Jenang Ayu]]
* Serambi
* Kepelan asli [[Pedan, Klaten|Pedan]] (Camilan)
* Keripik Cakar, Belut, dan Paru (Camilan)
 
== Ekonomi ==
[[Berkas:Alat Tenun Bukan Mesin.jpg|jmpl|Tenun di [[Cawas, Klaten|Cawas]], Klaten]]
Produk Klaten yang berpotensi, yaitu:
* Sentra Industri Konveksi–Wedi
* Karung Goni–Delanggu
* Gerabah–Krakitan, Bayat
* Lurik–Desa[[Lurik]]–Desa Mlese, Ds Tlingsing, Cawas
* Kerajinan Wayang–Omah Wayang Klaten (danguran Klaten Selatan)
* Payung Kertas–Juwiring
Baris 274 ⟶ 275:
 
== Transportasi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Spoorwegstation van de Nederlandsch-Indische Spoorwegen (N.I.S.) te Klaten TMnr 10014028.jpg|jmpl|300px218x218px|[[Stasiun Klaten|Stasiun kereta api Klaten]] (tahun 1903-1910)]]
=== Layanan kereta api ===
* '''Antarkota'''
Baris 279 ⟶ 281:
*** {{KA|Sancaka}}: {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
*** {{KA|Lodaya}}: {{sta|Bandung}}–{{sta|Solo Balapan}}
*** {{KA|Sri Tanjung}}: {{sta|Lempuyangan}}–{{Sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Ketapang||3=Banyuwangi}}
*** {{KA|Pasundan}}: {{sta|Kiaracondong}}–Surabaya Gubeng
*** {{KA|Kahuripan}}: Kiaracondong–{{sta|Blitar}}
*** {{KA|Malabar}}: Bandung–{{sta|Malang}}
*** {{KA|Wijayakusuma}}: {{sta|Cilacap}}–{{Sta|Surabaya–Surabaya Gubeng}}–KetapangGubeng–Ketapang
** Lintas tengah Jawa
*** {{KA|Kertanegara}} dan {{KA|Malioboro Ekspres}}: {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Malang}}
Baris 287 ⟶ 291:
*** [[Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo|Fajar–Senja Utama Solo]] dan {{KA|Mataram}}: Pasar Senen–{{sta|Solo Balapan}}
*** {{KA|Argo Lawu}}, {{KA|Argo Dwipangga}}, dan {{KA|Manahan}}: {{sta|Gambir}}–Solo Balapan
*** {{KA|Logawa}}: Purwokerto–{{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Jember}}
*** {{KA|Bangunkarta}}: Pasar Senen–{{sta|Jombang}}
*** {{KA|Ranggajati}}: {{Sta|Cirebon}}–Surabaya Gubeng–Jember
*** {{KA|Gaya Baru Malam Selatan}} dan {{KA|Jayakarta}}: Pasar Senen–{{sta|Surabaya Gubeng}}
*** {{KA|Singasari}}: Pasar Senen–{{sta|Blitar}}
** Lintas timur Jawa
*** {{KA|Sri Tanjung}}: {{sta|Lempuyangan}}–{{Sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Ketapang||Banyuwangi}}
*** {{KA|Logawa}}: Purwokerto–{{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Jember}}
*** {{KA|Wijayakusuma}}: {{sta|Cilacap}}–{{Sta|Surabaya Gubeng}}–Ketapang
*** {{KA|Ranggajati}}: {{Sta|Cirebon}}–Surabaya Gubeng–Jember
* '''Aglomerasi'''
** {{Rint|Jateng|JS}} {{KA|Joglosemarkerto}}
Baris 311 ⟶ 312:
 
=== Terminal ===
# [[Terminal Bus Ir. Soekarno Klaten]]
# Terminal Bus Buntalan Klaten
# Terminal Bus Delanggu Klaten