Suku Taa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayat44 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Arekgresik2022 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(30 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Suku Taa''' ''(Suku Ta'a, Bare'e Taa)'' adalah nama suatu suku yang berasal dari [[Kabupaten Tojo Una-Una]], [[Sulawesi Tengah]].
Bukti Kerajaan Tojo sampai di Pati-pati adalah seperti halnya Ampana yang menjadi Ibukota Kerajaan Tojo sejak tahun 1929 yaitu banyaknya orang gorontalo dan Suku Taa (Suku Ta'a) yang tinggal dari Nuhon sampai Bualemo (Boalemo).
 
Suku Taa<ref>Suku Bare'E dan Kerajaan Tojo (2017), ''[https://indonesiasejarahbangsa.wordpress.com/2017/12/10/suku-baree-kabupaten-tojo-unauna-sulawesi-tengah/]'', Diakses 6 Januari 2020.</ref> berbeda dengan suku [[To Wana]], Suku Taa adalah penduduk asli dan hidup menetap disuatu wilayah yaitu di wilayah [[Ulu Bongka, Tojo Una-Una|Bongka]] dan [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]], dan Suku [[To Wana]] hidupnya selalu berpindah pindah tempat, Suku Taa dan Suku [[To Wana]] di Wilayah [[Kerajaan Tojo]] percaya kepada Roh Tanoana dan kini telah beragama [[Islam]].
Suku Taa adalah nama suatu suku di Sulawesi Tengah,
 
dan Suku Taa pada tahun 1919 pernah mengangkat Tandjumbulu sebagai Kepala Suku Taa dan kemudian pada tahun 1926, Tandjumbulu menjadi Raja Tojo menggantikan Muslaini melalui pemilihan Raja, dan orang gorontalo atau juga Suku Taa adalah sudah menjadi ciri khas penduduk yang tinggal di Ampana meskipun suku asli penduduk Ampana adalah Suku Bare'E dan Suku Taa (Suku Bare'E Taa).
Suku Taa sebelum tahun 1919 termasuk dalam wilayah Suku Bare'e, tetapi Suku Taa karena terdapat banyak sekali perbedaan [[Bahasa]] dan [[Dialek]] dengan Suku Bare'e, sehingga Suku Taa memilih untuk membentuk suku sendiri yang berpisah dari wilayah Suku Bare'e yang kemudian dinamakan Suku Taa.
 
dan Suku Taa pada tahun 1919 pernah mengangkat Tandjumbulu sebagai Kepala Suku Taa dan kemudian pada tahun 1926, Tandjumbulu menjadi Raja Tojo menggantikan Muslaini melalui pemilihan Raja,<ref>Sejarah Kerajaan Tojo (2017), ''[https://indonesiasejarahbangsa.wordpress.com/2017/12/12/kerajaan-tojo/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200111160127/https://sukubaree.weebly.com/bull-kerajaan-tojo.html |date=2020-01-11 }}'', Diakses 7 Januari 2020.</ref> dan [[To Ampana|orang gorontalo]] atau juga Suku Taa adalah sudah menjadi ciri khas penduduk yang tinggal di [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]], meskipun suku asli penduduk [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]] adalah Suku Bare'Ee dan Suku Taa (Suku Bare'Ee Taa).
 
== Sejarah ==
Sebuah lontara <ref>Lontara Wartabone, Kamus Bare'e-Indonesia halaman 3, [https://www.scribd.com/document/665733193/KAMUS-BAHASA-BARE-E-BAREE-BARE-E-TAAL-baree-taal-Bahasanya-Suku-Bare-e-Sulawesi-Indonesia].</ref> di zamannya [[Wartabone]] menyebutkan bahwa orang yang membawa lontara ini akan bertahta di Tojo (Tojo adalah pusat dari wilayah-wilayah [[Suku Bare'e]]), Ampana (semua wilayah dari [[To Ampana]] yang mana [[To Ampana]] atau kemudian nantinya akan disebut Suku Taa tersebut, penduduknya To Ampana menyebar sampai ke perbatasan [[Kerajaan Mori]], dan juga di [[Pantai Tanjung Kolomboy|Tanjung pati-pati, Bualemo]]), dan Bongka yang merupakan wilayah dari [[To Wana]].<ref>TANJUNG PATIPATI, pengkaburan sejarah di Kabupaten Banggai (sejarah yang disembunyikan pihak kab. Banggai, karena banggai bukan bare'e).[http://www.ksdasulteng.com/in/cagar-alam-patipati].</ref>
 
Dan Bukti [[Kerajaan Tojo]] sampai di [[Pagimana, Banggai|Pati-pati]] adalah seperti halnya [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]] yang menjadi Ibukota [[Kerajaan Tojo]] sejak tahun 1929 yaitu banyaknya [[To Ampana|orang gorontalo]] dan Suku Taa (Suku Ta'a) yang tinggal dari [[Nuhon, Banggai|Nuhon]] sampai [[Boalemo, Banggai|Bualemo]] (Boalemo).<ref> Kerajaan Ternate Menjajah Kerajaan Banggai Sampai Tahun 1908 (2019), ''[https://indonesiasejarahbangsa.wordpress.com/2019/12/15/kerajaan-ternate-menjajah-kerajaan-banggai-sampai-tahun-1908/]'', Diakses 7 Januari 2020.</ref>
 
== Keagamaan ==
 
Adanya para [[Gelandangan]] dari wilayah [[Grup Poso-Tojo]] yang kemudian diistilahkan [[Belanda]] dengan istilah "[[Van Heiden Tot Christen]]"<ref>Van Heiden tot Christen, dari agama suku masuk agama kristen ''[https://opacperpus.sonobudoyo.com/index.php?p=show_detail&id=12735&keywords=]", Diakses 14 Mei 2023.</ref> yang kemudian disekolahkan di sekolah-sekolah [[Belanda]] yang ada di wilayah [[Grup Poso-Tojo]] untuk mempelajari tujuh "batu pemisahan" (Watu Mpoga'a) yang masih dapat ditemukan saat ini di [[Tentena]].{{sfn|Gobée|2007|p=3}}
 
Setelah mempelajari Watu Mpoga'a<ref>DATA CAGAR BUDAYA DI SULAWESI TENGAH (per Des 2014) ''[http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/data-cagar-budaya-di-sulawesi-tengah-per-des-2014/]", Diakses 14 Mei 2023.</ref>, maka para gelandang yang telah menjadi [[Umat Kristen]] tersebut mengetahui asal usul mereka sebelum berada di wilayah [[Grup Poso-Tojo]] yaitu berasal dari wilayah [[Wotu, Luwu Timur|Wotu]].<ref>{{cite book|author=Idwar Anwar|title=Ensiklopedi Sejarah Luwu|year=2005|publisher=Collaboration of Komunitas Kampung Sawerigading, Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Kabupaten Luwu, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, and Pemerintah Kabupaten Luwu Timur|isbn=979-98372-1-9}}</ref>
 
== Referensi ==
 
{{reflist|2}}
 
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia]]