W.S. Rendra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +{{Authority control}}, clean up |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.189.164.162 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres Tag: Pengembalian |
||
(44 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| image = RendraS.jpg
| caption =
| birth_name = Willibrordus Surendra
| birth_date = {{birth date|1935|11|7}}
| birth_place =
| death_date = {{death date and age|2009|8|6|1935|11|7}}
|death_place
| occupation = [[
|education = [[
|nationality = {{
|language = [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
|genre = [[
|movement = [[Simbolisme]] (masa awal)<br/>[[Realisme sastra|Realisme]]
▲|subject = politik, cinta, alam, dll
|notableworks = ''Blues untuk Bonnie''
|period = [[Kesusastraan Indonesia Periode 1950-1965|Angkatan '50]] (1952–2009)
|spouse = Sunarti Suwandi<br/> [[Sitoresmi Prabuningrat|Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat]]<br/> [[Ken Zuraida]]
|partner =
|children = Theodorus Setya Nugraha
|relatives = Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo<br/>Raden Ayu Catharina Ismadillah (orang tua),<br/> [[Adi Kurdi]] (adik ipar)
|awards = Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970),<br/> [[Penghargaan Penulis Asia Tenggara|S.E.A. Write Award]] (1996), dll
Baris 27 ⟶ 26:
|portaldisp =
}}
'''[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]]
Sejak muda
== Kehidupan Pribadi ==
Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Jawa]] pada sekolah Katolik, [[Solo]], di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya adalah penari
Pernikahan Rendra dengan Sunarti Suwandi dan [[Sitoresmi Prabuningrat]] berakhir dengan perceraian, dan terakhir ia menikahi [[Ken Zuraida]] yang juga seniman teater. Dari ketiga istrinya, Rendra dikaruniai sebelas orang anak.
== Pendidikan ==▼
* TK Marsudirini, Yayasan Kanisius.▼
* SD s.d. SMA Katolik, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Solo (tamat pada tahun 1955).▼
* Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, [[Universitas Gajah Mada]], [[Yogyakarta]]▼
* Mendapat beasiswa [[American Academy of Dramatic Arts]] (1964–1967).▼
== Karier ==
===
Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis
Ia pertama kali memublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah
Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa
Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival,
=== Bengkel Teater dan Bengkel Teater Rendra ===
[[Berkas:Rendra di Halam Bengkel Teater.JPG|jmpl|''Rendra'' di
Pada tahun 1967, sepulang dari [[Amerika Serikat]], ia mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya maupun membacakan puisinya. Kelompok teaternya pun tak pelak sukar bertahan. Untuk menanggulangi ekonominya Rendra hijrah ke Jakarta, lalu pindah ke Depok. Pada 1985, Rendra mendirikan ''Bengkel Teater Rendra'' yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya.
== Penelitian tentang karya Rendra ==
Profesor Harry Aveling, seorang pakar sastra dari Australia yang besar perhatiannya terhadap kesusastraan Indonesia, telah membicarakan dan menerjemahkan beberapa bagian puisi Rendra dalam tulisannya yang berjudul “A Thematic History of Indonesian Poetry: 1920 to 1974”. Karya Rendra juga dibicarakan oleh seorang pakar sastra dari Jerman bernama Profesor Rainer Carle dalam bentuk disertasi yang berjudul Rendras Gedichtsammlungen (1957—1972): ''Ein Beitrag Zur Kenntnis der Zeitgenossichen Indonesischen Literatur''. Verlag von Dietrich Reimer in Berlin: Hamburg 1977.
== Kontroversi ==
Baru pada usia 24 tahun, ia menemukan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi. Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu, Rendra mendapat lima anak: Theodorus Setya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan [[Clara Sinta]]. Romantisme percintaan mereka memberi inspirasi Rendra sehingga lahir beberapa puisi yang kemudian diterbitkan dalam satu buku ''Empat Kumpulan Sajak''.▼
Pada tahun 1971, [[Sitoresmi Prabuningrat|Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat]] ditemani oleh kakaknya R. A. Laksmi Prabuningrat, keduanya adalah putri darah biru Keraton [[Yogyakarta]] mengutarakan keinginannya untuk menjadi murid Rendra dan bergabung dengan Bengkel Teater. Tak lama kemudian Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua, dan Sito menerimanya. Peristiwa itu, tak pelak lagi, mengundang berbagai komentar sinis seperti mengenai masuknya Rendra menjadi Islam hanya untuk [[poligami]].
Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting [[Ken Zuraida]], istri ke-3 yang memberinya dua anak, yaitu Isaias Sadewa dan Maryam Supraba.
Sejak tahun 1977 ketika ia sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya, ''Yang Muda Yang Bercinta'' ia dicekal pemerintah Orde Baru. Semua penampilan di muka publik dilarang. Ia menerbitkan buku drama untuk remaja berjudul ''Seni Drama untuk Remaja'' dengan nama Wahyu Sulaiman. Tetapi di dalam berkarya ia menyederhanakan namanya menjadi Rendra saja sejak 1975.▼
▲== Pendidikan ==
▲* TK Marsudirini, Yayasan Kanisius.
▲* SD s.d. SMA Katolik, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Solo (tamat pada tahun 1955).
▲* Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, [[Universitas Gajah Mada]], [[Yogyakarta]]
▲* Mendapat beasiswa [[American Academy of Dramatic Arts]] (1964–1967).
== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Keterangan
|-
| 1972
| ''[[Cintaku Jauh di Pulau]]''
| Bondan
|
|-
| rowspan="3"|1977
| ''[[Terminal Cinta]]''
| Joki Tobing
|
|-
| ''[[Yang Muda yang Bercinta (film)|Yang Muda yang Bercinta]]''
| Sony
|
|-
| ''[[Al Kautsar]]''
| Saiful Bachri
|
|-
| 2007
| ''[[Lari dari Blora]]''
| Simbah
|
|-
| 2008
| ''[[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]]''
|
| Film dokumenter
|}
== Penghargaan ==
Baris 68 ⟶ 117:
* Penghargaan Achmad Bakri (2006).
== Karya ==
▲Baru pada usia 24 tahun, ia menemukan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi. Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu, Rendra mendapat lima anak: Theodorus Setya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan [[Clara Sinta]]. Romantisme percintaan mereka memberi inspirasi Rendra sehingga lahir beberapa puisi yang kemudian diterbitkan dalam satu buku ''Empat Kumpulan Sajak''.
▲Pada tahun 1971, [[Sitoresmi Prabuningrat|Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat]] ditemani oleh kakaknya R. A. Laksmi Prabuningrat, keduanya adalah putri darah biru Keraton [[Yogyakarta]] mengutarakan keinginannya untuk menjadi murid Rendra dan bergabung dengan Bengkel Teater. Tak lama kemudian Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua, dan Sito menerimanya. Peristiwa itu, tak pelak lagi, mengundang berbagai komentar sinis seperti mengenai masuknya Rendra menjadi Islam hanya untuk [[poligami]]. Tapi alasan yang lebih prinsipil bagi Rendra, karena Islam bisa menjawab persoalan pokok yang terus menghantuinya selama ini, yakni kemerdekaan individual sepenuhnya. "Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain. Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai," katanya sambil mengutip ayat Quran, yang menyatakan bahwa Allah lebih dekat dari urat leher seseorang. Dari Sitoresmi, ia mendapatkan empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, [[Naomi Srikandi]], dan [[Rachel Saraswati]].
▲Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting [[Ken Zuraida]], istri ke-3 yang memberinya dua anak, yaitu Isaias Sadewa dan Maryam Supraba. Tapi pernikahan itu harus dibayar mahal karena tak lama sesudah kelahiran Maryam, Rendra diceraikan Sitoresmi pada 1979, dan Sunarti pada tahun 1981.
▲Sejak tahun 1977 ketika ia sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya, ''Yang Muda Yang Bercinta'' ia dicekal pemerintah Orde Baru. Semua penampilan di muka publik dilarang. Ia menerbitkan buku drama untuk remaja berjudul ''Seni Drama untuk Remaja'' dengan nama Wahyu Sulaiman. Tetapi di dalam berkarya ia menyederhanakan namanya menjadi Rendra saja sejak 1975.
=== Drama ===
* ''Orang-orang di Tikungan Jalan'' (1954)
Baris 115 ⟶ 154:
*Perempuan yang Tergusur
*Sajak Sebatang Lisong
* Nyanyian Angsa
== Referensi ==
Baris 120 ⟶ 160:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/ws-rendra/index.shtml W.S. Rendra di situs web Tokoh Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070509162923/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/ws-rendra/index.shtml |date=2007-05-09 }}
* {{id}} [http://www.pusatbahasa.depdiknas.go.id/showpenuh.php?info=tokoh&actionTree=open&id=2&infocmd=show&infoid=6&row= W.S. Rendra di situs web Pusat Bahasa]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1995/11/16/0028.html kontroversi pernikahan, masuk Islam dan julukan Si Burung Merak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080124075244/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1995/11/16/0028.html |date=2008-01-24 }}
* {{id }} [http://www.lokerpuisi.web.id/2011/12/puisi-puisi-ws-rendra-si-burung-merak.html Kumpulan Puisi W.S Rendra] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120221051049/http://www.lokerpuisi.web.id/2011/12/puisi-puisi-ws-rendra-si-burung-merak.html |date=2012-02-21 }}
* {{id}} [http://truveotube.com/about/sebatang-lisong-rendra Sajak Sebatang Lisong, ITB 1977] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090812042453/http://truveotube.com/about/sebatang-lisong-rendra |date=2009-08-12 }}
* {{Id}} [https://jogja.tribunnews.com/2023/09/26/puisi-sajak-mata-mata-ws-rendra-ada-suara-bising-di-bawah-tanah-ada-suara-gaduh-di-atas-tanah Puisi Sajak Mata-mata W.S. Rendra: Ada suara bising di bawah tanah Ada suara gaduh di atas tanah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20240115113546/https://jogja.tribunnews.com/2023/09/26/puisi-sajak-mata-mata-ws-rendra-ada-suara-bising-di-bawah-tanah-ada-suara-gaduh-di-atas-tanah|date=2024-04-29}}
{{Authority control}}
|