Lampung: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Herman Pahabol (bicara | kontrib)
Merapikan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Ded182) dan mengembalikan revisi 26127646 oleh Alzena2nd: LTA
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(38 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Penambahan isi halaman tanpa sumber|small=yes}}
{{Kegunaan lain|Lampung (disambiguasi)}}
{{Kotakinfo provinsi
| nama = Lampung
| translit_lang1 = bahasa Lampungdaerah
| translit_lang1_type = [[suratSurat Lampung|Lampung]]
| translit_lang1_info = [[Berkas:{{script/Lampung-hadlampung.png|70px]]𞜏𞜌𞜜𞜊𞜔𞜖}}
| translit_lang1_type1 = [[Aksara Jawa|Jawa]]
| translit_lang1_info1 = {{script/Java|ꦭꦩ꧀ꦥꦸꦁ}}
| ibukota = [[Kota Bandar Lampung]]
| kota besar = [[Kota Metro]]
Baris 22 ⟶ 25:
}}
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Tugu Siger, [[Nuwo Sesat|Rumah Nuwo Sesat]], [[Pulau Pahawang]], [[Gunung Anak Krakatau]], [[Harimau sumatra]] di [[Bukit Barisan]], [[Tari Bedana|Penari Bedana]], Pantai Gigi Hiu Tanggamus, dan [[Pelabuhan Bakauheni]].
| motto = {{script/Lampung|𞜑𞜖𞜋𞜔𞜌𞜓𞜎𞜔𞜐𞜅𞜔𞜎𞜘}}<br/>'''Sang bumiBumi ruwaRuwa juraiJuray'''<br/>{{small|{{lang icon|Lampung|Lampung}} Satu wilayah yang ditinggali oleh dua masyarakat adat Lampung yaitu [[Suku Lampung|Saibatin]] dan [[Suku Lampung|Pepadun]]}}
| dak = Rp 1.138.239.984.000,- ([[2024]]<ref>https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-lampung</ref>)
| slogan = The Treasure of Sumatra<ref>{{Cite web|last=Lampung|firstpublisher=Dinas KominfotikKomunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung|title=Gubernur Paparkan Rangkaian Kegiatan Festival Krakatau di Kementerian Pariwisata|url=https://lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-paparkan-rangkaian-kegiatan-festival-krakatau-di-kementerian-pariwisata|website=Pemerintah Provinsi Lampung|language=en|access-date=2022-01-07|archive-date=2022-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220107151654/https://lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-paparkan-rangkaian-kegiatan-festival-krakatau-di-kementerian-pariwisata|dead-url=no}}</ref>
| dasar hukum = Undang-undangUndang Nomor 14 Tahun [[1964]]
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1964|3|18}}
| nama gubernur = [[ArinalSamsudin Djunaidi(birokrat)|Samsudin]]<ref name="PIMPINAN"/>(''penjabat'')
| nama wakil gubernur = ''Lowong''
| nama ketua DPRD = Mingrum Gumay
Baris 45 ⟶ 49:
| kelurahan = 205
| desa = 2.449
| DAU = Rp 12.922041.699221.775164.000,- ([[20202024]])<ref>{{cite web|url=httphttps://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp?portfolio=daftar-content/uploads/2019/09/2.alokasi-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=11 April 2021}}tkdd-2024-prov-lampung</ref>)
| total APBD = Rp 8.333.594.479.430,-
| total APBD = Rp 784.582.000.000.-<ref name="APBD2020">{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412.html|last=|first=|title=APBD 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|accessdate=8 Juni 2020|archive-date=2020-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200608103929/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412.html|dead-url=no}}</ref>
| tahun APBD = 2024 <ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>
| tahun APBD = 2020
| PAD = Rp 4.936.497.456.098,- (2024<ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>)
| PAD = Rp 329.843.000.000.- (2020)</sup><ref name="APBD2020"/>
| TNKB = BE
| ISO = ID - LA
Baris 94 ⟶ 98:
 
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung mengalami kegagalan disebabkan karena tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang bersekutu dengan kompeni, sebagian mereka masih tidak mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Kerajaan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|title=Raja-Raja Kerajaan Banten|work=[[Kompas.com]]|date=1 Mei 2021|accessdate=16 Oktober 2021|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|last=Ningsih|first=Widya Lestari|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709185342/https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|dead-url=no}}</ref> Sementara itu timbul keraguan dari VOC mengenai status penguasaan Lampung di bawah Kekuasaan Kesultanan Banten, yang kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidaklah mutlak.
[[Berkas:Coat of Arms of Lampung (1920s).svg|kiri|jmpl|298x298px|Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung ('''''Oosthaven''''') saat era penjajahan Belanda]]
 
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "[[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]" atau kadang-kadang disebut [[gubernur]] hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan [[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Baris 154 ⟶ 158:
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Lampung}}
 
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! Foto
! colspan=2|Gubenur
! Partai
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! Wakil Gubenur
|-
|-
| 10
| [[Berkas:Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.jpg|100px]]
|bgcolor=#ffff00|
| [[Arinal Djunaidi]]
|[[Partai Golongan Karya|Golkar]]
| 12 Juni 2019
| ''Petahana''
| 12
| [[Chusnunia Chalim]]<br> (2019-2023)
|-
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 299 ⟶ 279:
Agama di provinsi Lampung beragam. Agama [[Islam di Indonesia|Islam]] menjadi agama terbesar/terbanyak jumlahnya yang kebanyakkan dipeluk oleh [[suku Jawa]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]], [[Orang Minangkabau|Minang]], [[Suku Bugis|Bugis]], serta sebagian kecil [[suku Batak]] dan lainnya.
 
[[Kekristenan di Indonesia|Kekristenan]] (Protestanisme & [[Gereja Katolik|Katolik Roma]]) menjadi agama kedua terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Lampung setelah [[Islam]] dengan persentase sebanyak 2,42%. Untuk denominasi Protestan sebagian besar dianut oleh [[suku Batak]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta sebagian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dan lainnya. Sedangkan untuk denominasi [[Gereja Katolik|Katolik]] kebanyakkankebanyakan dianut oleh masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta sebagian [[suku Batak]] dan lainnya. Agama [[Agama Hindu|Hindu]] mayoritas dianut oleh masyarakat dari [[suku Bali]].
 
Selain itu, agama Hindu juga dianut oleh masyarakat keturunan [[India-Indonesia|India]] (Tamil) serta juga dianut oleh sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Buddha|Buddha]] kebanyakkan dianut oleh masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] serta sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Konghucu|Konghucu]] umumnya hanya dianut oleh komunitas masyarakat [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] lalu ada agama lainnya/kepercayaan, sisanya tidak terdata/tidak diketahui.