Lokomotif BB10: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
DylanWKPD (bicara | kontrib)
fixed typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Lokomotif
|image = DKA BB10 (10 12 A).jpg
|caption = Lokomotif BB1012 dan [[Lokomotif B52|B5210]] di belakangnya di [[Museum Kereta Api Ambarawa]], 2008
|powertype = [[uap]]
|serialnumber=[[BB10]]
|fueltype=Residu
|gauge=1.067 mm
|builder=Hartmann, ChamnitzChemnitz, Schwartzkopff [[Jerman]]
|originalowner=Staatsspoorwegen (SS)
|owner=DKA (Djawatan Kereta Api)
Baris 12:
|builddate=1899–1908
|totalproduction=16 unit
|whytetype=0-4-4-2T2
|aarwheels=BBB-B-1
|uicclass=BBBB1
|length=10,560 mm
|width=
Baris 25:
}}
 
'''Lokomotif uap BB10''' merupakan generasi pertama dari lokomotif tipe [[Mallet]] yang beroperasi di [[Indonesia]]. Lokomotif ini dibeli oleh perusahaan kereta api [[Staatsspoorwegen]] (SS) sebanyak 16 unit dari dua pabrik yang berbeda. 12 unit lokomotif BB 10 dibeli dari pabrik Hartmann ([[Jerman]]) dan 4 unit lokomotif BB 10 dibeli dari pabrik Schwartzkopff ([[Jerman]]). Lokomotif ini didatangkan pada tahun 1899–1908. Lokomotif ini menggunakan bahan bakar [[residu]].<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=110|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>
 
Di awal kariernya, Lokomotif uap [[BB10|BB 10]] digunakan untuk menarik rangkaian kereta api yang mengangkut hasil bumi, perkebunan dan penumpang yang ada pada rute [[Bogor]]–[[Bandung]]. Jalur kereta api rute [[Bogor]]–[[Bandung]] dibuka pada tahun 1884. Lokomotif ini memiliki tekanan gandar yang sesuai dan cukup kuat untuk mendaki dan menyusuri jalur kereta api yang melalui topografi pegunungan. Lokomotif [[BB10|BB 10]] juga beroperasi di [[Rangkasbitung]] dan [[Banjar]]. Pada masa [[pendudukan jepang]] di [[Indonesia]], lokomotif [[BB10|BB 10]] juga beroperasi di rute Saketi–Bayah (80&nbsp;km). Pemerintah [[Jepang]] membangun jalan rel rute Saketi–Bayah (80&nbsp;km) pada tahun 1942-1945 untuk mengangkut batu bara dari tambang batu bara Cikotok ([[Banten]]).
 
Lokomotif [[BB10|BB 10]] memiliki silinder uap tekanan tinggi dan silinder uap tekanan rendah yang terpisah. Kedua silinder ini menyalurkan uap untuk menggerakanmenggerakkan roda-roda penggerak. Posisi roda penggerak ini terpisah pada dua bagian yang berbeda. Bagian pertama (depan), roda penggerak yang berada pada bogie tersendiri yang dapat bergerak ke kanan/kiri mengikuti jalur rel sedangkan bagian kedua (belakang), roda-roda penggerak yang fix pada frame lokomotif. LokomtifLokomotif [[BB10|BB 10]] memiliki susunan roda 0-4-4-2T. 0-4-4-2T artinya tidak memiliki roda idle di depan, 2 roda penggerak di depan, 2 roda penggerak di belakang dan 1 roda idle di belakang. Kode T berarti memiliki tangki. Lokomotif [[BB10|BB 10]] memiliki panjang 10.560&nbsp;mm, daya 465&nbsp;hp (horse power) dan berat 44,1 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan 50&nbsp;km/jam.
 
Dari 16 unit lokomotif [[BB10|BB 10]], saat ini hanya tersisa 1 unit, yaitu [[BB10|BB 10]] 12. Lokomotif BB 10BB10 12 dipajang di Museum Kereta Api Ambarawa ([[Jawa Tengah]]).
 
== Lihat pula ==
Baris 46:
{{commonscat|PT Kereta Api}}
 
[[Kategori:Lokomotiflokomotif uap di Indonesia]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
 
 
{{lokomotif-stub}}