Soepomo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
+kat
Amangkubumi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(137 revisi perantara oleh 86 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{confused|Supomo}}
[[Gambar:Supomo.jpg|thumb|Soepomo]]
{{Infobox Officeholder
'''Prof. Mr. Dr Soepomo''' ([[EYD]]: '''Supomo'''; [[Sukoharjo]], [[22 Januari]] [[1903]]–[[Jakarta]], [[12 September]] [[1958]]) adalah seorang [[pahlawan]] nasional [[Indonesia]].
| honorific_prefix = [[Raden]]
| name = {{PAGENAME}}
| image = Supomo (Photographs by Daan Noske).jpg
| imagesize =
| caption =Supomo di [[Bandara Schiphol]], 1951
| office = Menteri Kehakiman Indonesia
| order = ke-1
| term_start = 19 Agustus 1945
| term_end = 14 November 1945
| president = [[Soekarno]]
| predecessor = ''Tidak ada'', ''Jabatan baru''
| successor = [[Soewandi]]
| term_start1 = 20 Desember 1949
| term_end1 = 6 September 1950
| president1 = [[Soekarno]]
| primeminister1 = [[Mohammad Hatta]]
| predecessor1 = [[Susanto Tirtoprodjo]]
| successor1 = [[Wongsonegoro]]
| office2 = Presiden Universiteit Indonesia
| order2 = ke-2<br/><small>(Rektor UI)</small>
| term_start2 = 1951
| term_end2 = 2009
| president2 =
| predecessor2 = [[Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo]]
| successor2 = [[Bahder Djohan]]
| birth_date = {{Birth date|1903|1|22}}
| birth_place = [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Kasunanan Surakarta Hadiningrat]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{Death date and age|1958|9|12|1903|1|22|mf=y}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| party =
| spouse =
| relations =
| alma_mater = Bataviasche Rechtsschool (kini [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]){{br}}[[Universitas Leiden]] ([[Meester in de Rechten|Mr.]])
| occupation = {{hlist|[[Politikus]]|[[pengacara]]}}
| profession =
| signature = Sign Soepomo.png
| website =
| footnotes =
}}
 
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Meester in de Rechten|Mr.]] ''' Soepomo''' ([[Ejaan Soewandi]]: '''Supomo'''; {{lahirmati|[[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]]|22|1|1903|[[Jakarta]]|12|9|1958}}) adalah seorang politikus dan pengacara Indonesia yang menjabat sebagai [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Menteri Kehakiman]] pertama negara itu dari Agustus hingga November 1945 dan lagi dari Desember 1949 hingga 6 September 1950. Dikenal sebagai bapak [[konstitusi Indonesia]],{{sfn|Drooglever|1997| p = 69}} ia secara anumerta dinyatakan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]] oleh Presiden [[Soekarno]] pada tahun 1965. Soepomo dikenal sebagai arsitekperancang [[UUD 45|Undang-undang Dasar 1945]], bersama dengan [[Muhammad Yamin]] dan Sukarno[[Soekarno]].<ref (name=Sim>lihat Marsillam Simanjuntak, "1994.ANJAY ''Pandangan negara integralistik : sumber, unsur, dan riwayatnya dalam persiapan UUD 1945"''. sebagai acuan tambahan tentang peran SoepomoPustaka dalam penyusunan UUD 1945)Graffiti. </ref>
 
==Biografi Riwayat Hidup ==
Berasal dari keluarga aristokrat Jawa, kakek Soepomo dari pihak ayah adalah Raden Tumenggung Reksowardono -ketika itu menjabat sebagai Bupati Anom Sukoharjo- dan kakek dari pihak ibu adalah Raden Tumenggung Wirjodiprodjo, Bupati Nayaka Sragen. Sebagai putra keluarga priyayi, Soepomo berkesempatan meneruskan pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917), MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920), dan menyelesaikan pendidikan tingginya di Bataviasche Rechtshoogeschool di Batavia pada tahun 1923. Ia kemudian ditunjuk sebagai pegawai negeri pemerintah kolonial yang diperbantukan pada Ketua Pengadilan Negeri Sragen (Soegito 1977).
 
=== Kehidupan awal dan pendidikan ===
Antara tahun 1924 dan 1927 Soepomo mendapat kesempatan melanjutkan pendidikannya ke Rijskuniversiteit Leiden di Belanda di bawah bimbingan Cornelis van Vollenhoven, profesor hukum yang dikenal sebagai "arsitek" ilmu hukum adat Indonesia. Thesis doktornya yang berjudul ''Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta'' (Reorganisasi sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak saja mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta, tetapi juga secara tajam menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta (Pompe 1993). Ditulis dalam bahasa Belanda, kritik Soepomo atas wacana kolonial tentang proses transisi agraria ini dibungkus dalam bahasa yang halus dan tidak langsung, menggunakan argumen-argumen kolonial sendiri, dan hanya dapat terbaca ketika kita menyadari bahwa subyektifitas Soepomo sangat kental diwarnai etika Jawa (lihat buku Frans Magnis-Suseno "Etika Jawa" dan tulisan-tulisan Ben Anderson dalam "Language and Power" sebagai tambahan acuan tentang etika Jawa untuk memahami cara pandang dan strategi ''agency'' Soepomo.)
Soepomo dilahirkan pada 22 Januari 1903, di [[Sukoharjo]], [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]).{{sfn|Bahari|2011| p = 12}} Ia berasal dari keluarga priyayi; kakek dari pihak ibu dan ayah keduanya adalah pejabat tinggi pemerintah. Ia memulai pendidikannya pada tahun 1917, ketika ia terdaftar di [[Europeesche Lagere School]] (ELS) di [[Boyolali]]. Ia lulus pada tahun 1920, dan melanjutkan studinya ke [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]] (MULO) di [[Surakarta]]. Pada tahun 1923, ia pindah ke [[Batavia]] (sekarang [[Jakarta]]) dan bersekolah di [[Rechtshoogeschool te Batavia|Bataviasche Rechtsschool]].{{sfn|Bahari|2011| p = 12}} Setelah lulus dari sana, ia bekerja di sebuah pengadilan negeri di [[Surakarta]],<ref name="Tokoh">{{cite web | title = Salah Satu Perumus UUD 1945 | work = TokohIndonesia.com | url = https://tokoh.id/biografi/3-pahlawan/salah-satu-perumus-uud-1945/ | url-status = live | df = dmy-all}}</ref> sebelum berangkat ke [[Belanda]] untuk melanjutkan pendidikan. Di Belanda, ia mendaftar di [[Universitas Leiden]], dan belajar hukum di bawah [[Cornelis van Vollenhoven]].{{sfn|Bahari|2011| pp = 12–13}}
 
Ia lulus pada tahun 1927, dengan tesisnya yang berjudul "Reformasi Sistem Agraria di [[Wilayah Surakarta]]",{{efn|Asli: "''Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta''"}} yang berisi uraian tentang sistem agraria di Surakarta dan kritik terselubung terhadap [[Imperium Belanda|kolonialisme Belanda]].{{sfn|Bahari|2011| pp = 12–13}} Sekembalinya ke rumah, ia menjadi pegawai pengadilan di [[Yogyakarta]], kemudian dipindahkan ke Departemen Kehakiman di Batavia. Saat bertugas di Departemen Kehakiman, ia mengambil pekerjaan sampingan sebagai dosen tamu di [[Rechtshoogeschool te Batavia|Rechtshoogeschool]].{{sfn|Bahari|2011| p = 13}} Ia kemudian bergabung dengan asosiasi pemuda [[Jong Java]], dan menulis sebuah makalah berjudul "Perempuan Indonesia dalam Hukum", yang ia presentasikan bersama dengan Perdana Menteri di kemudian hari [[Ali Sastroamidjojo]] pada Kongres Perempuan 1928.<ref name="Tokoh"/>
Hampir tidak ada biografi tentang Soepomo, kecuali satu yang dikerjakan berdasarkan proyek Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1977 (Soegito 1977). Simanjuntak berpendapat bahwa Soepomo adalah sumber dari munculnya fasisme di Indonesia. Soepomo mengagumi sistem pemerintahan Jerman dan Jepang. Negara "Orde Baru" ala Jenderal Soeharto adalah bentuk negara yang paling dekat dengan ideal Soepomo.
 
=== Pemakluman konstitusi ===
==Wafat==
[[File:Supomo, Pekan Buku Indonesia 1954, p248.jpg|thumb|200px|right|Foto Soepomo, {{circa|1954}}]]
Soepomo meninggal dalam usia muda akibat serangan jantung di Jakarta pada tahun 1958. Beliau dimakamkan di [[Surakarta|Solo]].
 
Pada tanggal 1 Maret 1945, tahun terakhir [[pendudukan Jepang di Indonesia]], pemerintah Jepang membentuk [[Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan]] Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945 untuk mengerjakan "persiapan kemerdekaan di wilayah pemerintahan pulau jawa ini". Soepomo menjadi salah satu dari 62 anggota. Pada sidang pertama yang berlangsung dari 29 Mei hingga 1 Juni, ia menyatakan dukungannya untuk masa depan Indonesia menjadi negara kesatuan yang kuat, dengan alasan bahwa itu sesuai dengan norma-norma masyarakat Indonesia. Dia juga berbicara menentang gagasan negara Islam. Pada tanggal 1 Juni 1945, presiden di masa depan [[Soekarno]] berpidato, di mana ia menguraikan dasar negara masa depan, lima sila [[Pancasila]]. Pada masa reses BPUPKI, hal ini kemudian dimasukkan ke dalam pembukaan konstitusi masa depan, [[Piagam Jakarta]] oleh Panitia Sembilan, yang tidak termasuk Soepomo.{{sfn|Elson|2009| pp = 108–111}}
{{indo-bio-stub}}
 
Ketika BPUPKI bersidang kembali untuk sidang kedua, yang dimulai pada 10 Juli, sebuah komite beranggotakan 19 orang dibentuk untuk menghasilkan rancangan undang-undang, dan Soepomo memainkan peran dominan dalam pembahasannya, yang berlangsung selama tiga hari. Dia sengaja menghasilkan konstitusi yang memiliki pemerintahan pusat yang kuat dengan kekuasaan terkonsentrasi pada presiden, dan tanpa sistem [[Pemisahan kekuasaan|''checks and balances'']] yang jelas, sejalan dengan pendapatnya. Secara khusus, ia mendukung totalitarianisme integralis berdasarkan ideologi keluarga dan mengusulkan negara Indonesia dimodelkan pada [[Nazi Jerman]] dan [[Kekaisaran Jepang]].<ref>{{cite book |last1=Bourchier |first1=David |title=Illiberal democracy in indonesia : the ideology of the family state. |date=2016 |publisher=Taylor & Francis |location=London and New York |isbn=9781138236721 |pages=65–69 |url=https://www.routledge.com/Illiberal-Democracy-in-Indonesia-The-Ideology-of-the-Family-State/Bourchier/p/book/9781138236721 |access-date=2 April 2022}}</ref>
 
Ia meyakini sistem ini akan menghindari konflik kepentingan antara pemerintah dan masyarakat. Dalam diskusi itu, ia ditentang keras oleh [[Mohammad Yamin]], yang menyerukan demokrasi ala Barat dengan jaminan hak asasi manusia. Wakil presiden masa depan [[Mohammad Hatta|Hatta]] juga menginginkan deklarasi hak-hak untuk dimasukkan, tetapi Soekarno memihak Soepomo. Kompromi mencapai Pasal 28 yang menyatakan bahwa hak asasi manusia akan diatur dengan undang-undang. Setelah diskusi panas, khususnya mengenai peran agama dalam berita negara, rancangan konstitusi dan pembukaannya diterima pada 16 Juli.{{sfn|Anderson|1961|p=18}}{{sfn|Kusuma & Elson|2011|p=196}}{{sfn|Elson|2009|p=114-118}}{{sfn|Butt|Lindsey|2012|pp=39-41,51}}{{sfn|Indrayana|2008|p=98-100}} Setelah [[Jepang menyerah]], pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta [[Proklamasi kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaan Indonesia]]. Keesokan harinya, [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] (PPKI) yang telah dibentuk pada 7 Agustus, bertemu dan menyetujui rancangan undang-undang yang dihasilkan oleh panitia BPUPKI.{{sfn|Elson|2009|p=114-118}} Konstitusi juga memiliki penjelasan yang memberikan informasi lebih lanjut tentang pembukaan dan isi, yang juga ditulis oleh Soepomo. Karena ini bukan produk BPUPKI atau PPKI, status hukumnya tidak pasti.{{sfn|Indrayana|2008| p = 98-100}}
 
=== Karier pascakemerdekaan ===
Setelah masa jabatannya sebagai Menteri Kehakiman, Soepomo menjadi dosen di [[Universitas Gadjah Mada]],{{sfn|Bahari|2011|p=13}} serta [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian|Akademi Polisi Jakarta]].<ref name="Tokoh" /> Dia juga Presiden [[Universitas Indonesia]].<ref name="Tokoh" /> Dari tahun 1954 sampai 1956, Soepomo menjadi [[Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya]].<ref name="Tokoh" />{{sfn|Embassy of Indonesia, Indonesian Ambassadors}} Soepomo meninggal dalam usia muda akibat [[serangan jantung]] di [[Jakarta]] pada 12 September 1958 dan dimakamkan di [[Surakarta|Solo]].{{sfn|Bahari|2011| p = 12}} Pada 14 Mei 1965, Soepomo secara anumerta dinyatakan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]] oleh Presiden [[Soekarno]].<ref name="Tokoh" />
 
== Pemikiran ==
{{main|Integralisme Soepomo}}
 
Hampir tidak ada [[biografi]] tentang Soepomo, kecuali satu yang dikerjakan Soegito (1977) berdasarkan proyek [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]]. [[Marsilam Simanjuntak]] berpendapat bahwa Soepomo adalah sumber dari munculnya [[fasisme]] di [[Indonesia]]. Soepomo mengagumi sistem pemerintahan [[Jerman]] dan [[Jepang]]. Simanjuntak menilai Negara "[[Orde Baru]]" ala Jenderal [[Soeharto]] adalah bentuk negara yang paling dekat dengan ideal Soepomo, kesimpulan yang masih perlu diperdebatkan ulang.<ref name="Sim" />
 
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Jenderal Soedirman (film)|Jenderal Soedirman]]'' (2015), Soepomo diperankan oleh [[Totos Rasiti]].
 
== Catatan kaki ==
 
{{Notelist|30em}}
 
== Referensi ==
 
=== Kutipan ===
 
{{Reflist|30em}}
 
=== Sumber ===
 
{{refbegin|30em}}
*{{Cite book|title=Some Aspects of Indonesian Politics under the Japanese occupation, 1944-1945|last=Anderson|first=Benedict|author-link=Benedict Anderson|publisher=Cornell University|year=1961|url=https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=coo.31924006545622&view=1up&seq=3|location=Ithaca, N.Y.}}
*{{cite book |last=Bahari |first=Adib |title=Pendekar Hukum Indonesia |trans-title=Indonesian Legal Giants |publisher=Pustaka Yustisis |isbn=978-979-3411-04-0 |language=Indonesian |location=Yogyakarta |year=2011 }}
*{{Cite book|last1 = Butt| first1 = Simon| last2= Lindsey| first2 = Tim |title=The Constitution of Indonesia: A Contextual Analysis|publisher=Hart Publishing|year=2012|isbn = 978-1-84113-018-7}}
* {{Citation | last = Drooglever | first = P. J. | title = The Genesis of the Indonesian Constitution of 1949 | journal = Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde | volume = 153 | issue = 1 | pages = 65–84| year = 1997 | issn = 0006-2294 | doi = 10.1163/22134379-90003945| hdl = 2066/29299 | url = https://repository.ubn.ru.nl/bitstream/2066/29299/1/29299___.PDF| hdl-access = free}}
* {{cite journal |last1=Elson |first1=R. E. |date=October 2009 |title=Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945 |url= https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/54483/INDO_88_0_1255982649_105_130.pdf?sequence=1&isAllowed=y |journal=Indonesia |volume= 88|issue=88 |pages=105–130}}
*{{cite web |url=http://www.indonesianembassy.org.uk/embassy_ambassador.html |title=Indonesian Ambassadors |publisher=Indonesian Embassy in the United Kingdom |archive-url=https://web.archive.org/web/20110927105628/http://www.indonesianembassy.org.uk/embassy_ambassador.html |ref={{harvid|Embassy of Indonesia, Indonesian Ambassadors}} |archive-date=27 September 2011 |url-status=dead |df=dmy-all }}
* {{Cite book|first=Denny|last=Indrayana |title=Indonesian Constitutional Reform 1999-2002: An Evaluation of Constitution-Making in Transition|publisher=Kompas Book Publishing|year=2008|isbn=978-979-709-394-5|location=Jakarta}}
* {{Citation | last = Kusuma | first = A.B. | last2 = Elson | first2 = R.E. | title = A note on the sources for the 1945 constitutional debates in Indonesia | journal = Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde | volume = 167 | issue = 2–3 | pages = 196–209| year = 2011 | issn = 0006-2294 | doi = 10.1163/22134379-90003589| url = http://espace.library.uq.edu.au/view/UQ:273574/UQ273574_OA.pdf }}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/ministers/popup_biodata_pejabat.asp?id=111 Biodata pada Kepustakaan Presiden RI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{s-new | office}}
{{s-ttl | title= [[Menteri Kehakiman Republik Indonesia|Menteri Kehakiman Indonesia]] | years = 1945}}
{{s-aft | after= [[Soewandi]]}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Menteri Kehakiman Republik Indonesia|Menteri Kehakiman Indonesia]]
| tahun = 1949–1950
| pendahulu = [[Susanto Tirtoprodjo]]
| pengganti = [[AG. Pringgodigdo]]
}}
{{s-aca}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Rektor Universitas Indonesia|Presiden Universiteit Indonesia (Rektor UI)]]
| tahun = 1951–1954
| pendahulu = [[Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo]]
| pengganti = [[Bahder Djohan]]
}}
{{s-dip}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya|Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya]]
| tahun = 1954–1956
| pendahulu = [[Soebandrio]]
| pengganti = [[Soenario]]
}}
{{kotak selesai}}
 
{{Pahlawan Indonesia}}
{{BPUPKI}}
{{PPKI}}
{{Menteri Hukum dan HAM Indonesia}}
{{Authority control}}
{{lifetime|1903|1958|Soepomo}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1903]]
[[Kategori:Kematian 1958]]
[[Kategori:Duta Besar RI]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Category:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:BPUPKI]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Sukoharjo]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Republik Indonesia Serikat]]
[[Kategori:Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Presidensial]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]