Mahisa Campaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Penambahan referensi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(14 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|Narasinghamurti sebagai salah satu wujud [[awatara]] [[Wisnu]]|Narasinga}}
'''Mahisa Campaka / Narajaya / Jayapangus''' (lahir:
== Asal-Usul ==
Baris 7:
== Mahisa Campaka dan Ranggawuni ==
Setelah [[Tohjaya]] tewas, [[Ranggawuni]] menjadi ''raja [[Tumapel]]'' bergelar [[Wisnuwardhana]], sedangkan Mahisa Campaka menjabat ''Ratu Angabhaya'' atau ''raja [[Kadiri]]'' bergelar Bhatara Narasinghamurti. Keduanya memerintah berdampingan. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan kerukunan di antara keturunan [[Ken Arok]] (dalam hal ini diwakili Narasinghamurti) dan keturunan [[Tunggul Ametung]] (yang diwakili [[Wisnuwardhana]]). Pemerintahan bersama itu dalam ''[[Pararaton]]'' diibaratkan seperti dua ular dalam satu liang.
== Akhir Hayat ==
Prasasti Penampihan yang dikeluarkan oleh [[Kertanagara]] (putra [[Wisnuwardhana]]) menyebut Narasinghamurti meninggal dunia tahun [[1269]]. Ia didharmakan (dibuatkan monumen penghormatannya) di [[Situs Kumitir|Kumitir]], menurut [[Desawarnnana]] karya Mpu [[Prapanca]].
== Keturunan ==
Baris 24 ⟶ 27:
Namun, dalam daftar tersebut ditemukan nama yang mirip dengan Narasinghamurti yaitu '''Narajaya''' penguasa '''Hering'''. Selain itu, Narajaya juga disebut sebagai sepupu raja. Sejarawan [[Slamet Muljana]] menganggap Narajaya sebagai nama asli Narasinghamurti, sedangkan Mahisa Campaka adalah nama ciptaan ''[[Pararaton]]''.
Pendapat kedua, sebenarnya nama Narasinghamurti sudah disebut dalam [[Prasasti Mula Malurung]], yaitu sebagai '''Nararya Waning Hyun'''. Hadi Sidomulyo dalam bukunya yang berjudul “''Napak Tilas Perjalanan Mpu Prapañca''” (terbit 2007) membantah bahwa Narārya Waning Hyun adalah nama asli Jayawardhanī Dikarenakan Nararya adalah gelar bagi seorang laki-laki, bukan seorang perempuan. Dan penafsiran Waning Hyun sebagai perempuan adalah dari Prof. Slamet Muljana sendiri.
== Kepustakaan ==
Baris 29 ⟶ 34:
* [[Slamet Muljana]]. 2005. ''Menuju Puncak Kemegahan'' (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
* Hadi Sidomulyo (2007). Napak Tilas Perjalanan Mpu Prapañca. Cetakan pertama. Jakarta: Wedatama Widya Sastra
== Lihat pula ==
|