Etologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
Sepanjang sejarah telah banyak [[Sejarah alam|naturalis]] yang mempelajari aneka aspek tingkah laku hewan, berakar pada penelitian-penelitian [[Charles Darwin]] (1809-1882). Namun disiplin ilmu etologi modern dianggap lahir sekitar tahun 1930-an atas penilitian-penilitian yang dilakukan ornitologis asal [[Belanda]], [[Nikolaas Tinbergen]] (1907-1988), dan ornitologis asal [[Austria]], [[Konrad Lorenz]] (1903-1989) serta zoologis [[Karl von Frisch]] (1886-1982). Atas jerih payahnya, ketiga peneliti ini kemudian dianugerahi [[Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran|Hadiah Nobel dalam Fisiologi dan Kedokteran]] pada tahun 1973.<ref>[http://nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1973/index.html Hadiah Nobel kedokteran 1973] bagi Tinbergen, Lorenz, dan von Frisch untuk pengembangan ethologi</ref>
 
Etologi merupakan kombinasi antara pekerjaan laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan disiplin ilmu-ilmu tertentu seperti [[neuroanatomi]], [[ekologi]], dan [[evolusi]]. Seorang ahli perilaku hewan cenderung menaruh minat pada proses terjadinya sebuah perilaku dari pada kelompok hewan tertentu, <ref>{{Cite journal|last=Gomez-Marin|first=Alex|last2=Paton|first2=Joseph J.|last3=Kampff|first3=Adam R.|last4=Costa|first4=Rui M.|last5=Mainen|first5=Zachary F.|date=2014-11|title=Big behavioral data: psychology, ethology and the foundations of neuroscience|url=https://www.nature.com/articles/nn.3812|journal=Nature Neuroscience|language=en|volume=17|issue=11|pages=1455–1462|doi=10.1038/nn.3812|issn=1546-1726}}</ref> dan sering kali mempelajari satu jenis perilaku, seperti agresi, pada sejumlah spesies yang tidak berkerabat.
 
Etologi adalah bidang yang berkembang pesat. Sejak awal abad ke-21, para peneliti telah memeriksa kembali dan mencapai kesimpulan baru dalam banyak aspek [[komunikasi hewan]], [[Emosi pada hewan|emosi]], [[budaya]], [[Belajar|pembelajaran]], dan seksualitas yang telah lama dipahami oleh komunitas ilmiah. Bidang-bidang baru, seperti [[neuroetologi]], juga mulai berkembang.
 
== Etimologi dan terminologi ==
Istilah ''etologi'' diturunkan dari bahasa [[Bahasa Yunani|Yunani]], yaitu kata ''ethos'' ''(ήθος)'' yang berarti "[[Adat|kebiasaan]]", seperti kata etis dan etika. lalu kata ''-logia ( -λογία)'' yang berarti "ilmu mengenai-". Pertama kali istilah ini diperkenalkan dalam bahasa Inggris oleh [[Mirmekologi|mirmekolog]] asal Amerika [[William Morton Wheeler]] pada [[1902]].<ref name="Matthews 2010">{{Cite book|last=Matthews|first=Robert W.|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/567367952|title=Insect behavior|location=Dordrecht|publisher=Springer|isbn=978-90-481-2389-6|edition=2nd ed|others=Janice R. Matthews|oclc=567367952}}</ref>
 
Meski tidak diterima dalam kalangan akademisi, [[John Stuart Mill]] dalam bukunya [[Sistem Logika, Ratiosinatif dan Induktif|''Sistem Logika, Ratiosinatif dan Induktif (1843)'']] mendefinisikan Etologi sebagai "ilmu pembentukan karakter" yang akan menjadi ilmu tentang sifat manusia yang tidak dapat disediakan oleh Psikologi.
 
Dia menyarankan psikologi akan menjadi ilmu untuk menemukan hukum pikiran universal, sedangkan Etologi akan menjadi ilmu yang menjelaskan pikiran individu atau karakter menurut hukum umum disediakan oleh Psikologi. Etologi juga akan memiliki hukumnya sendiri, tetapi mereka akan menjadi turunan; yaitu, mereka akan disimpulkan dari hukum-hukum universal Psikologi.<ref>{{Cite journal|last=Leary|first=David E.|date=1982-01|title=The Fate and Influence of John Stuart Mill's Proposed Science of Ethology|url=https://www.jstor.org/stable/2709167?origin=crossref|journal=Journal of the History of Ideas|volume=43|issue=1|pages=153|doi=10.2307/2709167}}</ref> Studi semacam ini kemudian dikenal sebagai Psikologi Komparatif.
Baris 22:
Karena dianggap sebagai bagian dari biologi, para ahli perilaku hewan mengkhususkan perhatian mereka kepada evolusi perilaku dan pemahamannya terkait dengan seleksi alam. Charles Darwin dianggap sebagai etologis modern pertama, dia menulis [[The Expression of the Emotions in Man and Animals|''The Expression of the Emotions in Man and Animals (1872)'']] yang memberikan pengaruh kepada para etologis. Dia menyalurkan minatnya dalam perilaku dengan mendorong muridnya [[George Romanes]], yang menyelidiki pembelajaran dan kecerdasan hewan menggunakan metode [[Antropomorfisme|antropomorfik]], kognitivisme anekdot, yang tidak mendapatkan dukungan masyarakat ilmiah.<ref>{{Cite journal|last=Keeley|first=Brian L.|date=2004-09|title=Anthropomorphism, primatomorphism, mammalomorphism: understanding cross-species comparisons|url=http://dx.doi.org/10.1007/sbiph-004-0540-4|journal=Biology & Philosophy|volume=19|issue=4|pages=521–540|doi=10.1007/sbiph-004-0540-4|issn=0169-3867}}</ref>
 
Etologis periode awal lain, seperti Eugène Marais, Charles O. Whitman, Oskar Heinroth, Wallace Craig, dan [[Julian Huxley]], berkonsentrasi pada perilaku naluriah atau alami yang terjadi pada semua anggota spesies dalam keadaan tertentu. Permulaan mereka dalam mempelajari perilaku spesies baru adalah dengan menyusun ''etogram'' (deskripsi jenis perilaku umum beserta frekuensi kemunculannya). Ini memberikan database perilaku kumulatif yang objektif, yang dapat diperiksa dan ditambahkan oleh peneliti selanjutnya.<ref>{{Cite book|lastname="Matthews|first=Robert W.|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/567367952|title=Insect behavior|location=Dordrecht|publisher=Springer|isbn=978-90-481-2389-6|edition=2nd ed|others=Janice R. Matthews|oclc=567367952}}<"/ref>
 
=== Perkembangan bidang studi ===
Karena penelitian [[Konrad Lorenz]] dan [[Nikolaas Tinbergen]], etologi berkembang pesat di [[Eropa]] selama tahun-tahun menjelang [[Perang Dunia II]].<ref>{{Cite book|lastname="Matthews|first=Robert W.|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/567367952|title=Insect behavior|location=Dordrecht|publisher=Springer|isbn=978-90-481-2389-6|edition=2nd ed|others=Janice R. Matthews|oclc=567367952}}<"/ref> Setelah perang, Tinbergen pindah ke [[Universitas Oxford]] dan etologi menjadi lebih kuat di [[Inggris]], dengan pengaruh tambahan dari William Thorpe, Robert Hinde, dan Patrick Bateson di Sub-departemen Perilaku Hewan di [[Universitas Cambridge]]. Pada periode ini pula, etologi mulai berkembang pesat di [[Amerika Utara]].
 
[[Konrad Lorenz|Lorenz]], [[Nikolaas Tinbergen|Tinbergen]], dan [[Karl von Frisch|von Frisch]] bersama-sama dianugerahi [[Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran]] pada tahun 1973 untuk karya mereka dalam mengembangkan etologi.
 
Etologi menjadi disiplin ilmu yang terpandang, dan memiliki sejumlah jurnal yang membahas perkembangan dalam subjek tersebut, seperti ''Animal Behaviour'', ''Animal Welfare'', ''Applied Animal Behaviour Science'', ''Animal Cognition'', ''Behaviour'', ''Behavioral Ecology'' and ''Ethology: International Journal of Behavioural Biology''. Pada tahun 1972, [https://ishe.org/ International Society for Human Ethology] didirikan untuk mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pendapat tentang [[perilaku manusia]] yang diperoleh dengan menerapkan prinsip dan metode etologis dan menerbitkan jurnal mereka, [http://ishe.org/human-ethology-bulletin/ ''The Human Ethology Bulletin''].
 
=== Etologi sosial dan perkembangan terkini ===
Baris 37:
 
== Kaitan dengan psikologi komparatif ==
Etologi dapat dibedakan dengan [[psikologi komparatif]], yang juga mempelajari perilaku hewan dalam konteks dan kaidah [[psikologi]]. Sedangkan etologi memandang studi perilaku hewan dalam konteks dari apa yang dikenal tentang [[anatomi]] dan [[fisiologi]] hewan yang cenderung mengikuti kaidah [[biologi]]. Lebih lanjut, psikolog komparatif awal berkonsentrasi pada studi pembelajaran dan cenderung memahami perilaku dalam keadaan buatan, sedangkan para etolog awal berkonsentrasi pada perilaku dalam keadaan alami, cenderung menggambarkannya secara naluriah.
 
Kedua pendekatan ini saling melengkapi alih-alih bersaing, tetapi mereka memberikan perspektif yang berbeda dan kadang berbeda pendapat mengenai hal yang substansial. Ditambah lagi dengan fakta bahwa selama [[abad ke-20]] psikologi komparatif berkembang paling kuat di [[Amerika Utara]] dan etologi lebih kuat di [[Eropa]] sehingga menimbulkan berbeda fondasi filsafat dalam kedua studi itu. Dari sudut pandang praktis, psikolog komparatif awal berkonsentrasi untuk memperoleh pengetahuan luas tentang perilaku [[spesies]] yang sangat sedikit. Para etolog lebih tertarik untuk memahami perilaku di berbagai spesies untuk memfasilitasi perbandingan berprinsip di seluruh kelompok [[taksonomi]]. Para ahli etologi lebih banyak menggunakan [[Metode perbandingan|perbandingan]] lintas spesies seperti itu daripada yang para psikolog komparatif.
 
== Insting ==
Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], kata 'insting' mengenai zoologi diartikan sebagai "Kecenderungan pada tingkah laku yang diwarisi dari nenek moyang dan kebiasaan pada binatang jenis tertentu tanpa pengalaman sebelumnya atau tanpa tujuan yang mendasar"<ref>{{Cite web|title=Arti kata insting - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/insting|website=kbbi.web.id|access-date=2022-03-27}}</ref>
 
=== Pola tindakan tetap ===
Baris 51:
Pola tindakan tetap telah diamati pada banyak spesies, tetapi terutama pada ikan dan burung. Studi klasik oleh Konrad Lorenz dan Niko Tinbergen melibatkan perilaku kawin ikan stickleback jantan dan perilaku pengambilan telur angsa greylag. Oskar Heinroth kenyakan melakukan pengamatan pada Anatidae sebagai studi kasusnya.
 
Salah satu studi populer tentang hal ini juga dilakukan Karl von Frish mengenai "Tarian Kibasan" (Waggle Dance) atau "Bahasa Tari" yang diamati pada lebah madu.<ref>{{Cite book|last=Buchmann|first=Stephen L.|date=2005|url=https://www.worldcat.org/oclc/57283912|title=Letters from the hive : an intimate history of bees, honey, and humankind|location=New York|publisher=Bantam Books|isbn=0-553-80375-1|others=Banning Repplier|oclc=57283912}}</ref> Dengan melakukan tarian ini, lebah pekerja dapat berbagi informasi tentang arah dan jarak ke petak bunga yang menghasilkan [[nektar]] dan serbuk sari, ke sumber air, atau ke lokasi sarang baru dengan anggota koloni lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Riley|first=J. R.|last2=Greggers|first2=U.|last3=Smith|first3=A. D.|last4=Reynolds|first4=D. R.|last5=Menzel|first5=R.|date=2005-05|title=The flight paths of honeybees recruited by the waggle dance|url=https://www.nature.com/articles/nature03526|journal=Nature|language=en|volume=435|issue=7039|pages=205–207|doi=10.1038/nature03526|issn=1476-4687}}</ref>
 
== Pembelajaran ==
Baris 62:
 
=== Pembelajaran asosiatif ===
Pembelajaran asosiatif dalam perilaku hewan adalah setiap proses pembelajaran di mana respons baru dikaitkan dengan stimulus tertentu.<ref>{{Cite web|title=associative learning {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/topic/associative-learning|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2022-03-27}}</ref> Studi pertama pembelajaran asosiatif dilakukan oleh ahli fisiologi Rusia Ivan Pavlov, yang mengamati bahwa anjing yang dilatih untuk mengasosiasikan makanan dengan bunyi bel akan mengeluarkan air liur saat mendengar bel. <ref>{{Cite book|last=Hudmon|first=Andrew|date=2006|url=https://www.worldcat.org/oclc/59818318|title=Learning and memory|location=Philadelphia|publisher=Chelsea House Publishers|isbn=0-7910-8638-0|oclc=59818318}}</ref>
 
=== Perakaman ===
Baris 74:
 
== Berkawanan ==
Beberapa spesies hewan, termasuk manusia, cenderung hidup berkawanan. Ukuran kawanan adalah aspek utama dari [[lingkungan sosial]] mereka. Kehidupan sosial mungkin merupakan strategi bertahan hidup yang kompleks dan efektif. Ini dapat dianggap sebagai semacam simbiosis di antara individu-individu dari spesies yang sama: suatu masyarakat terdiri dari sekawanan individu yang termasuk dalam spesies yang sama yang hidup dalam aturan yang jelas tentang pengelolaan makanan, pembagian peran, dan ketergantungan timbal balik.
 
Ketika ahli biologi yang tertarik pada teori evolusi pertama kali mulai meneliti perilaku sosial, beberapa pertanyaan yang tampaknya tidak dapat dijawab muncul, seperti bagaimana kelahiran kasta steril, seperti pada lebah, dapat dijelaskan melalui mekanisme evolusi yang menekankan keberhasilan reproduksi sebanyak mungkin individu, atau mengapa, di antara hewan yang hidup dalam kelompok kecil seperti tupai, seseorang akan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan anggota kelompok lainnya. Perilaku ini mungkin merupakan contoh altruisme.<ref>{{Cite book|last=Zahn-Waxler|first=Carolyn|last2=Cummings|first2=E. Mark|last3=Iannotti|first3=Ronald|date=1991|url=http://archive.org/details/altruismaggressi00zahn|title=Altruism and aggression : biological and social origins|publisher=New York [etc.] : Cambridge University Press|isbn=978-0-521-42367-0|others=Library Genesis}}</ref> Tentu saja, tidak semua perilaku bersifat altruistik, seperti yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini. Misalnya, perilaku balas dendam pada satu titik diklaim telah diamati secara eksklusif pada Homo sapiens. Namun, spesies lain telah dilaporkan pendendam termasuk simpanse,<ref name="McCullough 2008">{{Cite book|last=McCullough|first=Michael E.|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/228075395|title=Beyond revenge : the evolution of the forgiveness instinct|location=San Francisco, CA|publisher=Jossey-Bass|isbn=978-0-470-26215-3|edition=1st ed|oclc=228075395}}</ref> serta laporan anekdot dari unta pendendam.<ref>{{Cite book|lastname="McCullough|first=Michael E.|date=2008|url=https:"//www.worldcat.org/oclc/228075395|title=Beyond revenge : the evolution of the forgiveness instinct|location=San Francisco, CA|publisher=Jossey-Bass|isbn=978-0-470-26215-3|edition=1st ed|oclc=228075395}}</ref>
{| class="wikitable"
!Tipe perilaku
Baris 102:
Pada tahun 1963, [[Nikolaas Tinbergen]] menerbitkan sebuah makalah berjudul '<nowiki/>''On the aims and methods of ethology''', yang meletakkan dasar bagaimana melakukan penelitian di bidang perilaku hewan yang terbilang baru. Kontribusi abadi dari makalah ini adalah bahwa di dalamnya Tinbergen merumuskan empat pendekatan yang berbeda, meskipun agak saling terkait, untuk mempelajari perilaku hewan, atau empat jenis pertanyaan berbeda yang dapat kita ajukan tentang perilaku yang diamati.<ref name=":0">{{Cite web|title=Tinbergen’s four questions|url=https://www.conted.ox.ac.uk/courses/samples/animal-behaviour-an-introduction-online/index.html|website=www.conted.ox.ac.uk|access-date=2022-03-27}}</ref>
 
==== Fungsi (Adaptasi) ====
Mengapa hewan melakukan perilaku tersebut? Bagaimana caranya perilaku tersebut mempengaruhi kebugaran hewan (dalam hal [[kesintasan]] dan [[Reproduksi hewan|reproduksi]])?
 
Baris 111:
* Kabur atau menghindari perhatian predator.
 
==== [[Evolusi]] ([[Filogeni]]) ====
Bagaimana perilaku tersebut berkembang? Bagaimana [[seleksi alam]] merubah perilaku tersebut selama masa evolusinya? Biasanya jawaban pertanyaan ini dicari dengan melakukan [[Metode perbandingan|perbandingan]] dengan [[spesies]] yang berkerabat dekat dengan hewan tersebut.
 
Baris 117:
 
* Bagaimana kemampuan terbang burung berkembang dari yang sekedar meluncur pada masa dinosaurus?
* Bagaimana mata [[vertebrata]] dan [[sefalopoda]] berkembang secara [[Evolusi konvergen|konvergen]], dimanadi mana pendahulunya memiliki [[Titik buta (penglihatan)|titik buta]] dan yang terkini tidak?
 
==== Penyebab (Mekanisme) ====
Apa yang menyebabkan perilaku tersebut dilakukan? Stimulus atau mekanisme fisiologi apa yang menyebabkan perilaku tersebut terjadi?
 
Baris 127:
* Bayangan bergerak membuat ragworms masuk kembali ke lubang mereka.
 
==== Perkembangan ([[Ontogeni]]) ====
Bagaimana perilaku berkembang selama kehidupan? Dalam hal apa pengalaman dan pembelajaran mempengaruhi perilaku tersebut?