Etologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 29:
[[Konrad Lorenz|Lorenz]], [[Nikolaas Tinbergen|Tinbergen]], dan [[Karl von Frisch|von Frisch]] bersama-sama dianugerahi [[Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran]] pada tahun 1973 untuk karya mereka dalam mengembangkan etologi.
 
Etologi menjadi disiplin ilmu yang terpandang, dan memiliki sejumlah jurnal yang membahas perkembangan dalam subjek tersebut, seperti ''Animal Behaviour'', ''Animal Welfare'', ''Applied Animal Behaviour Science'', ''Animal Cognition'', ''Behaviour'', ''Behavioral Ecology'' and ''Ethology: International Journal of Behavioural Biology''. Pada tahun 1972, [https://ishe.org/ International Society for Human Ethology] didirikan untuk mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pendapat tentang [[perilaku manusia]] yang diperoleh dengan menerapkan prinsip dan metode etologis dan menerbitkan jurnal mereka, [http://ishe.org/human-ethology-bulletin/ ''The Human Ethology Bulletin''].
 
=== Etologi sosial dan perkembangan terkini ===
Baris 51:
Pola tindakan tetap telah diamati pada banyak spesies, tetapi terutama pada ikan dan burung. Studi klasik oleh Konrad Lorenz dan Niko Tinbergen melibatkan perilaku kawin ikan stickleback jantan dan perilaku pengambilan telur angsa greylag. Oskar Heinroth kenyakan melakukan pengamatan pada Anatidae sebagai studi kasusnya.
 
Salah satu studi populer tentang hal ini juga dilakukan Karl von Frish mengenai "Tarian Kibasan" (Waggle Dance) atau "Bahasa Tari" yang diamati pada lebah madu.<ref>{{Cite book|last=Buchmann|first=Stephen L.|date=2005|url=https://www.worldcat.org/oclc/57283912|title=Letters from the hive : an intimate history of bees, honey, and humankind|location=New York|publisher=Bantam Books|isbn=0-553-80375-1|others=Banning Repplier|oclc=57283912}}</ref> Dengan melakukan tarian ini, lebah pekerja dapat berbagi informasi tentang arah dan jarak ke petak bunga yang menghasilkan [[nektar]] dan serbuk sari, ke sumber air, atau ke lokasi sarang baru dengan anggota koloni lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Riley|first=J. R.|last2=Greggers|first2=U.|last3=Smith|first3=A. D.|last4=Reynolds|first4=D. R.|last5=Menzel|first5=R.|date=2005-05|title=The flight paths of honeybees recruited by the waggle dance|url=https://www.nature.com/articles/nature03526|journal=Nature|language=en|volume=435|issue=7039|pages=205–207|doi=10.1038/nature03526|issn=1476-4687}}</ref>
 
== Pembelajaran ==
Baris 74:
 
== Berkawanan ==
Beberapa spesies hewan, termasuk manusia, cenderung hidup berkawanan. Ukuran kawanan adalah aspek utama dari [[lingkungan sosial]] mereka. Kehidupan sosial mungkin merupakan strategi bertahan hidup yang kompleks dan efektif. Ini dapat dianggap sebagai semacam simbiosis di antara individu-individu dari spesies yang sama: suatu masyarakat terdiri dari sekawanan individu yang termasuk dalam spesies yang sama yang hidup dalam aturan yang jelas tentang pengelolaan makanan, pembagian peran, dan ketergantungan timbal balik.
 
Ketika ahli biologi yang tertarik pada teori evolusi pertama kali mulai meneliti perilaku sosial, beberapa pertanyaan yang tampaknya tidak dapat dijawab muncul, seperti bagaimana kelahiran kasta steril, seperti pada lebah, dapat dijelaskan melalui mekanisme evolusi yang menekankan keberhasilan reproduksi sebanyak mungkin individu, atau mengapa, di antara hewan yang hidup dalam kelompok kecil seperti tupai, seseorang akan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan anggota kelompok lainnya. Perilaku ini mungkin merupakan contoh altruisme.<ref>{{Cite book|last=Zahn-Waxler|first=Carolyn|last2=Cummings|first2=E. Mark|last3=Iannotti|first3=Ronald|date=1991|url=http://archive.org/details/altruismaggressi00zahn|title=Altruism and aggression : biological and social origins|publisher=New York [etc.] : Cambridge University Press|isbn=978-0-521-42367-0|others=Library Genesis}}</ref> Tentu saja, tidak semua perilaku bersifat altruistik, seperti yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini. Misalnya, perilaku balas dendam pada satu titik diklaim telah diamati secara eksklusif pada Homo sapiens. Namun, spesies lain telah dilaporkan pendendam termasuk simpanse,<ref name="McCullough 2008">{{Cite book|last=McCullough|first=Michael E.|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/228075395|title=Beyond revenge : the evolution of the forgiveness instinct|location=San Francisco, CA|publisher=Jossey-Bass|isbn=978-0-470-26215-3|edition=1st ed|oclc=228075395}}</ref> serta laporan anekdot dari unta pendendam.<ref name="McCullough 2008"/>