Etologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(21 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
[[Berkas:V-formation.jpg|
'''Etologi''' atau '''Ilmu perilaku hewan''' adalah suatu cabang ilmu [[zoologi]] yang mempelajari perilaku atau tingkah laku [[hewan]], mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya.<ref>{{Cite book|last=Susilawati dan Bachtiar, N.|first=|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|title=Biologi Dasar Terintegrasi|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|isbn=978-602-6879-99-8|pages=5|url-status=live}}</ref>
Sepanjang sejarah telah banyak [[Sejarah alam|naturalis]] yang mempelajari aneka aspek tingkah laku hewan, berakar pada penelitian-penelitian [[Charles Darwin]] (1809-1882). Namun disiplin ilmu etologi modern dianggap lahir sekitar tahun 1930-an atas penilitian-penilitian yang dilakukan ornitologis asal [[Belanda]], [[Nikolaas Tinbergen]] (1907-1988), dan ornitologis asal [[Austria]], [[Konrad Lorenz]] (1903-1989) serta zoologis [[Karl von Frisch]] (1886-1982). Atas jerih payahnya, ketiga peneliti ini kemudian dianugerahi [[Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran|Hadiah Nobel dalam Fisiologi dan Kedokteran]] pada tahun 1973.<ref>[http://nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1973/index.html Hadiah Nobel kedokteran 1973] bagi Tinbergen, Lorenz, dan von Frisch untuk pengembangan ethologi</ref>
Etologi merupakan kombinasi antara pekerjaan laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan disiplin ilmu-ilmu tertentu seperti [[neuroanatomi]], [[ekologi]], dan [[evolusi]]. Seorang ahli perilaku hewan cenderung menaruh minat pada proses terjadinya sebuah perilaku dari pada kelompok hewan tertentu,<ref>{{Cite journal|last=Gomez-Marin|first=Alex|last2=Paton|first2=Joseph J.|last3=Kampff|first3=Adam R.|last4=Costa|first4=Rui M.|last5=Mainen|first5=Zachary F.|date=2014-11|title=Big behavioral data: psychology, ethology and the foundations of neuroscience|url=https://www.nature.com/articles/nn.3812|journal=Nature Neuroscience|language=en|volume=17|issue=11|pages=1455–1462|doi=10.1038/nn.3812|issn=1546-1726}}</ref> dan sering kali mempelajari satu jenis perilaku, seperti agresi, pada sejumlah spesies yang tidak berkerabat.
Etologi adalah bidang yang berkembang pesat. Sejak awal abad ke-21, para peneliti telah memeriksa kembali dan mencapai kesimpulan baru dalam banyak aspek [[komunikasi hewan]], [[Emosi pada hewan|emosi]], [[budaya]], [[Belajar|pembelajaran]], dan seksualitas yang telah lama dipahami oleh komunitas ilmiah. Bidang-bidang baru, seperti [[neuroetologi]], juga mulai berkembang.
==
Istilah ''etologi'' diturunkan dari bahasa [[Bahasa Yunani|Yunani]], yaitu kata ''ethos'' ''(ήθος)'' yang berarti "[[Adat|kebiasaan]]", seperti kata etis dan etika. lalu kata ''-logia (-λογία)'' yang berarti "ilmu mengenai-". Pertama kali istilah ini diperkenalkan dalam bahasa Inggris oleh [[Mirmekologi|mirmekolog]] asal Amerika [[William Morton Wheeler]] pada [[1902]].<ref name="Matthews 2010">{{Cite book|last=Matthews|first=Robert W.|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/567367952|title=Insect behavior|location=Dordrecht|publisher=Springer|isbn=978-90-481-2389-6|edition=2nd ed|others=Janice R. Matthews|oclc=567367952}}</ref>
Meski tidak diterima dalam kalangan akademisi, [[John Stuart Mill]] dalam bukunya [[Sistem Logika, Ratiosinatif dan Induktif|''Sistem Logika, Ratiosinatif dan Induktif (1843)'']] mendefinisikan Etologi sebagai "ilmu pembentukan karakter" yang akan menjadi ilmu tentang sifat manusia yang tidak dapat disediakan oleh Psikologi.
Dia menyarankan psikologi akan menjadi ilmu untuk menemukan hukum pikiran universal, sedangkan Etologi akan menjadi ilmu yang menjelaskan pikiran individu atau karakter menurut hukum umum disediakan oleh Psikologi. Etologi juga akan memiliki hukumnya sendiri, tetapi mereka akan menjadi turunan; yaitu, mereka akan disimpulkan dari hukum-hukum universal Psikologi.<ref>{{Cite journal|last=Leary|first=David E.|date=1982-01|title=The Fate and Influence of John Stuart Mill's Proposed Science of Ethology|url=https://www.jstor.org/stable/2709167?origin=crossref|journal=Journal of the History of Ideas|volume=43|issue=1|pages=153|doi=10.2307/2709167}}</ref> Studi semacam ini kemudian dikenal sebagai Psikologi Komparatif.
==
=== Periode awal etologi ===
Karena dianggap sebagai bagian dari biologi, para ahli perilaku hewan mengkhususkan perhatian mereka kepada evolusi perilaku dan pemahamannya terkait dengan seleksi alam. Charles Darwin dianggap sebagai etologis modern pertama, dia menulis [[The Expression of the Emotions in Man and Animals|''The Expression of the Emotions in Man and Animals (1872)'']] yang memberikan pengaruh kepada para etologis. Dia menyalurkan minatnya dalam perilaku dengan mendorong muridnya [[George Romanes]], yang menyelidiki pembelajaran dan kecerdasan hewan menggunakan metode [[Antropomorfisme|antropomorfik]], kognitivisme anekdot, yang tidak mendapatkan dukungan masyarakat ilmiah.<ref>{{Cite journal|last=Keeley|first=Brian L.|date=2004-09|title=Anthropomorphism, primatomorphism, mammalomorphism: understanding cross-species comparisons|url=http://dx.doi.org/10.1007/sbiph-004-0540-4|journal=Biology & Philosophy|volume=19|issue=4|pages=521–540|doi=10.1007/sbiph-004-0540-4|issn=0169-3867}}</ref>
Etologis periode awal lain, seperti Eugène Marais, Charles O. Whitman, Oskar Heinroth, Wallace Craig, dan [[Julian Huxley]], berkonsentrasi pada perilaku naluriah atau alami yang terjadi pada semua anggota spesies dalam keadaan tertentu. Permulaan mereka dalam mempelajari perilaku spesies baru adalah dengan menyusun ''etogram'' (deskripsi jenis perilaku umum beserta frekuensi kemunculannya). Ini memberikan database perilaku kumulatif yang objektif, yang dapat diperiksa dan ditambahkan oleh peneliti selanjutnya.<ref name="Matthews 2010"/>
=== Perkembangan bidang studi ===
Karena penelitian [[Konrad Lorenz]] dan [[Nikolaas Tinbergen]], etologi berkembang pesat di [[Eropa]] selama tahun-tahun menjelang [[Perang Dunia II]].<ref name="Matthews 2010"/> Setelah perang, Tinbergen pindah ke [[Universitas Oxford]] dan etologi menjadi lebih kuat di [[Inggris]], dengan pengaruh tambahan dari William Thorpe, Robert Hinde, dan Patrick Bateson di Sub-departemen Perilaku Hewan di [[Universitas Cambridge]]. Pada periode ini pula, etologi mulai berkembang pesat di [[Amerika Utara]].
[[Konrad Lorenz|Lorenz]], [[Nikolaas Tinbergen|Tinbergen]], dan [[Karl von Frisch|von Frisch]] bersama-sama dianugerahi [[Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran]] pada tahun 1973 untuk karya mereka dalam mengembangkan etologi.
Etologi menjadi disiplin ilmu yang terpandang, dan memiliki sejumlah jurnal yang membahas perkembangan dalam subjek tersebut, seperti ''Animal Behaviour'', ''Animal Welfare'', ''Applied Animal Behaviour Science'', ''Animal Cognition'', ''Behaviour'', ''Behavioral Ecology'' and ''Ethology: International Journal of Behavioural Biology''. Pada tahun 1972, [https://ishe.org/ International Society for Human Ethology] didirikan untuk mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pendapat tentang [[perilaku manusia]] yang diperoleh dengan menerapkan prinsip dan metode etologis dan menerbitkan jurnal mereka, [http://ishe.org/human-ethology-bulletin/ ''The Human Ethology Bulletin''].
=== Etologi sosial dan perkembangan terkini ===
Pada tahun 1972, etologis Inggris John H. Crook membedakan 'etologi komparatif' dari 'etologi sosial', dan berpendapat bahwa sebagian besar etologi yang ada sejauh ini benar-benar etologi komparatif—memeriksa hewan sebagai individu—sementara di masa depan, ahli etologi perlu berkonsentrasi pada perilaku kelompok sosial hewan dan struktur sosial di dalamnya.<ref>{{Cite journal|last=Crook|first=J H|last2=Goss-Custard|first2=J D|date=1972-01-01|title=Social Ethology|url=https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev.ps.23.020172.001425|journal=Annual Review of Psychology|volume=23|issue=1|pages=277–312|doi=10.1146/annurev.ps.23.020172.001425|issn=0066-4308}}</ref>
Pada tahun 1975, [[E. O. Wilson|Edward O. Wilson]] mengeluarkan buku ''[[Sociobiology: The New Synthesis]],''<ref>{{Cite book|last=Wilson|first=Edward O.|date=2000|url=https://www.worldcat.org/oclc/42289674|title=Sociobiology : the new synthesis|location=Cambridge, Mass.|publisher=Belknap Press of Harvard University Press|isbn=0-674-00089-7|edition=25th anniversary ed|oclc=42289674}}</ref> dan sejak saat itu studi tingkah laku meletakkan perhatian lebih pada aspek sosial. Hal ini juga didorong oleh Darwinisme yang lebih kuat, tetapi lebih canggih, yang diasosiasikan dengan E.O. Wilson, Robert Trivers, dan W.D. Hamilton. Perkembangan terkait ekologi perilaku juga telah membantu mengubah etologi.<ref>{{Cite book|last=Davies|first=N. B.|date=2012|url=https://www.worldcat.org/oclc/778339954|title=An introduction to behavioural ecology|location=Oxford|isbn=978-1-4443-9845-8|edition=4th edition|others=J. R. Krebs, Stuart A. West|oclc=778339954}}</ref> Selain itu, pemulihan hubungan yang substansial dengan psikologi komparatif telah terjadi, sehingga studi ilmiah modern tentang perilaku menawarkan spektrum pendekatan yang lebih mulus: dari kognisi hewan hingga psikologi komparatif yang lebih tradisional, etologi, sosiobiologi, dan ekologi perilaku. Pada tahun 2020, Dr. Tobias Starzak dan Profesor Albert Newen dari Institut Filsafat II di Universitas Ruhr Bochum mendalilkan bahwa hewan mungkin memiliki 'kepercayaan'.<ref>{{Cite web|title=What it means when animals have beliefs: Chimpanzees, some dog species and even scrub jay and crows have beliefs.|url=https://www.sciencedaily.com/releases/2020/06/200617145957.htm|website=ScienceDaily|language=en|access-date=2022-03-27}}</ref>
== Kaitan dengan psikologi komparatif ==
Etologi dapat dibedakan dengan [[psikologi komparatif]], yang juga mempelajari perilaku hewan dalam konteks dan kaidah [[psikologi]]. Sedangkan etologi memandang studi perilaku hewan dalam konteks dari apa yang dikenal tentang [[anatomi]] dan [[fisiologi]] hewan yang cenderung mengikuti kaidah [[biologi]]. Lebih lanjut, psikolog komparatif awal berkonsentrasi pada studi pembelajaran dan cenderung memahami perilaku dalam keadaan buatan, sedangkan para etolog awal berkonsentrasi pada perilaku dalam keadaan alami, cenderung menggambarkannya secara naluriah.
Kedua pendekatan ini saling melengkapi alih-alih bersaing, tetapi mereka memberikan perspektif yang berbeda dan kadang berbeda pendapat mengenai hal yang substansial. Ditambah lagi dengan fakta bahwa selama [[abad ke-20]] psikologi komparatif berkembang paling kuat di [[Amerika Utara]] dan etologi lebih kuat di [[Eropa]] sehingga menimbulkan berbeda fondasi filsafat dalam kedua studi itu. Dari sudut pandang praktis, psikolog komparatif awal berkonsentrasi untuk memperoleh pengetahuan luas tentang perilaku [[spesies]] yang sangat sedikit. Para etolog lebih tertarik untuk memahami perilaku di berbagai spesies untuk memfasilitasi perbandingan berprinsip di seluruh kelompok [[taksonomi]]. Para ahli etologi lebih banyak menggunakan [[Metode perbandingan|perbandingan]] lintas spesies seperti itu daripada yang para psikolog komparatif.
== Insting ==
Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], kata 'insting' mengenai zoologi diartikan sebagai "Kecenderungan pada tingkah laku yang diwarisi dari nenek moyang dan kebiasaan pada binatang jenis tertentu tanpa pengalaman sebelumnya atau tanpa tujuan yang mendasar"<ref>{{Cite web|title=Arti kata insting - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/insting|website=kbbi.web.id|access-date=2022-03-27}}</ref>
=== Pola tindakan tetap ===
Langkah penting yang dikaitkan dengan [[Konrad Lorenz]], walau kemungkinan lebih kepada gurunya, Oskar Heinroth, ialah pengenalan [[pola tindakan tetap]]. Lorenz mempopulerkan hal ini sebagai respons naluriah yang akan terjadi dengan keterandalan disebabkan stimulus yang dikenali yang disebut stimulus penanda atau "stimulus pelepas". Pola tindakan tetap sekarang dianggap sebagai urutan perilaku naluriah yang relatif tidak berubah di dalam spesies dan hampir pasti berjalan sampai selesai.<ref>{{Cite book|last=Campbell|first=Neil A.|date=1996|url=https://www.worldcat.org/oclc/33333455|title=Biology|location=Menlo Park, Calif.|publisher=Benjamin/Cummings Pub. Co|isbn=0-8053-1940-9|edition=4th ed|oclc=33333455}}</ref>
Lorenz mengidentifikasi 6 karakteristik pola tindakan tetap, yaitu; stereotip, kompleks, karakteristik spesies, dilepaskan, dipicu, dan tidak bergantung pada pengalaman.<ref>{{Cite book|date=1989|url=https://www.worldcat.org/oclc/19670401|title=Studying animal behavior : autobiographies of the founders|location=Chicago|isbn=0-226-14410-0|others=Donald A. Dewsbury|oclc=19670401}}</ref> Terdapat 4 pengecualian kondisi dari pola tindakan tetap, yaitu; ambang toleransi respon yang menurun, terlalu lama tidak dirilis, perilaku displacement, respon yang bertingkat.
Pola tindakan tetap telah diamati pada banyak spesies, tetapi terutama pada ikan dan burung. Studi klasik oleh Konrad Lorenz dan Niko Tinbergen melibatkan perilaku kawin ikan stickleback jantan dan perilaku pengambilan telur angsa greylag. Oskar Heinroth kenyakan melakukan pengamatan pada Anatidae sebagai studi kasusnya.
Salah satu studi populer tentang hal ini juga dilakukan Karl von Frish mengenai "Tarian Kibasan" (Waggle Dance) atau "Bahasa Tari" yang diamati pada lebah madu.<ref>{{Cite book|last=Buchmann|first=Stephen L.|date=2005|url=https://www.worldcat.org/oclc/57283912|title=Letters from the hive : an intimate history of bees, honey, and humankind|location=New York|publisher=Bantam Books|isbn=0-553-80375-1|others=Banning Repplier|oclc=57283912}}</ref> Dengan melakukan tarian ini, lebah pekerja dapat berbagi informasi tentang arah dan jarak ke petak bunga yang menghasilkan [[nektar]] dan serbuk sari, ke sumber air, atau ke lokasi sarang baru dengan anggota koloni lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Riley|first=J. R.|last2=Greggers|first2=U.|last3=Smith|first3=A. D.|last4=Reynolds|first4=D. R.|last5=Menzel|first5=R.|date=2005-05|title=The flight paths of honeybees recruited by the waggle dance|url=https://www.nature.com/articles/nature03526|journal=Nature|language=en|volume=435|issue=7039|pages=205–207|doi=10.1038/nature03526|issn=1476-4687}}</ref>
== Pembelajaran ==
=== Habituasi ===
{{main|Habituasi}}
Habituasi adalah bentuk pembelajaran yang sederhana dan terjadi di banyak taksa hewan. Ini adalah proses di mana hewan berhenti merespons stimulus. Seringkali, responsnya adalah perilaku bawaan. Pada dasarnya, hewan itu belajar untuk tidak menanggapi stimulus yang tidak relevan.<ref>{{Cite web|title=HABITUATION|url=http://www.animalbehavioronline.com/habituation.html|website=www.animalbehavioronline.com|access-date=2022-03-27}}</ref> Stimulus diberikan secara terus-menerus maka respon yang dihasilkan akan mengalami penurunan, tidak akan berasosiasi dengan respon tertentu.
Meskipun terjadi penurunan respon pada proses habituasi, efek yang ditimbulkan tidak membahayakan bagi makhluk. Hal ini dikarenakan saat stimulus terus-menerus diberikan pada makhluk tersebut, maka ia akan menyesuaikan diri dengan baik, sehingga respon tidak ditampilkan dan stimulus akan diabaikan.
=== Pembelajaran asosiatif ===
Pembelajaran asosiatif dalam perilaku hewan adalah setiap proses pembelajaran di mana respons baru dikaitkan dengan stimulus tertentu.<ref>{{Cite web|title=associative learning {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/topic/associative-learning|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2022-03-27}}</ref> Studi pertama pembelajaran asosiatif dilakukan oleh ahli fisiologi Rusia Ivan Pavlov, yang mengamati bahwa anjing yang dilatih untuk mengasosiasikan makanan dengan bunyi bel akan mengeluarkan air liur saat mendengar bel.<ref>{{Cite book|last=Hudmon|first=Andrew|date=2006|url=https://www.worldcat.org/oclc/59818318|title=Learning and memory|location=Philadelphia|publisher=Chelsea House Publishers|isbn=0-7910-8638-0|oclc=59818318}}</ref>
=== Perakaman ===
{{main|Perakaman}}
Perakaman memungkinkan anakan untuk membedakan anggota spesies mereka sendiri, penting untuk keberhasilan reproduksi. Jenis pembelajaran penting ini hanya berlangsung dalam jangka waktu yang sangat terbatas. Lorenz mengamati bahwa anak burung seperti angsa dan ayam mengikuti induknya secara spontan hampir dari hari pertama setelah mereka menetas, dan dia menemukan bahwa respons ini dapat ditiru oleh stimulus yang berubah-ubah jika telur diinkubasi secara artifisial dan stimulus diberikan. selama periode kritis yang berlanjut selama beberapa hari setelah menetas.<ref>{{Cite book|last=Mercer|first=Jean|date=2006|url=https://www.worldcat.org/oclc/61115448|title=Understanding attachment : parenting, child care, and emotional development|location=Westport, Conn.|publisher=Praeger Publishers|isbn=0-275-98217-3|oclc=61115448}}</ref>
=== Imitasi (Peniruan) ===
{{main|Imitasi}}
Imitasi adalah perilaku tingkat lanjut di mana seekor hewan mengamati dan secara tepat meniru perilaku hewan lain. Peniruan merupakan proses [[kognisi]] untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh [[model]] dengan melibatkan [[indra]] sebagai penerima [[Rangsang|stimulus]] dan pemasangan kemampuan [[persepsi]] untuk mengolah informasi dari stimulus dengan kemampuan [[aksi]]. Proses ini melibatkan kemampuan [[kognisi]] tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan [[bahasa]] namun juga pemahaman terhadap [[Pikiran|pemikiran]] orang lain. Spesies monyet menghabiskan banyak waktu dengan para ''peniru'' bahkan lebih suka terlibat dengan mereka, meski disediakan opsi untuk melakukan aktifitas yang sama tanpa diikuti oleh para ''peniru.''<ref>{{Cite web|date=2009-08-22|title=Imitation Promotes Social Bonding in Primates, August 13, 2009 News Release - National Institutes of Health (NIH)|url=http://www.nih.gov/news/health/aug2009/nichd-13.htm|website=web.archive.org|access-date=2022-03-27|archive-date=2009-08-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20090822171642/http://www.nih.gov/news/health/aug2009/nichd-13.htm|dead-url=unfit}}</ref> Imitasi telah diamati dalam penelitian terbaru tentang simpanse, mereka tidak hanya meniru tindakan individu lain, ketika diberi pilihan, simpanse lebih suka meniru tindakan simpanse yang lebih tua dari pada simpanse muda yang berperingkat lebih rendah.<ref>{{Cite journal|last=Horner|first=Victoria|last2=Proctor|first2=Darby|last3=Bonnie|first3=Kristin E.|last4=Whiten|first4=Andrew|last5=Waal|first5=Frans B. M. de|date=19 Mei 2010|title=Prestige Affects Cultural Learning in Chimpanzees|url=https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0010625|journal=PLOS ONE|language=en|volume=5|issue=5|pages=e10625|doi=10.1371/journal.pone.0010625|issn=1932-6203|pmc=PMC2873264|pmid=20502702}}</ref>
== Berkawanan ==
Beberapa spesies hewan, termasuk manusia, cenderung hidup berkawanan. Ukuran kawanan adalah aspek utama dari [[lingkungan sosial]] mereka. Kehidupan sosial mungkin merupakan strategi bertahan hidup yang kompleks dan efektif. Ini dapat dianggap sebagai semacam simbiosis di antara individu-individu dari spesies yang sama: suatu masyarakat terdiri dari sekawanan individu yang termasuk dalam spesies yang sama yang hidup dalam aturan yang jelas tentang pengelolaan makanan, pembagian peran, dan ketergantungan timbal balik.
Ketika ahli biologi yang tertarik pada teori evolusi pertama kali mulai meneliti perilaku sosial, beberapa pertanyaan yang tampaknya tidak dapat dijawab muncul, seperti bagaimana kelahiran kasta steril, seperti pada lebah, dapat dijelaskan melalui mekanisme evolusi yang menekankan keberhasilan reproduksi sebanyak mungkin individu, atau mengapa, di antara hewan yang hidup dalam kelompok kecil seperti tupai, seseorang akan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan anggota kelompok lainnya. Perilaku ini mungkin merupakan contoh altruisme.<ref>{{Cite book|last=Zahn-Waxler|first=Carolyn|last2=Cummings|first2=E. Mark|last3=Iannotti|first3=Ronald|date=1991|url=http://archive.org/details/altruismaggressi00zahn|title=Altruism and aggression : biological and social origins|publisher=New York [etc.] : Cambridge University Press|isbn=978-0-521-42367-0|others=Library Genesis}}</ref> Tentu saja, tidak semua perilaku bersifat altruistik, seperti yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini. Misalnya, perilaku balas dendam pada satu titik diklaim telah diamati secara eksklusif pada Homo sapiens. Namun, spesies lain telah dilaporkan pendendam termasuk simpanse,<ref name="McCullough 2008">{{Cite book|last=McCullough|first=Michael E.|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/228075395|title=Beyond revenge : the evolution of the forgiveness instinct|location=San Francisco, CA|publisher=Jossey-Bass|isbn=978-0-470-26215-3|edition=1st ed|oclc=228075395}}</ref> serta laporan anekdot dari unta pendendam.<ref name="McCullough 2008"/>
{| class="wikitable"
!Tipe perilaku
!Dampak kepada pelaku
!Dampak kepada penerima
|-
|[[Egotisme|Egoistik]]
|{{win|Meningkatkan kebugaran}}
|{{nom|Menurunkan kebugaran}}
|-
|[[Kerja sama|Kooperatif]]
|{{win|Meningkatkan kebugaran}}
|{{win|Meningkatkan kebugaran}}
|-
|[[Altruisme|Altruistik]]
|{{nom|Menurunkan kebugaran}}
|{{win|Meningkatkan kebugaran}}
|-
|[[Dendam|Pendendam]]
|{{nom|Menurunkan kebugaran}}
|{{nom|Menurunkan kebugaran}}
|}
== Empat Pertanyaan Tinbergen ==
Pada tahun 1963, [[Nikolaas Tinbergen]] menerbitkan sebuah makalah berjudul '<nowiki/>''On the aims and methods of ethology''', yang meletakkan dasar bagaimana melakukan penelitian di bidang perilaku hewan yang terbilang baru. Kontribusi abadi dari makalah ini adalah bahwa di dalamnya Tinbergen merumuskan empat pendekatan yang berbeda, meskipun agak saling terkait, untuk mempelajari perilaku hewan, atau empat jenis pertanyaan berbeda yang dapat kita ajukan tentang perilaku yang diamati.<ref name=":0">{{Cite web|title=Tinbergen’s four questions|url=https://www.conted.ox.ac.uk/courses/samples/animal-behaviour-an-introduction-online/index.html|website=www.conted.ox.ac.uk|access-date=2022-03-27}}</ref>
=== Fungsi (Adaptasi) ===
Mengapa hewan melakukan perilaku tersebut? Bagaimana caranya perilaku tersebut mempengaruhi kebugaran hewan (dalam hal [[kesintasan]] dan [[Reproduksi hewan|reproduksi]])?
Contoh:
* Merawat anakan akan meningkatkan peluang kesintasan mereka.
* Migrasi ke habitat yang lebih hangat atau kaya sumberdaya.
* Kabur atau menghindari perhatian predator.
=== [[Evolusi]] ([[Filogeni]]) ===
Bagaimana perilaku tersebut berkembang? Bagaimana [[seleksi alam]] merubah perilaku tersebut selama masa evolusinya? Biasanya jawaban pertanyaan ini dicari dengan melakukan [[Metode perbandingan|perbandingan]] dengan [[spesies]] yang berkerabat dekat dengan hewan tersebut.
Contoh:
* Bagaimana kemampuan terbang burung berkembang dari yang sekedar meluncur pada masa dinosaurus?
* Bagaimana mata [[vertebrata]] dan [[sefalopoda]] berkembang secara [[Evolusi konvergen|konvergen]], di mana pendahulunya memiliki [[Titik buta (penglihatan)|titik buta]] dan yang terkini tidak?
=== Penyebab (Mekanisme) ===
Apa yang menyebabkan perilaku tersebut dilakukan? Stimulus atau mekanisme fisiologi apa yang menyebabkan perilaku tersebut terjadi?
Contoh:
* Perilaku display pada pejantan beberapa jenis burung terjadi karena kadar [[testosteron]] yang berubah disebabkan perubahan durasi panjang hari. (Peranan [[feromon]] atau [[hormon]]).
* Bayangan bergerak membuat ragworms masuk kembali ke lubang mereka.
=== Perkembangan ([[Ontogeni]]) ===
Bagaimana perilaku berkembang selama kehidupan? Dalam hal apa pengalaman dan pembelajaran mempengaruhi perilaku tersebut?
Contoh:
* Bagaimana cara berpacaran beberapa jenis burung berkembang seiring usia mereka?
* Bagaimana para [[Pemangsa|hewan pemangsa]] memahami cara menghindari racun dan [[mangsa]] berbahaya berdasarkan pengalaman mereka?
Keempat pertanyaan tersebut dipahami melalui dua pendekatan yang berbeda. Pertanyaan (1) dan (2) memberikan pembahasan yang pamungkas atau bersifat evolusioner. Mereka memberikan jawaban dengan sudut pandang yang luas untuk membahas mengapa sebuah perilaku berkembang. Pertanyaan (3) dan (4) cenderung memberikan pembahasan yang taktis. Mereka memberikan jawaban berdasarkan mekanisme langsung atas mengapa hewan tersebut melakukannya. Untuk mendapatkan pemahaman penuh apa pengorbanan, manfaat, dan kendala yang telah membentuk perilaku tertentu, kedua pendekatan jawaban harus didapatkan.<ref name=":0" />
== Catatan ==
* Sering ada ketaksepadanan antara pandangan manusia dan organisme yang sedang diamatinya. Sebagai gantinya, para
==
Orang-orang yang membuat sumbangan khusus di bidang ethologi:
{| width=100%
Baris 64 ⟶ 167:
* [[B. F. Skinner]]
* [[William Thorpe]]
* [[
* [[William Morton Wheeler]]
* [[E. O. Wilson]]
Baris 71 ⟶ 174:
== Lihat pula ==
* [[
* [[Sosiobiologi]]
==
{{reflist}}
Baris 80 ⟶ 183:
* {{cite web|author=G. Medicus|title=Ethological Theory of Transdisciplinarity|url=http://homepage.uibk.ac.at/~c720126/humanethologie/ws/medicus/block1/MappingISBN1-59454-212-0.pdf|format=pdf}}
* {{cite web|author=G. Medicus|title=Ethological Theory of Human Behavior |url=http://homepage.uibk.ac.at/~c720126/humanethologie/ws/medicus/block1/TheoryHumanSci.ppt|format=ppt}}
{{Etologi}}
[[Kategori:Perilaku hewan]]
[[Kategori:Zoologi]]
[[Kategori:Ilmu perilaku]]
[[Kategori:Etologi]]
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Ekologi hewan]]
|