Herpes genital: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{penyangkalan medis}}
{{More footnotes|date=Januari 2022}}
{{Infobox medical condition (new)
| symptoms = Tidak ada, [[lepuh kecil]] yang pecah membentuk [[ulkus]] yang menyakitkan, [[gejala mirip flu]]<ref name=CDC2017Fact/><ref name="CDC2017Bas3"/>
| complications = [[Meningitis aseptik]], peningkatan risiko [[HIV/AIDS]] jika terpapar, [[herpes neonatus]]<ref name=CDC2017Fact/>
| onset = 2–12 days after exposure<ref name=CDC2017Fact/>
| duration = Up to 4 weeks (first outbreak)<ref name=CDC2017Fact/>
| causes = [[Virus herpes simplex]] (HSV-1, HSV-2)<ref name=CDC2017Fact/>
| risks =
| diagnosis = Menguji lesi, [[tes darah]] untuk memeriksa [[antigen]]<ref name=CDC2017Fact/>
| differential = [[Syphilis]], [[chancroid]], [[molluscum contagiosum]], [[hidradenitis suppurativa]]<ref>{{cite book|last1=Ferri|first1=Fred F.|title=Ferri's Differential Diagnosis: A Practical Guide to the Differential Diagnosis of Symptoms, Signs, and Clinical Disorders|date=2010|publisher=Elsevier Health Sciences|isbn=978-0323076999|page=230|url=https://books.google.com/books?id=pHNlxxrPHNsC&pg=PA230|language=en}}</ref>
| prevention = Tidak berhubungan seks, menggunakan [[kondom]], hanya berhubungan seks dengan orang yang tidak terinfeksi<ref name="CDC2017Bas3"/>
| treatment = [[Obat antiviral]]<ref name=CDC2017Fact/>
| medication =
| prognosis =
| frequency = 846 juta (2015)<ref name=GBD2015Pre/>
| deaths =
}}
'''Herpes
▲'''Herpes Genitali''' adalah infeksi yang disebabkan oleh [[virus]] Herpes Simplex (terutama HSV=Herpes Simplex virus type II), ditandai dengan timbulnya vesikula (vesikel = peninggian [[kulit]] berbatas tegas dengan diameter kurang dari 1 cm dan dapat pecah menimbulkan infeksi seperti koreng kecil) pada permukaan mukosa kulit (mukokutaneus), bergerombol di atas dasar kulit yang berwarna kemerahan.
Saat ini dikenal dua macam herpes yakni herpes zoster dan herpes simpleks. Kedua herpes ini berasal dari [[virus]] yang berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster. Zoster tumbuh dalam bentuk ruam memanjang pada bagian tubuh kanan atau kiri saja. Jenis yang kedua adalah herpes simpleks, yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). HSV sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HSV-1 yang umumnya menyerang bagian badan dari pinggang ke atas sampai di sekitar mulut (herpes simpleks labialis), dan HSV-2 yang menyerang bagian pinggang ke bawah, terutama bagian kelamin. Sebagian besar herpes genitalis disebabkan oleh HSV-2, walaupun ada juga yang disebabkan oleh HSV-1 yang terjadi akibat adanya hubungan kelamin secara orogenital, atau yang dalam bahasa sehari-hari disebut dengan oral seks, serta penularan melalui [[tangan]].
Baris 24 ⟶ 34:
Pada episode I non infeksi primer, infeksi sudah lama berlangsung tetapi belum menimbulkan gejala klinis. Pada keadaan ini tubuh sudah membentuk antibodi sehingga pada waktu terjadinya episode I ini kelainan yang terjadi tidak seberat episode I dengan infeksi primer.
Sedangkan infeksi rekurens terjadi apabila HSV yang sudah ada dalam tubuh seseorang aktif kembali dan menggandakan diri. Hal ini terjadi karena adanya faktor pencetus, yaitu berupa trauma ([[luka]]),
== Gejala ==
Herpes genitalis primer memiliki masa inkubasi antara
Pada pria gejala akan tampak lebih jelas karena tumbuh pada kulit bagian luar kelenjar penis, batang penis, buah zakar, atau daerah anus. Sebaliknya, pada wanita gejala itu sulit terdeteksi karena letaknya tersembunyi. Herpes genitalis pada wanita biasanya menyerang bagian labia majora, labia minora, klitoris, malah acap kali leher rahim (serviks) tanpa gejala klinis. Gejala itu sering disertai rasa nyeri pada saluran kencing.
== Penularan dan
{{Essay-like|date=Januari 2022}}
Baik HSV-1 maupun HSV-2 menular melalui kontak kulit, ciuman, hubungan seks dan oral seks. Herpes paling mudah ditularkan pada masa terjadinya luka aktif. Akan tetapi virus juga dapat menyebar selama tidak ada gejala yang tampak, dan ditularkan dari daerah yang kelihatannya tidak aktif. Sebagian besar penularan herpes genitalis ini terjadi melalui kontak seksual. Sulitnya, kadang-kadang penderita tidak sadar bahwa ia sedang kambuh, sehingga dengan melakukan hubungan seks yang tidak terlindungi, ia menularkan virus ini ke pasangannya.
Baris 45 ⟶ 56:
Riset pembuatan vaksin telah dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit ini. Percobaan klinis terhadap vaksin yang berkenaan dengan glycoprotein dinyatakan tidak berhasil. Untuk penyembuhan, hingga saat ini hanya HSV vaksin yang telah diujicoba pada manusia. Pada tahun 2011, satu replikasi-tak kompeten vaksin diajukan, sementara dua replikasi-kompeten vaksin masih membutuhkan tes lanjutan pada binatang.<ref name=Johnstonetal_2011>{{Cite journal | author = Johnston C, Koelle DM, Wald A | title = HSV-2: in pursuit of a vaccine. | journal = J Clin Invest | volume = 121 | issue = 12 | pages = 4600–9 |date=Dec 2011 | doi = 10.1172/JCI57148 | PMID = 22133885 }}</ref>
Para peneliti pada [[University of Florida]] telah membuat sebuah [[hammerhead ribozyme]] yang menargetkan dan memotong mRNA dari gene inti pada HSV-1. The hammerhead, menargetkan mRNA dari ''UL20'' gene, mengurangi secara mencolok HSV-1 infeksi mata pada kelinci, dan mengurangi virus ''in vivo''.<ref>{{cite journal |author=Liu J, Tuli SS, Bloom DC, Schultz GS, Ghivizzani SC, Lewin AS |title=801. RNA Gene Therapy Targeting Herpes Simplex Virus |journal=Molecular Therapy |volume=13 |page=S310 |year=2006 |doi=10.1016/j.ymthe.2006.08.890 |url=http://www.nature.com/mt/journal/v13/n1s/abs/mt2006942a.html }}</ref> Pendekatan target gene menggunakan enzym RNA khusus untuk menghindari strains dari herpes simplex virus. Enzym tersebut melumpuhkan gene yang bertanggungjawab untuk memproduksi protein pada proses pendewasaan dan melepaskan partikel-partikel virus ke dalam sel yang terinfeksi. Teknik ini berhasil dalam percobaan terhadap tikus dan kelinci, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum dapat diterapkan pada manusia yang terinfeksi virus herpes.<ref>{{cite web |url=http://news.ufl.edu/2009/02/03/herpes-2/ |title=Potential new herpes therapy studied |publisher=University of Florida News |date=2009-02-03 |accessdate=2011-04-12 |archive-date=2012-03-19 |archive-url=https://www.webcitation.org/66HcwGzV4?url=http://news.ufl.edu/2009/02/03/herpes-2/ |dead-url=yes }}</ref>
Kemungkinan lain untuk mengeradikasi varian HSV-1 sedang dibidik oleh kelompok dari [[Duke University]]. Dengan membuat bagaimana mengubah semua kopi/tindasan virus pada inang dari posisi laten menjadi pada posisi aktif secara bersamaan, daripada membiarkan virus mengkopi dirinya sendiri secara normal tindas berurutan (stagger) pada tingkat aktifnya, dan membiarkan beberapa dorman dimanapun pada setiap waktu, kemudian obat anti-viral konvensional mungkin akan membunuh seluruh populasi virus, sejak dorman tersebut tak dapat lagi bersembunyi pada sel-sel saraf. Obat golongan [[antagomir]] dapat melaksanakannya. Obat ini adalah hasil rekayasa kimia dari oligonucleotides atau bagian kecil dari RNA yang dapat berfungsi sebagai cermin dari materi target genetik, dinamai herpes microRNAs. Mereka dapat direkayasa untuk menempel dan 'membungkam' microRNA, sehingga menyebabkan virus tak dapat tetap diam laten di dalam inang.<ref>{{cite news|last=Fox|first=Maggie|url=http://www.reuters.com/article/idUSN0229815620080702?pageNumber=2&virtualBrandChannel=0|title=New approach offers chance to finally kill herpes|publisher=Reuters|date= 2008-07-02|accessdate=2011-04-12}}</ref> Professor Cullen percaya obat ini dapat dibuat untuk membendung microRNA yang bertugas menekan HSV-1 menjadi laten.<ref>{{cite news|url=http://www.time.com/time/health/article/0,8599,1819739,00.html|work=Time|title=A Cure for Cold Sores?|date=2008-07-02|accessdate=2010-05-04|first=Kathleen|last=Kingsbury|archive-date=2010-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20100417231839/http://www.time.com/time/health/article/0%2C8599%2C1819739%2C00.html|dead-url=yes}}</ref>
Studi tentang gene ([[genomic]]) dari herpes simplex type 1 virus mengkonfirmasi bahwa teori pola penyebaran manusia adalah 'out-of-Africa hypothesis'.<ref>{{cite web|last=Foley|first=James A.|title=Hitchhiking Herpes Virus Aligns with Spread of Human Civilization|url=http://www.natureworldnews.com/articles/4548/20131021/hitchhiking-herpes-virus-aligns-spread-human-civilization.htm|publisher=NatureWorldNews.com|accessdate=22 October 2013|date=21 Oct 2013}}</ref>
|