Museum Mulawarman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(30 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Museum
|name = Museum Mulawarman
|image = Museum Mulawarman.jpg
|imagesize = 200
|caption = Museum Mulawarman (tampak dari depan)
|map_type =
|map_caption =
|latitude =
|longitude =
|established = 1936 (sebagai istana)<br>1971 (dijadikan museum)
|dissolved =
|location = [[Tenggarong, Kutai Kartanegara|Tenggarong]], [[Kabupaten Kutai Kartanegara|Kutai Kartanegara]], [[Kalimantan Timur]], Indonesia
|type = Museum ilmu pengetahuan
|visitors =
|director =
|curator =
|publictransit =
|website =
}}
'''Museum Mulawarman''' adalah sebuah [[museum]] di kota [[Tenggarong, Kutai Kartanegara|Tenggarong]], Provinsi [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]. Museum ini merupakan bekas istana dari [[Kesultanan Kutai Kartanegara]] yang dibangun pada tahun 1936 dan diresmikan sebagai Museum Kutai pada tanggal 25 November 1971 oleh [[Gubernur Kalimantan Timur|Gubernur]] [[Abdoel Wahab Sjahranie]], lalu diserahterimakan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 18 Februari 1976 dan berganti nama menjadi Museum Negeri Provinsi Kalimantan Timur "Mulawarman".<ref name="Tim Penyusun">{{cite book|last=Penyusun|first=Tim|date=2011|title=Buku Panduan Museum Mulawarman|publisher=Tenggarong: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata UPTD Museum Negeri Provinsi Kalimantan Mulawarman|pages=6-7}}</ref>
== Sejarah ==
Gedung utama Museum Mulawarman merupakan bekas istana Kutai Kertanegara yang dibangun oleh perusahaan beton Belanda bernama Hollandsche Beton Maatschappij (HBM) dengan gaya arsitektur Eropa Klasik. Sehubungan dengan dihapuskannya Kesultanan Kutai pada 1960, istana Kutai diganti rugi oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur kepada pemiliknya, yaitu mantan Sultan AJi Muhammad Parikesit dengan biaya Rp64 juta.<ref name="Abd. Djabar">{{cite book|last=D|first=Abd. Djabar|date=1993|title=Koleksi Pilihan Museum Negeri Propinsi Kalimantan Timur Mulawarman|publisher=Tenggarong: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Kalimantan Timur|pages=3 & 5}}</ref>
Bahan bangunannya didominasi oleh beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap. Di halaman depan Museum terdapat duplikat Patung [[Lembuswana]] yang merupakan lambang [[Kerajaan Kutai Kartanegara]]. Arsitektur dari museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional [[Suku Dayak]] yang ada di [[Kutai]].<ref>{{Cite web |url=http://east-borneo.net/kalimantan-timur/index.php/kutai/92-musium |title=Musium Mulawarman dan Makan Raja Kutai |access-date=2010-08-24 |archive-date=2009-07-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090728021342/http://east-borneo.net/kalimantan-timur/index.php/kutai/92-musium |dead-url=yes }}</ref>
Pada Agustus 1964 sekelompok massa menyerang istana ini. Massa membakar pakaian kebesaran Sultan di halaman keraton. Sebagian besar patung-patung, lambang-lambang kesultanan, gambar-gambar sultan beserta pakaian kebesarannya dibakar. Tiang benderanya yang terlalu tinggi (lebih dari 30 meter) dirobohkan.<ref name="Anwar Soetoen">{{cite book|last=Soetoen|first=Anwar|date=1975|title="Pertumbuhan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kutai dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya”, dalam Dari Swapraja ke Kabupaten Kutai|publisher=Tenggarong: Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kalimantan Timur|pages=240}}</ref>
Selain itu, massa yang diperintahkan Pangdam IX Mulawarman Kol. [[Soehario Padmodiwirio]] berencana membakar istana Kutai sebagaimana dilakukannya terhadap keraton Sultan Bulungan yang dibakar hingga rata dengan tanah. Namun, rencana itu urung terjadi karena Gubernur Kaltim [[Abdoel Moeis Hassan]] mengirim polisi berlatar etnis Banjar untuk mengamankan bangunan tersebut.<ref name="Burhan Magenda">{{cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=1991|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|publisher=New York: Cornell Modern Indonesia Project|pages=62}}</ref> Moeis Hassan juga memerintahkan Kepala Kejaksaan Negeri Samarinda untuk mengamankan kediaman Parikesit tersebut. Bentuk pengamanan yang terjadi adalah penyegelan keraton.<ref name="Moeis Hassan">{{cite book|last=Hassan|first=A. Moeis|date=1994|title=Ikut Mengukir Sejarah|publisher=Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu|pages=231}}</ref>
== Koleksi ==
Di dalam Museum Mulawarman tersimpan benda-benda sejarah yang pernah digunakan oleh Kesultanan seperti Singgasana, Tempat Peraduan, Pakaian Kebesaran, Tombak, Keris, Meriam, Kalung dan [[Prasasti Yupa]] serta Koleksi [[Keramik Cina]]. Setiap tahun dilaksanakan Upacara [[Erau]], yaitu tarian Khas Kedaton Upacara Adat dan [[Mengulur Naga]] di Desa [[Kutai Lama, Anggana, Kutai Kartanegara|Kutai Lama]]. Dimana pada setiap pelaksanaan [[Erau]] juga ditampilkan atraksi Seni Budaya baik berupa Tarian Tradisional dan Upara Adat dari berbagai Suku lainnya di [[Indonesia]] serta mancanegara.
Museum [[Mulawarman]] terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah terdapat koleksi keramik Cina. sedangkan lantai 1 berisi koleksi peninggalan bercorak kesenian. Di belakang museum, pengunjung bisa berbelanja
Di dalam Museum Mulawarman ini tersimpan benda-benda yang mempunyai nilai sejarah/seni yang tinggi yang pernah digunakan oleh Kesultanan seperti
* Singgasana, sebagai tempat duduk Raja dan Permaisuri. Kursi ini terbuat dari kayu, dudukan dan sandarannya diberi berlapis kapuk yang berbungkus dengan kain yang berwarna kuning, sehingga tempat duduk dan sandaran kursi tersebut terasa lembut. Kursi ini dibuat dengan gaya [[Eropa]], penciptanya adalah seorang Belanda bernama Ir. [[Vander Lube]] pada tahun [[1935]].
* Patung
* [[Kalung Uncal]], benda ini merupakan atribut dan benda kelangkapan kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara yang digunakan pada waktu penobatan Sultan Kutai menjadi Raja atau pada waktu Sultan merayakan ulang tahun kelahiran dan penobatan Sultan serta acara sakral lainnya.
* Meriam Sapu Jagad Peninggalan VOC, Belanda
* Prasasti Yupa, yang trdapat di Museum ini adalah tiruan dari Yupa yang asli yang terdapat di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti Yupa adalah prasasti yang ditemukan di bukit Brubus Kecamatan Muara Kaman. ke-7 prasasti ini menadakan dimulainya zaman sejarah di
* Seperangkat Gamelan dari Keraton Yogyakarta [[1855]]
* Arca Hindu
Baris 26 ⟶ 49:
* Dan lain-lain.
Jarak tempuh museum Mulawarman dari Balikpapan berkisar 3 jam perjalanan darat
== Lokasi ==
Museum Mulawarman beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 26, Kecamatan Tenggarong.<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/26873/1/Katalog%20museum%20NAsional%20Jilid%202.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid II|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-67-5|pages=329|url-status=live}}</ref> Wilayahnya termasuk bagian dari [[Kabupaten Kutai Kartanegara]], [[Kalimantan Timur|Provinsi Kalimantan Timur]], [[Indonesia]].
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.instagram.com/museummulawarman? Instagram Museum Mulawarman]
* {{id}} [https://museum-mulawarman.kaltimprov.go.id/ Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur : "Museum Mulawarman"]
* {{id}} [https://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/museum+negeri+mulawarman+provinsi+kalimantan+timur Direktorat Pelindungan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek : "Museum Mulawarman"]
* {{id}} [https://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/277-museum-negeri-provinsi-kalimantan-timur-mulawarman.html Asosiasi Museum Indonesia : "Museum Mulawarman"]
{{Istana di Indonesia}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
[[Kategori:Museum di Kalimantan Timur|Mulawarman]]
[[Kategori:Kabupaten Kutai Kartanegara|Mulawarman]]
[[Kategori:Tempat wisata di Kalimantan Timur|Mulawarman]]
[[Kategori:Museum di Kalimantan]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Kalimantan Timur]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Kalimantan Timur]]
[[Kategori:Museum sejarah]]
[[Kategori:Museum seni]]
|