Bahasa Lampung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.156.164.9 (bicara) ke revisi terakhir oleh 미솔파 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(94 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|rumpun bahasa Lampungik}}
{{Infobox language
| name = Bahasa Lampung
| nativename = ''
| states = [[Indonesia]]
| region = [[Lampung]]<br>[[
| ethnicity = [[Suku Lampung]]<br>[[Suku Komering]]
| speakers = {{sigfig|1,
| date =
| ref = {{efn|Ditotalkan dari jumlah penutur seluruh ragam bahasa Lampung di ''[[Ethnologue]]'', berdasarkan data sensus tahun 2000. Rinciannya:
| familycolor = Austronesian
| fam2 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
| fam3 = [[Rumpun bahasa
| fam4 =
| dialects = [[Bahasa Lampung Api|Api/Pesisir]]<br />[[Bahasa Lampung Nyo|Nyo/
| script = [[Alfabet Latin]]<br/>[[Aksara Lampung]]
| lc1 = ljp
|lc1=ljp|ld1=Lampung Api▼
|
| lc2 = abl
| ld2 = Lampung Nyo
|glotto=lamp1241▼
| lc3 = kge
|glottorefname=Lampungic▼
| ld3 = Komering
|map=Lampungic isolects.svg▼
▲| glotto = lamp1241
|mapcaption=Ragam bahasa Lampung di Sumatra bagian selatan:▼
▲| glottorefname = Lampungic
{{legend|green|Lampung Api}}▼
▲| map = Lampungic isolects.svg
{{legend|red|Lampung Nyo}}▼
▲| mapcaption = Ragam bahasa Lampung di Sumatra bagian selatan:
{{legend|blue|Komering}}▼
|notice=IPA▼
▲| notice = IPA
| sk = NE
| contoh_teks_judul = Teks singkat yang menjelaskan mengenai sifat-sifat [[Lampung#Demografi|masyarakat Lampung]] yang ditulis dalam [[aksara Lampung]]
| contoh_teks = [[file:Lampung script sample.svg|alt=Kalimat ditulis menggunakan aksara Lampung|250px|]]
| contoh_romanisasi = Tandani ulun Lampung, wat piil-pusanggiri, Mulia hina sehitung, wat liyom ghega dighi, Juluk-adok gham pegung, nemui-nyimah muaghi, Nengah-nyampugh mak ngungkung, sakai-Sambaian gawi.
| contoh_terjemahan = {{Switcher|''Lampung people can be easily indicated, because they have piil pesenggiri Prestige is important, with shyness (to do bad things) and self esteem Keep holding on Juluk adok, by good relationship we can keep our brotherhood associate and not individualist, and cooperate in team work.''
|Kutipan terjemahan sumber
|Masyarakat Lampung dapat dengan mudah dimengerti karena mereka memiliki [[prestise (linguistik)|prestise]] ''pill-pesenggiri'' yang penting, dengan rasa malu (untuk melakukan hal yang buruk) dan ''Juluk adok'' sebagai pegangan diri, serta dengan sifat persaudaraan, kami dapat bercampur satu sama lain dan tidak menyendiri dan dapat bekerjasama dalam kerja bakti.{{cn/bahasa|tidak}}
----
|Terjemahan bahasa Indonesia}}
| contoh_ref = https://www.omniglot.com/writing/lampungscript.htm
| extvideo = Condemnation or Forgiveness (Bales Dendem Atawa Pengappun) - Lampung Language Film (film penuh)
| extlink = OKY5-OSv3qM
}}
'''Bahasa Lampung'''
Meski bahasa Lampung memiliki jumlah penutur yang lumayan besar, bahasa ini merupakan bahasa minoritas di Provinsi [[Lampung]] sendiri. Kekhawatiran akan kebertahanan bahasa Lampung telah membuat pemerintah daerah setempat mengimplementasikan kebijakan pengajaran bahasa dan aksara Lampung bagi sekolah-sekolah pada tingkat dasar dan menengah di provinsi tersebut.{{
== Klasifikasi ==
=== Hubungan eksternal ===
Bahasa Lampung merupakan bagian dari [[rumpun bahasa Austronesia]] dari [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|cabang Melayu-Polinesia]], walaupun posisi tepatnya dalam Melayu-Polinesia sulit ditentukan. Kontak bahasa selama berabad-abad telah mengaburkan batas antara bahasa Lampung dan bahasa Melayu,{{
Linguis Berndt Nothofer (1985) memisahkan bahasa Lampung dari kelompok "Malayic" versi Dyen, tetapi masih memasukkannya ke dalam "Javo-Sumatra Hesion" bersama bahasa-bahasa [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]], [[bahasa Sunda|Sunda]], Madura, dan, dengan tingkat kekerabatan yang lebih jauh, [[bahasa Jawa]].{{
[[Berkas:Surat pantun cara Lampung.png|jmpl|upright=1.2|kiri|Kumpulan syair dwibahasa Lampung-Melayu, ditulis menggunakan aksara [[Abjad Jawi|Jawi]] dan [[Aksara Lampung|Lampung]]]]
Di antara bahasa-bahasa Javo-Sumatra, Nothofer menganggap bahwa bahasa Sunda kemungkinan merupakan kerabat terdekat bahasa Lampung, karena keduanya sama-sama mengubah bunyi *R dari [[bahasa Proto-Melayu-Polinesia]] (PMP) menjadi ''y'' dan mengalami [[metatesis]] atau pertukaran bunyi antara konsonan pertengahan dan akhir pada kata *lapaR dari [[bahasa Proto-Austronesia]]. Kata ini diturunkan menjadi ''palay'' yang berarti 'ingin' atau 'lelah' dalam bahasa Sunda dan 'rasa perih akibat kaki yang letih' dalam bahasa Lampung.{{
Alexander Smith (2017) menunjukkan bahwa bunyi *j dan *d dari PMP mengalami merger ke ''d'' dalam bahasa Lampung. Perubahan ini merupakan salah satu ciri yang ia usulkan sebagai bukti bagi hipotesis [[rumpun bahasa Indonesia Barat|Indonesia Barat]] yang dikembangkannya dari usulan linguis Austronesia senior Robert Blust.{{
▲<!--
===
{{
{| class="wikitable" style="float: right; margin: 1.2em"
|+
! Indonesia
! Pesisir
! Abung
|-
|
| ''iwa''
| ''punyu''
|-
|
| ''ipon''
| ''kedis''
|-
|
| ''khatong/ghatong/ratong''
| ''megew''
|}
Walker (1976)
Klasifikasi dialek yang dilakukan oleh Hanawalt (2007)
<!--
==
[[Berkas:Tari Melinting 3.jpg|jmpl|upright=1.5|kanan|A woman in Lampung traditional attire]]
Since the early 20th century, the province of Lampung has been a major destination for the [[transmigration program]], which moves people from the more densely populated islands of Indonesia (then [[Dutch East Indies]]) to the less densely populated ones.{{
As an effort to maintain the indigenous language and "to help define Lampung’s identity and cultural symbol", post-[[New Order (Indonesia)|New Order]] era Lampung regional government{{efn|The regional government of Lampung is still largely dominated by indigenous Lampung people, down to village level.{{
-->
==Fonologi==
===Vokal===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+ Vokal dasar dan diftong{{sfn|Anderbeck|2007|p=16}}
!
! [[Vokal panjang|Panjang]]
! [[Vokal madya|Madya]]
! [[Vokal belakang|Belakang]]
|-
! [[Vokal tertutup|Tertutup]]
| {{IPA link|i}}
|
| {{IPA link|u}}
|-
! [[Vokal tengah|Tengah]]
| ({{IPA link|e}})
| {{IPAlink|ə}}
| ({{IPA link|o}})
|-
! [[Vokal terbuka|Terbuka]]
|
| {{IPA link|a}}
|
|-
! [[Diftong]]
| colspan="3" | {{IPA|aj aw uj }}
|}
Anderbeck menyatakan bahwa terdapat 4 fonem vokal dasar dan 3 diftong dalam rumpun bahasa Lampung. Ia juga menganggap fonem {{IPA|/e/}} yang dinyatakan oleh Walker{{sfn|Walker|1976|pp=3–4}} merupakan alofoni dari {{IPA|/i/}}.{{sfn|Anderbeck|2007|p=16}} Selain itu, ia mencatat bahwa fonem {{IPA|/o/}} yang sebelumnya dinyatakan terdapat pada bhasa Komering oleh Abdurrahman dan Yallop{{sfn|Abdurrahman|Yallop|1979|pp=11–12}} merupakan alofoni dari {{IPA|/ə/}}.{{sfn|Anderbeck|2007|p=16}} Pelepasan dari fonem {{IPA|/ə/}} sangat bervariasi antar dialeknya, tetapi polanya dapat diprediksi. Varietas Barat secara konsisten melepaskannya {{IPA|/ə/}} [[Ultima (linguistik)|ultima]] sebagai {{IPA|[o]}}. Selain itu, {{IPA|/ə/}} [[penultima]] juga berubah menjadi {{IPA|[o]}} dalam varietas yang dituturkan di seluruh daerah aliran sungai Komering. Dalam banyak dialek Nyo, {{IPA|/ə/}} akhiran dilepaskan sebagai {{IPA|[o]}} atau {{IPA|[a]}} jika fonem tersebut diikuti oleh {{IPA|/h/}} atau {{IPA|/ʔ/}}. Dalam dialek Nyo Blambangan Pagar, {{IPA|/ə/}} akhir dilepaskan sebagai {{IPA|[a]}} hanya jika vokal yang berada didepannya juga terdiri atas pepet. Jika tidak, {{IPA|/ə/}} tetap akan dilepaskan sebagai {{IPA|[ə]}}. Berbeda halnya seperti dialek lain, dialek Melintin tetap melepaskan *ə sebagai {{IPA|[ə]}} di semua posisi.{{sfn|Anderbeck|2007|pp=17–19}}
Varietas Nyo berbeda dengan isolek Lampung lainnya karena varietas tersebut tetap menggunakan hukum suara *a akhir Proto-Lampungik dalam suku kata terbuka sebagai {{IPA|/o/}}.{{sfn|Walker|1976|p=1}}{{sfn|Anderbeck| 2007|p=22}} Belakangan, varietas Nyo juga memiliki kecenderungan untuk melepaskan vokal akhir sebagai diftong. Fonem /o/ akhir dolepaskan secara beragam, yakni sebagai {{IPA|[ə͡ɔ]}}, {{IPA|[ow]}}, atau diftong serupa. Sebagian besar penutur Nyo juga mengucapkan {{IPA|/i/}} dan {{IPA|/u/}} final masing-masing sebagai {{IPA|[əj]}} dan {{IPA|[əw]}}.{{ sfn|Anderbeck|2007|p=22}} Diftongisasi vokal akhir suku terbuka ini terjadi pada semua varietas Nyo, kecuali subdialek Jabung.{{sfn|Hanawalt|2007|p=31}}
===Fonotatik===
Pola fonem suku kata yang paling umum dijumpai adalah adalah KV dan KVK. [[Gugus konsonan]] ditemukan dalam beberapa kata pinjaman dan awal kata. Gugus konsonan ini juga memiliki variasi himpunan bebas dengan urutan yang dipisahkan oleh fonem pepet (KK~KəK). Secara keseluruhan, akar kata memiliki susunan [[suku kata]] berbentuk (K)V.KV(C). Fonem yang dianggap semivokal tidak terdengar begitu kontras jika terletak pada posisi medial (ditengah-tengah dua vokal).{{sfn|Walker|1976|pp=3–4}}{{sfn|Walker|1976|p=5}}
===Tekanan===
Kata-kata selalu mengalami penekanan di [[ultima (linguistik)|suku kata akhir]], terlepas dari apakah kata itu dibubuhi unsur-unsur ketatabahasaan lain atau tidak. Namun penekanan yang terjadi sangat ringan dan dapat terdistorsi oleh keseluruhan [[Intonasi (linguistik)|intonasi]] frasa. Meskipun penekanan yang terjadi memiliki posisi yang bebas, penekanan tidak terjadi ketika muncul di tengah kontur intonasi.{{sfn|Walker|1976|p=5}}
== Lihat pula ==
*[[Bahasa Komering]]
*[[Bahasa Lampung Nyo]]
*[[Bahasa Lampung Cikoneng]]
==
{{notelist|3}}
Baris 89 ⟶ 145:
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin|30em|indent=yes}}
* {{cite book |last1=Abdurrahman |first1=Sofjan |last2=Yallop |first2=Colin |date=1979 |chapter=A brief outline of Komering phonology and morphology |editor-last=Halim |editor-first=Amran |title=Miscellaneous Studies in Indonesian and Languages in Indonesia, Part VI |chapter-url=http://sealang.net/archives/nusa/pdf/nusa-v7-p11-18.pdf |series=NUSA: Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia |volume=7 |pages=11–18 |location=Jakarta |publisher=Badan Penyelenggara Seri NUSA |access-date=5 May 2019 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Adelaar |first=Karl Alexander |title=Malayo-Sumbawan |journal=Oceanic Linguistics |volume=44 |issue=2 |date=2005 |pages=356–388 |doi=10.1353/ol.2005.0027 |publisher=University of Hawai'i Press |ref=harv}}
* {{cite book|ref=harv|last=Aliana|first=Zainul Arifin|title=Ragam dan dialek bahasa Lampung
* {{cite book|ref=harv|last1=Amisani|first1=Diana|title=Kedudukan dan fungsi bahasa Lampung
* {{cite journal |last= Anderbeck|first=Karl Ronald |date=2007 |title=An initial reconstruction of Proto-Lampungic: phonology and basic vocabulary |url=https://www.sil.org/resources/archives/25900 |journal=Studies in Philippine Languages and Cultures |volume=16 |pages=41–165 |publisher=SIL International |access-date=23 April 2019 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Blust |first=Robert |authorlink=Robert Blust |title=The reconstruction of proto-Malayo-Javanic: an appreciation |journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |publisher=Brill |volume=137 |issue=4 |date=1981 |pages=456–459 |jstor=27863392|ref=harv|doi=10.1163/22134379-90003492 |doi-access=free }}
* {{cite news |last=Budiman |first=Budisantoso |date= 17 October 2018 |title=Unila diizinkan buka prodi Bahasa Lampung
* {{cite book|ref=harv|last=Dyen|first=Isidore |authorlink=Isidore Dyen|title=A lexicostatistical classification of the Austronesian languages|url=https://books.google.com/books?id=GGOCAAAAIAAJ|year=1965|location=Baltimore|publisher=Waverly Press}}
* {{cite journal |last=Hanawalt |first=Charlie |date=2007 |title=Bitter or sweet? The vital role of sociolinguistic survey in Lampungic dialectology |url=https://www.sil.org/resources/archives/25790 |journal=Studies in Philippine Languages and Cultures |volume=16 |pages=11–40 |publisher=SIL International |access-date=23 April 2019 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Inawati |first=Iin |date=2017 |title=Tantangan dan Strategi Praktis Pemertahanan Bahasa Lampung
* {{cite conference |last1=Junaidi |first1=Akmal |last2=Grzeszick |first2=René |last3=Fink |first3=Gernot A. |last4=Vajda |first4=Szilárd |title=Statistical Modeling of the Relation between Characters and Diacritics in Lampung Script |conference=2013 12th International Conference on Document Analysis and Recognition |date=2013 |pages=663–667 |location=Washington, DC |doi=10.1109/ICDAR.2013.136 |ref={{harvid|Junaidi et. al.|2013}}}}
* {{cite journal |last=Katubi |first=Obing |date=2007 |title=Lampungic languages: looking for new evidence of language shift in Lampung and the question of its reversal |url=https://www.sil.org/resources/publications/entry/26079 |journal=Studies in Philippine Languages and Cultures |volume=16 |pages=1–10 |publisher=SIL International |access-date=23 April 2019 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Kusworo |first=Ahmad |title=Pursuing Livelihoods, Imagining Development: Smallholders in Highland Lampung, Indonesia |series=Asia Pacific Environment Monographs |volume=9 |location=Canberra |publisher=ANU Press |date=2014 |pages=18–40 |chapter=Lampung in the Twentieth Century: The Making of ‘Little Java’ |isbn=9781925021486 |jstor=j.ctt5vj72v.7 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Matanggui |date=1984 |first= Junaiyah H. |title=Fonologi Bahasa Lampung Dialek O
* {{cite journal |last=Nothofer |first=Bernd |title=The subgrouping of Javo-Sumatra Hesion: A reconsideration |url=https://brill.com/view/journals/bki/141/2-3/article-p288_7.xml |journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |publisher=Brill |volume=141 |issue=2/3 |date=1985 |pages=288–302 |jstor=27863679|ref=harv|doi=10.1163/22134379-90003386 }}
* {{cite book|last1=Ricklefs|first1=M. C.|authorlink1= M. C. Ricklefs|last2=Voorhoeve|first2=P.|last3=Gallop|first3=Annabel Teh|title=Indonesian Manuscripts in Great Britain: A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Languages in British Public Collections (New Editions with Addenda et Corrigenda)|url=https://books.google.com/books?id=3XFODAAAQBAJ&pg=PA95|year=2014|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=9789794618837|ref=harv}}
* {{cite book |last=Ross |first=Malcolm D. |authorlink=Malcolm Ross (linguist)|editor-last=Tryon |editor-first=Darrell T. |title=Comparative Austronesian dictionary: an introduction to Austronesian studies |series=Trends in Linguistics |volume=10 |location=Berlin |publisher=Mouton de Gruyter |date=1995 |pages=45–120 |chapter=Some current issues in Austronesian linguistics |isbn=9783110884012|ref=harv}}
* {{cite book|ref=harv|last=Sayuti|first=Warnidah Akhyar|title=Struktur sastra lisan Lampung
* {{cite conference| last=Septianasari| first=Lina| title=Language Trajectory and Language Planning in Maintaining Indigenous Language of Lampung| date=2016| book-title=Advances in Social Science, Education and Humanities Research| volume=82| pages=104–108| conference=Ninth International Conference on Applied Linguistics (CONAPLIN 9) |location=Bandung |url=https://www.atlantis-press.com/proceedings/conaplin-16/25874137 |doi=10.2991/conaplin-16.2017.22|access-date=18 May 2019 |ref={{harvid|Septianasari|2016}}| doi-access=free}}
* {{cite journal| last=Smith| first=Alexander D.| title=The Western Malayo-Polynesian Problem| year=2017| journal=Oceanic Linguistics |publisher=University of Hawai'i Press |volume=56| issue=2| pages=435–490|doi=10.1353/ol.2017.0021 |ref=harv}}
* {{cite book|ref=harv|last=Sudradjat|first=R.|title=Interferensi leksikal bahasa Indonesia ke dalam bahasa
* {{cite book|ref=harv|last=Udin|first=Nazaruddin|title=Tata bahasa bahasa Lampung dialek Pesisir
* {{cite book |last= Walker|first=Dale Franklin |date=1976 |title=A Grammar of the Lampung Language: the Pesisir Dialect of Way Lima |url=http://sealang.net/archives/nusa/pdf/nusa-v2.pdf |series=NUSA: Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia |volume=2 |pages=0–49 |location=Jakarta |publisher=Badan Penyelenggara Seri NUSA |access-date=23 April 2019 |ref=harv}}
* {{cite book |last= Walker|first=Dale Franklin |date=1975 |chapter=A Lexical Study of Lampung Dialects |chapter-url=http://sealang.net/archives/nusa/pdf/nusa-v1-p11-22.pdf |editor-last=Verhaar |editor-first=John W.M. |title=Miscellaneous Studies in Indonesian and Languages in Indonesia, Part I |series=NUSA: Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia |volume=1 |pages=11–22 |location=Jakarta |publisher=Badan Penyelenggara Seri NUSA |access-date=23 April 2019 |ref=harv}}
* {{cite book|ref=harv|last=Wetty|first=Ni Nyoman|title=Struktur bahasa Lampung dialek Abung
{{refend}}
Baris 121 ⟶ 177:
{{Incubator|code=abl|language=Lampung Nyo}}
{{Incubator|code=kge|language=Komering}}
* [https://abvd.shh.mpg.de/austronesian/classification.php?node=Austronesian,%20Malayo-Polynesian,%20Lampung Daftar kosakata dasar dari berbagai ragam bahasa Lampung di Austronesian Basic Vocabulary Database] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200619025818/https://abvd.shh.mpg.de/austronesian/classification.php?node=Austronesian,%20Malayo-Polynesian,%20Lampung |date=2020-06-19 }}
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Lampung, Bahasa}}
[[Kategori:
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Lampung]]
|