Malaria: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
(24 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 17:
|Orphanet=673
}}
'''Malaria''' adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh [[protozoa]] parasit (sekelompok [[mikroorganisme]] bersel tunggal) dalam [[Genus|tipe]] ''[[Plasmodium]]''.<ref name="WHO2014" /> Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk [[demam]], kelelahan, [[muntah]], dan [[sakit kepala]].
▲'''Malaria''' adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh [[protozoa]] parasit (sekelompok [[mikroorganisme]] bersel tunggal) dalam [[Genus|tipe]] ''[[Plasmodium]]''.<ref name="WHO2014" /> Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk [[demam]], kelelahan, [[muntah]], dan [[sakit kepala]].<!-- <ref name="Caraballo 2014"/> --> Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan [[penyakit kuning|kulit kuning]], [[kejang]], [[Koma (medis)|koma]], atau [[kematian]].<ref name="Caraballo 2014"/> Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit.<!-- <ref name=WHO2014/> --> Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh beberapa bulan kemudian.<ref name=WHO2014/> Pada mereka yang baru selamat dari infeksi, infeksi ulang biasanya menyebabkan gejala ringan.<!-- <ref name="Caraballo 2014"/> --> [[Imunitas (medis)|resistensi]] parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga beberapa tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus-menerus dengan malaria.<ref name="Caraballo 2014">{{cite journal |author=Caraballo H |title=Emergency department management of mosquito-borne illness: Malaria, dengue, and west nile virus |journal=Emergency Medicine Practice |year=2014 |volume=16 |issue=5 |url=http://www.ebmedicine.net/topics.php?paction=showTopic&topic_id=405}}</ref>
Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk ''[[Anopheles]]'' betina yang terinfeksi.
▲Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk ''[[Anopheles]]'' betina yang terinfeksi.<!-- <ref name=WHO2014/> --> Gigitan nyamuk memasukkan [[parasit]] dari air liur nyamuk ke dalam [[Sistem sirkulasi|darah]] seseorang.<ref name=WHO2014/> Parasit bergerak ke hati di mana mereka dewasa dan bereproduksi.<!-- <ref name="Caraballo 2014"/> --> Lima spesies ''Plasmodium'' dapat menginfeksi dan disebarkan oleh manusia.<ref name="Caraballo 2014"/> Sebagian besar kematian disebabkan oleh ''[[Plasmodium falciparum|P. falciparum]]'' karena ''[[Plasmodium vivax|P. vivax]]'', ''[[Plasmodium ovale|P. ovale]]'', and ''[[Plasmodium malariae|P. malariae]]'' umumnya menyebabkan bentuk yang lebih ringan dari malaria.<ref name=WHO2014/><ref name="Caraballo 2014"/> Spesies ''[[Plasmodium knowlesi|P. knowlesi]]'' jarang menyebabkan penyakit pada manusia.<ref name=WHO2014/> Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis darah menggunakan [[film darah]], atau dengan [[Tes deteksi antigen malaria|uji diagnostik cepat]] berdasarkan-[[antigen]].<ref name="Caraballo 2014"/> Metode yang menggunakan [[reaksi berantai polimerase]] untuk mendeteksi [[DNA]] parasit telah dikembangkan, tetapi tidak banyak digunakan di daerah di mana malaria [[Endemik (epidemiologi)|umum]] karena biaya dan kompleksitasnya.<ref name="Nadjm 2012">{{Cite journal |author=Nadjm B, Behrens RH |title=Malaria: An update for physicians |journal=Infectious Disease Clinics of North America |year=2012 |volume=26 |issue=2 |pages=243–59 |pmid=22632637 |doi=10.1016/j.idc.2012.03.010}}</ref>
Risiko penyakit dapat dikurangi dengan mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan [[kelambu]] dan [[penolak serangga]], atau dengan
▲Risiko penyakit dapat dikurangi dengan mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan [[kelambu]] dan [[penolak serangga]], atau dengan tindakan kontrol-nyamuk seperti penyemprotan [[insektisida]] dan menguras genangan air.<ref name="Caraballo 2014"/> Beberapa obat tersedia untuk [[Profilaksis malaria|mencegah malaria]] pada wisatawan ke daerah di mana penyakit umum.<!-- <ref name=WHO2014/> --> Dosis sesekali obat [[sulfadoksin/pirimetamin]] direkomendasikan pada [[bayi]] dan setelah [[trimester pertama]] kehamilan di daerah dengan tingkat malaria tinggi.<!-- <ref name=WHO2014/> --> Meskipun adanya kebutuhan, tidak ada [[vaksin]] yang efektif, meskipun upaya untuk mengembangkannya sedang berlangsung.<ref name=WHO2014/> Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria adalah kombinasi [[obat antimalaria]] yang mencakup [[artemisinin]].<ref name=WHO2014/><ref name="Caraballo 2014"/> Obat kedua mungkin baik [[meflokuin]], [[lumefantrin]], atau [[sulfadoksin/pirimetamin]].<ref name=WHO2010>{{cite book|last1=Organization|first1=World Health|title=Guidelines for the treatment of malaria|date=2010|publisher=World Health Organization|location=Geneva|isbn=9789241547925|page=ix|edition=2nd}}</ref> [[Kuinin]] bersama dengan [[doksisiklin]] dapat digunakan jika artemisinin tidak tersedia.<ref name=WHO2010/> Direkomendasikan bahwa di daerah di mana penyakit ini umum, malaria dikonfirmasi jika mungkin sebelum pengobatan dimulai karena kekhawatiran peningkatan [[resistensi obat]].<!-- <ref name=WHO2014/> --> Resistensi parasit telah berkembang untuk beberapa obat antimalaria; misalnya, ''P. falciparum'' resisten-[[klorokuin]] telah menyebar ke sebagian besar wilayah malaria, dan ketahanan terhadap artemisinin telah menjadi masalah di beberapa bagian Asia Tenggara.<ref name=WHO2014>{{cite web|title=Malaria Fact sheet N°94|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs094/en/|website=WHO|accessdate=28 August 2014|date=March 2014}}</ref>
Penyakit ini tersebar luas di daerah [[Tropika|tropis]] dan [[subtropis]] yang ada di pita lebar sekitar [[khatulistiwa]].<ref name="Caraballo 2014"/> Ini termasuk banyak dari [[Afrika Sub-Sahara]], [[Asia]], dan [[Amerika Latin]].
▲Penyakit ini tersebar luas di daerah [[Tropika|tropis]] dan [[subtropis]] yang ada di pita lebar sekitar [[khatulistiwa]].<ref name="Caraballo 2014"/> Ini termasuk banyak dari [[Afrika Sub-Sahara]], [[Asia]], dan [[Amerika Latin]].<!-- <ref name=WHO2014/> --> Pada 2015, ada 214 juta kasus malaria di seluruh dunia.<ref name=WHO15>{{cite web|title=Malaria Fact sheet N°94|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs094/en/|publisher=WHO|accessdate=2 February 2016}}</ref> Hal ini mengakibatkan sekitar 438.000 kematian, 90% di antaranya terjadi di Afrika.<ref name=WHO15/> Tingkat penyakit menurun dari tahun 2000 hingga 2015 sebesar 37%,<ref name=WHO15/> namun meningkat dari 2014 di mana ada 198 juta kasus.<ref name=WHO2014Book>{{cite book|last1=WHO|title=World Malaria Report 2014|date=2014|publisher=World Health Organization|location=Geneva, Switzerland|isbn=978-92-4156483-0|pages=32–42|url=http://www.who.int/entity/malaria/publications/world_malaria_report_2014/en/index.html}}</ref> Malaria umumnya terkait dengan kemiskinan dan memiliki efek negatif yang besar pada [[pembangunan ekonomi]].<ref name="IftSoL"/><ref name="Worrall 2005"/> Di Afrika, malaria diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar US$12 miliar setahun karena meningkatnya biaya kesehatan, kehilangan kemampuan untuk bekerja, dan efek negatif pada pariwisata.<ref name="Greenwood 2005"/>
== Tanda-tanda dan gejala ==
[[Berkas:Symptoms of Malaria.png|
Tanda-tanda dan gejala malaria biasanya mulai 8-25 hari setelah terinfeksi
Gejala klasik malaria adalah [[paroksismal]]—kejadian
Malaria berat biasanya disebabkan oleh ''P. falciparum'' (sering disebut sebagai malaria falciparum). Gejala malaria falciparum timbul 9-30 hari setelah terinfeksi.<ref name="Bartoloni 2012"/> Individu dengan malaria serebral sering menunjukkan gejala [[Gangguan neurologis|neurologis]], termasuk [[postur abnormal]], [[nistagmus]], [[kelumpuhan tatapan konjugat]] (kegagalan mata untuk bergerak bersama-sama dalam arah yang sama), [[opistotonus]], [[kejang]], atau [[Koma (medis)|koma]].<ref name="Bartoloni 2012"/>
=== Komplikasi ===
Malaria memiliki beberapa [[Komplikasi (kedokteran)|komplikasi]] yang serius. Di antaranya
Infeksi ''P. falciparum'' dapat mengakibatkan malaria serebral, bentuk malaria berat yang melibatkan [[ensefalopati]]. Hal ini terkait dengan memutihnya retina, yang mungkin merupakan tanda klinis yang berguna dalam membedakan malaria dari
[[Malaria terkait-kehamilan|Malaria pada ibu hamil]] merupakan penyebab penting dari [[lahir mati]], [[kematian bayi]], [[aborsi]] dan [[berat badan lahir rendah]],<ref name="Hartman 2010"/> terutama pada infeksi ''P. falciparum'',
== Penyebab ==
{{main|Plasmodium}}
[[Parasit]] malaria termasuk dalam genus ''[[Plasmodium]]'' (filum [[Apicomplexa]]). Pada manusia, malaria disebabkan oleh ''[[Plasmodium falciparum|P. falciparum]]'', ''[[Plasmodium malariae|P. malariae]]'', ''[[Plasmodium ovale|P. ovale]]'', ''[[Plasmodium vivax|P. vivax]]'' dan ''[[Plasmodium knowlesi|P. knowlesi]]''.<ref name="Mueller 2007"/><ref name="Collins 2012"/> Di antara mereka yang terinfeksi, ''P. falciparum'' merupakan spesies yang paling umum diidentifikasi (~75%) diikuti oleh ''P. vivax'' (~20%).<ref name="Nadjm 2012"/> Meskipun ''P. falciparum''
[[Efek pemanasan global pada kesehatan manusia#Malaria|Pemanasan global]] kemungkinan akan mempengaruhi penyebaran malaria,
=== Siklus hidup ===
[[Berkas:Life Cycle of the Malaria Parasite.jpg|
Dalam siklus hidup ''Plasmodium'', sebuah nyamuk ''[[Anopheles]]'' betina ([[Inang|inang definitif]]) mentransmisikan bentuk infektif motil (disebut [[sporozoit]]) ke inang vertebrata seperti manusia (inang sekunder), sehingga bertindak sebagai vektor transmisi. Sebuah sporozoit berjalan melalui pembuluh darah ke sel-sel hati ([[hepatosit]]), di mana ia bereproduksi [[Reproduksi aseksual|secara aseksual]] ([[skizogoni]] jaringan), menghasilkan ribuan [[merozoit]]. Merozoit-merozoit ini menginfeksi sel-sel darah merah baru dan memulai serangkaian siklus multiplikasi aseksual (skizogoni darah) yang menghasilkan 8 sampai 24 merozoit infektif baru, pada titik itu sel pecah dan siklus infektif dimulai lagi.<ref>{{harvnb|Schlagenhauf-Lawlor|2008|pp=[https://books.google.com/books?id=54Dza0UHyngC&pg=PA70 70–1]}}</ref>
Baris 58 ⟶ 54:
Merozoit lainnya berkembang menjadi [[gametosit]] belum matang, yang merupakan prekursor dari [[gamet]] jantan dan betina. Ketika nyamuk yang telah dibuahi menggigit orang yang terinfeksi, gametosit diambil dengan darah dan matang dalam usus nyamuk. Gametosit jantan dan betina menyatu dan membentuk [[ookinet]]—sebuah zigot motil yang telah dibuahi. Ookinet berkembang menjadi sporozoit baru yang bermigrasi ke [[kelenjar ludah]] serangga, siap untuk menginfeksi inang vertebrata baru. Sporozoit-sporozoit disuntikkan ke dalam kulit, dalam air liur, saat nyamuk memakan darah berikutnya.<ref name="Cowman 2012"/>
Hanya nyamuk betina yang menghisap darah
=== Malaria yang kambuh ===
Gejala malaria dapat kambuh setelah beberapa periode bebas gejala. Tergantung pada penyebabnya, kekambuhan dapat diklasifikasikan sebagai ''[[recrudescence]]'', ''[[relapse]]'', atau reinfeksi. ''Recrudescence'' adalah ketika gejala kembali setelah periode bebas gejala. Hal ini disebabkan oleh parasit hidup dalam darah
== Patofisiologi ==
{{further2|[[Biologi Plasmodium falciparum|Biologi ''Plasmodium falciparum'']]}}
[[Berkas:Maternal malaria placenta - cropped - very high mag.jpg|
Infeksi malaria berkembang melalui dua tahap:
Setelah masa dorman potensial dalam hati, organisme ini [[Diferensiasi seluler|berdiferensiasi]] untuk menghasilkan ribuan merozoit
Dalam sel darah merah, parasit berkembang biak lebih lanjut, secara aseksual lagi, secara berkala keluar dari sel inang mereka untuk menyerang sel-sel darah merah segar. Beberapa siklus amplifikasi tersebut terjadi. Dengan demikian, deskripsi klasik gelombang demam timbul dari gelombang simultan merozoit melarikan diri dan menginfeksi sel-sel darah merah.<ref name="Bledsoe 2005"/>
Beberapa sporozoit ''P. vivax'' tidak segera berkembang menjadi merozoit fase-eksoeritrositik, melainkan menghasilkan hipnozoit yang dorman untuk periode tertentu mulai dari beberapa bulan (7-10 bulan khas)
Parasit ini relatif terlindungi dari serangan [[sistem kekebalan]] tubuh karena pada sebagian besar siklus hidup manusia parasit itu berada di dalam sel-sel hati dan darah dan relatif tidak terlihat bagi surveilans kekebalan tubuh. Namun, sel darah yang beredar yang terinfeksi hancur di [[limpa]]. Untuk menghindari
=== Resistensi genetik ===
Baris 81 ⟶ 77:
Menurut sebuah ulasan tahun 2005, karena tingginya tingkat [[kematian|mortalitas]] dan [[morbiditas]] yang disebabkan oleh malaria—terutama spesies ''P. falciparum''—malaria telah memberikan [[Seleksi (biologi)|tekanan selektif]] terbesar pada [[genom manusia]] dalam sejarah terkini. Beberapa faktor genetik memberikan beberapa perlawanan untuk itu termasuk [[sifat sel sabit]], sifat-sifat [[talasemia]], [[defisiensi dehidrogenase glukosa-6-fosfat]], dan tidak adanya [[antigen Duffy]] pada sel darah merah.<ref name="Kwiatkowski 2005"/><ref name="Hedrick 2011"/>
Dampak dari sifat sel sabit pada kekebalan malaria menggambarkan beberapa pertukaran evolusi yang terjadi karena malaria endemik. Sifat sel sabit menyebabkan perubahan pada molekul hemoglobin dalam darah. Biasanya, sel-sel darah merah memiliki bentuk bikonkaf yang sangat fleksibel yang memungkinkan mereka untuk bergerak melalui [[pembuluh darah kapiler|kapiler]] yang sempit; Namun, ketika molekul [[hemoglobin S|hemoglobin S]] yang dimodifikasi terkena jumlah rendah oksigen, atau berkerumun bersama-sama karena dehidrasi, mereka bisa menyatu membentuk untaian yang menyebabkan sel berbentuk sabit atau berdistorsi menjadi bentuk melengkung. Dalam bentuk untaian molekul hemoglobin tidak efektif dalam mengambil atau melepaskan oksigen, dan sel tidak cukup fleksibel untuk beredar secara bebas. Pada tahap awal malaria, parasit dapat menyebabkan sel darah merah yang terinfeksi menjadi berbentuk sabit, dan sehingga mereka dihapus dari peredaran dengan cepat. Hal ini akan mengurangi frekuensi parasit malaria menyelesaikan siklus hidupnya di dalam sel. Individu yang [[homozigot]] (dengan dua salinan dari [[alel]] hemoglobin beta abnormal) memiliki [[anemia sel sabit]], sementara mereka yang heterozigot (dengan satu alel abnormal dan satu alel normal) memiliki
=== Disfungsi hati ===
Disfungsi hati akibat malaria jarang dan biasanya hanya terjadi pada orang-orang dengan kondisi hati lainnya seperti [[hepatitis viral]] atau [[penyakit hati kronis]]. Sindrom ini kadang-kadang disebut ''hepatitis malaria''.<ref name="Bhalla 2006"/> Meskipun telah dianggap sebagai kejadian langka, hepatopati malaria telah mengalami peningkatan, terutama di Asia Tenggara dan India. Kompromi hati pada orang dengan malaria berkorelasi dengan kemungkinan komplikasi dan kematian yang lebih besar.<ref name="Bhalla 2006"/>
==
{{main|Diagnosis malaria}}
[[Berkas:5901 lores.jpg|
[[Berkas:Plasmodium.jpg|
Karena sifat non-spesifik dari gejala malaria, diagnosis malaria di daerah non-endemik membutuhkan tingkat kecurigaan yang tinggi, yang mungkin ditimbulkan oleh salah satu dari berikut: riwayat perjalanan baru-baru ini, [[splenomegali|pembesaran limpa]], demam, [[trombositopenia|jumlah rendah trombosit]] dalam darah, dan [[hiperbilirubinemia|tingkat bilirubin yang lebih tinggi dari normal]] dalam darah dikombinasikan dengan tingkat normal [[sel darah putih]].<ref name="Nadjm 2012"/>
Malaria biasanya dikonfirmasi oleh pemeriksaan mikroskopis dari [[film darah]] atau [[Tes deteksi antigen malaria|uji diagnostik cepat]] (''rapid diagnostic tests'', RDT) berdasarkan-[[antigen]].<ref name="Abba 2011"/><ref name="Kattenberg 2011"/> Mikroskop adalah metode yang paling umum digunakan untuk mendeteksi parasit malaria—sekitar 165 juta film darah diperiksa untuk malaria pada tahun 2010.<ref name="Wilson 2012"/> Meskipun penggunaan secara luas, diagnosis dengan mikroskop memiliki dua kelemahan utama: banyak keadaan (terutama di pedesaan) tidak dilengkapi untuk melakukan tes, dan keakuratan hasil bergantung pada keterampilan orang yang memeriksa film darah dan kadar parasit dalam darah. [[Sensitivitas dan spesifisitas|Sensitivitas]] film darah berkisar 75-90% dalam kondisi optimum, hingga serendah 50%. RDT yang tersedia secara komersial sering lebih akurat daripada film darah dalam memprediksi adanya parasit malaria, tetapi mereka sangat beragam dalam sensitivitas diagnostik dan spesifisitas tergantung pada produsen, dan tidak dapat mengatakan berapa banyak parasit yang hadir.<ref name="Wilson 2012"/>
Di daerah di mana tes laboratorium sudah tersedia, malaria harus dicurigai, dan diuji, dalam setiap orang sehat yang pernah ke daerah endemik malaria. Di daerah yang tidak mampu tes diagnostik laboratorium, telah menjadi umum untuk menggunakan hanya riwayat demam sebagai indikasi untuk mengobati malaria—sehingga pengajaran umum "demam sama dengan malaria kecuali jika terbukti sebaliknya". Kelemahan dari praktik ini adalah [[overdiagnosis]] malaria dan salah urus demam non-malaria, yang membuang sumber daya yang terbatas, mengikis kepercayaan dalam sistem perawatan kesehatan, dan memberikan kontribusi untuk
=== Klasifikasi ===
Baris 114 ⟶ 110:
Malaria serebral didefinisikan sebagai malaria ''P. falciparum'' parah dengan gejala neurologis, termasuk koma (dengan [[skala koma Glasgow]] kurang dari 11, atau [[skala koma Blantyre]] lebih dari 3), atau dengan koma yang bertahan lebih dari 30 menit setelah kejang-kejang.<ref>{{harvnb|WHO|2010|p=v}}</ref>
Berbagai tipe malaria disebut dengan nama di bawah ini:<ref name="Dorlands">{{Citation |author=Elsevier |authorlink=Elsevier |title=Dorland's Illustrated Medical Dictionary |publisher=Elsevier |url=http://dorlands.com/ |postscript=. |accessdate=2016-04-27 |archive-date=2014-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140111192614/http://dorlands.com/ |dead-url=yes }}</ref>
{| class="wikitable sortable" border=1
! Nama !! Patogen !! Catatan
|-
| |
|-
| Malaria bilious
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
| Malaria vivax, malaria
|-
|}
== Pencegahan ==
[[Berkas:Anopheles stephensi.jpeg|
▲[[Berkas:Anopheles stephensi.jpeg|thumb|Sebuah nyamuk ''[[Anopheles stephensi]]'' tak lama setelah mendapat darah dari manusia (tetesan darah dikeluarkan sebagai surplus). Nyamuk ini adalah vektor malaria, dan pengendalian nyamuk adalah cara yang efektif untuk mengurangi insiden malaria.]]
Metode yang digunakan untuk mencegah malaria termasuk obat-obatan, eliminasi nyamuk dan pencegahan gigitan. Tidak ada [[vaksin malaria|vaksin untuk malaria]]. Kehadiran malaria di suatu daerah membutuhkan kombinasi dari kepadatan tinggi populasi manusia, kepadatan populasi nyamuk anopheles tinggi dan tingginya tingkat penularan dari manusia ke nyamuk dan dari nyamuk ke manusia. Jika salah satunya
Pencegahan malaria mungkin lebih hemat biaya daripada pengobatan penyakit dalam jangka panjang, tetapi biaya awal yang diperlukan berada di luar jangkauan banyak orang
Di daerah di mana malaria
=== Pengendalian nyamuk ===
{{further2|[[Pengendalian nyamuk]]}}
[[Berkas:Mansprayingkeroseneoil.jpg|
[[Pengendalian vektor]] mengacu pada metode yang digunakan untuk menurunkan malaria dengan mengurangi tingkat penularan oleh nyamuk. Untuk perlindungan individu, [[penolak serangga]] yang paling efektif didasarkan pada [[DEET]] atau [[pikaridin]].<ref name="Kajfasz 2009"/> [[Kelambu]] berinsektisida (''insecticide-treated mosquito net'', ITN) dan [[penyemprotan residu dalam ruangan]] (''indoor residual spraying'', IRS) telah terbukti sangat efektif dalam mencegah malaria pada anak di daerah di mana malaria
[[Berkas:Mosquitoes-Killedy-By-DDT-Lake-Victoria.JPG|
Kelambu membantu
▲[[Berkas:Mosquitonet149.jpg|thumb|Sebuah kelambu digunakan.]]
▲Kelambu membantu menjaga nyamuk menjauh dari orang-orang dan mengurangi tingkat infeksi dan penularan malaria. Kelambu bukan penghalang sempurna dan sering diberi insektisida yang dirancang untuk membunuh nyamuk sebelum memiliki waktu untuk menemukan cara melewati kelambu. Kelambu berinsektisida diperkirakan dua kali lebih efektif daripada jaring yang tidak diberi insektisida dan menawarkan lebih dari 70% perlindungan dibandingkan dengan tidak ada kelambu.<ref name="Raghavendra 2011"/> Antara tahun 2000 dan 2008, penggunaan ITN menyelamatkan nyawa sekitar 250.000 bayi di Afrika Sub-Sahara.<ref name="Howitt 2012"/> Sekitar 13% rumah tangga di negara-negara Sub-Sahara memiliki ITN pada tahun 2007<ref name="Miller 2007"/> dan 31% dari rumah tangga Afrika diperkirakan memiliki setidaknya satu ITN pada tahun 2008. Pada tahun 2000, 1,7 juta (1,8%) anak-anak Afrika yang tinggal di daerah di dunia di mana malaria umum dilindungi oleh ITN. Angka itu meningkat menjadi 20,3 juta (18,5%) anak-anak Afrika menggunakan ITN pada tahun 2007, meninggalkan 89,6 juta anak tidak terlindungi<ref name="Noor 2009"/> dan untuk anak-anak Afrika 68% menggunakan kelambu pada tahun 2015.<ref name = UNICEF2015/> Kebanyakan kelambu diresapi dengan [[piretroid]], kelas insektisida dengan [[toksisitas]] rendah. Mereka adalah paling efektif bila digunakan dari senja hingga fajar.<ref>{{harvnb|Schlagenhauf-Lawlor|2008|pp=[https://books.google.com/books?id=54Dza0UHyngC&pg=PA215 215]}}</ref> Dianjurkan untuk menggantung "kelambu" besar di atas pusat tempat tidur dan baik menyelipkan tepi ke bawah kasur atau pastikan kelambu cukup besar sehingga menyentuh tanah.<ref>{{cite book|title=Instructions for treatment and use of insecticide-treated mosquito nets|date=2002|publisher=World Health Organization|page=34|url=http://whqlibdoc.who.int/hq/2002/WHO_CDS_RBM_2002.41.pdf|format=pdf}}</ref>
Penyemprotan residu dalam ruangan adalah penyemprotan insektisida pada dinding di dalam rumah. Setelah makan, banyak nyamuk beristirahat di permukaan yang terdekat sementara mencerna darah
▲Penyemprotan residu dalam ruangan adalah penyemprotan insektisida pada dinding di dalam rumah. Setelah makan, banyak nyamuk beristirahat di permukaan yang terdekat sementara mencerna darah, jadi jika dinding rumah telah dilapisi dengan insektisida, nyamuk yang beristirahat dapat dibunuh sebelum mereka dapat menggigit orang lain dan mentransfer parasit malaria.<ref name="Enayati 2010"/> Mulai tahun 2006, [[Organisasi Kesehatan Dunia]] merekomendasikan 12 insektisida dalam operasi IRS, termasuk [[DDT]] dan piretroid [[siflutrin]] dan [[deltametrin]].<ref name="WHO Indoor Residual Spraying"/> Penggunaan kesehatan masyarakat dari sejumlah kecil DDT ini diperbolehkan di bawah [[Konvensi Stockholm]], yang melarang penggunaan pertanian.<ref name="van den Berg 2009"/> Satu masalah dengan semua bentuk IRS adalah [[resistensi insektisida]]. Nyamuk yang dipengaruhi oleh IRS cenderung untuk beristirahat dan hidup di dalam ruangan, dan karena iritasi yang disebabkan oleh penyemprotan, keturunan mereka cenderung untuk beristirahat dan hidup di luar ruangan, yang berarti bahwa mereka kurang dipengaruhi oleh IRS.<ref name="Pates 2005"/>
<!-- Other -->
Ada sejumlah metode lain untuk mengurangi gigitan nyamuk dan memperlambat penyebaran malaria. Upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mengurangi jentik-jentik nyamuk dengan mengurangi ketersediaan air terbuka di mana mereka berkembang atau dengan menambahkan zat-zat untuk mengurangi perkembangan mereka efektif di beberapa lokasi (seperti bubuk abate).<ref name="Tusting 2013"/> Perangkat anti nyamuk elektronik yang membuat suara frekuensi sangat tinggi yang dianggap
== Pengobatan ==
[[Berkas:"British India", six stages of malaria. Wellcome L0022443.jpg|alt=Advertisement entitled "The Mosquito Danger". Includes 6 panel cartoon: #1 breadwinner has malaria, family starving; #2 wife selling ornaments; #3 doctor administers quinine; #4 patient recovers; #5 doctor indicating that quinine can be obtained from post office if needed again; #6 man who refused quinine, dead on stretcher.|
Malaria diobati dengan [[obat antimalaria]]; yang digunakan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Meskipun [[antipiretika|obat terhadap demam]] umum digunakan, efek obat itu
Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan obat oral. Pengobatan yang paling efektif untuk infeksi ''P. falciparum'' adalah penggunaan [[artemisinin]] dalam kombinasi dengan obat antimalaria lainnya (dikenal sebagai [[terapi artemisinin-kombinasi]], atau ''artemisinin-combination therapy'' [ACT]), yang menurunkan
▲Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan obat oral. Pengobatan yang paling efektif untuk infeksi ''P. falciparum'' adalah penggunaan [[artemisinin]] dalam kombinasi dengan obat antimalaria lainnya (dikenal sebagai [[terapi artemisinin-kombinasi]], atau ''artemisinin-combination therapy'' [ACT]), yang menurunkan resistensi terhadap komponen obat tungga.l<ref name="Kokwaro 2009"/> Obat antimalaria tambahan ini meliputi: [[amodiakuin]], [[lumefantrin]], meflokuin atau [[sulfadoksin/pirimetamin]].<ref>{{harvnb|WHO|2010|pp=75–86}}</ref> Kombinasi lain yang direkomendasikan adalah [[dihidroartemisinin]] dan [[piperakuin]].<ref>{{harvnb|WHO|2010|p=21}}</ref><ref name="Keating 2012"/> ACT adalah sekitar 90% efektif bila digunakan untuk mengobati malaria tanpa komplikasi.<ref name="Howitt 2012"/> Untuk mengobati malaria selama kehamilan, WHO merekomendasikan penggunaan kuinin ditambah [[klindamisin]] di awal kehamilan (trimester 1), dan ACT di tahap akhir (trimester 2 dan 3).<ref name="Manyando 2012"/> Pada awal 2000-an (dekade), malaria dengan resistensi parsial untuk artemisin muncul di Asia Tenggara.<ref name="O'Brien 2011"/><ref name="Fairhurst 2012"/>
Infeksi ''P. vivax'', ''P. ovale'' atau ''P. malariae'' biasanya diobati tanpa perlu rawat inap. Pengobatan ''P. vivax'' membutuhkan baik pengobatan tahapan parasit dalam darah (dengan klorokuin atau ACT) dan pembersihan bentuk parasit dalam hati dengan [[primakuin]].<ref name="Waters 2012"/>
Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria berat adalah penggunaan obat antimalaria intravena. Untuk malaria berat, artesunat lebih unggul dari kuinina pada anak-anak dan orang dewasa.<ref name="Sinclair 2012"/> Pengobatan malaria berat melibatkan
{{clr}}
▲Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria berat adalah penggunaan obat antimalaria intravena. Untuk malaria berat, artesunat lebih unggul dari kuinina pada anak-anak dan orang dewasa.<ref name="Sinclair 2012"/> Pengobatan malaria berat melibatkan langkah-langkah dukungan yang terbaik dilakukan di [[unit perawatan intensif]]. Ini termasuk pengelolaan [[Demam|demam tinggi]] dan kejang yang mungkin timbul dari itu. Hal ini juga termasuk pemantauan untuk [[Depresi respirasi|usaha pernapasan yang buruk]], gula darah rendah, dan [[hipokalemia|kalium darah rendah]].<ref name="Sarkar 2009"/>
==Galeri==
<gallery>
File:Pembasmian Malaria (1-3).webm|Video mengenai malaria (penyebab dan gejala).
File:Pembasmian Malaria (2-3).webm|Video mengenai obat untuk malaria.
File:Pembasmian Malaria (3-3).webm|Video mengenai cara mencegah malaria.
</gallery>
== Referensi ==
Baris 224 ⟶ 222:
<ref name="Breeveld 2012">{{Cite journal|author=Breeveld FJV, Vreden SGS, Grobusch MP|title=History of malaria research and its contribution to the malaria control success in Suriname: A review|journal=Malaria Journal|year=2012|volume=11|page=95|pmid=22458802|pmc=3337231|doi=10.1186/1475-2875-11-95}} {{open access}}</ref>
<ref name="Byrne 2008">{{Cite book|author=Byrne JP|title=Encyclopedia of Pestilence, Pandemics, and Plagues: A-M|year=2008|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-34102-1|page=383|url=https://books.google.com/books?id=5Pvi-ksuKFIC&pg=PA383}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
<ref name="Caudron 2008">{{Cite journal|author=Caudron J-M, Ford N, Henkens M, Macé, Kidle-Monroe R, Pinel J|title=Substandard medicines in resource-poor settings: A problem that can no longer be ignored|journal=Tropical Medicine & International Health|year=2008|volume=13|issue=8|pages=1062–72|pmid=18631318|doi=10.1111/j.1365-3156.2008.02106.x}} {{open access}}</ref>
Baris 242 ⟶ 240:
<ref name="CDC history">{{Cite web|title=Eradication of Malaria in the United States (1947–1951)|url=http://www.cdc.gov/malaria/about/history/elimination_us.html|publisher=US Centers for Disease Control and Prevention|date=February 8, 2010|accessdate=2012-05-02}}</ref>
<ref name="CDC Malaria distribution">{{Cite web|title=Malaria|url=http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/ImageLibrary/Malaria_il.htm|publisher=[[US Centers for Disease Control and Prevention]]|date=April 15, 2010|accessdate=2012-05-02|archive-date=2012-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20120416000120/http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/ImageLibrary/Malaria_il.htm|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="CDC Ross">{{Cite web|title=Ross and the Discovery that Mosquitoes Transmit Malaria Parasites|work=CDC Malaria website|url=http://www.cdc.gov/malaria/history/ross.htm|accessdate=2012-06-14|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070602185153/http://www.cdc.gov/malaria/history/ross.htm|archivedate=2007-06-02}}</ref>
Baris 284 ⟶ 282:
<ref name="Geels 2011">{{Cite journal|author=Geels MJ, Imoukhuede EB, Imbault N, van Schooten H, McWade T, Troye-Blomberg M, Dobbelaer R, Craig AG, Leroy O|title=European Vaccine Initiative: Lessons from developing malaria vaccines|journal=Expert Review of Vaccines|year=2011|volume=10|issue=12|pages=1697–708|pmid=22085173|url=http://www.euvaccine.eu/sites/default/files/uploads/docs/Pubs_and_articles/2011_Expert_Reviews_Vaccines_vol._10_-_12.pdf|format=PDF|doi=10.1586/erv.11.158}}</ref>
<ref name="Global Fund">{{Cite web|title=Fighting AIDS, Tuberculosis and Malaria|url=http://www.theglobalfund.org/en/about/diseases/|publisher=The Global Fund|accessdate=2012-05-09|archive-date=2011-07-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20110703120405/http://www.theglobalfund.org/en/about/diseases/|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="Graves 2006b">{{Cite journal|author=Graves P, Gelband H|title=Vaccines for preventing malaria (blood-stage)|issue=4|page=CD006199|journal=Cochrane Database of Systematic Reviews|year=2006|editor1-last=Graves PM|pmid=17054281|doi=10.1002/14651858.CD006199}} {{open access}}</ref>
Baris 360 ⟶ 358:
<ref name="Loz 2012">{{Cite journal|vauthors=Lozano R, etal|title=Global and regional mortality from 235 causes of death for 20 age groups in 1990 and 2010: A systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010|journal=Lancet|year=2012|volume=380|issue=9859|pages=2095–128|pmid=23245604|doi=10.1016/S0140-6736(12)61728-0}}</ref>
<ref name="Machault 2011">{{Cite journal|author=Machault V, Vignolles C, Borchi F, Vounatsou P, Pages F, Briolant S, Lacaux JP, Rogier C|title=The use of remotely sensed environmental data in the study of malaria|journal=Geospatial Health|year=2011|volume=5|issue=2|pages=151–68|pmid=21590665|url=http://www.geospatialhealth.unina.it/articles/v5i2/gh-v5i2-1-machault.pdf|format=PDF|doi=10.4081/gh.2011.167|access-date=2016-02-13|archive-date=2013-03-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20130312110308/http://www.geospatialhealth.unina.it/articles/v5i2/gh-v5i2-1-machault.pdf|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="malariasite1">{{Cite web|title=History of Malaria During Wars|url=http://www.malariasite.com/malaria/history_wars.htm|author=Kakkilaya BS|publisher=Malariasite.com|date=April 14, 2006|accessdate=2012-05-03|archive-date=2012-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20120403183816/http://www.malariasite.com/malaria/history_wars.htm|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="Manyando 2012">{{Cite journal|author=Manyando C, Kayentao K, D'Alessandro U, Okafor HU, Juma E, Hamed K|title=A systematic review of the safety and efficacy of artemether-lumefantrine against uncomplicated ''Plasmodium falciparum'' malaria during pregnancy|journal=Malaria Journal|year=2011|volume=11|page=141|doi=10.1186/1475-2875-11-141|pmid=22548983|pmc=3405476}} {{open access}}</ref>
Baris 398 ⟶ 396:
<ref name="Owusu-Ofori 2010">{{Cite journal|author=Owusu-Ofori AK, Parry C, Bates I|title=Transfusion-transmitted malaria in countries where malaria is endemic: A review of the literature from sub-Saharan Africa|journal=Clinical Infectious Diseases|year=2010|volume=51|issue=10|pages=1192–8|pmid=20929356|doi=10.1086/656806}} {{open access}}</ref>
<ref name="Parham 2011">{{cite book|author=Parham PE, Christiansen-Jucht C, Pople D, Michael E|title=Climate Change – Socioeconomic Effects|chapter=Understanding and modelling the impact of climate change on infectious diseases|editor-last=Blanco J, Kheradmand H (eds.)|isbn=978-9533074115|pages=43–66|year=2011|url=http://www.intechopen.com/download/get/type/pdfs/id/19629|access-date=2016-02-13|archive-date=2014-03-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20140313001102/http://www.intechopen.com/download/get/type/pdfs/id/19629|dead-url=yes}} {{open access}}</ref>
<ref name="Parry 2005">{{Cite journal|author=Parry J|title=WHO combats counterfeit malaria drugs in Asia|journal=British Medical Journal|year=2005|volume=330|issue=7499|page=1044|pmid=15879383|url=http://www.bmj.com/cgi/content/full/330/7499/1044-d|doi=10.1136/bmj.330.7499.1044-d|pmc=557259}} {{open access}}</ref>
Baris 416 ⟶ 414:
<ref name="Prugnolle 2012">{{Cite journal|author=Prugnolle F, Durand P, Ollomo B, Duval L, Ariey F, Arnathau C, Gonzalez JP, Leroy E, Renaud F|title=A fresh look at the origin of ''Plasmodium falciparum'', the most malignant malaria agent|journal=PLoS Pathogens|year=2011|volume=7|issue=2|page=e1001283|pmid=21383971|pmc=3044689|doi=10.1371/journal.ppat.1001283|editor1-last=Manchester|editor1-first=Marianne}} {{open access}}</ref>
<ref name="Raghavendra 2011">{{Cite journal|author=Raghavendra K, Barik TK, Reddy BP, Sharma P, Dash AP|title=Malaria vector control: From past to future|journal=Parasitology Research|year=2011|volume=108|issue=4|pages=757–79|pmid=21229263|doi=10.1007/s00436-010-2232-0|url=http://www.springerlink.com/content/1t1658808x422m75/}}{{Pranala mati|date=Oktober 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} {{open access}}</ref>
<ref name="Rénia 2012">{{Cite journal|author=Rénia L, Wu Howland S, Claser C, Charlotte Gruner A, Suwanarusk R, Hui Teo T, Russell B, Ng LF|title=Cerebral malaria: mysteries at the blood-brain barrier|journal=Virulence|year=2012|volume=3|issue=2|pages=193–201|pmid=22460644|pmc=3396698|doi=10.4161/viru.19013}} {{open access}}</ref>
Baris 422 ⟶ 420:
<ref name="Ricci 2012">{{Cite journal|author=Ricci F|title=Social implications of malaria and their relationships with poverty|journal=Mediterranean Journal of Hematology and Infectious Diseases|year=2012|volume=4|issue=1|pages=e2012048|pmid=22973492|pmc=3435125|doi=10.4084/MJHID.2012.048}} {{open access}}</ref>
<ref name="Rich 2006">{{Cite book|author=Rich SM, Ayala FJ.|chapter=Evolutionary origins of human malaria parasites|title=Malaria: Genetic and Evolutionary Aspects|url=https://archive.org/details/malariageneticev00dron|year=2006|editor-last=Dronamraju KR, Arese P|publisher=Springer|location=New York, New York|pages=
<ref name="Richter 2010">{{Cite journal|author=Richter J, Franken G, Mehlhorn H, Labisch A, Häussinger D|title=What is the evidence for the existence of ''Plasmodium ovale'' hypnozoites?|journal=Parasitology Research|year=2010|volume=107|issue=6|pages=1285–90|pmid=20922429|doi=10.1007/s00436-010-2071-z}}</ref>
Baris 430 ⟶ 428:
<ref name="Riley 2013">{{Cite journal|author=Riley EM, Stewart VA|title=Immune mechanisms in malaria: New insights in vaccine development|journal=Nature Medicine|year=2013|volume=19|issue=2|pages=168–78|pmid=23389617|doi=10.1038/nm.3083}}</ref>
<ref name="Roadmap 2006">{{Cite report|author=Malaria Vaccine Advisory Committee|title=Malaria Vaccine Technology Roadmap|year=2006|page=2|url=http://www.malariavaccine.org/files/Malaria_Vaccine_TRM_Final_000.pdf|publisher=PATH Malaria Vaccine Initiative (MVI)|format=PDF|access-date=2016-02-13|archive-date=2013-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20130513030417/http://www.malariavaccine.org/files/Malaria_Vaccine_TRM_Final_000.pdf|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="Roll Back Malaria WHO">{{Cite web|author=Roll Back Malaria WHO partnership|title=Economic costs of malaria|year=2003|url=http://www.rollbackmalaria.org/cmc_upload/0/000/015/363/RBMInfosheet_10.pdf|format=PDF|publisher=[[World Health Organization|WHO]]}}</ref>
Baris 440 ⟶ 438:
<ref name="Roux 2012">{{Cite journal|author=Roux C, Biot C|title=Ferrocene-based antimalarials|journal=Future Medicinal Chemistry|year=2012|volume=4|issue=6|pages=783–97|pmid=22530641|doi=10.4155/fmc.12.26}}</ref>
<ref name="Russell 2009">{{Cite book|author=Russell PF|chapter=Communicable diseases. Malaria|title=Medical Department of the United States Army in World War II|url=http://history.amedd.army.mil/booksdocs/wwii/Malaria/chapterI.htm|publisher=U.S. Army Medical Department. Office of Medical History|date=January 6, 2009|accessdate=2012-09-24|archive-date=2012-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20121009044343/http://history.amedd.army.mil/booksdocs/wwii/Malaria/chapterI.htm|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="Sabot 2010">{{Cite journal|author=Sabot O, Cohen JM, Hsiang MS, Kahn JG, Basu S, Tang L, Zheng B, Gao Q, Zou L, Tatarsky A, Aboobakar S, Usas J, Barrett S, Cohen JL, Jamison DT, Feachem RG|title=Costs and financial feasibility of malaria elimination|journal=Lancet|year=2010|volume=376|issue=9752|pages=1604–15|pmid=21035839|pmc=3044845|doi=10.1016/S0140-6736(10)61355-4}}</ref>
Baris 494 ⟶ 492:
<ref name="WHO Indoor Residual Spraying">{{Cite report|url=http://whqlibdoc.who.int/hq/2006/WHO_HTM_MAL_2006.1112_eng.pdf|format=PDF|title=Indoor Residual Spraying: Use of Indoor Residual Spraying for Scaling Up Global Malaria Control and Elimination. WHO Position Statement|publisher=World Health Organization|year=2006}}</ref>
<ref name="whqlibdoc">{{Cite book|author=World Health Organization|chapter=Malaria|title=The First Ten Years of the World Health Organization|year=1958|url=http://whqlibdoc.who.int/publications/a38153_(ch12).pdf|format=PDF|publisher=World Health Organization|pages=172–87|access-date=2016-02-13|archive-date=2011-07-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20110708165621/http://whqlibdoc.who.int/publications/a38153_(ch12).pdf|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="Williams 1963">{{Cite journal|author=Williams LL|title=Malaria eradication in the United States|journal=American Journal of Public Health and the Nation's Health|year=1963|volume=53|issue=1|pages=17–21|pmid=14000898|pmc=1253858|doi=10.2105/AJPH.53.1.17}} {{open access}}</ref>
Baris 524 ⟶ 522:
* {{dmoz|Health/Conditions_and_Diseases/Infectious_Diseases/Parasitic/Malaria}}
* [http://www.emro.who.int/entity/malaria-control-and-elimination/ WHO site on malaria]
* [http://www.unhco.org/malaria/ UNHCO site on malaria] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111220220958/http://www.unhco.org/malaria/ |date=2011-12-20 }}
* [http://www.rollbackmalaria.org/gmap/ Global Malaria Action Plan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100411074836/http://www.rollbackmalaria.org/gmap/ |date=2010-04-11 }} (2008)
* [http://doctorswithoutborders.org/news/issue.cfm?id=2395 Doctors Without Borders/Médecins Sans Frontières – ''Malaria''] information pages
* [https://web.archive.org/web/20130520072620/http://www.wehi.edu.au/other_domains/MalDB/who.html WHO/TDR Malaria Database] via the [[Wayback Machine]]
* [http://www.antimalariaomd.org/en/index.php Anti-malaria and sustainable development] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180317174946/http://www.antimalariaomd.org/en/index.php |date=2018-03-17 }}
* [http://www.wwarn.org Worldwide Antimalarial Resistance Network (WWARN)]
{{malaria}}
{{Pemberantasan penyakit menular}}
{{Penyakit kemiskinan}}
{{Penyakit Chromalveolata}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Penyakit]]
[[Kategori:Malaria| ]]
[[Kategori:Apicomplexa]]
[[Kategori:Penyakit menular]]
|