Habib Muda Seunagan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rameune (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rameune (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{DISPLAYTITLE:Abu Habib Qudrat}}
{{Infobox Officeholder
|image = Hb qudaratHabib_Muda_Seunagan.jpg
|image_size =
|caption =
Baris 8:
|predecessor = Habib [[Sayid Muhammad Yasin]]
|successor = [[Habib Quresh]]
|office2 = [[Tokoh]] [[Pejuang]], [[Ulama]] dari [[Kabupaten Nagan Raya]]
|order2 =
|term_start2 =
Baris 33:
}}
 
'''Habib Muda Seunagan''' atau '''Abu Peuleukung''' adalah seorang ulama dan pejuang yang berasal dari daerah [[Seunagan, Nagan Raya|Seunagan]], [[Kabupaten Nagan Raya|Nagan Raya]], [[Aceh]]. Nama lengkapnya adalah As-Sayyid Muhammad Muhyiddin bin [[Sayid Muhammad Yasin|Sayid Muhammad Yasin]] bin Qutbul Wujud Sayyid Abdurrahim bin Sayyid Abdul Qadir bin Sayyid Athaf bin Sayyid Abdussalam bin Sayyid Ali.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Shadiqin|first=Sehat Ihsan|date=1 April 2017|title=DI BAWAH PAYUNG HABIB: SEJARAH, RITUAL, DAN POLITIK TAREKAT SYATTARIYAH DI PANTAI BARAT ACEH|url=https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/substantia/article/download/2914/2132|journal=Substantia|volume=19|issue=1|doi=|pmid=|access-date=21 September 2018|archive-date=2022-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220712224651/https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/substantia/article/download/2914/2132|dead-url=no}}</ref> Ia hidup pada masa penjajahan Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia. Selain di ladang politik, ia juga seorang ulama lintas generasi yang berperan di [[Kabupaten Aceh Barat|Aceh Barat]], [[Kabupaten Gayo Lues|Gayo Lues]], [[Kabupaten Nagan Raya|Nagan Raya]], [[Kabupaten Aceh Barat Daya|Aceh Barat Daya]], [[Kabupaten Aceh Selatan|Aceh Selatan]], dan bagian Aceh lainnya. Ia adalah seorang [[mursyid]] utama [[Tarekat Syattariyah|Tarekat Syattariah]] di Seunagan yang masih berkembang hingga kini. Salah satu peninggalannya yang sampai saat ini dinikmati masyarakat Nagan Raya yaitu saluran irigasi untuk sawah petani diberi nama "Lhung Abu" sepanjang 25 kilometer.<ref>{{Cite news|url=https://aceh.antaranews.com/berita/27487/kiprah-abu-habib-muda-seunangan-merebut-kemerdekaan|title=Kiprah Abu Habib Muda Seunangan Merebut Kemerdekaan|last=Wahid|first=Salahuddin|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|language=id-ID|access-date=2018-09-21|date=2015-11-10|archive-date=2023-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230410055310/https://aceh.antaranews.com/berita/27487/kiprah-abu-habib-muda-seunangan-merebut-kemerdekaan|dead-url=no}}</ref>
 
== Kelahiran dan Nasabnya ==
Tidak ada yang mengetahui secara pasti mengenai kapan Abu Habib Muda Seunagan lahir. Walaupun ada beberapa penulis yang memperkirakan beliau lahir pada tahun 1860 tapi penjelasan mengenai alasan pemilihan tahun tersebut tidak pernah disebutkan. Bahkan keluarga juga tidak mengetahui tahun pasti kelahirannya. Lokasi kelahirannya adalah di Desa Krueng Kulu, Kemukiman Blang Ara, Kecamatan Seunagan Timur. Nama lengkap dan nasab keturunannya adalah Sayyid Muhammad Muhyiddin (Sayyid Muda Seunagan) bin [[SayyidSayid Muhammad Yasin]] bin Qutbul Wujud Sayyid Abdurrahim bin Sayyid Abdul Qadir bin bin Sayyid Athaf bin Sayyid Abdussalam bin Sayyid Ali<ref name=":1" />
 
Masyarakat di [[Kabupaten Nagan Raya|Nagan Raya]] meyakini ketika Abu Habib Muda Seunagan meninggal, ia berumur seratus tahun. Jika perkiraan ini benar maka berarti beliau lahir sekitar tahun 1870-an atau tiga tahun sebelum Belanda memulai agresinya ke Aceh. Salah satu penulis Belanda, Zentgraaff, mengatakan pada tahun 1917 meletus perang antara pasukan Belanda dengan pejuang di Aceh Barat yang dipimpin oleh Teungku Puteh yang tak lain adalah Habib Muda Seunagan.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/953413631|title=Abu Sayyid Muda Seunagan, republiken dari Aceh : hidup, ajaran, dan perjuangan|last=1979-|first=Shadiqin, Sehat Ihsan,|last2=Ardiansyah,|last3=Fakhrurradzie,|first3=Gade,|isbn=9786021632505|edition=Cetakan pertama|location=Banda Aceh|oclc=953413631}}</ref>