Raja Junjungan Lubis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+adik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama BatakMandailing|[[Suku Batak Mandailing|Mandailing]]|[[Lubis]]}}
{{Infobox officeholder
| name = Raja Junjungan Lubis
Baris 9:
| term_start = 28 Oktober 1971
| term_end = 1 Oktober 1977
| office1 = [[Gubernur SumatraSumatera Utara]]
| president1 = [[Sukarno]]
| term_start1 = 1 April 1960
Baris 34:
| successor4 = Abdul Aziz Lubis
| office5 = Bupati Batanggadis
| governor5 = {{ubl|[[Sutan Mohammad Amin Nasution]]<br>|[[Ferdinand LumbantobingLumban Tobing]]}}
| term_start5 = 30 Agustus 1947
| term_end5 = 12 Desember 1949
Baris 44:
| birth_date = {{birth date|1906|08|21|df=y}}
| birth_place = [[Huta Godang, Ulu Pungkut, Mandailing Natal]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1988|7|14|1906|08|21}}
| death_date = Tidak diketahui{{efn|Dipastikan meninggal.<ref name=gvbg>{{cite web|author=KA|date=22 February 2020|title=Gubernur Kunjungi Bagas Godang: Diharapkan Bisa Menjadi Destinasi Wisata Heritage|trans-title=Governor Visits Bagas Godang: Hoped That Could Became A Heritage Tourism Destination|url=https://humas.sumutprov.go.id/diharapkan-bisa-menjadi-destinasi-wisata-heritage/|language=id|website=Humas Pemprov Sumut|location=[[Medan]]|access-date=16 July 2020|archive-date=2020-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20200717130601/https://humas.sumutprov.go.id/diharapkan-bisa-menjadi-destinasi-wisata-heritage/|dead-url=yes}}</ref>}}
| resting_place = Huta Godang, [[Kabupaten Tapanuli Selatan]], [[SumatraSumatera Utara]], [[Indonesia]]
| party = [[Golkar]]
| spouse =[[Salmiah Nasution]] (23 April 1910 - 19 April 1991)
| children = [[Lumongga br Lubis]] Anak 1 [[Batara Lubis]] Anak 2 [[Efman Lubis]] Anak 3 [[Nurintan br Lubis]] Anak 4 [[Tapi Nyala br Lubis]] Anak 5 [[Mombasari br Lubis]] Anak 6 [[Masgalugut br Lubis]] Anak 7
| children = [[Batara Lubis]]
| relatives = [[Bintur br.Lubis]] (Kakak-1) [[Nonggol br Lubis]] (Kakak-2) [[Mas Bulan br Lubis]] (Adik-1) [[Siti Darmawan br Lubis]] (Adik-2) [[Basyrah Lubis]] (Adik-3) [[Maulana Lubis]] (Adik-3) [[Torang Lubis]] (Adik-4) [[Mora Lubis]] (Adik-5)
| relatives = [[Basyrah Lubis]] (adik)
| alma_mater =
| website =
}}
'''Raja Junjungan Lubis''' ({{lahirmati||21 Agustus |8|1906 — ?||14|7|1988}}) adalah seorang politikustokoh masyarakat dan Politikus [[Suku Mandailing|Mandailing]] Sumatra Indonesia yang pernah berjasa menjadi Bupati Batanggadis, [[Bupati Tapanuli Tengah]], [[Wali Kota Sibolga]], [[Gubernur Sumatera Utara]], dan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]]. <!--Beliau-->Ia terlahir dari Kedua orang tua bernama Nama Ayah : '''Sutan Naga Bosar Lubis''' ; Nama Ibu : '''Siti Habsyah Matondang'''. Pada masa kecil <!--beliau-->ia bernama : '''Parluhutan Lubis,''' Nama Keluarga : '''Lubis Singasoro''', Nama Panggilan : '''Raja Junjungan''', Nama Trah Keluarga : '''Lubis.'''
 
== Kehidupan awal ==
'''Raja Junjungan Lubis''' lahir pada 21 Agustus 1906 di kota Huta Godang, [[Kabupaten Mandailing Natal|Onderafdeeling Mandailing en Natal]], Afdeeling [[Padangsidempuan]], [[Karesidenan Tapanuli]], [[Hindia Belanda]]. Ia memulai pendidikannya di ''[[Hollandsch-Inlandsche School]]'' (sekolah Belanda untuk penduduk pribumi), dan lulus pada tahun 1919. Ia melanjutkan studinya di ''Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren'' (Sekolah Pelatihan Untuk Pegawai Negeri Sipil Pribumi), dan lulus pada tahun 1924.{{sfn|General Elections Institution|1972|p=271}}
 
== Karier ==
'''Raja Junjungan Lubis''' memulai kariernya sebagai kepala desa [[Ulu Pungkut, Mandailing Natal|Ulu Pungkut]] di [[Huta Godang, Ulu Pungkut, Mandailing Natal|Huta Godang]] dari tahun 1924 hingga 1945. Selama periode ini, ia juga ikut serta dalam hal-hal yang berkaitan dengan tradisi [[Tapanuli]]. Ia menjadi ketua ''Bona Bulu Sahat'' (Kampung Halaman Kami), sebuah lembaga adat, pada tahun 1939. Ia juga bergabung dengan Kerapatan Adat Tapanuli (Lembaga Adat Tapanuli) pada tahun 1941 sebagai ketuanya, dan pada tahun yang sama ia juga bergabung dengan Komisi Adat Tapanuli di [[Padangsidempuan]] sebagai anggota pusat.{{sfn|General Elections Institution|1972|p=271}}
 
Pada masa [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda]], '''Raja Junjungan Lubis''' diangkat sebagai ketua Dewan Pertahanan Daerah Mandailing Natal pada tahun 1943. Pada tahun 1945, ia diangkat sebagai Ketua ''Hokokai'' cabang Mandailing Natal, sebuah organisasi berorientasi Jepang. Pada tahun yang sama, ia diangkat menjadi anggota ''Syu Sangi Kai'' (dewan penasihat) Tapanuli. Kemudian, ia dipromosikan dan menjadi Asisten Residen Mandailing Natal, jabatan tertinggi di Mandailing Natal.{{sfn|General Elections Institution|1972|p=271}}
 
Setelah [[Menyerahnya Jepang|Jepang menyerah]] pada 15 Agustus 1945 dan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] pada 17 Agustus 1945, pada 24 Agustus 1945, pasukan Jepang di Mandailing Natal menyatakan bahwa [[Perang Dunia II]] telah berakhir. Meski Jepang tidak menyebutkan rujukan proklamasi kemerdekaan, beberapa orang di Mandailing Natal mulai menyebarkan rumor tentang proklamasi tersebut setelah kembalinya seorang anggota [[Heiho]] dari [[Jawa]].{{sfn|Soeyono|1983|p=45}} '''Raja Junjungan Lubis''', sebagai pejabat nomor satu di Mandailing Natal, memutuskan membentuk badan untuk menyelidiki kebenaran rumor tersebut pada 8 September 1945. Hamzah Lubis diutus oleh Junjungan Lubis ke [[Bukittinggi]] untuk menemui [[Muhammad Sjafei|M. Syafei]] dan [[Adinegoro]] tentang kebenaran rumor tersebut. Ayub Sulaeman, Sekretaris Kota Padangsidempuan, mendapat telegram dari [[Adnan Kapau Gani]] soal proklamasi tersebut. Hamzah Lubis akan kembali pada 12 September 1945 dengan membawa salinan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia]], Undang-Undang tentang [[Komite Nasional Indonesia Pusat|Komite Nasional Indonesia]], dan teks [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]].{{sfn|Information Bureau of North Sumatra|1953|p=32}}{{sfn|Soeyono|1983|p=46}}
 
'''Raja Junjungan Lubis''', selaku Ketua Dewan Pertahanan Daerah Mandailing Natal, mengundang anggota Dewan lainnya untuk membahas cara terbaik mengumumkan proklamasi kepada masyarakat dan mengesahkan undang-undang tentang Komite Nasional Indonesia. Diputuskan bahwa teks proklamasi akan disalin dan disebarkan ke seluruh Mandailing Natal. Untuk melaksanakan keputusan ini, para pemuda anggota dewan ditugasi untuk menyebarkan teks dengan bersepeda atau berjalan kaki. Keputusan lainnya adalah menggelar rapat massa untuk mengumumkan proklamasi langsung kepada masyarakat.{{sfn|Soeyono|1983|p=46}} Pasukan Jepang berusaha mencegah pertemuan massal ini, tetapi gagal. Pada tanggal 3 Oktober 1945, akhirnya diadakan rapat massal yang dihadiri oleh masyarakat Mandailing Natal dari kota dan desa. Usai rapat massa, Dewan Pertahanan Daerah diubah menjadi Pemuda Republik Indonesia.{{sfn|Soeyono|1983|p=47}}
 
Usai mengumumkan proklamasi, pemerintah Mandailing Natal ditugaskan membentuk Komite Nasional Indonesia. Setelah melalui musyawarah, pemerintah memutuskan pembentukan Panitia Nasional Indonesia harus dilaksanakan di ibu kota Tapanuli, [[Tarutung]]. Sebagian besar tokoh Tapanuli, seperti [[Ferdinand LumbantobingLumban Tobing]], [[Abdul Hakim Harahap]], dan Sutan Naga, sudah berada di Tarutung, sehingga pemerintah Mandailing Natal memutuskan untuk mengirimkan utusan ke Tapanuli. Junjungan Lubis ditunjuk sebagai delegasi Mandailing Natal.{{sfn|Information Bureau of North Sumatra|1953|p=32}}
 
Pada 12 September 1945, '''Raja Junjungan Lubis''', Kari Oesman, dan Fachruddin Nasution diberangkatkan dari Padangsidempuan ke Tarutung. Junjungan Lubis bersama delegasi lainnya menunjuk Abdul Hakim Harahap sebagai [[formatur]] Komite Nasional Indonesia Tapanuli.{{sfn|Information Bureau of North Sumatra|1953|p=33}} '''Raja Junjungan Lubis''' menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Tapanuli.{{sfn|Information Bureau of North Sumatra|1953|p=97}}
 
Pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia]], '''Raja Junjungan Lubis''' diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera mewakili Tapanuli.{{sfn|Information Bureau of North Sumatra|1953|p=107}} Dewan Perwakilan Rakyat dilantik pada 17 April 1946,{{sfn|Information Bureau of North Sumatra|1953|p=104}} dan dibubarkan setelah anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah SumatraSumatera Utara|Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Utara]] dibentuk pada 13 Desember 1948.{{sfn|Information Bureau of North Sumatra|1953|p=187}} '''Raja Junjungan Lubis''' juga merangkap jabatan sebagai Bupati Batanggadis sejak 30 Agustus 1947 hingga 12 Desember 1949. Ia juga diangkat sebagai Kepala Staf Urusan Sipil pada tahun 1949, dan pada 16 Agustus 1949 diangkat sebagai koordinator urusan sipil di Tapanuli. Setelah mengundurkan diri sebagai Bupati Batanggadis, jabatannya digantikan oleh Fachruddin Nasution,<ref>{{cite web |url=https://www.mandailingonline.com/panyabungan-ibu-kota-kabupaten-bagian-1/|title=Panyabungan Ibu Kota Kabupaten (bagian 1)|last=Harahap|first=Basyral Hamidi|date=15 October 2015|website=www.mandailingonline.com|publisher=Mandailing Online|access-date=17 July 2020}}</ref> dan menjadi Wakil Gubernur Militer Tapanuli dan [[Sumatera Timur]]. Sebagai wakil gubernur, dia terlibat dalam perundingan antara Belanda dan Indonesia dan terlibat dalam penyelesaian konflik antara pejuang nakal di Sumatera Utara.{{sfn|Tim Penyusun|1984|p=79}}
 
Setelah [[Revolusi Nasional Indonesia]] berakhir, '''Raja Junjungan Lubis''' diangkat oleh [[Gubernur Sumatera Utara]] sebagai [[Bupati Tapanuli Selatan]] — terdiri dari [[Angkola]] [[Sipirok]], [[Padang Lawas]], Mandailing Natal — pada tahun 1951.<ref>{{cite web |url=https://web.archive.org/web/20090717033202/http://www.tapselkab.go.id/Kepala%20Daerahsejarah.php|title=Kepala Daerah dari Masa ke Masa|date=2008|access-date=2020-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20100124033554/http://www.tapselkab.go.id/sejarah.php|archive-date=17 July 20092010-01-24|dead-url=unfit}}</ref> Selama masa jabatannya, ia membuat 6 kecamatan baru di [[Tapanuli Selatan]].<ref>{{cite web |url=https://web.archive.org/web/20100124033554/http://www.tapselkab.go.id/sejarah.php|title=Sejarah Tapanuli Selatan|date=2008|access-date=2020-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20100124033554/http://www.tapselkab.go.id/sejarah.php|archive-date=24 January 2010-01-24|dead-url=unfit}}</ref> Pada tanggal 1 Februari 1954, dia dipindahkan oleh Gubernur [[Sutan Mohammad Amin Nasution]] ke [[Tapanuli Tengah]], dan menjadi [[Bupati Tapanuli Tengah]].<ref name=ootskust>{{Cite news|date=1954-01-23|title=OOSTKUST MUTATIES BIJ HET BESTUUR|work=Het nieuwsblad voor Sumatra|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=OOSTKUST+MUTATIES+BIJ+HET+BESTUUR&coll=ddd&sortfield=datedesc&page=2&identifier=ddd:010476834:mpeg21:a0024&resultsidentifier=ddd:010476834:mpeg21:a0024|access-date=2020-07-17}}</ref> Sebagai Bupati Tapanuli Tengah, ia juga merangkap jabatan sebagai [[Wali Kota Sibolga]] — ibu kota Tapanuli Tengah — pada tanggal 11 Februari 1954.{{sfn|Sipahutar|2012|p=17}} Ia mengundurkan diri sebagai Wali Kota Sibolga pada 31 Desember 1957,{{sfn|Sipahutar|2012|p=17}} dan mengundurkan diri sebagai Bupati Tapanuli Tengah pada 1 Agustus 1958.<ref>{{cite web|url=https://sumut.antaranews.com/berita/166842/bakhtiar-bupati-tapteng-termuda|title=Bakhtiar Bupati Tapteng Termuda|last=Jason|date=8 June 2017|website=sumut.antaranews.com|publisher=Antara News|access-date=26 June 2020}}</ref>
 
== Sebagai Gubernur SumatraSumatera Utara ==
Pada tanggal 1 April 1960, '''Raja Junjungan Lubis''' dilantik menjadi Gubernur Sumatera Utara menggantikan [[Zainal Abidin Sutan Kumala Pontas|Zainal Abidin]].{{sfn|Tuk Wan Haria|2006|p=65}}
 
Selama masa jabatannya, kelompok separatis [[Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) secara resmi menyerah di Sumatera Utara. Upacara penyerahan prajurit PRRI digelar di [[Padang Lawas]]. Upacara dipimpin oleh Kolonel Abdul Manaf Lubis dari [[TNI Angkatan Darat]] dan Kapten Hasibuan dari PRRI. Upacara tersebut dihadiri oleh Lubis dan Karnadi, Kepala Kepolisian Sumatera Utara.{{sfn|Tim Penyusun|1984|p=158}}
 
Karena '''Raja Junjungan Lubis''' secara politik independen, '''Raja Junjungan Lubis''' ditentang oleh [[Partai Komunis Indonesia]].(PKI){{sfn|Tuk Wan Haria|2006|p=66}} Partai tersebut menggelar aksi unjuk rasa dan demonstrasi untuk memberhentikan pegawai sipil non-kiri dan aparat pemerintah. Demonstrasi dan demonstrasi tersebut berujung pada demonstrasi untuk menggulingkan '''Raja Junjungan Lubis''' dari jabatannya.{{sfn|Tuk Wan Haria|2006|p=67}} Seiring demonstrasi semakin besar, pemerintah pusat mengambil tindakan dengan mencopotmemberhentikan secara hormat '''Raja Junjungan Lubis''' dari jabatannya pada 25 April 1963. Ia digantikan oleh penjabat gubernur [[Eny Karim]].{{sfn|Tim Penyusun|1976|p=58}}
 
== Kehidupan selanjutnya ==
Pada 28 Oktober 1971, '''Raja Junjungan Lubis''' dilantik menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] mewakili Tapanuli Selatan. Masa jabatan dewan berakhir pada 1 Oktober 1977.{{sfn|General Elections Institution|1972|p=271}}
 
== Peninggalan ==
Cucu '''Raja Junjungan Lubis''', '''Rinaldo [[Basyrah Lubis|Basrah Lubis]]''', bersama Cucu '''Raja Junjungan Lubis, Ashwin Pulungan''' ''(dari Ibu Hj.Lumongga Lubis)'' bersama '''Juara Lubis''' (''dari papa Efman Lubis'') dan '''Zulfi Harahap''' (''dari Ibu Tapi Nyala Lubis'') bersama semua keluarga meminta kepada Gubernur SumatraSumatera Utara [[Edy Rahmayadi]] agar makam Junjungan Lubis direvitalisasi dan direstorasi. Rahmayadi mengaku telah berkonsultasi dengan pakar pariwisata untuk menjadikan makam tersebut sebagai situs pusaka.<ref name=gvbg/> Termasuk mengusulkan agar PEMDA SUMUT untuk melakukan renovasi Rumah Bagas Godang '''Raja Junjungan Lubis di Huta Godang''' berikut kelengkapannya berupa peninggalan leluhur berbagai bentuk senjata senjata perang dan pertahanan diri seperti banyak jenis tombak beragam bentuk dan banyak pedang aneka bentuk serta buku buku tulisan tangan keluarga berisi ragam pesan pesan leluhur dari pusaka garis turunan trah '''Raja Junjungan Lubis''' yang pernah ikut berjuang dalam menentang serta melawan penjajahan Belanda.
 
== Kehidupan religius ==
'''Raja Junjungan Lubis''' adalah seorang [[Muslim]] yang taat. [[Edy Rahmayadi]] mengatakan bahwa '''Raja Junjungan Lubis''' adalah salah satu tokoh yang menyebarkan dan mengembangkan Islam di Tapanuli Selatan.<ref name=gvbg>{{cite web|author=KA|date=22 February 2020|title=Gubernur Kunjungi Bagas Godang: Diharapkan Bisa Menjadi Destinasi Wisata Heritage|trans-title=Governor Visits Bagas Godang: Hoped That Could Became A Heritage Tourism Destination|url=https://humas.sumutprov.go.id/diharapkan-bisa-menjadi-destinasi-wisata-heritage/|language=id|website=Humas Pemprov Sumut|location=[[Medan]]|access-date=16 July 2020|archive-date=2020-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20200717130601/https://humas.sumutprov.go.id/diharapkan-bisa-menjadi-destinasi-wisata-heritage/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Penghargaan ==
Baris 101:
* Surat penghargaan dari Komandan Antar Daerah Sumatera (1970)
* Gelar Veteran Pejuang Kemerdekaan dari Menteri Pertahanan dan Keamanan (1981)
* Sertifikat penghargaan dari Ketua Dewan Pengurus [[Golkar]] karena memenangkan Golkar dalam [[Pemilupemilihan umum legislatif Indonesia 1982]] (1982)
 
''Sumber'':{{sfn|Tim Penyusun|1984|p=80}}
Baris 117:
*{{citation|author=Information Bureau of North Sumatra|title=Republik Indonesia: Propinsi Sumatera Utara|date=1953|location=[[Medan]]|language=id|publisher=Ministry of Information}}
* {{Citation |last1=Soeyono|first1=Nana Nurliana|title=Dr. Ferdinand Lumban Tobing|date=1983|publisher=[[Ministry of Education and Culture (Indonesia)|Ministry of Education and Culture]] |location=Jakarta |url=https://books.google.com/books?id=ekobAAAAIAAJ|language=id}}
* {{Citation|last=Sipahutar |first=Evi Nenta |date=2012 |title=FUNGSI DAN STRUKTUR TARI ANAK YANG DIIRINGI MUSIK SIKAMBANG DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT PESISIR SIBOLGA TAPANULI TENGAH DI KECAMATAN SIBOLGA KOTA |trans-title=Function and Structure of Children's Dance Accompanied by Sikambang Music in the Traditional Wedding Ceremony of the Coastal Sibolga Populace, Central Tapanuli, in the Urban Sibolga Subdistrict|url=https://www.etnomusikologiusu.com/uploads/1/8/0/0/1800340/skripsievinentasipahutar.pdf|language=id|location=Medan|publisher=University of North Sumatra|accessdate=2020-12-02|archive-date=2020-07-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200716103721/https://www.etnomusikologiusu.com/uploads/1/8/0/0/1800340/skripsievinentasipahutar.pdf|dead-url=yes}}
*{{citation|author=Tim Penyusun|url=https://books.google.com/books?id=aRFJjjonas4C|title=Sumatera Utara membangun|volume=1|date=1976|location=[[Medan]]|language=id|publisher=Pemerintah Daerah Sumatera Utara}}
{{Gubernur SumatraSumatera Utara}}
 
[[CategoryKategori:Kelahiran 1906]]
[[CategoryKategori:Tokoh Batak ]]
[[Kategori:Tokoh Mandailing]]
[[Category:Gubernur Sumatra Utara]]
[[Kategori:Marga Lubis]]
[[Category:Tokoh Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Utara]]
[[Kategori:Tokoh dari Tapanuli Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Mandailing Natal]]
[[CategoryKategori:Tokoh MuslimPolitikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[CategoryKategori:Gubernur SumatraSumatera Utara]]
[[Kategori:Bupati Tapanuli Tengah]]
[[Kategori:Bupati Tapanuli Selatan]]
[[Kategori:Wali Kota Sibolga]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1971–1977]]