Hukum Uni Eropa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hungaria
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Hukum di Uni Eropa menjadi Hukum Uni Eropa
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Politik Uni Eropa}}
'''Hukum Uni Eropa''' (sebelumnya disebut '''Hukum Komunitas Eropa''') adalah sekumpulan traktat dan perundang-undangan yang dapat berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap hukum negara anggota [[Uni Eropa]]. Traktat-traktat tersebut dibagi menjadi sumber hukum primer, sumber hukum sekunder, sumber [[Eksternalitas|eksternal]], sumber pelengkap, dan sumber yang dihasilkan dari penafsiran hukum Uni Eropa oleh [[Mahkamah Eropa]]. Sumber hukum [[primer]] Uni Eropa adalah [[Daftar perjanjian Uni Eropa|Traktat Pendirian Uni Eropa]]. Sementara sumber sekunder meliputi [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]], [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan,]] [[Rekomendasi (Uni Eropa)|Rekomendasi]], dan Opini yang berdasar pada traktat-traktat. Lembaga utama yang membentuk struktur dasar [[Uni Eropa]] terdiri dari [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Uni Eropa|Dewan]], [[Komisi Eropa]], [[Mahkamah Eropa]] dan [[Mahkamah Audit Eropa]]. Hukum Uni Eropa memiliki sistem hukum ''[[sui generis]]'', yang berbeda dengan hukum yang dikembangkan perjanjian internasional lainnya, sehingga tidak bersifat hukum nasional atau federal, dengan hubungan spesifik antara hukum nasional dan hukum yang berasal dari [[Daftar perjanjian Uni Eropa|Perjanjian Pendirian]] Uni Eropa. Sistem hukum ini membebaskan diri dari hukum yang dikembangkan oleh perjanjian internasional lainnya, dalam tiga hal penting, yang meliputi: pengaruh langsung, penerapan langsung, dan supremasi hukum Uni Eropa.
 
Prinsip-prinsip baru dalam undang-undang [[Uni Eropa]], seperti hak 'akses ke pengadilan' dan 'peradilan yang efektif' telah dirumuskan sebagai hak konstitusional. Mekanisme rujukan pendahuluan yang diatur di dalam [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]], memungkinkan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memberikan panduan kepada pengadilan nasional di negara-negara anggota, sehingga memungkinkan pengadilan nasional mengajukan pertanyaan ke [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]]. Kondisi <nowiki>’</nowiki>''[[acte clair]]''<nowiki>’</nowiki> membuat pengadilan nasional tidak perlu melakukan rujukan kepada [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]]. Sementara [[pemulihan]] tersedia bagi negara-negara anggota yang melanggar hukum Uni Eropa, di mana [[pemulihan]] tersebut tidak dibuat oleh pengadilan nasional. Hal ini dilakukan dalam memastikan adanya ketaatan pada hukum Uni Eropa, yang seragam di seluruh negara anggota. Hukum Uni Eropa mendirikan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] yang terdiri dari wilayah tanpa batas internal, sehingga terjaminnya pergerakan bebas atas barang, jasa, dan modal. Tiga hambatan signifikan yang menghambat pergerakan bebas meliputi hambatan fisik, hambatan fiskal, dan hambatan teknis. Namun, secara umum hukum Uni Eropa mengatur kelonggaran atas hambatan-hambatan tersebut. Hal ini bertujuan supaya pergerakan atas barang, jasa, dan modal dapat berkompetisi dengan setara, dan membentuk ‘sirkulasi bebas’ [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] Uni Eropa.
Baris 28:
Aspek hukum pada perubahan perjanjian membentuk [[Komunitas Eropa]], di mana '[[Masyarakat Ekonomi Eropa]]' (EEC) diganti menjadi '[[Komunitas Eropa]]' (EC). Lingkup kerja ekonomi awal di antara negara-negara anggota Komunitas ditambahkan pada [[Perjanjian Uni Eropa]] (atau [[Perjanjian Maastricht]]) dengan Tiga Pilar utama yang meliputi: Aspek-aspek Pembentukan [[Uni Eropa]] (Pilar Pertama), [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] (Pilar Kedua), serta Peradilan dan Urusan Dalam Negeri (Pilar Ketiga).{{sfn|Europejskiportal|2018}} [[Perjanjian Uni Eropa]] dipandang sebagai reformasi [[Perjanjian Roma]] yang paling komprehensif, yang menghasilkan jadwal yang jelas dalam kemajuan lebih lanjut menuju [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa]] (EMU).{{sfn|Europejskiportal|2018}} Perubahan [[Eropa Tengah]] dan [[Eropa Timur]], serta "[[Tembok Berlin#Runtuhnya Tembok Berlin|runtuhnya Tembok Berlin]]" dan [[penyatuan kembali Jerman]] pada 3 Oktober 1990 memaksa terjadinya reformasi besar-besaran di dalam [[Komunitas Eropa]]. Sehingga [[Uni Eropa]] dibentuk sebagai struktur kerja sama antarnegara yang sifatnya berbeda dengan perkara organisasi internasional tradisional. Dengan kata lain, [[Uni Eropa]] adalah organisasi internasional yang terus bertahap menuju integrasi penuh di bidang ekonomi, politik dan moneter bagi negara-negara [[Eropa Barat]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
<!--
Tujuan-tujuan pada [[Perjanjian Uni Eropa]] berisi tentang:{{sfn|Europejskiportal|2018}}
# Mempromosikan kemajuan ekonomi dan sosial dan tingkat pekerjaan yang tinggi, serta pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan, khususnya melalui penciptaan suatu wilayah tanpa batas internal, melalui penguatan kohesi ekonomi dan sosial, serta pembentukan serikat ekonomi dan moneter, yang pada akhirnya membentuk mata uang tunggal.
# Menegaskan identitas di kancah internasional, khususnya melalui implementasi kebijakan luar negeri dan keamanan bersama termasuk kerangka progresif dari kebijakan pertahanan bersama, yang mengarah pada pembelaan bersama, sesuai dengan ketentuan Pasal.
Baris 38:
[[Berkas:Santer Commission.jpg|jmpl|Seluruh [[Jacques Santer|Komisi Santer]] mengundurkan diri dalam merespon laporan Komite Ahli Independen.]]
[[Perjanjian Uni Eropa]] membawa perubahan kelembagaan yang cukup besar, dengan pengaruh peningkatan status, serta kekuasaan [[Parlemen Eropa]]. Perkembangan penting berikutnya berupa [[Perjanjian Amsterdam]], yang disepakati pada Konferensi Antarpemerintah yang diadakan pada Juni 1997.{{sfn|Cairns|2002|p=19}} Perubahan besar dari perjanjian tersebut memperluas yurisdiksi [[Uni Eropa]] ke bidang kebijakan baru, dengan meningkatkan kekuatan [[Parlemen Eropa]], yang menjadikannya mitra legislatif penting Menteri Dewan; dan perubahan kelembagaan lainnya. Pada gilirannya, perjanjian ini menuntun pada sebuah laporan Komite Ahli Independen (Komisi Santer), yang didirikan oleh [[Parlemen Eropa]], tentang penipuan, salah urus dan nepotisme di dalam Komisi, yang mendorong pengunduran diri seluruh Komisi yang dipimpin oleh [[Jacques Santer]] pada tahun 1999. Langkah ini didorong oleh keputusan [[Parlemen Eropa]], yang tidak memberi Komisi pembebasan pada tahun anggaran 1996. Komisi baru, dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Italia, [[Romano Prodi]], yang mulai menjabat pada September 1999.{{sfn|Cairns|2002|pp=19-20}} Namun, Konferensi Nice menandai satu kemajuan signifikan perluasan yuridiksi [[Uni Eropa]], dengan pengadopsian [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]]. Piagam hak-hak sipil dan politik ini berasal dari [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]] (ECHR), dan dari tradisi konstitusional umum bagi negara-negara anggota.{{sfn|Cairns|2002|p=20}}
 
 
==Hukum konstitusional==
Baris 62 ⟶ 61:
==== Sumber hukum primer ====
{{further information|Perjanjian Maastricht|Perjanjian Roma}}
Dua sumber konstitusional utama Uni Eropa adalah [[Perjanjian Maastricht|Perjanjian Uni Eropa]] (TEU) dan [[Perjanjian Roma |Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]] (TFEU), yang disetujui oleh pemerintahan di seluruh negara anggota.{{sfn|Borchardt|2000|p=18}}{{efn|Selengkapnya, lihat [[Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik|Konvensi Wina 1969]], Pasal 5 tentang aplikasi instrumen konstituen organisasi internasional.{{sfn|Borchardt|2000|p=18}}}} Kedua perjanjian tersebut menetapkan [[lembaga-lembaga Uni Eropa]], yang membuat daftar kekuatan, dan tanggung jawab masing-masing negara anggota, serta menjelaskan bidang-bidang apa saja yang [[Uni Eropa]] dapat buat undang-undangnya baik dalam bentuk [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] atau [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]]. [[Komisi Eropa]] memiliki inisiatif dalam pengajuan undang-undang.{{sfn|Eur-Lex|2012|p=12}} Di dalam [[prosedur legislasi Uni Eropa]], [[Dewan Uni Eropa|Dewan]] (menteri pemerintahan negara anggota) dan [[Parlemen Eropa]] (dipilih oleh warga negara), dapat membuat amendemen, serta harus memberikan perhatian supaya suatu undang-undang dapat disetujui.{{sfn|Eur-Lex|2012|p=12}}
 
* Pilar Pertama: [[Komunitas Eropa]]
Baris 96 ⟶ 95:
 
=== Lembaga eksekutif ===
{{Artikel utamaMain|Dewan Eropa|Komisi Eropa}}
[[Dewan Eropa]] merupakan pengelompokan para pemimpin politik utama [[Uni Eropa]], yang terdiri dari presiden atau perdana menteri dari setiap negara anggota.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=132}} [[Konferensi Tingkat Tinggi]] [[Dewan Eropa]] menetapkan arah luas serikat tersebut dan menyelesaikan pertanyaan tingkat tinggi yang mendesak. Para anggotanya memilih seorang presiden, yang dapat melayani hingga dua setengah tahun masa jabatan.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=132}}Presiden Dewan Eropa saat ini adalah mantan Perdana Menteri [[Belgia]], [[Charles Michel]].
 
[[Komisi Eropa]] diubah namanya setelah berlakunya [[Perjanjian Maastricht]], yang sebelumnya bernama 'Komisi Komunitas Eropa'. Komisi Eropa mewakili kepentingan Komunitas, sebagai lembaga "revolusioner" dalam sistem kelembagaan Komunitas. Hal ini karena lembaga ini menjalankan banyak wewenang, yang salah satunya sebagai wali Perjanjian, inisiator legislasi Komunitas, lambang eksekutif Komunitas atau Uni Eropa, yang selalu terlibat dalam representasi [[Uni Eropa]] di arena internasional.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=146}} [[Komisi Eropa]] dapat mengusulkan undang-undang, mengelola anggaran, mengimplementasikan keputusan, mengeluarkan peraturan, dan mewakili [[Uni Eropa]] di pada [[Konferensi Tingkat Tinggi]] (KTT) di seluruh dunia.
 
=== Lembaga legislatif ===
{{Artikel utamaMain| Parlemen Eropa|Dewan Uni Eropa}}
[[File:European Parliament Strasbourg Hemicycle - Diliff.jpg|thumb|left|[[Parlemen Eropa|Kursi Parlemen Eropa di Strasbourg]] yang diisi oleh [[Anggota Parlemen Eropa]] (MEPs) yang mengisi seluruh [[Espace Léopold|kursi Brussels]].]]
 
Baris 110 ⟶ 109:
 
=== Lembaga Yudikatif ===
{{Artikel utamaMain|Mahkamah Hukum Uni Eropa|Mahkamah Audit Eropa}}
[[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] (CJEU) merupakan otoritas kehakiman tertinggi [[Uni Eropa]], yang menafsirkan hukum Uni Eropa, serta menyelesaikan perselisihan. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] terdiri dari [[Mahkamah Eropa]] dan [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]]. Tugas utama [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) adalah memastikan bahwa dalam menafsirkan dan menerapkan traktat-traktat perjanjian, hukum tersebut berada dalam pengamatannya. Setiap Traktat-Traktat Pendirian, seperti Traktat [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|ECSC]], Komunitas Eropa (EC) dan Traktat Euratom (EA), mendirikan pengadilannya sendiri yang berada di bawah Konvensi 1957 pada Lembaga Umum Tertentu bagi Komunitas Eropa yang diakui sebagai lembaga umum bagi ketiga Komunitas.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=170}} [[Mahkamah Eropa]] mengklarifikasi hukum Uni Eropa, serta peraturan-peraturan tentang dugaan pelanggaran negara anggota kepada pengadilan nasional. Sementara, [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]] adalah lembaga yang mendengarkan berbagai kasus yang dibawa oleh individu atau organisasi terhadap [[lembaga-lembaga Uni Eropa]]. [[Mahkamah Audit Eropa]] menyebut dirinya sebagai "kesadaran finansial" bagi [[Uni Eropa]]. Lembaga ini didirikan oleh [[Perjanjian Brussel]] pada 22 Juli 1975, yang baru dibentuk pada tahun 1977, kemudian diakui sebagai lembaga Komunitas oleh [[Perjanjian Uni Eropa]]. [[Perjanjian Amsterdam]] memperbesar lingkup audit Mahkamah terhadap Pilar Kedua dan Ketiga [[Uni Eropa]], yang dengannya Mahkamah ini menjadi lembaga Uni Eropa. [[Perjanjian Amsterdam]] menegaskan bahwa lokus pengadilan ini tidak dapat dipisahkan dengan Pasal 230 yang bertujuan melindungi hak prerogatif lembaga tersebut atas lembaga Uni Eropa lainnya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=181}} Dengan kata lain, [[Mahkamah Audit Eropa]] (ECA) adalah lembaga yang mengaudit anggaran [[Uni Eropa]]; memeriksa apakah dana dihabiskan dengan tepat, dan melaporkan segala kecurangan kepada [[Parlemen Eropa]], [[Komisi Eropa|Komisi]], dan pemerintah nasional.
[[File:Quartier Européen Nord, Kirchberg (2846812066).jpg|thumb|right|[[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] di [[Luxembourg]].]]
[[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] (CJEU) merupakan otoritas kehakiman tertinggi [[Uni Eropa]], yang menafsirkan hukum Uni Eropa, serta menyelesaikan perselisihan. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] terdiri dari [[Mahkamah Eropa]] dan [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]]. Tugas utama [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) adalah memastikan bahwa dalam menafsirkan dan menerapkan traktat-traktat perjanjian, hukum tersebut berada dalam pengamatannya. Setiap Traktat-Traktat Pendirian, seperti Traktat [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|ECSC]], Komunitas Eropa (EC) dan Traktat Euratom (EA), mendirikan pengadilannya sendiri yang berada di bawah Konvensi 1957 pada Lembaga Umum Tertentu bagi Komunitas Eropa yang diakui sebagai lembaga umum bagi ketiga Komunitas.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=170}} [[Mahkamah Eropa]] mengklarifikasi hukum Uni Eropa, serta peraturan-peraturan tentang dugaan pelanggaran negara anggota kepada pengadilan nasional. Sementara, [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]] adalah lembaga yang mendengarkan berbagai kasus yang dibawa oleh individu atau organisasi terhadap [[lembaga-lembaga Uni Eropa]]. [[Mahkamah Audit Eropa]] menyebut dirinya sebagai "kesadaran finansial" bagi [[Uni Eropa]]. Lembaga ini didirikan oleh [[Perjanjian Brussel]] pada 22 Juli 1975, yang baru dibentuk pada tahun 1977, kemudian diakui sebagai lembaga Komunitas oleh [[Perjanjian Uni Eropa]]. [[Perjanjian Amsterdam]] memperbesar lingkup audit Mahkamah terhadap Pilar Kedua dan Ketiga [[Uni Eropa]], yang dengannya Mahkamah ini menjadi lembaga Uni Eropa. [[Perjanjian Amsterdam]] menegaskan bahwa lokus pengadilan ini tidak dapat dipisahkan dengan Pasal 230 yang bertujuan melindungi hak prerogatif lembaga tersebut atas lembaga Uni Eropa lainnya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=181}} Dengan kata lain, [[Mahkamah Audit Eropa]] (ECA) adalah lembaga yang mengaudit anggaran [[Uni Eropa]]; memeriksa apakah dana dihabiskan dengan tepat, dan melaporkan segala kecurangan kepada [[Parlemen Eropa]], [[Komisi Eropa|Komisi]], dan pemerintah nasional.
 
=== Lembaga Keuangan ===
{{Artikel utamaMain|Bank Sentral Eropa}}
[[Bank Sentral Eropa]] (ECB) mengelola [[Euro]] bagi sembilan belas negara yang menggunakan mata uang tersebut, dan mengimplementasikan [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa|kebijakan moneter Uni Eropa]]. Selain itu, lembaga ini membantu melakukan regulasi dalam sistem perbankan Uni Eropa. Di tengah [[Krisis utang Eropa 2010|krisis utang Eropa]], Presiden Bank Sentral Eropa, [[Mario Draghi]] secara kontroversial berkomitmen sebagai pemberi pinjaman pada perekonomian [[Zona Euro]]. Kemudian seorang politisi dari [[Prancis]], [[Christine Lagarde]], yang ketika itu merupakan mantan kepala [[Dana Moneter Internasional]] (IMF), mengambil alih posisi tersebut pada tahun 2019.
 
=== Konflik hukum ===
{{further information|Hukum perdata internasional|Prinsip dasar hukum Uni Eropa}}
[[Komisi Eropa]] merupakan entitas otonom dengan hak kedaulatannya sendiri, yaitu suatu tatanan hukum independen atas negara-negara anggota. Oleh sebab itu, baik negara anggota, maupun warga negaranya harus tunduk pada bidang kompetensi Komisi Eropa.{{sfn|Borchardt|2000|p=24}} Hubungan antara hukum Uni Eropa dan hukum nasional sering kali ditandai dengan berbagai 'bentrokan'. Hal ini muncul ketika ketentuan undang-undang [[Uni Eropa]] memberikan hak, dan membebankan kewajiban secara langsung kepada warga negaranya. Namun, isinya bertentangan dengan aturan hukum nasional negara-negara anggota. Hukum Uni Eropa memiliki prinsip 'penerapan langsung', yang berarti bahwa [[Uni Eropa]] memberikan hak dan mengenakan kewajiban secara langsung, tidak hanya pada lembaga Uni Eropa dan negara-negara nggota, tetapi juga kepada warga negaranya. Hukum atas perkara ini dimulai pada perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'', ketika perusahaan transportasi Belanda, ''Van Gend & Loos'', mengajukan gugatan di pengadilan [[Belanda]] kepada otoritas bea cukai Belanda, yang menagih bea masuk produk kimia dari Republik Federal Jerman, dengan biaya yang lebih tinggi dibandingkan bea masuk impor sebelumnya. Akibatnya, [[Mahkamah Eropa]] menggunakan perkara ini sebagai kesempatan dalam menetapkan sejumlah temuan yang bersifat mendasar tentang sifat hukum Komisi Eropa.{{sfn|Borchardt|2000|p=22}}{{sfn|Borchardt|2017|p=137}}
 
[[File:Palazzo di Giustizia-July 2016 (18).jpg|thumb|left|Pada awalnya [[Mahkamah Agung]] di [[Italia]] menolak prinsip ‘keutamaan hukum Uni Eropa’, hingga perlindungan atas hak-hak dasar negara tersebut ada di dalam tatanan hukum Uni Eropa.]]
Baris 135 ⟶ 133:
 
=== Pengaruh langsung ===
{{Artikel utamaMain|Pengaruh langsung|Kedudukan hukum}}
Pengaruh langsung hukum Uni Eropa diabadikan oleh [[Mahkamah Eropa]] dalam keputusan terhadap perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'' pada 5 Februari 1963. Di dalam keputusan tersebut, [[Mahkamah Eropa]] menyatakan bahwa hukum Uni Eropa tidak hanya menimbulkan kewajiban bagi negara-negara anggota [[Uni Eropa]], tetapi juga hak bagi individu. Oleh karenanya, individu dapat mengambil keuntungan atas hak-hak ini, dan secara langsung dapat memohonkan perundang-undangan Eropa sebelum pengadilan nasional dan [[Mahkamah Eropa]]. Namun, negara-negara anggota [[Uni Eropa]] tidak perlu mengadopsi legislasi Eropa terkait, ke dalam sistem hukum internalnya.{{sfn|European Commission|2018c}} Prinsip 'pengaruh langsung' memastikan penerapan, serta efektivitas hukum Uni Eropa di negara-negara anggotanya. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mendefinisikan beberapa ketentuan supaya tindakan hukum Uni Eropa dapat diterapkan. Salah satunya, pengaruh langsung yang hanya terkait antara individu dan negara anggota [[Uni Eropa]], atau diperluas pada hubungan antar individu yang berhubungan dengan legislasi Eropa tertentu; bergantung beberapa kondisi.{{sfn|European Commission|2018c}} Pada perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'', [[Mahkamah Eropa]] mengandalkan metode penafsiran yang bertujuan, yang tidak hanya mengandalkan kata-kata dari Perjanjian, tetapi juga semangat dan tujuan dari [[Uni Eropa|Komunitas]]. Dalam keputusan tersebut, [[Mahkamah Eropa]] menyatakan bahwa 'Komunitas merupakan tatanan hukum baru dari hukum internasional' yang memberikan hak dan kewajiban pada individu, serta pada negara anggota yang berpartisipasi; tanpa perlu menerapkan undang-undang. Mahkamah Eropa selanjutnya menyimpulkan bahwa pengadilan nasional harus melindungi hak-hak tersebut.{{sfn|Davies|2003|pp=47-48}} Aspek-aspek hukum Komunitas menjadikan sistem hukum Uni Eropa sebagai sistem hukum ''sui generis'', yang bukan merupakan hukum nasional atau federal; tetapi sebuah sistem yang mencerminkan hubungan yang sangat spesifik, antara hukum nasional dan hukum yang dikembangkan di bawah Perjanjian Pendirian, yang bersifat khusus bagi [[Uni Eropa]]. Sistem hukum ini membebaskan diri dari hukum yang dikembangkan oleh perjanjian internasional lainnya, dalam tiga hal penting yang meliputi: pengaruh langsung, penerapan langsung, dan supremasi hukum Uni Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=10}}
 
[[Berkas:Van Gend en Loos advert.jpg|jmpl|ki|Perkara ''Van Gend en Loos'' pertama kali memungkinkan warga negara [[Uni Eropa]] mengklaim hak berdasarkan [[Daftar perjanjian Uni Eropa|undang-undang Uni Eropa]]. Namun, meskipun terdapat opini yang berpengaruh dari tiga Advokat Jenderal, dan pengecualian besar, [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dianggap tidak memberikan hak langsung di antara pihak swasta.]]
Beberapa kriteria pengaruh langsung diantaranya adalah: (1) jelas dan tepat, yaitu suatu hukum berlaku dalam keadaan kedua belah pihak memiliki kejelasan tentang hak/kewajiban masing-masing; (2) tidak bersyarat; (3) tidak tunduk pada perundang-undangan lebih lanjut, baik pada tingkat Komunitas, maupun otoritas nasional.{{sfn|Davies|2003|p=49}} Sifat dari pengaruh langsung ini dapat berbentuk vertikal, yaitu ketika hak dan kewajiban dalam suatu perjanjian diberikan kepada individu dalam melawan negara. Misalnya, pada perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'', atau dalam bentuk pengaruh langsung horizontal, seperti pada perkara ''[[Defrenne v Sabena (No 2)|Defrenne v Sabena]]''.{{sfn|Davies|2003|p=49}} [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]] dapat berpengaruh langsung dengan ketentuan yang 'mengikat secara keseluruhan, dan langsung berlaku di seluruh negara-negara anggota',{{sfn|Davies|2003|p=49}} baik vertikal maupun horizontal.{{sfn|Davies|2003|p=50}} Sementara [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dan [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]] memiliki pengaruh langsung ketika keputusan-keputusan tersebut merujuk pada negara-negara [[Uni Eropa]] sebagai penerima; dan hanya berpengaruh langsung secara vertikal,{{sfn|European Commission|2018c}} serta hanya mengikat bagi mereka yang ditujukan; baik itu negara anggota, perusahaan, atau perorangan.{{sfn|Davies|2003|p=50}} Beberapa perkara hukum yang mengkonfirmasi karakter [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] yang berpengaruh secara vertikal terdapat pada perkara ''[[Pubblico Ministero v Ratti]]'',{{sfn|Davies|2003|p=50}} ''[[Marshall v Southampton and Hampshire AHA Southwest|Marshall]]'',{{sfn|Davies|2003|p=51}}{{sfn|Cairns|2002|p=106}} ''[[Roberts v Tate & Lyle Industries]]'',{{sfn|Davies|2003|p=51}} dan ''[[Foster v British Gas]]'', serta ''[[Doughty v Rolls Royce]]''. Meski dalam praktiknya, [[Mahkamah Eropa]] menafsirkan ulang definisi 'negara' yang dimaksud dalam pengaruh langsung vertikal tersebut.{{sfn|Davies|2003|p=50-51}}
 
Pembatasan potensial efektivitas [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], diatasi oleh [[Mahkamah Eropa]] dengan memaksakan kewajiban menafsirkan perundang-undangan kepada pengadilan nasional, dengan berdasar aturan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]]. Kewajiban ini disebut sebagai prinsip 'pengaruh tidak langsung', yang ditetapkan untuk pertama kalinya di dalam perkara ''[[Von Colson and Kamann v Land Nordrhein-Westfalen|Von Colson]]''.{{sfn|Cairns|2002|p=106}} Pada perkara 80/86 ''[[Daftar putusan Mahkamah Eropa|Kolpinghuis Nijmegen]]'', [[Mahkamah Eropa]] menjelaskan bahwa penafsiran legislasi nasional yang berdasar [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], dapat menghasilkan konflik dengan [[Prinsip dasar hukum Uni Eropa]], seperti prinsip 'non-reaktivitas' atau 'harapan yang sah'.{{sfn|Davies|2013|p=78}} Maka, penerapan pengaruh tidak langsung terbatas sejauh hal tersebut 'memungkinkan' dilakukan oleh pengadilan nasional, dalam menyesuaikan hukum nasional dengan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=79}} Pada perkara C-106/89 ''[[Marleasing SA v La Comercial Internacional de Alimentacion SA|Marleasing]]'', [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menetapkan bahwa legislasi nasional dapat mengandalkan penafsiran pada [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] yang belum dijalankan, atau baru diterapkan secara tidak tepat; tidak hanya oleh individu dalam melawan negara, tetapi juga dalam melawan individu lainnya. Bahkan ketika hukum nasional tersebut telah mendahului sebuah [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] yang tidak dimaksudkan dalam menerapkan hal tersebut. Dengan kata lain, ketetapan ini membolehkan penggunaan Pedoman yang tidak berhubungan, dalam 'pengaruh langsung horizontal'.{{sfn|Davies|2013|p=78}} Sementara 'pengaruh langsung insidental' dapat terjadi dalam kondisi-kondisi khusus, misalnya [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] tersebut ''tidak'' dimaksudkan menganugerahkan hak dan kewajiban ''secara langsung'' kepada suatu individu. Contohnya, sebuah Pedoman yang dikeluarkan dalam melindungi [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] dalam perkara C-443/98 ''[[Daftar putusan Mahkamah Eropa|Unilever Italia]]''.{{sfn|Davies|2013|p=79}} Selain itu, sumber sebuah hak atau kewajiban, tidak selalu terang-terangan ada di dalam [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]]. Misalnya, dalam perkara C-144/04 ''[[Mangold v Helm|Mangold]]'' memperlihatkan bahwa sumber hak bagi penuntut adalah sebuah Pedoman, yang tanggal kadaluwarsanya belum berakhir. Kemudian [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dapat memberikan pengaruh langsung, sebagaimana hak pengajuan pra-peradilan yang berhubungan dengan diskriminasi. Kemudian [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memberikan hak tersebut berdasar prinsip umum non-diskriminasi, sebagai lawan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] pra-peradilan.{{sfn|Davies|2013|p=80}}
Baris 145 ⟶ 143:
=== Rujukan dan pemulihan ===
{{main article|Rujukan pendahuluan|Pemulihan}}
Para hakim nasional berperan penting dalam menerapkan perundang-undangan [[Uni Eropa]], sehingga dapat ditegakkan di masing-masing negara anggota dengan benar dan konsisten. Dalam rangka melindungi kesatuan dan efektivitas hukum Uni Eropa, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] harus menyediakan tuntunan yang benar, dalam membantu pengadilan nasional menafsirkan hukum Uni Eropa dengan tepat. Mekanisme rujukan pendahuluan adalah salah satu instrumen kunci yang diatur di dalam [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]], yang memungkinkan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memberikan panduan ini, supaya dapat bekerja sama dengan pengadilan nasional. Prosedur rujukan pendahuluan juga memungkinkan pengadilan nasional mengajukan pertanyaan ke [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]].{{sfn|Cuyvers|2017|p=275}} [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]] (TFEU) mengatur mekanisme dialog rujukan pendahuluan antara [[Mahkamah Eropa]] dengan pengadilan nasional. Selain membantu pengadilan nasional menafsirkan hukum Uni Eropa, dialog ini bertujuan supaya penerapan hukum Uni Eropa dapat seragam di seluruh [[Uni Eropa]], serta menciptakan mekanisme tambahan. {{sfn|European Parliament|2017}}
 
[[File:Högsta domstolen skylt 2010.jpg|jmpl|ki|Kondisi <nowiki>’</nowiki>''[[acte clair]]''<nowiki>’</nowiki> dalam perkara ''[[Kenny Roland Lyckeskog|Lyckeskog]]'', menyebabkan [[Högsta domstol|Mahkamah agung di Swedia]] tidak melakukan rujukan pendahulan ke [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]].]]
Baris 151 ⟶ 149:
 
[[File:Pub grub.jpg|jmpl|ka|Pada perkara ''[[Courage Ltd v Crehan]]'', [[Mahkamah Eropa]] menetapkan [[pemulihan]] tersedia pada perkara yang dibawa atas dasar prinsip <nowiki>’</nowiki>''[[Francovich v Italy|Frankovich]]''<nowiki>’</nowiki> yang berlaku dalam konteks melawan individu atau badan swasta yang menyebabkan kerugian, karena melanggar [[hukum kompetisi Uni Eropa]].]]
Meski hukum Uni Eropa memungkinkan individu membawa perkaranya secara langsung ke [[Mahkamah Eropa]] sebelum pengadilan nasional, tetapi [[pemulihan]] atas perkara tersebut tidak dibuat oleh pengadilan nasional. Hal ini dilakukan dalam memastikan adanya ketaatan pada hukum Uni Eropa. Akibatnya, [[pemulihan]] atas pelanggaran hukum nasional harus tersedia juga bagi pelanggaran-pelanggaran yang serupa di dalam hukum Uni Eropa. Pada perkara ''[[Rewe-Zentralfinanz v Landschwirtschaftskammer|Rewe-Zentralfinanz]]'', ketentuan pemulihan tidak boleh mendiskriminasi dan harus tersedia, seandainya berlaku 'pada kondisi yang sama dalam pengamatan hukum nasional'.{{sfn|Davies|2013|p=87}} Pada perkara ''[[Francovich v Italy|Francovich]]'', [[Mahkamah Eropa]] menyatakan jika negara anggota gagal mengimplementasikan tujuan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] [[Uni Eropa]], maka [[pemulihan]] akan tersedia sebagai kompensasi bagi mereka yang dirugikan; akibat pelanggaran hukum tersebut. Hal ini memastikan supaya negara anggota tidak mengandalkan, atau mengambil untung atas kesalahan mereka sendiri, sehingga [[pemulihan]] tersedia secara seragam di [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=88}}{{sfn|Davies|2003|pp=62-63}} Keputusan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] tentang negara-negara anggota yang gagal memenuhi kewajibannya, terkait aturan yang tercantum di dalam [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], terdapat di dalam perkara ''[[Francovich v Italy|Francovich]]''. Selanjutnya [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menetapkan bahwa pemulihan dapat tersedia dalam kondisi ketika negara-negara aggota gagal memenuhi turunan hukum Uni Eropa ''lainnya''. Misalnya, dalam perkara-perkara gabungan ''[[Brasserie du Pêcheur SA v Germany]]'', ''[[R v Secretary of State for Transport ex p Factortame Ltd]]'' dan ''[[Pêcheur & Factortame|Pêcheur dan Factortame]]''.{{sfn|Davies|2013|p=81}} Pada perkara ''[[Von Colson v Land Nordrhein-Westfalen|Von Colson]]'', [[Mahkamah Eropa]] menyediakan peraturan yang melindungi negara anggota, sehinga pengadilan nasionalnya wajib memfasilitasi pencapaian tujuan [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2003|p=62}} Akibatnya, negara-negara anggota dan pengadilan nasional harus memastikan penyelesaian atas pelanggaran hukum Uni Eropa secara 'efektif', dengan 'efek jera' dan 'memadai dalam kaitannya dengan kompensasi yang berkelanjutan' (proporsional).{{sfn|Davies|2003|pp=62-63}} Pengadilan nasional mengembangkan prinsip ini pada perkara ''[[Johnston v Chief Constable of the RUC|Johnston]]'', dengan memastikan 'perlindungan yudisial yang efektif' bagi mereka yang dirugikan, akibat melanggar hukum Uni Eropa. Pada perkara ''[[Marshall v Southampton and South West Hampshire AHA|Marshall]]'', [[Mahkamah Eropa]] mengambil prinsip efektivitas, yaitu pengadilan nasional tidak hanya menyediakan [[pemulihan]] terhadap pelanggaran hukum nasional yang sama; tetapi juga apabila [[pemulihan]] 'efektif' pada hukum nasional tidak tersedia, maka pengadilan nasional harus memperbaiki hukum yang tersedia tersebut atau merancang pemulihan yang sesuai.{{sfn|Davies|2003|pp=63}} Sementara pada perkara 453-/99 ''[[Courage Ltd v Crehan]]'', seorang individu dapat memperkarakan individu lainnya, dengan menuntut pemulihan yang diakibatkan adanya pelanggaran [[hukum kompetisi Uni Eropa]]. Karena tidak adanya pemulihan nasional untuk pelanggaran tersebut, maka [[Mahkamah Eropa]] menetapkan bahwa sebuah proses hukum yang dibawa atas dasar prinsip <nowiki>’</nowiki>''[[Francovich v Italy|Frankovich]]''<nowiki>’</nowiki>, tidak hanya dalam konteks melawan negara-negara anggota, tetapi juga dalam melawan individu atau badan-badan swasta yang menyebabkan kerugian, karena melanggar hukum Uni Eropa.{{sfn|Davies|2013|p=82}}
 
Tuntutan [[pemulihan]] dapat berhasil dalam tiga kondisi: (1) perundang-undangan [[Uni Eropa]] yang diduga telah dilanggar adalah perundang-undangan yang 'bermaksud memberi hak pada suatu individu'. Hak ini tidak hanya terkandung di dalam legislasi, tetapi juga di dalam [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]]; (2) apabila pelanggarannya 'cukup serius', termasuk dalam keadaan-keadaan kompleks, atau kesulitan-kesulitan dalam menerapkan penafsiran. Pada tes yang lebih modern, dapat dilihat dalam bentuk-bentuk 'kebijaksanaan' (''discretion'') yang diberikan. Pada perkara T-351/03 ''[[Schneider v Commission]]'', 'kebijaksanaan' ini nyaris tidak ada dalam situasi di mana penggugat harus membuktikan suatu pelanggaran yang 'cukup serius', yang dilakukan oleh [[lembaga-lembaga Uni Eropa]]. Oleh sebab itu, ketika lembaga-lembaga Uni Eropa memberikan 'kebijaksanaan', maka 'kesalahpahaman' juga harus didemonstrasikan; (3) adanya 'hubungan kasualitas' antara pelanggaran dengan kerugian yang dikeluhkan. Perkara 26/74 ''[[Société Roquette Frères v Commission]]'', menunjukkan bahwa jumlah kerugian yang dikeluhkan harus aktual, khusus, dan konkret. Selain itu, pemohon harus menunjukkan perundang-undangan mana yang telah menyebabkan kerugian, serta rantai penyebab kerugian tersebut tidak rusak, misalnya oleh negara anggota yang melawan [[Uni Eropa]]. Kecuali, jika [[Uni Eropa]] benar-benar gagal melaksanakan kekuatan pengawasannya pada suatu negara. Apabila terdapat ‘tanggung jawab hukum’ (''liability'') yang tergabung dari pihak [[Uni Eropa]] dan suatu negara anggota, maka secara umum, negara anggota tersebut dianggap sebagai penanggung jawab ''utama''. Tindakan selanjutnya harus dibawa di pengadilan nasional yang sesuai. Kelalaian kontributif [juga] dapat membatalkan tuntutan, atau [setidaknya] mengurangi jumlah kerugian.{{sfn|Davies|2013|p=110}} <!--’Tanggung jawab hukum’ dimungkinkan apabila terjadi kelalaian, atau kegagalan dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang menyelaraskan hak-hak prosedural tertentu atas individu, atau dalam mengawasi secara memadai badan-badan di mana kekuasaan didelegasikan. Oleh sebab itu, [[Uni Eropa]] wajib bertanggung jawab atas kelalaian yang diakibatkan, baik ketika peraturan-peraturan tersebut ditetapkan, maupun ketika pegawainya melaksanakan tugasnya.{{sfn|Davies|2013|p=108}} Pada perkara 145/83 ''[[Adams v Commission]]'', beberapa 'kesalahan' yang keseriusannya 'relatif', memungkinkan digugat.{{sfn|Davies|2013|p=108}} [[Mahkamah Eropa]] membagi ‘tanggung jawab hukum’ yang diakibatkan perundang-undangan legislatif yang terkait dengan 'pilihan-pilihan kebijakan ekonomi', dan perundang-undangan 'lainnya'. Putusan [[Mahkamah Eropa]] pada perkara 5/71 ''[[Schoppenstedt v Commission]]'', mengeluarkan suatu ‘formula Schoppenstedt’, yaitu suatu tes yang mengatur pelanggaran-pelanggaran yang terkait dengan pilihan-pilihan kebijakan ekonomi. Sementara, dalam perkara C-352/98P ''[[P Laboratoires Pharmaceutiques Bergaderm and Goupil v Commission|Bergaderm]]'', satu tes dapat mengatur pelanggaran-pelanggaran; baik yang terkait dengan kebijakan ekonomi, maupun perundang-undangan 'lainnya'.{{sfn|Davies|2013|p=108}}-->
Baris 157 ⟶ 155:
=== Pengujian yudisial ===
{{main article|Rujukan pendahuluan|Pengujian yudisial}}
[[Pengujian yudisial]] merupakan aspek penting dari setiap sistem hukum yang beroperasi di bawah supremasi hukum. Pengujian yudisial memungkinkan individu melindungi hak-hak mereka, yang berada dalam kepentingan yang sah. Akuntabilitas pemerintah atas perlindungan individu dilindungi pada prosedur [[pengujian yudisial]].{{sfn|Türk|2009|p=1}} Prosedur [[pengujian yudisial]] yang diatur di dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] merupakan sistem ''checks and balances'' yang memastikan badan-badan Uni Eropa bertindak sesuai batas-batas kekuasaan yang telah diberikan.{{sfn|Davies|2013|p=99}} Ketika seorang individu (atau perusahaan) melanggar hukum Uni Eropa, mereka dapat membawa perkara tersebut ke pengadilan nasional di bawah doktin 'pengaruh langsung'. Kemudian pengadilan tersebut didampingi oleh [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] dalam melakukan rujukan pendahuluannya.{{sfn|Davies|2013|p=110}}
 
[[File:Haan - Friedrichstraße 03 ies.jpg|thumb|left|Pada perkara ''[[Plaumann v Commission]]'', [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menyarankan supaya pemohon menunjukkan <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> ketika mengajukan [[pengujian yudisial]].]]
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 memberikan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] kewenangan dalam menguji legalitas perundang-udangan legislatif yang dikeluarkan oleh [[Dewan Uni Eropa]], [[Komisi Eropa|Komisi]], [[Bank Sentral Eropa]], [[Parlemen Eropa]], dan [[Dewan Eropa]].<!-- Perundang-undangan yang diusulkan tersebut menghasilkan efek hukum vis à vis pihak ketiga. Begitu pula dengan perundang-undangan yang dihasilkan oleh badan, lembaga, dan agensi Uni Eropa, yang memiliki wewenang mengeluarkan efek hukum vis à vis pihak ketiga. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] juga dapat menguji perundang-undangan yang dikeluarkan oleh [[Parlemen Eropa]] sebelum dilakukan amandemen.{{sfn|Davies|2013|p=100}} Pemohon terdiri dari mereka yang memiliki hak didengar (''[[Kedudukan hukum|locus standi]]''), yang dengan sendirinya terdapat pada 'pemohon istimewa' dan 'pemohon non-istimewa'.{{sfn|Davies|2013|p=100}} 'Pemohon istimewa' tersebut terdiri dari: negara-negara anggota, [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Uni Eropa]], dan [[Komisi Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=101}} Sementara, [[Mahkamah Audit Eropa]], [[Bank Sentral Eropa]] dan Komite Wilayah termasuk ke dalam 'pemohon semi-istimewa', yang hak prerogatifnya mempengaruhi perkara-perkara yang dibawahinya.-->{{sfn|Davies|2013|p=101}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 juga memberikan kewenangan [[kedudukan hukum]] bagi individu yang mengajukan nota <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> seperti pada perkara ''[[Plaumann v Commission|Plaumann]]''. Pada perkara tersebut, pemohon merupakan seorang pengimpor jeruk yang melakukan [[pengujian yudisial]] atas keputusan Pemerintahan Jerman, sehingga memungkinkan Jerman mengubah peraturan impor jeruk dari luar [[Uni Eropa]]. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menyarankan supaya pemohon menunjukkan <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> yang membedakannya dengan individu lainnya secara umum, atau menunjukkan bahwa ia merupakan bagian dari suatu 'kelas tertutup'. Pada perkara ''[[Plaumann v Commission|Plaumann]]'', ia tidak berhasil menunjukkan bahwa ia termasuk dalam suatu 'kelas tertutup'.{{sfn|Davies|2013|p=102}} Kemudian AG Jacobs menyampaikan pendapat dalam perkara ''[[Union de Pequeños Agricultores v Council|UPA]]'' yang mengusulkan definisi ulang istilah <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki>, kemudian [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]] memperluas definisi sempit istilah <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> tersebut di dalam perkara T-177/01, ''[[Commission of the European Communities v Jégo-Quéré & Cie SA |Jégo Quéré]]''. Pada akhirnya, [[Mahkamah Eropa]] menolak kedua posisi AG dan [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]] dengan alasan bahwa perubahan [[kedudukan hukum]] harus berada dalam urusan legislasi.{{sfn|Davies|2013|p=102}} <!--Kebijakan ini mengejutkan, karena [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] sebelumnya memastikan warga negaranya memiliki kesempatan yang cukup dalam menunaikan haknya di 'wilayah yang lain'. Hal ini pun ditegaskan pula di dalam pasal 230 TEC yang ''tidak'' memberikan pembatasan penafsiran seperti itu.{{sfn|Davies|2013|p=102}}--> Ketika suatu legislasi yang akan diafsirkan merupakan sebuah regulasi, maka istilah <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> tidak diterima, selama tidak bisa diterapkan secara umum (TFEU pasal 288). Begitu pula dengan kelompok 'kelas tertutup'. Pada dasarnya [[Mahkamah Eropa]] mengambil pendekatan yang lebih luas dalam melihat kembali ''bentuk'' hingga ''substansi'' legislasi, sehingga menemukan sifat alamiah suatu legislasi; yang memungkinkan kondisi-kondisi apa saja yang dapat membuat suatu regulasi terbuka untuk diuji.{{sfn|Davies|2013|p=102}} Hal ini memastikan supaya pranata-pranata hukum tidak mengurangi peluang pengujian, dengan memilih sebuah bentuk legislasi yang tidak terbuka untuk dipertanyakan.{{sfn|Davies|2013|p=102}} <!--[[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] mengubah [[Perjanjian Roma|TFEU pasal 263]] yang membolehkan individu menguji ''undang-undang regulasi''. Pada kondisi tersebut, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengeluarkan dua putusan berbeda: (1) pada perkara T-18/10, ''[[Inuit Tapiriit Kanatami v Parliament and Council|Inuit]]'', [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menetapkan bahwa 'seluruh undang-undang penerapan umum ''terpisah dari'' perundang-undangan legislasi'. Akibatnya, undang-undang regulasi ditetapkan di luar [[prosedur legislasi Uni Eropa]], seperti pada [[Prosedur legislasi Uni Eropa#Prosedur legislasi biasa|Prosedur legislasi biasa]], yang juga diatur di dalam TFEU pasal 289; (2) pada perkara T-262, ''[[Inuit and Microban|Microban]]'', istilah 'penerapan umum' harus menghasilkan 'pengaruh hukum dengan mematuhi kategori-kategori individu, baik itu secara umum maupun abstrak'. Akibatnya, peraturan tersebut tidak berlaku bagi pihak spesifik tertentu.--> [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] juga menimbang makna istilah <nowiki>‘</nowiki>''direct concern''<nowiki>‘</nowiki>, di mana pemohon harus menunjukkan bahwa suatu undang-undang telah mempengaruhi posisi hukumnya 'secara langsung', dan terdapat hubungan antara undang-undang yang dipermasalahkan tersebut, dengan kerugian yang didapat; yang pembuktian 'penyebab'nya dapat dibandingkan di bawah [[Hukum Inggris|hukum Anglo-Welsh]].{{sfn|Davies|2013|p=103}} Oleh sebab itu, kriteria undang-undang regulasi meliputi: (1) undang-undang yang ''tidak'' ditetapkan di bawah [[prosedur legislasi Uni Eropa]]; (2) merupakan bagian dari penerapan umum; (3) memiliki <nowiki>‘</nowiki>''direct concern''<nowiki>‘</nowiki> atas pemohon; (4) tidak membutuhkan adanya implementasi legislasi, supaya dapat berpengaruh; serta (5) merupakan 'undang-undang regulasi' yang melawan 'orang atau badan hukum', yang sedang memulai langkah-langkah pra-peradilan{{sfn|Davies|2013|p=104}} [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] membatasi waktu selama dua bulan; apakah itu tertanggal dari penerbitan undang-undangnya, atau dari pemberitahuan kepada penuntut, atau tanggal tuntutan tersebut dikeluarkan.{{sfn|Davies|2013|p=104}}
 
<!--[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 264 juga mengatur apabila [[Mahkamah Eropa]] menemukan permohonan pengujian telah tersusun dengan baik, maka undang-undang yang diusulkan tersebut harus ditetapkan batal. Pada perkara 81/72, ''[[Commission v Council]]'', [[Mahkamah Eropa]] juga dapat memperlihatkan pembatasan pengaruh secara temporal pada kondisi yang sesuai, khususnya ketika ada pihak-pihak yang dirugikan.{{sfn|Davies|2013|p=104}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 266 mewajibkan [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] memenuhi putusan [[Mahkamah Eropa]]. Namun, perjanjian tersebut tidak memberikan sanksi apapun, apabila lembaga-lembaga tersebut tidak memenuhi putusan tersebut. Hal ini berbeda apabila dalam posisi negara-negara anggota, yang tidak memenuhi putusan [[Mahkamah Eropa]]. Lembaga-lembaga Uni Eropa akan mudah rentan, apabila mengklaim [[pemulihan]] yang diberikan dalam TFEU pasal 340.{{sfn|Davies|2013|p=104}}-->
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 berada dalam satu sisi yang sama dengan pasal 265, yaitu ketika undang-undang yang kemudian disahkan oleh Lembaga-lembaga Uni Eropa tidak efektif. Maka undang-undang terdahulu akan memaksa [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] memenuhi kewajiban-kewajiban [[Uni Eropa]]. Oleh sebab itu, ketentuan ini hanya dapat terjadi apabila pemohon menunjukkan adanya kewajiban seperti itu. Lembaga-lembaga yang dimaksud terdiri dari [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Eropa]], [[Dewan Uni Eropa]], [[Komisi Eropa]], [[Bank Sentral Eropa]], termasuk badan-badan, dan agensi [[Uni Eropa]]. Pasal 263 menunjukkan pula bahwa negara-negara anggota, dan lembaga-lembaga Uni Eropa, secara otomatis memiliki [[kedudukan hukum]]. Sementara, individu dan perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum, memiliki [[kedudukan hukum]] yang terbatas; selama lembaga-lembaga Uni Eropa memiliki kewajiban mengeluarkan sebuah undang-undang. Pemohon juga harus menunjukkan <nowiki>'</nowiki>''direct concern''<nowiki>’</nowiki> dan <nowiki>'</nowiki>''inividual concern''<nowiki>’</nowiki>, sehingga [[Mahkamah Eropa]] memberikan pengujian-pengujian pembatasan sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam TFEU pasal 263.{{sfn|Davies|2013|p=105}} <!--[[Pengujian yudisial]] hanya dapat diterima selama lembaga-lembaga atau badan Uni Eropa menguji pertama kali undang-undang yang dipermasalahkan, oleh pihak-pihak penguji tersebut, hingga adanya kewenangan yang diberikan oeh lembaga-lembaga [[Uni Eropa]] dalam memberikan [[pemulihan]], karena adanya dugaan kelalaian. Setelah adanya permintaan pengujian, lembaga-lembaga atau badan-badan Uni Eropa harus mendefinisikan posisinya; di mana tidak ada lagi proses hukum lebih lanjut, bahkan ketika lembaga-lembaga tersebut gagal mengambil tindakan (misalnya perkara 48/65, ''[[Alfons Lutticke v Commision]]''). Apabila lembaga-lembaga Uni Eropa ''tidak'' mendefinisikan posisinya, maka proses selanjutnya dibatasi selama dua bulan. Oleh sebab itu, tidak banyak pengujian yang dilakukan di bawah [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 265 ini; karena lembaga-lembaga atau badan-badan Uni Eropa hanya perlu mendefinisikan posisinya guna menghindari [[pengujian yudisial]]. Selain itu, lembaga-lembaga tersebut juga tetap wajib memenuhi peraturan-peraturan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] yang berada di dalam pasal 265.{{sfn|Davies|2013|p=105}}--> [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 dan 265 membuat individu-individu dan badan usaha menghadapi kesulitan, baik dalam membuktikan [[kedudukan hukum]] pada proses [[pengujian yudisial]], maupun dalam memperoleh [[pemulihan]]. Namun, terdapat beberapa alternatif yang dapat dilakukan, diantaranya: (1) mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke dalam pertanyaan-pertanyaan pra-peradilan yang akan diajukan dalam prosedur rujukan pendahuluan, yang dilakukan oleh negara-negara anggota; selama terdapat tindakan terpisah, sebelum pengadilan nasional mengambil putusan. Namun, alternatif ini bukanlah pilihan tebuka bagi penuntut, karena [[Mahkamah Eropa]] menunjukkan bahwa permintaan putusan pada perkara C-188/92 ''[[TWD Textilwerke Deggendorf GmbH v Bundesrepublik Deutschland|Textilwerke Deggendorf (TWD)]]'', yang berada di bawah TFEU pasal 263, merupakan tindakan 'penyalahgunaan prosedur';{{sfn|Davies|2013|p=106}} (2) wewenang 'tidak langsung' dalam menguji pasal-pasal di bawah doktrin <nowiki>'</nowiki>''[[Perbuatan melawan hukum|plea of illegality]]''<nowiki>'</nowiki> yang diberikan dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 227. Pasal tersebut menerangkan tentang 'penerapan umum yang digunakan oleh lembaga-lembaga, badan atau agensi Uni Eropa'.{{sfn|Davies|2013|p=106}} <!--Di dalam perundang-undangan yang berupa regulasi, doktrin ''[[Perbuatan melawan hukum|plea of illegality]]'' hanya berlaku dalam konteks adanya proses lain yang diajukan terhadap pemohon, dalam melakukan pembelaan. [[Mahkamah Eropa]] menjelaskan bahwa tujuan proses hukum ini, memberikan perlindungan individu atas regulasi ilegal. Ketentuan ini mungkin dimohonkan atas alasan yang sama, seperti yang telah ditetapkan di dalam TFEU pasal 263. Apabila pengujian yudisial berhasil dan diterima, maka suatu perundang-undangan dinyatakan tidak dapat digunakan [secara khusus] dalam perkara tersebut, tetapi tidak dinyatakan 'batal'. Sehingga, legislasi yang diusulkan di bawah undang-undang tersebut, akan batal dengan sendirinya. Begitu pula dengan legislasi selanjutnya yang berdasar pada undang-undang tersebut, juga terbuka untuk diuji.{{sfn|Davies|2013|p=106}}-->
 
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 340 memberikan wewenang dalam: (1) kewajiban kontrak, dan (2) kewajiban non-kontrak. 'Kewajiban kontrak' mengatur apabila individu ingin menuntut [[pemulihan]] atau kompensasi ketika melawan [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] atas suatu hubungan kontraktual. Langkah ini dapat ditempuh pada pengadilan nasional yang cocok, di bawah aturan-aturan legal yang sesuai; dan kepada negara-negara anggota mana kontrak tersebut dilaksanakan.{{sfn|Davies|2013|p=107}} Sementara kewenangan 'kewajiban nonkontraktual' diatur di dalam TFEU pasal 268, yang menyatakan bahwa [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] dapat mendengar perkara-perkara yang dibawa dalam melawan [[Uni Eropa]]; yang terkait dengan [[pemulihan]] yang diakibatkannya, baik oleh [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] (''[[:fr:Responsabilité de l'État français#Faute de service|fautes de service]]''), maupun oleh pegawai-pegawainya (''[[:fr:Responsabilité de l'État français#Faute personnelle|fautes personnelles]]'') ketika melaksanakan tugas.{{sfn|Davies|2013|p=107}} Selain itu, [[Mahkamah Eropa]] juga harus mengenali hukum negara-negara anggota, sebagai acuan dalam penerapan pasal-pasal tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=107}} Gugatan-gugatan yang tercakup di dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 340 ayat 2 merupakan gugatan independen, yang tidak membatasi siapa pun. Namun, waktunya dibatasi hingga lima tahun dari saat penggugat menjatuhkan perkara secara wajar.{{sfn|Davies|2013|p=108}}
 
=== Prinsip dasar dan hak asasi manusia ===
{{further information|Prinsip dasar hukum Uni Eropa|Piagam Hak Asasi Uni Eropa|Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia|Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia}}
 
Komunitas Eropa pada awalnya hanya berfokus pada ranah ekonomi. Kemudian setiap upaya menegakkan HAM di Eropa dibawa ke [[Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa]] yang didirikan dalam kerangka [[Majelis Eropa]], yang bertugas menerapkan [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]]. Namun, secara bertahap, [[Mahkamah Eropa]] mengakui perlunya mengamati hak-hak fundamental tertentu ketika menerapkan hukum Komunitas, meski ECHR secara spesifik tidak pernah dimaksudkan untuk tujuan ini.{{sfn|Cairns|2002|p=89}} [[Perjanjian Amsterdam]] melangkah lebih jauh dengan meningkatkan rasa hormat terhadap manusia, yang merupakan salah satu prinsip umum yang mendasari [[Uni Eropa]]. Perkara ''[[Stauder v Ulm]]'' adalah perkara pertama yang memanfaatkan hak asasi manusia.{{sfn|Cairns|2002|p=89}} Perkara ''[[National Panasonic (UK) v Commission]]'' adalah contoh perkara tentang perlindungan atas hak privasi; perkara ''[[Australian Mining and Smelting Europe Ltd v Commission]]'' yaitu contoh penerapan tentang hak atas proses hukum yang sah, hak mendapatkan privasi dalam hubungan antara penasehat hukum dan klien-nya, serta perkara ''[[Prais v Council]]'' yaitu tentang perlindungan hak-hak beragama. Selain itu, hak-hak yang terkait dengan hukum pidana, terdapat dalam perkara ''[[R v Kirk]]''. Pada prinsipnya, hak-hak ini tidak termasuk ke dalam ruang lingkup hukum Komunitas.{{sfn|Cairns|2002|pp=89-90}} Konferensi Antarpemerintahan di Nice pada Desember 2000 memiliki sejumlah dampak penting di bidang hak asasi manusia di tingkat [[Uni Eropa]]. Pada tanggal 7 Desember 2000, [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]] diproklamasikan oleh Presiden [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Eropa]] dan [[Komisi Eropa]]. Tujuannya adalah mendorong warga [[Uni Eropa]] supaya mengidentifikasi, dengan menetapkan nilai-nilai fundamental yang dilindungi dan diakui, serta memperjelas penghormatan atas hak asasi manusia sebagai [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]].{{sfn|Cairns|2002|pp=89-90}} Piagam tersebut juga menetapkan hak-hak sipil dan politik yang berasal dari [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]]. Tradisi konstitusional umum bagi negara-negara anggota atas hak warga negara, tercantum di dalam Perjanjian-perjanjian Komunitas; hak ekonomi dan sosial yang diilhami oleh Piagam Sosial Majelis Eropa; Piagam Hak Asasi Sosial Uni Eropa; serta legislasi yang berasal dari Komunitas.{{sfn|European Commission|1996|pp=15-16}}
 
Prinsip-prinsip umum [[hukum internasional]] meliputi hak-hak prosedural, kepemilikan Komisi, dan tersedianya akses terhadap dokumen.{{sfn|Cairns|2002|pp=91-93}} Sementara [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]] merupakan prinsip-prinsip umum hukum yang diterapkan oleh [[Mahkamah Eropa]] dan pengadilan nasional dari negara-negara anggota ketika menentukan keabsahan hukum-hukum legislatif dan administratif di dalam [[Uni Eropa]]. prinsip dasar hukum Uni Eropa dapat berasal dari prinsip-prinsip umum hukum di berbagai negara-negara anggota; atau prinsip-prinsip umum yang ditemukan di dalam [[hukum internasional]] atau hukum Uni Eropa itu sendiri. [[Mahkamah Eropa]] mengakui [[hak asasi manusia]], proporsionalitas, kepastian hukum, sama di hadapan hukum dan subsidiaritas sebagai [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]]. Prinsip-prinsip umum hukum tersebut harus dibedakan dari [[rule of law|aturan hukum]] sebagai prinsip yang lebih umum dan terbuka, dalam arti prinsip-prinsip ini diterapkan pada perkara-perkara tertentu dengan hasil yang benar.{{sfn|Jans|2007|p=418}}
Baris 177 ⟶ 175:
{{main|Pasar Tunggal Eropa|Organisasi Perdagangan Dunia|Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa|Perserikatan Bangsa-Bangsa}}
[[Berkas:Maasmond (13726300363).jpg|ka|400px|jmpl|[[Pasar Tunggal Eropa]] untuk ekspor perdagangan, dengan [[Pelabuhan Rotterdam]] yang merupakan pelabuhan terbesar dengan volume perdagangan lebih dari 2.840 miliar EUR (Rp46.486 triliun).<ref><span class="plainlinks">[http://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php/Intra-EU_trade_in_goods_-_recent_trends Eurostat, Tabel 1]</span></ref>]]
Uni Eropa diciptakan dalam upaya memastikan perdamaian dan stabilitas ekonomi di Eropa dan Perjanjian Uni Eropa menetapkan sejumlah tujuan yang ingin dicapai dalam memenuhi aspirasi tersebut.{{sfn|Davies|2003|p=87}} Sebagian besar tujuan ini dapat dikategorikan berada dalam bidang ekonomi, sementara yang lainnya berdampak sosial, atau politik. Integrasi ekonomi yang merupakan tujuan utama [[Uni Eropa]] dapat dilihat pada penciptaan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]]. Kebijakan pengadaan otoritas publik di negara anggota, kini dilindungi oleh penyelarasan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dengan tujuan membuka prosedur penghargaan kontrak publik, supaya berkompetisi di semua jenis usaha yang ada di dalam [[Uni Eropa]].{{sfn|Tillotson|2003|p=261}} Tiga hambatan signifikan yang menghambat pergerakan bebas atas barang-barang (serta, hal tertentu lainnya seperti orang, jasa dan modal), meliputi hambatan fisik, hambatan fiskal, dan hambatan teknis.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}} Dalam menjamin pergerakan bebas atas barang di dalam [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]], maka [[Komisi Eropa]] menghapus pengendalian perbatasan secara berkelanjutan (hambatan fisik), dengan menyelaraskan PPN dan bentuk-bentuk pajak barang tidak langsung lainnya (hambatan fiskal), serta menghilangkan atau menyelaraskan aturan dan standar nasional berbeda yang terkait dengan barang (MEEQR) di dalam perdagangan antarnegara (hambatan teknis). Target lainnya seperti prosedur pengadaan publik yang diskriminatif, dan masalah terkait paten nasional serta merek dagang.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}} Tantangan terhadap hambatan perdagangan pada dasarnya terdiri dari penghapusan sebagai akibat litigasi di [[Mahkamah Eropa]] atau di pengadilan nasional; serta harmonisasi peraturan-peraturan berbeda dari negara-negara anggota melalui legislasi ([[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] Dewan). Hubungan penting antara dua hal tersebut dapat ditemui dalam keputusan ''[[Rewe-Zentral AG v Bundesmonopolverwaltung für Branntwein|Cassis de Dijon]]''.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}}
 
Penciptaan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] yang mencakup 26 negara anggota yang berdasar Perjanjian tentang [[Wilayah Ekonomi Eropa]] (EEA) menghasilkan pembentukan blok perdagangan regional yang mampu bersaing di pasar dunia dengan [[Amerika Serikat]] dan [[Jepang]].{{sfn|Tillotson|2003|p=263}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 26 memberikan wewenang di mana [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] harus terdiri dari ‘wilayah tanpa batas internal, sehingga pergerakan bebas atas barang, jasa, dan modal dapat terjamin'. Keempat jenis kebebasan bergerak ini dikenal sebagai 'empat kebebasan'. {{sfn|Davies|2013|p=113}}
 
=== Barang-barang ===
{{Artikel utamaMain|Pasar Tunggal Eropa}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 26 hingga 37 mengatur 'aturan-aturan' yang terkait dengan kebebasan bergerak atas barang di [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]]. Rujukan atas pasal-pasal perjanjian yang relevan, membuat jelas bahwa wilayah hukum ini ditujukan kepada negara-negara anggota. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memperluas penafsiran 'negara', yang berarti bukan hanya badan publik, tetapi juga badan swasta yang menerima keuangan publik yang diawasi oleh otoritas publik.{{sfn|Davies|2013|p=113}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] juga tidak membatasi istilah 'barang' yang dimaksud, sehingga [[Mahkamah Eropa]] menafsirkannya secara luas. Di dalam perkara 7/68 ''[[Commission v Italy]]'', Mahkamah Eropa mendefinisikan 'barang' termasuk produk apapun yang bernilai uang, yang membentuk suatu transaksi komersial. Perkara C-97/98 ''[[Jagerskiold v Gustafsson]]'' menunjukkan bahwa keuntungan 'tak berwujud' tidak tercakup di dalam definisi tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=114}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 28 mengatur tentang [[bea cukai]] yang dikenakan di negara-negara anggota [[Uni Eropa]]. Pembentukan bea cukai di Uni Eropa ini melibatkan penghapusan semua kepentingan-kepentingan bea cukai atas muatan apapun yang berefek setara dengan kewajiban tersebut; terhadap barang-barang yang bergerak melalui atau diantara suatu negara.{{sfn|Davies|2013|p=114}} Pasal ini juga mengatur pembentukan tarif [[bea cukai]] (CCT), yang dikenakan terhadap barang yang diimpor ke wilayah [[Uni Eropa]], dari negara-negara di luar negara anggota.{{sfn|Davies|2013|p=114}}
 
Baris 190 ⟶ 188:
 
=== Warga negara dan pekerja ===
{{Artikel utamaMain|Kewarganegaraan Uni Eropa}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 36 menjamin kebebasan bergerak atas barang-barang, pekerja, layanan, dan modal. Kebebasan bergerak bagi individu merupakan hal mendasar dalam pembentukan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]]. Karena, tanpa adanya pergerakan bebas individu, maka para pekerja misalnya, tidak dapat berpindah di lingkungan [[Uni Eropa]] dalam mengisi tenaga kerja, apabila kekurangan tenaga ahli.{{sfn|Davies|2013|p=137}} Demikian pula, para pengusaha Eropa tidak dapat mengembangkan bisnis mereka, dan penyedia layanan tidak dapat menyeberang dalam memberikan layanan kepada kliennya di negara anggota lainnya.{{sfn|Davies|2013|p=137}} Hak-hak khusus bebas bergerak ini bergantung 'status' individu, yang dibedakan berdasarkan 'kebangsaan' dan 'aktivitas ekonomi'-nya.{{sfn|Davies|2013|p=137}} TFEU pasal 20 tidak hanya memberikan kebebasan bergerak bagi warga negara, tetapi juga hak memilih dan dipilih di [[Parlemen Eropa]]; hak petisi di [[Parlemen Eropa]]; dan hak lapor atas maladministrasi yang dilakukan badan-badan Uni Eropa ke Ombudsman Eropa. Selain itu, [[Perjanjian Uni Eropa|TEU]] pasal 9 hingga pasal 12 memberikan hak yang terkait dengan informasi, dan TFEU pasal 24 memberikan hak untuk dikonsultasikan, serta mengundang [[Komisi Eropa]] mengajukan proposal legislatif.{{sfn|Davies|2013|p=137}} TFEU pasal 21 memberikan hak dasar tentang kebebasan bergerak bagi seluruh 'warga negara' [[Uni Eropa]],{{sfn|Davies|2013|p=137}} yang diikuti dengan pertimbangan hak tambahan, yaitu mereka yang 'aktif secara ekonomi',{{sfn|Davies|2013|p=139}} dengan catatan memenuhi [[Perjanjian Schengen]].{{sfn|Davies|2013|p=139}} Sementara TFEU pasal 45 hingga pasal 62 memberikan kerangka hak tambahan bagi mereka yang aktif secara ekonomi.{{sfn|Davies|2013|p=137}} Seluruh warga negara yang tergabung di negara-negara anggota merupakan warga negara [[Uni Eropa]]. Maka, kewarganegaraan Uni Eropa bukanlah sesuatu yang dianugerahkan atau sesuatu yang ditolak oleh [[Uni Eropa]], melainkan konsekuensi dari negara anggota itu sendiri, seperti kewarganegaraan, dan aturan-aturan atas kebangsaannya.{{sfn|Davies|2013|p=139}} TFEU pasal 18 melarang bentuk-bentuk diskriminasi secara umum atas kewarganegaraannya. Sementara TFEU pasal 20 memberikan hak bebas bergerak dengan periode minimum hingga tiga bulan, terlepas dari hubungan keluarga mereka.{{sfn|Davies|2013|p=144}} Namun, jika anggota keluarga tersebut menginginkan untuk tinggal lebih dari tiga bulan, maka ia harus memenuhi persyaratan 'sarana yang cukup' atau 'dalam kegiatan ekonomi', sehingga memiliki suatu hak, yang memang dianugerahkan akibat memiliki hubungan dengan warga negara [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=144}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 45 memberikan ketentuan yang terkait dengan pekerja migran, diantaranya: (1) hak menerima tawaran pekerjaan dan bebas berpindah di dalam negara anggota untuk alasan ini; (2) hak menetap di negara anggota dengan alasan pekerjaan, dengan peraturan yang sama dengan penduduk aslinya; (3) hak tinggal di negara anggota yang telah mempekerjakannya.{{sfn|Davies|2013|p=150}} TFEU pasal 45 juga memberikan hak bagi anggota keluarga dari warga negara [[Uni Eropa]]. Hak-hak tersebut diantaranya adalah hak mengambil pekerjaan (atau mendirikan usaha), yang merupakan hak independen bagi anggota keluarga tersebut, sehingga ia tidak bergantung lagi pada hak yang diberikan akibat hubungan keluarga.{{sfn|Davies|2013|p=154}}
 
Baris 196 ⟶ 194:
 
=== Pendirian usaha dan layanan ===
{{Artikel utamaMain|Pasar Tunggal Eropa}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 49 hingga 55 melarang pembatasan diskriminasi bagi mereka yang ingin mendirikan usaha di negara-negara tuan rumah.{{sfn|Davies|2013|p=157}} Hak ini termasuk pendirian badan-badan permanen, cabang-cabang perusahaan atau firma yang sebelumnya telah didirikan di negara lain.{{sfn|Davies|2013|p=158}} Berdasarkan hukum perkara yang ada di wilayah lain tentang hak bebas bergerak ini, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menemukan baik aturan-aturan diskriminasi, maupun aturan-aturan non-diskriminasi dapat melanggar TFEU pasal 49.{{sfn|Davies|2013|p=159}} Perkara 71/76 ''[[Jean Thieffry v Conseil de l’ordre des avocats à la Cour de Paris|Thieffry]]'' menunjukkan bahwa aturan-aturan nasional yang ''hanya'' digunakan oleh mereka yang bukan warga negara adalah bentuk-bentuk diskriminasi ''[[prima facie]]''. Sementara, hukum-hukum domestik yang diterapkan, baik itu oleh warga negara, atau bukan warga negara dapat melanggar [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 49. Pada perkara 143/87 ''[[Stanton v INASTI|Stanton]]'', [[Mahkamah Eropa]] menjelaskan bahwa aturan-aturan nasional, baik itu mendiskriminasi atau tidak, dapat 'menempatkan' warga negara [[Uni Eropa]] pada posisi tidak menguntungkan; yang dapat menghambat, kecuali jika dibenarkan secara objektif oleh suatu negara anggota yang mempercayai mereka.{{sfn|Davies|2013|p=159}} TFEU pasal 49 juga melarang suatu bentuk 'diskriminasi terbalik' yang terjadi ketika suatu bentuk diskriminasi dikeluhkan, berlangsung di dalam suatu negara anggota. Misalnya, pada perkara 115/78 '[[J. Knoors v. Secretary of State for Economic Affairs|Knoors]]', seorang warga negara [[Belanda]] yang menetap di [[Belgia]], kemudian tidak dikenali lagi ketika ia kembali ke negara asalnya, yaitu [[Belanda]].{{sfn|Davies|2013|p=160}} Akibatnya, aturan nasional yang terkait dengan kualifikasi individu, secara signifikan dapat menghambat hak bebas bergerak bagi individu. Hal ini terjadi pada pengacara di [[Inggris]] dan [[Wales]] yang harus memenuhi kualifikasinya sebagai pengacara dengan memenuhi suatu aturan yang ditetapkan oleh 'Otoritas Regulasi Pengacara', dan apabila gagal mematuhi aturan tersebut, ia dilarang mejalankan profesinya. Peraturan ini menjadi penghalang juga bagi pengacara dari negara lain, yang ingin mempraktikkan profesi mereka di [[Britania Raya]].{{sfn|Davies|2013|p=160}} Oleh sebab itu, TFEU pasal 53 memberikan kewenangan kepada [[Dewan Uni Eropa]] supaya suatu otoritas mengeluarkan aturan-aturan ([[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]]) dalam mengenali pelatihan atau kualifikasi profesi yang berlaku di [[Uni Eropa]]; dengan tujuan mengharmoniskan perundang-undangan yang telah berlaku.{{sfn|Davies|2013|p=160}} Pendekatan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] biasanya memberikan wawasan kepada otoritas nasional yang mewajibkan pelatihan atau suatu kualifikasi tertentu kepada seorang migran, yang kemudian membandingkannya dengan ketentuan-ketentuan domestik.{{sfn|Davies|2013|p=160}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 53 juga membatasi hak bebas bergerak atas dasar kebijakan, layanan, dan kesehatan publik. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menggunakan alasan ini ketika menerapkan perkara-perkara yang terkait dengan TFEU pasal 45(3).{{sfn|Davies|2013|p=161}} Sedangkan TFEU pasal 51 membatasi hak mendirikan usaha dalam hal 'pelaksanaan kewenangan resmi'. Pengecualian ini akan relevan dalam hubungannya dengan pelaksanaan kekuasaan resmi negara. Oleh sebab itu, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengesahkan bahwa penerapan pasal ini sama dengan pengecualian yang diterapkan di dalam TFEU pasal 45(4), di mana 'jabatan di layanan publik' adalah pengecualian atas hak bebas bergerak bagi pekerja.{{sfn|Davies|2013|p=161}}
 
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 56 hingga pasal 62 memberikan hak bebas bergerak bagi mereka yang ingin menyediakan layanan di negara-negara tuan rumah, yang normalnya ''tanpa'' harus berbasis di negara tersebut terlebih dahulu,{{sfn|Davies|2013|p=157}} dengan periode sementara.{{sfn|Davies|2013|p=161}} [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengatur bahwa 'aktivitas sementara' yang dimaksud bukan hanya ketentuan tentang 'durasi' suatu layanan, tetapi juga 'keteraturan', 'periodisasi', dan 'kontinuitas' layanan tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=161}} Pasal ini juga melarang perundang-undangan nasional yang membatasi ketentuan berjalannya suatu layanan, misal dalam penyediaan layanannya, pengguna/penerima layanan berpindah ke suatu negara tuan rumah; atau layanan yang berpindah, meski penyedia dan penggunanya tidak; atau ketika penyedia/pengguna yang berpindah.{{sfn|Davies|2013|p=162}} Layanan yang tercakup di dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 57 adalah layanan kesehatan, pelatihan vokasi, pariwisata, dan bidang-bidang (yang sah) yang hadir di negara tuan rumah, kecuali bidang-bidang yang secara khusus tercakup di wilayah lain oleh perjanjian tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=162}} Hak-hak yang dijamin oleh [[Perjanjian Roma|TFEU]] bagi penyedia layanan terdiri dari: hak keluar/masuk di wilayah [[Uni Eropa]], serta perlindungan atas diskriminasi.{{sfn|Davies|2013|p=162}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 62 secara spesifik memberikan [[derogasi]] yang terkait dengan hak mendirikan usaha, sama halnya dengan TFEU pasal 51 hingga pasal 54 yang membatasi hak bebas bergerak dalam penyediaan layanan.{{sfn|Davies|2013|p=163}} Sedangkan TFEU pasal 62 memberikan derogasi yang terkait dengan pelaksanaan otoritas resmi dalam penyediaan layanan, dengan penerapan yang sama seperti pada TFEU pasal 51.{{sfn|Davies|2013|p=163}}
 
=== Modal ===
{{Artikel utamaMain| Pengendalian modal|Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 63(1) membatasi pergerakan modal di antara negara-negara anggota, dan antara negara anggota dengan negara-negara ketiga.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Jenis-jenis aktivitas yang berpotensi membatasi kebebasan bergerak atas modal adalah pembatasan aktivitas, yang dari aktivitas itu menghasilkan keuntungan atau profit.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Pergerakan bebas atas modal tidak hanya terkait dengan akses, tetapi juga tentang aktivitas menghasilkan uang dengan adanya investasi.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Misalnya, larangan perdagangan [[narkotika]] [di suatu negara anggota], akan melanggar TFEU pasal 63(1), karena mencegah investor luar negeri menginvestasikan uangnya, dan mengakibatkan terhambatnya pergerakan modal dari investor tersebut ke sebuah sektor narkotika, atau ke perusahaan-perusahaan yang berdagang narkotika.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Pada akhir tahun 1980an, negara-negara anggota melakukan liberalisasi pergerakan bebas atas modal secara bertahap.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] 88/361/EEC merangkum jenis pergerakan modal apa saja yang akan diliberalisasi, yang kemudian diadopsi oleh masing-masing negara anggota.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=722}} [[Mahkamah Eropa]] menafsirkan dokumen tersebut, khususnya pada Annex I, dan menetapkan tiga belas kelompok transaksi yang merupakan bentuk pergerakan bebas atas modal, yang kini dimuat dalam TFEU pasal 53(1). Salah satu transaksi tersebut adalah [[Investasi|investasi langsung]], seperti: investasi perusahaan atau keuangan yang diberikan kepada pengusaha; investasi pada sektor perumahan, seperti pembelian rumah; operasi [[sekuritas]], seperti perdagangan [[obligasi]], [[saham]], dan instrumen pasar saham lainnya; pinjaman dan jaminan keuangan; operasi di rekening [[giro]], atau [[deposito]] di lembaga keuangan; transfer yang terkait kontrak asuransi; dan pergerakan modal pribadi, seperti hadiah, warisan, atau pinjaman pribadi.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=722}} [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menegasakan bahwa elemen-elemen konstituen yang diatur di dalam TFEU pasal 63(1) adalah elemen-elemen yang disusun atas adanya dimensi transnasional.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=722}}
 
Tiga jenis perundang-undangan nasional yang membatasi kebebasan bergerak atas modal yang diatur TFEU pasal 63(1) adalah: (1) perundang-undangan yang menghambat investasi di suatu negara anggota, karena investor tersebut adalah penduduk setempat atau bukan penduduk setempat; (2) perundang-undangan yang menghalangi investasi di suatu negara anggota;{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}} (3) perundang-undangan yang membatasi kendali atas investasi.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}} Sebagaimana kebebasan ekonomi lainnya, perundang-undangan nasional dianggap sah jika memiliki kepentingan publik yang sah. Oleh sebab itu, TFEU pasal 65(1) memberikan serangkaian dasar yang eksplisit, apabila suatu negara anggota ingin melakukan [[derogasi]] atas TFEU pasal 63(1). Pengecualian tersebut diantaranya: (1) pemberlakuan fiskal berbeda bagi non-penduduk, dengan catatan tidak adanya diskriminasi, apakah ia penduduk atau bukan penduduk; (2) [[kebijakan publik]] yang melakukan pembatasan pada suatu investasi, karena mendanai kegiatan ilegal.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=727}} Ketentuan pergerakan bebas atas modal tidak hanya mengatur pergerakan modal di antara negara anggota, tetapi mengatur pergerakan modal antara negara anggota dengan negara ketiga. Oleh sebab itu, pengecualian tertentu hanya bertujuan membatasi pergerakan modal ke dan dari negara ketiga.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}} Pengendalian keluar atau masuknya modal di [[Uni Eropa]] sudah terjadi sebelum 31 Desember 1992, baik itu pada [[Investasi|investasi langsung]], buka usaha, penyediaan jasa keuangan, atau penerimaan sekuritas ke pasar modal. Pemberlakuan pembatasan sementara atas pergerakan modal ke atau dari negara anggota dimungkinkan dalam situasi yang menyebabkan, atau mengancam terjadinya kesulitan serius dalam [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa|kebijakan keuangan di Uni Eropa]].{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}}
Baris 212 ⟶ 210:
* [[Acquis communautaire]]
* [[Corpus Juris]]
* [[Hukum umum ]]
* [[Proporsionalitas (hukum)]]
{{div col end}}
Baris 279 ⟶ 277:
{{authority control}}
 
[[Kategori:Hukum di Uni Eropa| ]]