Kembar siam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Menambah: ca:Siamesos
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Kehamilan dan kelahiran menjadi Kelahiran
 
(21 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Chang-eng-bunker-PD.png|jmpl|Chang dan Eng Bunker (1835 atau 1836)]]
'''Kembar siam''' adalah keadaan anak [[kembar]] yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila [[zigot]] dari bayi [[kembar identik]] gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin [[perempuan]].
 
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker ([[1811]]-[[1874]]) yang lahir di Siam (sekarang [[Thailand]]). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari [[Inggris]] yang lahir pada tahun [[1100-an]].
 
== Penyebab Kelahiran Kembar ==
Baris 8 ⟶ 9:
 
== Proses ==
Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua. [[Monozigot]], kembar yang berasal dari satu telur dan [[dizigot]] kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
 
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput [[ketuban]], dan [[dikorionik]] atau rahim punya dua [[plasenta]]. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
 
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
 
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang memengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.
 
== Persentase hidup ==
Sejumlah kesimpulan medis menyebutkan, terjadi satu kasus kembar siam untuk setiap 200 ribu kelahiran. Jadi, jika Indonesia berpenduduk 200 juta, ada peluang 1.000 kasus kembar siam!. Dari semua kelahiran kembar siam, diyakni tak lebih dari 12 pasangan kembar siam yang hidup di dunia. Saat dilahirkan kebanyakan kembar siam sudah dalam keadaan meninggal, yang lahir hidup hanya sekitar 40 persen.
 
Dari mereka yang lahir hidup, 75 persen meninggal pada hari-hari pertama dan hanya 25 persen yang bertahan hidup. Itu pun sering kali disertai dengan kelainan bawaan dalam tubuhnya (''incomplete conjoined twins''). Apakah itu organ pada bagian ekstoderm, yakni kulit, hidung dan telinga, atau mesoderm yang mencakup otot, tulang dan saraf, atau bias juga indoderm, yakni bagian organ dalam seperti hati, jantung, paru dan otak.
 
== Pembagian jenis kembar siam ==
Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.
 
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.
 
<!-- Kasus siam yang melekat pada bagian atas dan kepala dalam istilah kedokteran disebut [[capalopagus]]. Kemudian pada tubuh bagian bawah disebut [[parapagus]] dan untuk kembar siam yang lekat pada bagian punggung disebut [[pigopagus]].
 
[[Dicelopagus]] sebutan untuk kasus satu tubuh dengan dua kepala dan leher terpisah, kemudian [[isciopagus]] adalah lekat pada tubuh bagian bawah, [[efolotorakopagus]] lekat pada otak, dada dan kepala, [[torakopagus]] lekat pada dada, [[omfalopagus]] lekat pada pinggang hingga tulang bawah, dan [[craniopagus]] yakni kasus lekat pada kepala.
Baris 50 ⟶ 51:
 
Ada beberapa jenis kembar siam:
* [[Thoracopagus]]: kedua tubuh bersatu di bagian dada ([[thorax]]). [[Jantung]] selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
* [[Omphalopagus]]: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu [[hati]], sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)
** [[Xiphopagous]]: kedua tubuh bersatu di bagian [[xiphoid cartilage]].
* [[Pygopagus]] (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
Baris 58 ⟶ 59:
* [[Craniopagus]]: tulang [[tengkorak]] bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
** [[Craniopagus parasiticus]] - bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
* [[Dicephalus]]: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) [[Abigail dan Brittany Hensel]], adalah contoh kembar siam dari [[Amerika Serikat]] jenis dicephalus tribrachius.
* [[Ischiopagus]]: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus)
* [[Ischio-omphalopagus]]: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
* [[Parapagus]]: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkalisering kali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
* [[Diprosopus]]: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.
 
Baris 68 ⟶ 69:
 
=== Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani ===
Operasi pemisahan kembar siam dempet kepala Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani merupakan kesuksesan besar dalam dunia kedokteran di Tanah Air karena dempet kepala pertama yang berhasil dipisahkan di [[Indonesia.]]
 
Yuliana dan Yuliani lahir di [[RS Tanjung Pinang]], [[Riau]], pada [[31 Juli]] [[1987]]. Kondisinya saat itu dempet kepala di bagian ubun-ubun (craniopagus vertical). Saat dioperasi selama 13 jam pada 21 Oktober 1987, mereka masih berusia 2 bulan 21 hari. Proses pemisahan yang dipimpin Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo dengan total 96 dokter, berlangsung di [[RS Cipto Mangunkusomo]] dengan biaya Rp 42 juta. Saat ini keduanya tinggal bersama orangtuanya Tularji dan Hartini di [[Tanjungpinang]], Riau.
 
Kasus mereka menjadi momentum. Ini untuk pertama dokter Indonesia berhasil memisahkan bayi kembar siam yang dempet pada tengkorak kepala. Jarang kembar siam dengan kondisi seperti mereka yang selamat dari meja operasi. Termasuk yang tidak selamat itu adalah kembar siam asal Iran [[Ladan- dan Laleh Bijani]]. Kelahiran bayi kembar siam memiliki rasio 1:200 ribu kelahiran, tetapi kembar dengan bagian atas kepala menyatu atau [[craniopagus]] memiliki persentasi dua persen dari rasio tersebut. Hanya 15 persen kembar craniopagus hidup hingga usia lima tahun dan hanya satu yang mencapai usia dewasa.
 
=== Anandya Yoris Safadia dan Anindya Yoris Safadia ===
Bayi kembar siam Anandya Yoris Safadia dan Anindya Yoris Safadia yang dilahirkan [[1 Juni]] [[1998]] dengan bagian tengah dada dan perut berdempet ([[thoraco-abdominopagus]]). Organ kedua bayi tersebut terpisah. Bagian tubuh yang menyatu hanya lapisan dalam [[dinding perut]] (peritoneum) dan [[lemak usus]] (omentum). Sedangkan jantung, hati, usus, dan organ dalam perut lainnya terpisah.
 
Pemisahan kedua putri Muhammad Jumain dan Yuli Astuti ini berlangsung selama 1,5 jam di [[Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi]] [[Semarang]], pada [[25 Mei]] [[1999]], dan berakhir sukses. Anggota tim dokter yang terlibat antara lain Prof Dr dr H Faik Heyder, dr H Yulianto, dr FX Soetoko dan dr Karsono.
Baris 82 ⟶ 83:
Kembar siam Perina Nurfarida dan Perani Nuraida lahir di [[RS Cipto Mangunkusumo]] [[Jakarta]] pada tanggal [[21 April]] [[2002]]. Bayi pasangan Nunik dan Dian tersebut termasuk tipe omfalofagus yang menyatu rongga perut dan panggulnya.
 
Hasil pemeriksaan menunjukkan terjadi penyatuan hati dengan penampang perlengketan 11,5 x 11 &nbsp;cm. Selain itu, ujung usus halus dan usus besar menyatu dan bermuara pada [[kloaka]], rongga dalam tubuh bawah, bersama saluran dari [[kandung kemih]]. Pada masing-masing bayi terdapat sepasang ginjal dengan sistem [[saluran kemih]] menyilang satu sama lain.
 
Meski kedua tulang panggul terpisah, mereka hanya memiliki satu [[ovarium]] dan satu [[uterus rudimenter]]. Bayi tersebut menjalani operasi dua tahap. Namun, kemudian mereka meninggal dunia setelah menjalani operasi tahap kedua, yakni pemisahan tubuh mereka pada tanggal [[26 Februari]] [[2003]].
Baris 91 ⟶ 92:
Prof. Soegeng Soekamto Martprawiro, seorang ahli patologi turut serta memisahkan Yuliana dan Yuliani pada Minggu [[21 Maret]] [[2003]], beberapa jam setelah kembar siam itu meninggal dunia sekitar pukul 04.50 Wib. Pemisahan tetap dilakukan atas permintaan orang tua si kembar siam, lantas di masukkan dalam peti dan dimakamkan secara terpisah di desanya.
 
Tim dokter menyatakan Yuliana dan Yuliani meninggal akibat ''[[thorako ompalo fagus]]'' atau mengalami kegagalan bawaan fungsi-fungsi organ secara multiple. Kelainan itu antara lain otak bayi mengalami pembengkakan karena kekurangan oksigen. Selain itu, tulang dada dan leher keduanya saling menarik. Kedua bayi ini pun hanya memiliki satu kantung jantung, sementara paru-parunya mengembang tidak sempurna.
 
Faktor inilah yang antara lain membuat dokter sejak awal berkesimpulan bayi ini tak mungkin dipisahkan. Kalaupun dipaksa dipisahkan bayi kembar ini akan meninggal di meja operasi. Saat meninggal berat kedua bayi 5,5 &nbsp;kg dan mereka merupakan bayi kembar siam ke-16 yang pernah ditangani RSUD Dr Soetomo.
 
=== Abdurrahman dan Abdurrohim ===
Seperti kembar siam lainnya, Abdurrahman dan Abdurrohim pun punya kelainan fisik saat dilahirkan. Mereka dempet di bagian panggul, tanpa anus, jantung salah satu bayi terletak di sebelah kanan, padahal harusnya di kiri. [[Rongga panggul]] juga cuma satu dan keduanya hanya punya satu kelamin dan satu testis. Keduanya diperkirakan berjenis kelamin lelaki, karena biasanya, kembar siam punya jenis kelamin sama, karena berasal dari satu telur.
 
Abdurrahman dan Abdurrohim merupakan anak ke delapan dan ke sembilan pasangan Rodiah dan Asep, penduduk [[Sindang Palay]], Desa Rahayu, Kec. [[Margaasih, Bandung]], [[Jawa Barat]]. Proses caesar membantu kelahiran mereka pada [[12 Juli]] [[2003]] di [[RS Astana Anyar]], [[Bandung]]. Sehari berikutnya kedua kedua bayi langsung dibawa ke [[RS Hasan Sadikin]], Bandung.
 
Namun dalam usia 13 hari, akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di ruang Neonatal Intensive Care unit (NICU) RS Hasan Sadikin sebelum sempat dioperasi. Bayi Abdurachman meninggal lebih dulu sekitar pukul 07.00 Wib, disusul adiknya Abdurachim yang meninggal sekitar pukul 09.10 Wib. Keduanya mengalami kesulitan spontanitas bernapas sehingga harus memakai alat bantu pernapasan ([[ventolator|ventilator]]) serta ditemukannya kuman yang sudah resisten terhadap [[antibiotik]]. Selain itu kedua bayi itu mengalami kelainan dalam darahnya, kandungan [[trombosit]], [[lekosit]] dan [[haemoglobin]] berada di bawah normal.
 
=== Manna dan Salwa ===
Baris 108 ⟶ 109:
 
=== Siti Maryati dan Siti Maryani ===
Proses kelahiran kembar siam Siti Maryati dan Siti Maryani dilakukan melalui [[operasi caesar]] pada [[17 Januari]] [[2004]], di [[RS Marga Husada]], [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]]. Keduanya anak pasangan Daryono dan Luluk Kusnaeni, penduduk Desa Pencil, Kecamatan [[Jatisrono, Wonogiri]].
 
Mereka hanya dempet sangat tipis di perut sepanjang dua centimeter dan tidak ada organ dalam yang menyatu. Pemisahan kembar siam ini berhasil dilakukan melalui operasi selama dua jam pada 11 Februari 2004 oleh 40 dokter yang diketuai Prof Achmad Surjono, dari RSUP Sardjito, Yogyakarta. Saat itu usia keduanya baru 24 hari dan dinyatakan dapat dibawa pulang pada usia 44 hari.
Baris 115 ⟶ 116:
 
=== Anggi dan Anjeli ===
Ketika akhirnya Anggi dan Anjeli di bawa ke [[Singapura]] untuk menjalani operasi, itu karena sejumlah rumah sakit mengaku tidak mampu melakukan pemisahan. Di mulai dari [[RS Vita Insani]], [[Pematang Siantar]] dan [[RSUP Adam Malik]] [[Medan]] di [[Sumatera Utara]], hingga RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Alasannya risiko kematian yang tinggi.
 
Maka kembar siam yang lahir [[11 Februari]] [[2004]], ini pun menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Gleaneagles, Singapura. Jauh meninggalkan kampung halamannya di Desa Kampung Baru, Kecamatan [[Dolok Batu Nanggar]], [[Simalungun]], [[Sumatera Utara]], sekitar 200 kilometer dari Medan, untuk menjalani operasi berbiaya hingga Rp 5 miliar.
Baris 122 ⟶ 123:
 
=== Arda dan Ardi ===
Naas menimpa kembar siam Arda dan Ardi, anak pertama pasangan Sutikno dan Marlina, warga Desa [[Kampung Wates]], Kecamatan [[Teluknaga, Tangerang]], [[Jawa BaratBanten]]. Arda dan Ardi akhirnya meninggal dunia pada 12 April 2004 sebelum menjalani operasi. Pihak keluarga menduga pihak rumah sakit lamban dan tidak maksimal memberikan penanganan.
 
Ardi, meninggal sekitar 00.30 Wib, sedangkan Arda jam 09.00 Wib. Dempet dari leher sampai perut ini lahir [[9 April]] [[2004]] dengan bantuan bidan. Karena keadaannya dempet, lantas diujuk ke RSUD Tangerang dan selanjutnya dirujuk lagi ke RS Cipto Mangunkusomo, Jakarta dan meninggal di sana.
Baris 134 ⟶ 135:
 
=== Ahmad Mukti Abadi dan Amir Machmud ===
Setelah menjalani operasi selama lebih dari lima jam, akhirnya tim dokter dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya berhasil memisahkan bayi kembar siam tidak sempurna (''[[:en:incomplete conjoined twin|incomplete conjoined twin]]''), Ahmad Mukti Abadi dan Amir Machmud, putra M Rizqon dan Munatin. Dr Teguh Sylvaranto SpAn KIC memimpin operasi pemisahan yang melibatkan 25 orang dokter itu pada 2 Juni 2005, ketika kembar siam itu masih berusia 104 hari.
 
Saat lahir pada [[15 Februari]] [[2005]], kondisi normal terlihat pada tubuh Abadi. Sementara kondisi kembarannya Machmud tumbuh tidak lengkap. AmirMachmud disebut sebagai bayi parasit karena menempel pada tubuh Abadi. Machmud hanya mempunyai liver, limpa, sepasang ginjal. Namun belakangan Mahmud ternyata mengalami perkembangan pesat.
 
=== Mia Ayu Lestari dan Nia Ayu Lestari ===
Baris 144 ⟶ 145:
 
=== Listiani 1 dan Listiani 2 ===
Dalam kasus terakhir, pada [[19 September]] [[2005]] lalu lahir prematur kembar siam dempet di bagian dada dan perut. Berat lahirnya 3,4 kilogram dan panjang 32 sentimeter. Kembar siam laki-laki yang belum diberi nama itu merupakan anak pertama pasangan Made Yasa Antara dan Wayan Listiani yang bermukim di [[Banjar Pengorekan]], [[Ubud, Gianyar]], [[Bali]].
 
Diagnosa awal menunjukkan bayi Listiani hanya memiliki satu jantung yang ternyata juga memiliki kelainan pula. Serambi yang dimiliki cuma satu, bilik dua dan ada kebocoran di dua tempat. Kerja pembuluh darahnya juga tidak teratur. Darah kotor dan darah bersih bercampur, sehingga kasus ini disebut juga bayi biru. Selain itu, hati atau livernya juga menyatu.
Baris 156 ⟶ 157:
 
== Pranala luar ==
* [http://noticiero.zoomblog.com/archivo/2008/02/13/siamesas.html Video: Kembar siam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090410041708/http://noticiero.zoomblog.com/archivo/2008/02/13/siamesas.html |date=2009-04-10 }}
* [http://science.howstuffworks.com/environmental/life/genetic/twin4.htm Jenis-jenis kembar siam]
 
[[Kategori:Kehamilan dan kelahiranKelahiran]]
 
[[ar:التوائم الملتصقة]]
[[be:Сіямскія блізняты]]
[[bg:Сиамски близнаци]]
[[ca:Siamesos]]
[[cs:Siamská dvojčata]]
[[da:Siamesiske tvillinger]]
[[de:Siamesische Zwillinge]]
[[en:Conjoined twins]]
[[eo:Siamaj dunaskitoj]]
[[es:Siameses]]
[[fi:Siamilaiset kaksoset]]
[[fr:Jumeaux siamois]]
[[fy:Siameeske twilling]]
[[he:תאומים סיאמיים]]
[[hu:Sziámi ikrek]]
[[it:Gemelli siamesi]]
[[ja:結合双生児]]
[[kn:ಸಯಾಮಿ ಅವಳಿಗಳು]]
[[ko:결합 쌍둥이]]
[[lt:Siamo dvyniai]]
[[ms:Kembar siam]]
[[nl:Siamese tweeling]]
[[no:Siamesiske tvillinger]]
[[pl:Bliźnięta nierozdzielone]]
[[pt:Gêmeos xifópagos]]
[[ru:Сиамские близнецы]]
[[simple:Conjoined twins]]
[[sl:Zraščena dvojčka]]
[[sv:Siamesiska tvillingar]]
[[ta:ஒட்டிப் பிறந்த இரட்டையர்]]
[[th:แฝดติดกัน]]
[[uk:Сіамські близнюки]]
[[vi:Sinh đôi dính liền]]
[[zh:連體雙胞胎]]