To Bancea: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan isi konten dan pranala [[Toraja Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Koloni Belanda menjadi Bekas koloni Belanda |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{hoax}}
{{Tambah rujukan}}
[[File:KITLV A150 - Vermoedelijk het Posomeer, KITLV 78443.tiff|thumb|Danau poso dilihat dari wilayah [[Kerajaan Tojo|bancea, tana poso]]]]
Baris 22 ⟶ 24:
Berbagai macam cara yang dilakukan Penjajah [[Hindia Belanda]] (Propaganda Hindia Belanda) agar supaya Desa Bancea bisa ditaklukkan dan ikut kepada pemerintah Hindia Belanda, yaitu melalui [[Watu Mpogaa]], dan isu perang di Tana Poso antara Waibunta dan pihak [[To Lage|suku bare'e wilayah to lage]]. Perang antara Waibunta dan [[To Lage|suku bare'e wilayah to lage]] menurut [[Hindia Belanda]] terjadi sebelum berdirinya [[Kerajaan Tojo]].
MONANGU BUAJA (krokodilzwemmen), ''toradja-stammen dan semua orang kristen di poso harus mendukung budaya luwu'' , [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB24:072383000:00001&query=Posso&coll=boeken&rowid=1]</ref> dan mengakui Datu Luwu sebagai tuannya.
Dan mengenai Kerajaan mana pemilik [[To Lage|Tana Poso]], di [[To Lage|Tana Poso]] teridentifikasi terjadi [[Politik pecah belah|Politik adu domba]] (divide et impera) antara [[Kerajaan Tojo]] dengan [[Kerajaan Luwu]] dari pemerintah [[Hindia Belanda]] yang menyatakan Poso milik Kerajaan Luwu yaitu dengan adanya pernyataan dari pihak [[Watu Mpogaa|Toraja]] [[Kristen]] di [[To Lage|Poso]] bahwa [[To Lage|Tana Poso]] adalah milik [[Kerajaan Luwu]] melalui gerakkan menarik upeti [[Watu Mpogaa|Monangu Buaja]]<ref>"POSSO" HALAMAN 151:
MONANGU BUAJA (krokodilzwemmen). [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB24:072383000:00001&query=Posso&coll=boeken&rowid=1].</ref>, dan
Poso milik Kerajaan Tojo dengan pernyataan dari pemimpin tana poso yang diangkat pemerintah [[Hindia Belanda]] yaitu To Kadambuku yang menyebutkan bahwa [[To Lage|Tana Poso]] adalah milik [[Kerajaan Tojo]] karena terikat Mobalusala (pemberian upeti tandan padi).<ref>AANRAKINGEN MET DEN DJENA VAN TODJO, De Bare'e-Sprekende jilid 1 halaman 139.[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918].</ref> Karena tidak mungkin satu wilayah memiliki dua suku dan tidak mungkin juga satu wilayah dimiliki dua kerajaan yang berbeda yaitu [[Suku Bare'e]] di pihak [[Kerajaan Tojo]] dan [[Watu Mpogaa|Toraja]] (pamona) [[Kristen|kristen]] di pihak [[Kerajaan Luwu]], dan [[Kerajaan Luwu]] tidak memiliki bukti kepemilikan [[Kerajaan Tojo|Tana Poso]] seperti Arajang<ref>DERIJKSSIERADEN VAN TODJO, De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 1 halaman 75-83.[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918].</ref> [[Kerajaan Tojo]].<ref>Buku POSSO, HALAMAN 151,
Monangu buaja (krokodilzwemmen). [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB24:072383000:00001&query=Posso&coll=boeken&rowid=1].</ref>
Maka sejarah batu menhir [[Watu Mpogaa]] khusus kepercayaan orang-orang pendatang dari [[Wotu, Luwu Timur|Wotu]] sedikit diubah sejarahnya oleh Hindia Belanda yaitu dengan ditambahkannya divisi Waiboenta (Waibunta) yang Waibunta tersebut merupakan markas divisi pemerintah Hindia Belanda yang bermarkas di [[Palopo]], sehingga sejarah [[Watu Mpogaa]] di wilayah Bancea menjadi Tradisi toradja Poso berbicara tentang sebuah desa Pamona ~ asal usul ", dekat dengan titik di mana Sungai Poso meninggalkan Danau. '' Di sini pangeran Toradja Timur, seorang imigran dari Selatan, dikatakan pernah tinggal, yang kemudian berpindah melalui bentang alam Lore [[Toraja Koro|(Napoe, Besoa, Bada')]] menuju Waiboenta ''. embun beku (itu) telah hilang. Di bawah pimpinan enam bersaudara Toradja berpencar, setelah sebelumnya mereka menanam 7 batu, [[Watu Mpogaa]]~ batu pembagi”, yang terdiri dari batu dan tiga lagi yang tersisa. Setiap batu dikatakan berasal dari salah satu dari enam suku utama suku Toraja
==Referensi==
{{Reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Hindia Belanda| ]]
[[Kategori:Sejarah Sulawesi Tengah]]
|